19/10/2021
PERJALANAN GARUX BAND
I. PERIODE AWAL PEMBENTUKAN GARUX BAND
Sekitar tahun 1988 s/d 1991 di Jl. Baladewa, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, terdapat studio untuk disewakan berlatih musik yang namanya HELLION milik seorang teman Awix dan teman sekolah Roni (vocalis). Studio tersebut hanya berjarak 4 rumah saja dari rumah Awix (bass). Roni dan pemilik studio tersebut membentuk grup band dengan nama seperti nama studio tersebut yaitu HELLION BAND dan Tommy (gitar) pun terlibat juga di dalam band tersebut. Rowman (drumer) pada saat itu bekerja sebagai staf studio.
HELLION BAND akhirnya berhasil eksis manggung-manggung di tempat hiburan di Jakarta dan sekitarnya dengan mengusung lagu-lagu Scorpion, Judast Priest, Metallica dan beberapa lagu dari band luar negeri yang pada waktu itu sedang trend.
Sementara Awix (bass) pada waktu itu juga ikut membentuk band bersama beberapa teman dan berlatih di rumah seorang drumer di perumahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Band tersebut namanya CARTENZ dan membawakan lagu-lagu dari Scorpion, Van Halen, Kiss, Led Zeppelin. Band ini pun berhasil eksis dengan mulai manggung-manggung di tempat hiburan di Jakarta dan sekitarnya.
Bagaimana akhirnya Awix (bass) bisa bergabung membentuk Garux Band bersama Roni (vocal), Tommy (gitar) dan Rowman (drum) ?
Roni adalah teman bermain Awix sedari kecil di masa sekolah dasar. Mereka sering bermain sepeda bersama-sama. Rumah Roni juga tak jauh dari rumah Awix.
Sekitar awal tahun 1992 Roni mengajak Awix untuk ikut bergabung dengan dia bersama Tommy dalam sebuah band baru. Saat ditawari hak tersebut, Awix lantas menanyakan tentang bagaimana dengan band HELLION yang mana pemain bassnya adalah pemilik studio tersebut. Menurut penuturan Roni, dia dan Tommy ingin hengkang dari band HELLION dan ingin bergabung dengan Awix untuk membentuk lagi sebuah band baru. Kemudian tawaran tersebut diterima oleh Awix tetapi setelah dia mundur dari band CARTENZ nya.
Akhirnya tiga orang (Roni, Tommy dan Awix) bertemu untuk membuat kesepakatan membentuk sebuah band baru dan Rowman menjadi pilihan pada posisi drumer. Ini terjadi masih di awal tahun 1992.
Selanjutnya band baru itupun membuat kesepakatan mengenai lagu-lagu yang akan diusung, dan band ini belum berfikir untuk membuat lagu sendiri. Band Metallica di pilih atas hasil kesepakatan bersama dan mulailah mereka mempelajari beberapa lagu Metallica. Setelah selama sebulan mempelajari beberapa lagu Metallica barulah band ini mengadakan latihan dengan menyewa studio latihan di daerah Cempaka Baru, Jakarta Utara. Awix dan Roni mendatangi studio tersebut untuk pesan jadwal latihan (booking). Setibanya mereka berdua tiba di studio di Cempaka Baru tersebut mereka hendak booking, dan di saat staf studio mau mencatatkan di papan jadwal booking, menanyakan nama grup band mereka berdua. Roni yang pada saat itu memang tidak terpikirkan tentang nama band, begitu juga Awix, akhirnya mereka berdua cuma garuk-garuk kepala, berusaha memikirkan nama band. Saat itulah Awix mendadak bicara kepada staf studio untuk menuliskan nama GARUX band walaupun pertama kali ditulis oleh staf studio dengan nama GARUK dan oleh Awix diminta dirubah menggunakan huruf "X" menjadi GARUX dan itu pertama kali band tersebut latihan tepatnya tanggal 19 Juni 1992 dan menjadi tanggal lahirnya GARUX BAND.
Sekedar catatan saja, bahwa pada saat GARUX BAND terbentuk, Awix sedang dalam kondisi bekerja di sebuah koperasi milik Indosat (Kopindosat) dalam status kontrak dan berakhir kontrak kerjanya pada 31 Desember 1994. Jadi kontribusi finansial Awix dalam membiayai sewa latihan sangat besar dan pada saat GARUX BAND mendapatkan bayaran dari hasil manggung, tidak diperhitungkan oleh Awix.
Pada awal-awal GARUX BAND terbentuk dan telah beberapa kali manggung, terjadi konflik dengan pemain bass HELLION BAND dan konflik tersebut sempat menimbulkan perkelahian beberapa kali hingga akhirnya berdamai namun tetap tidak bertegur sapa dengan pemain bass HELLION Band tersebut dan ini berlangsung cukup lama, sampai setelah GARUX BAND rekaman.
II. KARIR GARUX BAND PERIODE SEBELUM REKAMAN
Sekitar antara tahun berdiri GARUX BAND (19 Juni 1992) sampai dengan tanggal 01 Juni 1994 adalah masa-masa dimana GARUX BAND hanya eksis sebagai band plagiat METALLICA dan beberapa band luar negeri lainnya.
Karir bermusik sebagai plagiat inipun sangat membanggakan karena selain manggung-manggung, GARUX BAND juga beberapa kali ikut festival band dan menjadi juara. Pada masa itu GARUX BAND sudah memiliki banyak penggemar khusus nya para penggemar lagu-lagu METALLICA dan GARUX BAND pun mendapat julukan tak resmi dari penggemarnya sebagai band METALLICA JAKARTA.
III. KARIR GARUX BAND PERIODE REKAMAN ALBUM PERDANA
Sekitar awal tahun 1994 dari obrolan-obrolan semua personil tercetus keinginan untuk bisa melanjutkan karir bermusik menjadi sebuah band rekaman. Mulailah Roni menciptakan lagu-lagu untuk dipersiapkan dan GARUX BAND pun mulai berlatih juga mencari aransemen sekaligus menentukan warna musik dari GARUX BAND.
Peran besar Awix pada masa menuju rekaman sangat besar, karena pada akhirnya Awix ditawarkan oleh seseorang pencipta lagu yang biasa berhubungan dengan produser (kawan baik Awix) untuk menawarkan demo lagu-lagu karya GARUX BAND kepada produser kenalannya tersebut yaitu Grammy Records. Melalui proses berkali-kali mengganti lagu yang diserahkan kepada produser akhirnya disepakati GARUX BAND kontrak kerjasama dengan GRAMMY RECORDS sebanyak 10 lagu dengan SISTEM FLAT dan tidak ada pemberian royalti apapun kepada GARUX BAND (walaupun akhirnya yang direkam cuma 8 lagu dan GARUX BAND berhutang 2 lagu kepada produser). Album ini diberi nama oleh produser Album DOPING.
Launching video klip pertama yaitu tanggal 20 September 1994 dan GARUX BAND tidak melakukan launching secara resmi oleh produser.
Produser berlepas tangan dari promotour album pertama dan GARUX BAND harus bergerilya menghubungi beberapa kenalan Event Organizer untuk meminta digarapkan event atau meminta slot job dalam event yang sedang mereka garap. Pada masa ini peran Awix lagi-lagi cukup besar dalam mendapatkan job event untuk GARUX BAND dan Awix pun bergerilya juga memasarkan kaset album pertama dalam rangka membantu menaikkan popularitas GARUX BAND.
IV. PROSES PENGGARAPAN ALBUM KEDUA
Adalah sangat wajar bila sebuah grup band ingin mendapatkan royalti atas seluruh karya-karya mereka termasuk dalam sebuah produksi album.
Pada suatu saat (sekitar akhir tahun 1995) GARUX BAND mendatangi produser GRAMMY RECORDS untuk menanyakan apakah ada kelanjutan untuk produksi album kedua. Bila mana ada kelanjutannya maka GARUX BAND mengajukan perubahan kontrak kerjasama dengan menaikkan harga kontrak sekaligus perjanjian pemberian hal royalti. Namun sayang, produser GRAMMY RECORDS tidak mau ada perjanjian pemberian royalti tetapi hanya mau menaikkan harga kontrak kerjasama produksi. Akhirnya GARUX BAND pun berpikir untuk mencari produser lain yang mau memberikan royalti dalam kontrak produksinya.
Informasi dari Awix terhenti sampai disini karena Awix tiba-tiba secara sepihak tanpa konfirmasi tidak dilibatkan dalam proses kontrak kerjasama dengan produser METROTAMA RECORDS dan GARUX BAND melakukan kerjasama tersebut tanpa Awix sehingga Awix pun tidak mengetahui apakah ada pemberian royalti atau tidak dalam konteks kerjasama teraebut. Semua informasi yang diterima Awix terhenti dan terputus karena pemblokiran nomor HP Awix oleh ketiga personil GARUX BAND yang lain.
Namun ada satu peristiwa dimana ketika pihak VIDEO CLIP MAKER (Tulip Production) mau memberitahukan penjadwalan ulang (dalam surat remi) penggarapan video klip untuk GARUX BAND justru mendatangi Studio Musik milik Awix (DIZZY STUDIO) sekitar awal tahun 1996 dan perwakilan dari Tulip Production sepertinya tidak mengetahui bahwa Awix sudah tidak terlibat dalam proses penggarapan album kedua. Surat tersebut oleh Awix dibawa dan diserahkan kepada Roni.
Informasi apapun di album kedua versi Awix terhenti sampai pada tahun 2007 Roni menghubungi Awix untuk menggarap album ketiga (Poligami) dan tidak melibatkan Tommy (gitar) sedangkan Rowman hengkang ke UNGU BAND yang tanpa ada pembicaraan (izin) terlebih dahulu kepada Roni maupun Tommy.
Proses penggarapan album ketiga dilakukan secara independent (Indie Lable) yang dibiayai oleh seorang adik iparnya Roni benama Budi walaupun tertulis di covernya produser adalah Roni.
Penggarapan dilakukan di studio mini milik Ari keyboardis LAKUNA BAND di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Personil GARUX BAND formasi awal yang terlibat hanya Roni dan Awix ditambah Utox Londalo pada posisi gitaris, sedangkan drumer menggunakan sistem MIDI.
Album ketiga ini sempat kerjasama dengan IMPORT (Indonesia Musik Portal) milik Anang Hermansyah dan Abdee Negara (Slank) dalam rangkaian beberapa kota besar untuk promosi IMPORT. Ini adalah hasil upaya Roni dalam melobby kepada Anang Hermansyah pada waktu itu.
Setelah produksi album ketiga GARUX BAND mengalami kevakuman cukup lama hingga informasi ini diberikan oleh Awix GARUX (Oktober 2021).
Demikian perjalanan GARUX band dan semoga bisa dijadikan informasi yang berguna.