Diary Casil

Diary Casil Hello! Welcome to Diary Casil

12/03/2024
12/03/2024
29/02/2024
25/02/2024
25/02/2024
27/01/2024

BAB 6 : MEMBUJUK CHLOE

Rexxel terbangun sekitar pukul 1 siang. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tidur atau berapa lama durasi dia bercinta dengan Chloe.

Ditatapnya wajah sang istri yang nampak pucat. Dia panik, kemudian menyentuh keningnya.

"S**t! Apa yang kau lakukan Rexxel! Kau menyiksa istrimu!"

Tak perlu berlama-lama, Rexxel menggendong sang istri ke rumah sakit. Dia takut kalau sang istri sakit parah.

Benar saja, setelah tiba di RS dokter menyarankan agar Chloe di rawat inap. Chloe demam tinggi, kelelahan juga dehidrasi. Jangan lupakan intinya yang lecet, dokter menyarankan agar Chloe rehat dari bercinta selama 10 hari.

"Sayang maaf."
Rexxel menangis dan mengecupi tangan kanan Chloe. Sungguh semalam dirinya tak bisa mengontrol gairahnya.

"Bawa jalang itu ke markas. Gara-gara dia istriku masuk RS."

Chloe terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia memalingkan muka melihat siapa yang ada di sampingnya.

"Sayang, kamu sudah sadar."

"Kenapa tidak sekalian bunuh aku saja!"

Rexxel menatap sedih pada kondisi istrinya yang terbilang lemah.

"Pulangkan aku atau kau sama sekali tak dapat maaf dariku!"

Mana mau Rexxel memulangkan Chloe. Dia tetap pada pendiriannya.
Alhasil, besok terpaksa dia menyuruh asistennya menjemput papa dan juga kakak Chloe.

27/01/2024

BAB 5 : MENGULANG KEMBALI

Chloe menatap dirinya di depan cermin. Dia baru saja selesai mandi. Untung saja bagian ini tidak ada pelayan yang membantunya, bisa-bisa Chloe malu sendiri.
Bagaimana tidak? Tubuhnya dipenuhi jejak percintaan dari Rexxel, dia sudah seperti orang punya alergi saja.

Rexxel tidak pernah berlaku kasar apalagi membentaknya. Ya memang selalu seperti itu. Bahkan dulu sewaktu mereka berpacaran Rexxel selalu memperlakukan Chloe dengan baik.

Tapi suatu kejadian dimana Chloe melihat Rexxel membunuh seseorang dengan begitu sadisnya membuat wanita cantik itu ketakutan dan memutuskan untuk berpisah.

Chloe takut saja, suatu saat dirinya terlena dan menjadi salah satu target pembunuhan Rexxel.

Brakk

Pintu terbuka kasar oleh Rexxel. Wajahnya kemerahan seperti menahan sesuatu.

"Sayang....." ucap Rexxel tertahan.

Chloe menghampiri Rexxel. Untung saja sekarang dia sudah bisa berjalan.

"Kamu kenapa?" Tanya Chloe khawatir.

Tak bisa dipungkiri, meski 5 tahun berpisah tapi sang pemilik rasa yang bertahta di hatinya tetaplah Rexxel.

"Help me, please."

Tak menunggu persetujuan Chloe, Rexxel langsung mencium sang istri. Pembawaannya terburu-buru dan menggebu.

Sekarang Chloe tahu, Rexxel sedang dalam pengaruh obat perangsang. Terlihat dari gayanya yang tidak terkontrol.

"Astaga! Tanpa obat perangsang saja dia sudah ganas. Apalagi kalau dengan obat. Semoga saja aku masih hidup besok," gumamnya.

Untuk kedua kalinya Rexxel dan Chloe mengulang percintaan mereka. Tapi bedanya, kini Rexxel dalam keadaan tidak sadar atau mungkin setengah sadar.

27/01/2024

BAB 4 : MRS. ARRAGOM

"Sayang aku akan pergi ke kantor. Kamu kalau ingin berkeliling nanti akan aku siapkan pelayan."

Cup

Chole masih diam tidak menanggapi. Dia masih terkejut dengan statusnya sekarang. Ternyata dia dan Rexxel sudah menikah.

Kapan itu terjadi? Rexxel bahkan tidak meminta persetujuan darinya.

"Semuanya, ini adalah istriku. Chloe Arragom. Jadi tolong perlakukan nyonya kalian dengan baik. Melanggar? Tahu sendiri akibatnya."

Rexxel mencium bibir Chloe bahkan melumatnya di depan bawahan dan pelayannya. Dia tidak canggung sedikitpun. Beda halnya dengan Chloe yang tampak kesal, tapi dia tidak bisa melawan karena tubuhnya masih lelah.

"Astaga! Berapa lama bajingan inimenyetubuhiku kemarin. Rasanya aku tidak sanggup berdiri," gumam Chloe sambil menatap dirinya yang tengah duduk di kursi roda.

Semua bawahan dan pelayan yang ada di mansion benar-benar memperlakukan Chloe bak ratu, sampai-sampai Chloe merasa kesal karema tidak bisa melakukan apa-apa.

Merrka sangat takut kalau Chloe terluka atau lecet sedikit saja. Bisa-bisa nyawa mereka taruhannya.

27/01/2024

BAB 3 : MANSION REXXEL

"Eughhhhh...."
Chloe terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia sedikit bingung karena dia tak tahu ini dimana.
Perlahan kesadarannya terkumpul. Memori ingatan berputar di kepalanya.
Dimulai dari Rexxel yang membawanya paksa, lalu naik jet pribadi. Di pesawat pribadi itu dia dan Rexxel melakukan hubungan, tentu dengan paksaan Rexxel.

Chloe menangis, pertemuannya dengan Rexxel membuat dia kehilangan mahkotanya. Sekarang dia berada di sebuah kamar yang dia sendiei tidak tahu dimana.

Bangkit dari tidurnya, Chloe menuju ke kamar mandi. Sedikit nyeri tapi dia ingin cuci muka. Mungkin juga wajahnya dan matanya sembab karena terlalu lama menangis.

Ceklek

"Sudah bangun sayang?" Tanya lembut dari Rexxel. Chloe refleks menatap ke arah lain, tidak ingin melihat Rexxel.

Melihat Chloe kesusahan Rexxel inisiatif tapi ditolak. "Aku benci kamu!"

Rexxel terkekeh. "Iya sayang, i love you too."

21/01/2024

BAB 2 : RANUNCULUS FLOWER

Chloe berjalan menyusuri jalan, bangunan bergaya modern menemani sore harinya yang indah ini.
Sudah 1 bulan sejak dia dipindahkan dari kantor pusat ke kantor cabang. Semuanya atas permintaan Chloe sendiri. Bukan tanoa sebab, di kantor pusat dia diperlakukan istimewa karena semua orang mengenalnya. Jelas Chloe tidak perlu akan hal itu.

Chloe berhenti di salah satu toko bunga. Dia melirik buket bungan ranunculus berwarna pink. Dia sangat s**a dengan bunga itu.

Langkah Chloe mendekat, dia hendak mengambil bunga itu. Tapi tiba-tiba tangan lain juga mengambilnya.

"Maaf tuan, saya duluan yang meng..." ucapannya terhenti saat melihat siapa pemilik tangan itu.

Rexxel tersenyum miring. "Mau bunga ini nona?"

Chloe menegang, tangannya yang tadi memegang bunga kini diurungkan. Gegas dia balik badan dan berlari.

"Kau tak akan bisa lari dariku sayang."

Rexxel menoleh pada penjual bunga tersebut dan menyodorkan kertas dan beberapa lembar uang tunai. "Antarkan bunga ini ke alamatku."

Detik berikutnya tubuh Chloe terasa lemas, dan badannya digendong oleh seseorang yang tak lain adalah Rexxel.

"5 tahun sudah terlalu lama untuk kamu bersenang-senang di luar sayang."

Cup

Rexxel mengecup bibir Chloe lalu melajukan mobilnya.

"Kali ini aku takkan membiarkanmu pergi seperti 5 tahun yang lalu. Sudah cukup aju bersabar sayang."

Tangannya mengelus pucuk kepala Chloe sambil sesekali menciumnya.

"I love you Chloe, yesterday, today and forever."

20/01/2024

BAB 1 : KITA PUTUS

"Kita putus Rex."

Seorang gadis berusia 17 tahun menatap nyalang pada pria yang beda 2 tahun di atasnya. Tingginya yang hanya sebahu pria itu terpaksa mendongak agar bisa menatap mata tajamnya.

Chloe Panverta Michelleto, rambut sebahu yang ia kuncir setengah itu tertiup angin makin menambah nilai kecantikannya.

"Kenapa?" Tanyanya.

Chloe menarik nafas dalam. "Rexxel Ghazianne Arragom! Ku ulangi, kita putus!"

Rexxel tersenyum miring. "Kau tak akan bisa Chloe!"

Tanpa menunggu persetujuan dari Rexxel, Chloe gegas berlari meninggalkannya. Sungguh dia sangat muak dengan semua hal yang berkaitan dengan Rexxel.

Jika ditanya apakah dia menyesal? Tentu saja, Chloe sangat menyesal telah mencintai laki-laki seperti Rexxel.

*

5 tahun kemudian

Chloe lulus S1 jurusan bisnisnya dengan nilai sempurna. Kuliah di universitas ternama di dunia menjadikan dia semakin dikenal oleh khalayak.

Tapi meski banyak penawaran, Chloe tidak mau asal memilih pekerjaan. Dia memilih bekerja di perusahaan ayahnya sendiri yang sekarang dipimpin oleh kakaknya Clayton Pavelle Michelleto.

Clayton juga menuntut pada karyawannya agar tidak memerlakukan Chloe dengan istimewa. Semua ini dilakukan Pavian - ayah Chloe dan Clay agar sang putri bungsu menjadi terlatih baik dari segi fisik dan mentalnya.

"Apa kau sudah mengerti apa yang ku katakan Ms. Michelleto?" Tanya salah satu staff yang ditugaskan untuk mengajari Chloe.

Chloe mengangguk. "Mengerti Mrs. Oh ya, panggil aku Chloe saja. Seperti yang dikatakan ayahku dan Clayton, jangan perlakukan aku dengan istimewa. Samakan saja dengan pekerja lainnya."

"Ahhh maaf. Baiklah Chloe."

19/01/2024

HILANG RASA

19/01/2024

BAB 20 : OUR STORY (END)

"Mommy! Adek nakal!" Teriak seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun.
Rexxel panggilannya, nama panjangnga jangan ditanya karena susah diingat.

"Saphire! Jangan usilin kakakmu sayang. Kakak lagi ngerjain PR."

Saphire, bocah 6 tahun merengut kesal. Dia menghentakkan kaki kesal dan berlalri mengadu lada sang daddy.

Sava dan Zelga kini sudah punya 5 anak. Jarak mereka berdekatan, Rexxel 7 tahun, Saphire 6 tahun, Ghazie 5 tahun, dan si kembar Brown dan Caramel yang berusia 3 tahun.

Jika ditanta kenapa? Sudah pasti karena Zelga yang tak henti-hentinya menanam bibit di ladang subur Sava.

Padahal usia Sava belum genap 35 tahun tapi sudah punya 5 anak. KB yang dipakai Sava saja tidak mempan.

Jadilah setelah si kembar lahir, dokter menyarankan agar Zelga saja yang di KB bukan Sava.

Sekarang rumah tampak ramai, ditambah dengan kehadiran anak-anak Sekar yang sedang berkunjung. Sudah pasti rumah ini sangat berisik.

"Sayang tolong aku!" Teriak Zelga saat Brown dan Caramel naik dalam gendongannya secara bersamaan.

Badan kedua anak kembarnya terbilang cukup berisi, Zelga samlai kewalahan.

"Rasain!" Ejek Sava.

Begitulah kisah Zelga dan Sava, meski mereka kadang bertengkar tapi cinta mereka sama-sama kuat dan tak tergoyahkan.

Sekian cerita Zelga dan Sava.
Terima kasih

19/01/2024

BAB 19 : WEDDING DAY

Hari pernikahan Zelga dan Sava tiba, mereka melangsungkan pernikahan di Indonesia.
Victor dan juga beberapa rekan yang lain turut hadir merayakan hari bahagia Zelga dan Sava.

"Bagaimana para saksi, Sah?"
Tanya penghulu.

"SAH!" teriak mereka kompak.

Dilanjutkan dengan do'a dan rangkaian acara lainnya.

Victor serta rombongan lain sangat antusias dengan pernikahan ini. Mereka non muslim, jadi ini kali pertama mereka menyaksikan acara sakral.

Apalagi orang-orang Indonesia, sungguh mereka adalah tipe wanita idaman Victor.

Badan kurang lebih 160 cm dengan kulit eksotik dan juga sopan. Sungguh Victor tidak menyangka sama sekali. Kalau tahu begini, sudah sedari lama dia berkunjung ke rumah Zelga.

Siapa tahu ada sepupu Zelga yang terpesona dengan ketampanan dirinya?

"Hentikan mata jelalatanmu itu Victor!" Tegur Zelga.

Ya, Victor sama sekali tidak bisa mengontrol jiwa-jiwa mata keranjangnya. Lihat saja dia sudah mengantongi wajah-wajah wanita incarannya.

"Kalau kau berpikir untuk menjadikan mereka teman ranjangmu lebih baik lupakan itu! Di sini semua keluarga besar diriku dan Sava juga teman-teman kami dulu, rata-rata mereka muslim taat meski ada beberapa tidak berjilbab. Mereka tidak mau diajak ONS sebelum menikah."

Pecah sudah harapan Victir mendengar ucapan Zelga. Ya, dirinya sudah biasa ONS dengan wanita-wanuta barat sana. Jadi tak heran lagi.

19/01/2024

BAB 18 : AKU KEMBALI

Terhitung sudah 1 minggu Zelga terbaring tak sadarkan diri. Selama itu p**a Sava tak henti-hentinya merawat Zelga, bahkan badannya kurus tak terawat. Pikiran Sava kalut, dia takut Zelga akan pergi.

"Katanya mau nikahin aku? Mana? Kamu sadar saja tidak!"

Sava kembali terisak, dia menatap cincin yang diberikan Zelga sebelum kepergiannya 6 bulan lalu. Cincin berlian permata berwarna merah ruby itu sangat cocok sekali di tangan Sava.

"Kau tahu aku lelah menunggumu! Cepatlah sadar! Nanti aku jadi gadis tua!"

Sava tak dengan sungguh-sungguh mengucapkan itu. Dia hanya kesal saja dengan Zelga. Bisa-bisanga dia mengirim pesan suara seolah itu adalah hari terakhirnya.

"Sepertinya kau memang ingin melihat aku menikah dengan orang lain ya. Baiklah kalau itu maumu. Kebetulan 1 bulan yang lalu ada yang melamarku."

Sava beranjak dari duduknya. Tapi tiba-tiba tangannya dicekal Zelga.

"Kau sudah sadar?" Tanya Sava melotot tak percaya.

Zelga menggenggam tangan Sava erat. "Jangan menikah dengan orang lain. Cukup dengan aku saja!"

Sava tersenyum, rupanya Zelga terbangun karena ucapannya barusan. Kalau tahu demikian, lebih baik dia sedari lama berpura-pura menikah dengan orang lain.

"Kau tak ingin memelukku?" Tanya Zelga serak.

Sava merajuk pura-pura jual mahal. "Tidak mau!"

"Kemarilah sayang," ucap Zelga lembut. Sava terbuai, dia lalu memeluk Zelga tapi tidak sampai menyentuh lukanya.

"Sava sayang. Aku kembali."

Sava mengangguk, ia dengan berani mencium kening Zelga berulang kali. Zelga terkesiap, dak tidak siap dengan situasi ini. Tapi dia sangat bahagia.

"Cepatlah pulih. Kau berhutang denganku agar menikahiku!"

Zelga terkekeh. "Iya Savanya Zelga."

19/01/2024

BAB 17 : JANGAN PERGI

Zelga menyeka darah yang ada di dahi dan juga dada sebelah kirinya. Kepalanya berdenyut pusing, kesadarannya mulai hilang.

Bruk

Zelga jatuh. "Sava sayang, aku mencintaimu. Aku mencintaimu bahkan melebihi diriku sendiri. Maafkan aku sayang karena dulu sempat meragukan kesetiaanmu."

Pesan suara itu kemudian terkirim dan cenrang dua masih berwarna abu-abu. Zelga tersenyum sambil menatap foto Sava yang dia jadikan wallpaper.

Buuuummm buuuummmm

Suara ledakan dimana-mana. Api menyambar dan berkobar begitu besarnya.

Masih di Chicago, Sava terbangun mendengar notif hp-nya. Dia terkejut mendapat pesan suara dari Zelga.

"Ayah! Bunda!" Teriak Sava membangunkan seisi mansion Zelga.

Dengan deraian air mata Sava berlari ke ruang tengah. Dia mencari sopir pribadi Zelga yang memang ada di mansion.

"Sava, kamu kenapa nak?" Teriak Yasmin menghampiri Sava.

Wisnu dan Rahayu juga terkejut melihat penampilan Sava yang berantakan. Terlebih ini masih jam 2 pagi.

"Ayah, bunda, mama, papa. Zelga.... hiksss... hiksss... Zelga udah pergi."

*

"Mari kita ke rumah sakit."

Sopir Zelga mendapat kabar dari Victor kalau Zelga sedang dalam masa kritis di rumah sakit.

Mereka gegas ke sana. Mereka hanya bisa menatap dari luar karena dokter tidak mengizinkan mereka masuk.

"Zelga, please. Jangan pergi. JAngan tinggalin aku."

Setelahnya Sava jatuh pingsan tepat di depan pintu kamar rawat Zelga.

14/01/2024

BAB 16 : KEPUTUSAN DOMINIC

"Sava, sayang. Tunggu aku ya."

Semalam Zelga sudah memutuskan dengan matang-matang. Ya, seharusnya memang dirinya tidak berada di jalan gelap seperti ini.

Cup

Zelga mengecup dalam kening Sava sebelum akhirnya pergi dari ruang rawat. Dia mengusap perut datar Sava.
"Maaf, daddy tidak bisa menjagamu dengan baik."
*
Pagi mulai menyapa, Sava mengerjabkan kedua matanya. Dia menatap ruangan dimana dia di rawat. Ada ayah, bunda serta keluarga Zelga.

"Sayang, kamu istirahatlah ya."

Sava hanya bisa menatap wajah mama Rahayu sambil kebingungan. Matanya menelisik mencari seseorang.

"Zelga tidak ada di sini."

Mata Sava melotot, dia terkejut mendengar penuturan ayahnya. "Tunggulah ia kalau memang kamu mencintainya."

Teguh bukan tidak merestui hubungan Zelga dan Sava. Hanya saja sebagai seorang ayah yang pernah dikecewakan, dia harus menguji kesungguhan hati Zelga.

*

Zelga telah sampai di markas. Dia juga membuat pengumuman pada bawahannya dan menyerahkan kekuasaan pada Victor.

"Aku tahu perasaan kalian, tapi ini sudah menjadi keputusanku. Kalian jika menjadi aku pasti akan melakukan hal yang sama."

Selama 6 bulan penuh ini Zelga benar-benar tidak menghubungi Sava. Dia harus menuntaskan apa yang sudah dia mulai.

"Sava sayang. Tunggu aku."

13/01/2024

BAB 15 : KEHILANGAN

Sesuai kesepakatan, hari ini Dominic dan Sava akan pergi ke Indonesia. Disana sudah ada orangtua Sava dan Domonic.

Terpaksa Dominic meminta bantuan sang kakak demi melancarkan aksinya, ya meski harus mendapat upatan dan sumpah serapah lebih dulu.

"Sudah siap sayang?" Sava mengangguk.

Kaki mereka baru sampai di teras yang sudah dipenuhi oleh jejeran pengawal tali tiba-tiba suara ledakan datang dari arah taman belakang lalu diikuti ledakan di lantai 3.

Boooommmmm boooommm booommm

Tangan Dominic refleks membawa Sava ke belakangnya. Demi apapun dia tak ingin terjadi sesuatu dengan Sava dan calon anak mereka.

Tapi sebaik apapun Dominic melindungi Sava tetap saja dia kalah. Ternyata musuhnya sudah menyiapkan sniper. Dia kewalahan, hingga tembakan mengenai punggung dan dada sebelah kanan Sava.

"Akkkhhhh!"
Teriak Sava lalu terjatuh dengan posisi tengkurap. Darah keluar dari bagian atas tubuh dan bawah tubuhnya.

Bersamaan dengan itu Dominic juga tertembak di lengan kirinya, tapi dia masih bisa bertahan. Untung saja Victor datang memberi bantuan.

Keluarga mereka yang ada di Indonesia mendadak melakukan penerbangan ke Chicago setelah mendengar kabar dari Dominic.

Bugh! Bugh!

"Sialan kamu Zelga! Berapa kali kamu harus menyakiti anakku hah! Berapa kali!"

Teguh diam saja, dia menerima pukulan Teguh calon mertuanya. Memang dirinya telah salah karena memilih menjadi mafia dan mengorbankan calon anak mereka dan juga Sava.

"Selama kamu masih tergabung dalam kelompok mafia itu. Selama itu p**a saya tidak akan menikahkan kamu dengan Sava!"

Yasmin menatap anaknya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajah anaknya yang ia lihat hampir dua bulan terkahir sebelum anaknya berlibur ke Monako.

Mereka tahu anak mereka diculik, tapi mereka lebih terkejut lagi kala penculiknya itu Zelga - mantan tunangan anak mereka sendiri.

"Saya akan bawa Sava ke Italy. Dan kamu! Jangan pernah berharap menemui atau melamar Sava sebelum dunia gelapmu berakhir!"

13/01/2024

BAB 14 : GARIS DUA

Hueekkk hueeekkk

"Sayang kamu kenapa?"

Dominic kaget melihat Sava yang pagi buta begini sudah bolak-balik ke kamar mandi.
"Kita ke dokter ya?" Bujuk Dominic ke sekian kali tapi Sava menggeleng.

"Apa koki kita memasak makanan yang tidak sehat? Apa mereka memasukkan racun ke makananmu sayang? Aku akan menembak kepala mereka."

Sava tak bisa berpikir apa-apa lagi. Badanya sangat lemas, dia terus memuntahkan isi perutnya yang sama sekali tak ada isinya.

"Sayang!" Pekik Dominic karena Sava jatuh pingsan.

"Sialan! Pasti ada seseorang yang ining meracuni Sava-ku!"

Dia gendong Sava dan baringkan di ranjang, detik berikutnya dia menghubungi Rose.

***

"Tidak ada masalah serius. Sava hamil."

Dominic tersenyum sumringah, dia langsung melompat ke ranjang dan memeluk Sava yang sudah duduk usai meminum obat mual dari Rose.

"Sayang, kita akan punya anak. Kita akan punya anak."

"Rose tolong kau resepkan makanan yang bergizi untuk kekasihku. Mulai sekarang aku akan membayarmu tiga kali lipat. Kau tinggal saja disini, tapi kau harus mengawasi koki yang memasak makanan untuk Sava. Pastikan semuanya sehat, aman dan berkualitas."

***

Dominic tak henti-hentinya mengelus dan menciumi perut rata Sava. Tak pernah ia sangka kalau peristiwa hari itu mengantarkan kehadiran generasi baru.

"Sayang, apa kau menyesal?" Tanya Dominic menatap manik mata Sava.

Huftttt
Sava menarik nafas panjang.

"Apa kau bisa menjadi orang tua yang baik? Aku.. aku memang belum siap dengan kehamilanku. Tapi aku tidak menolak kehadirannya."

Dominic memeluk Sava, dia paham kekhawatiran Sava.

"Minggu depan mari kita p**ang ke rumah orang tuamu. Aku akan melamarmu. Meski aku tahu tidak mudah, tapi demi kamu dan anak kita aku yakin pasti bisa."

Beralih pada perut Sava, Dominic mengusap-usap perut Sava yang masih rata. "Sehat-sehat kebanggaannya mommy dan daddy."

"Mommy? Daddy?" Tanya Sava heran.

"Ya, sepertinya itu cocok untuk panggilan anak kita kelak."

Sava tersenyum simpul. "Kau tahu, meski secara biologis ini adalah anakmu tapi secara nasab dia hanya anakku."

Dominic terdiam, memang benar anak yang hadir di luar pernikahan maka nasabnya akan ikut nasab ibu. Bukan nasab sang bapak.

"Maafkan aku. Tapi aku janji, meski dia tak dapat nasabku tak akan mengubah tekadku untuk menyayanginya dengan sepenuh hati."

Sava diam, matanya fokus menyelami mata Dominic. Tak ada keraguan disana, sepertinya Dominic sangat serius.

"So, will you marry me Ghevanny Alsava Rajasa?"

Dengan senyum manisnya Sava menerima tawaran itu. Selama disini Sava sudah memperhatikan perubahan Dominic, bahkan Sava sudah tahu alasan kenapa dulu Dominic membatalkan pertunangannya.

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Diary Casil posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share