18/09/2024
Wakil Presiden Terpilih Gibran Diduga Sawer PCNU Cianjur Pada Saat Pilpres
Rekaman suara yang diduga sebagai Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, Deden Usman Ridwan menyebutkan bahwa uang sebanyak Rp3 Miliar diterimanya pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu, merupakan dana pilpres dari orang suruhan Gibran.
Adapun rekaman suara tersebut berdurasi delapan menit 28 detik. Isinya merupakan penyampaian atau uraian penggunaan dana tersebut kepada para Majelis Wakil Cabang (MWC) di masing-masing Kecamatan, di Kabupaten Cianjur.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam mengatakan bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, melainkan harus diklarifikasi apakah benar rekaman suara yang beredar itu merupakan suara Deden yang hari ini menjabat sebagai Ketua PCNU.
“Kalau dari saya si ini harus diklarifikasi, jangan sampai ini dijadikan isu liar gitu. Saya kan gak tau uang itu uang apa untuk apa, yang jelas jangan sampai ini nanti berimbas kepada PCNU secara organisasi,” tegasnya belum lama ini.
Choirul menegaskan, bahwa Nahdatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan yang tidak bisa dijadikan mesin politik untuk memenangkan siapapun dalam kontestasi baik Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada), maupun Pilpres.
“Dari dulu kan sikap politik saya jelas dalam kontestasi pemilihan apapun lah pilpres, pileg, mecem-mecm pilkada saya selalu menempatkan NU sebagai organisasi keagamaan, kemasyarakatan yang secara kelembagaan dan tidak boleh di seret-seretkan ke wilayah politik praktis,” ungkapnya.
Sebagai mantan ketua yang pernah menjabat selama dua periode di tubuh PCNU Cianjur, Choirul menyebutkan, bahwa dirinya tidak pernah melibatkan NU secara kelembagaan untuk berpolitik praktis. Ia juga menyampaikan kekecewaannya apabila terbukti kepengurusan PCNU yang hari ini sudah membawa organisasi ke ranah politik.
“Saya dari dulu gitu 10 tahun ketua PCNU gak pernah saya membawa NU secara kelembagaan. Kalau memang terbukti terlibat dalam politik praktis ya saya kecewa karenakan apa namanya kader NU itu dengan kembali ke hittoh 1926,” pungkasnya.