tiba-tiba pandangan tertuju pada bocah disamping salon ini
Jika sudah waktunya, hujan akan turun, jika sudah masanya, bunga akan mekar, jika sudah waktunya doa pun akan dikabulkan, tapi ingat bahwa tidak ada orang sukses tiba-tiba tanpa usaha dan kerja keras.
Memang benar, semua ada masanya, tapi tanpa berusaha maka kesuksesan mana yang akan tiba-tiba menjadi nyata?
Kalau di banyak konten menjelaskan agar mengajari makan sambil duduk, kenapa minumnya sering terlupakan? bukankah makan dan minum itu sebuah kesatuan?
apakah karena air putih itu hambar dan tidak mewah?, tapi bukankah sangat berarti dan selalu dicari?
orang-orang berlomba-lomba membuat tempat ibadah yang megah, hingga lupa bahwa tempat ibadah paling megah di dunia ini adalah hati orang tuanya. Maka, mampirlah kesana jika ada waktu.
Disini tidak ada grup wali murid ataupun grup nongki sesama orang tua siswa
Sebenarnya tidak ada yang salah dari paguyuban wali murid yang tujuannya demi kebaikan bersama dalam proses pendidikan, tapi akhir-akhir ini banyak grup paguyuban jadi pintu pungutan yang secara tidak langsung akan berubah tujuannya, mau tidak mau wali murid yang tidak mampu hanya akan menjadi pembaca pastif yabg tidak ikut berkomentar karena jika berkomentar tentu akan menjadi pihak yang sangat berbeda dan malu tentunya, disisi lain ada kemampuan ekonomi yang tidak sama membuat rasa timpang semakin ketara. Solusinya, musyawarah dan harus berbicara agar semuanya bisa berjalan semestinya.
Tidak semua orang bisa sukses, bukan karena tidak layak. Tapi karena mereka tidak cukup berjuang dalam meraih apa yang mereka inginkan.
seperti dalam video ini, seorang penjual yang ingin sukses dalam berdagang dan punya toko, tidak lantas berdiam diri meletakkan dagangannya di etalase dan menunggu pembeli, tapi lihatlah bagaimana dengan hanya $1 saja dy rela berdiri dan memasarkan langsung agar barang dagangannya habis. Dan ternyata lumayan rame daripda sekedar menunggu dan menunggu
Resiko orang kampung tinggal di negara barat
Halloween party š di Australia
video terniat akhir-akhir ini
kita hidup saling melihat cover/ bungkusnya, makanya di negara kita orang berlomba-lomba agar terlihat kaya dengan pakaian yang dikenakan ataupun hp yang dipakai.
Tapi rasanya kurang adil jika standar kekayaan hanya terlihat dari pakaian dan handphone yang dipkai sesorang, faktanya banyak manusia yang pontang panting heboh sendiri karena lilitan hutang akibat gaya hidupnya.
Banyak yang nyumpahin karena gak merawat orang tua, bahkan dibilang durhaka..tapi memang ini faktanya.
Aku pernah diberitahu temanku yang bekerja sebagai pharmacist di sebuah apotek. Beberapa orang tua datang dengan tongkatnya dan punggung sudah membungkuk sendirian tanpa siappun, bahkan ambil uangnya saja sudah bergetar. Kamu sendirian? (tanya temanku), dan dia jawab sendiri, karena istrinya sudah meninggal, dan anaknya pindah keluar kota dan gak pernah ketemu lagi sejak 2015 karena dia ikut pacarnya. Bahkan tetangga kami disini pun beberapa orang tua tinggal sendiri, tiap hari selasa satu bulan sekali ada mobil dari pemerintah untuk antar dy cek kesehatan di RS biasanya. Disatu sisi memang penerintah sangat tersistematis, tapi disini lain ada nurani yang sedih melihat lansia seperti itu.
TV gratisan sebanyak ini dibuang oleh pemiliknya.
Banyak yang komentar di video sebelumnya. kenapa dibuang itu kak masih pada bagus? jawabannya karena di Australia itu beragam manusia dari berbagai negara disini, kadang karena urusan visa/izin tinggal mereka harus pergi/ pindah. jadi mereka buang barang2 yang mereka punya ya daripada habis uang buat pindahan, kadang juga karena orang2 kaya tidak butuh lagi dan bosan, ada juga alasan lain karena mereka sudah tidak butuh.