Garda Pertahanan Indonesia TIMUR

  • Home
  • Garda Pertahanan Indonesia TIMUR

Garda Pertahanan Indonesia TIMUR Pusat militer indonesia timur,alutsista dan teknologi gudang edukasi sejarah islam yang jarang di ketahui,serta sejarah peradaban dunia di jaman dulu.
(15)

Sebuah foto diunggah tni-au.mil.id pada bulan Agustus, yang memperlihatkan dua baling-baling yang merupakan bagian dari ...
06/11/2024

Sebuah foto diunggah tni-au.mil.id pada bulan Agustus, yang memperlihatkan dua baling-baling yang merupakan bagian dari mesin yang sedang dikembangkan Infoglobal.

Pengajuan desain baru
06/11/2024

Pengajuan desain baru

Mempertahankan Kedaulatan Negara di Laut Natuna UtaraLaut Natuna Utara pada pekan ketiga Oktober 2024 menghangat akibat ...
06/11/2024

Mempertahankan Kedaulatan Negara di Laut Natuna Utara

Laut Natuna Utara pada pekan ketiga Oktober 2024 menghangat akibat hadirnya kapal China Coast Guards (CCG).

Kehadiran kapal CCG terdeteksi oleh Pemerintah Indonesia yang langsung direspons dengan pengerahan Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 milik Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), pesawat patroli udara dan KRI Sutedi Senaputra-378 dari unsur TNI Angkatan Laut.

Kapal CCG, saat itu, mengganggu kegiatan survei dan pengolahan data seismik 3D arwana yang sedang dilakukan oleh petugas PT Pertamina Eats Coral dengan menggunakan MV Geo Coral.

Lewat komunikasi radio, pengawak kapal CCG beralasan hadir di laut itu karena melakukan patroli di wilayah yang mereka klaim masuk yurisdiksi China, "nine dash line" atau sembilan garis putus-putus yang dibuat sendiri di peta China, bukan berdasarkan United Nations on the Law of the Sea (UNCLOS), seperti yang yang dimiliki Indonesia.

UNCLOS merupakan hukum laut internasional yang mengatur kewenangan negara pantai dan negara kepulauan terhadap wilayah laut. Hukum laut ini terbentuk atas kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Indonesia telah lama mendapatkan pengakuan itu, yakni kewenangan atau telah ditetapkan sebagai negara yang berhak terhadap Laut Natuna Utara pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaika. Karena konvensi itu ditandatangani pada 1982, perjanjian tersebut ditetapkan menjadi UNCLOS 1982.

Dasar inilah yang membuat Indonesia berani mengusir kapal-kapal yang tidak memiliki izin melewati atau beraktivitas di Laut Natuna Utara.

Pada dasarnya tujuan ditandatanganinya konvensi ini bukan untuk membatasi ruang gerak negara lain beraktivitas di Laut Natuna Utara, melainkan untuk mengatur masalah kelautan yang dipercaya akan terjadi di masa akan datang, seperti saat ini.

Komandan KN Tanjung Datu-301 Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko menegaskan bahwa jika mengacu pada UNCLOS 1982, Laut Natuna Utara itu sudah sangat jelas merupakan wilayah yurisdiksi Indonesia.

Kembali pada proses pengusiran, apa yang dilakukan oleh kapal patroli Bakamla dan TNI di Laut Natuna Utara berjalan tidak mudah. Meski kapal penjaga keamanan dan penjaga pertahanan di laut Indonesia itu memiliki meriam, senapan mesin, dan peralatan canggih lainnya, pengusiran tetap dilakukan tanpa kekerasan. Sebagaimana amanah yang diberikan oleh negara, mereka hanya melakukan penghalauan dan menghindari konflik menggunakan senjata.

Personel KN Tanjung Datu-301 mengusir kapal CCG lewat komunikasi radio, dengan meminta mereka keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia.

Upaya pihak Indonesia itu berhasil, sebab CCG keluar atau kembali ke laut mereka, namun selang beberapa waktu, tepatnya pada awal pekan keempat Oktober, kapal CCG kembali memasuki Laut Natuna Utara dan bersikeras bahwa hal itu merupakan patroli di yuridiksi mereka. Bahkan, personel kapal CCG itu sempat mengusir KN Pulau Dana-323 yang saat itu tengah berpatroli menggantikan KN Tanjung Datu-301. KN Tanjung Datu, saat itu, kembali ke Natuna untuk mengisi logistik dan pengusiran kembali berhasil dilakukan.

Belum jera, kapal CCG itu kembali lagi, sehingga total upaya pengusiran oleh Indonesia mencapai tiga kali selama Oktober 2024.

Pada kejadian yang ketiga itu, kapal patroli Indonesia juga sempat diminta menjauh dari perairan yang mereka klaim. Akhirnya, KN Tanjung Dana-323 bersama KRI Sutedi Senaputra-378 dan KRI Bontang-907 berhasil mengusir kapal CCG.

Diperketat

Mengingat adanya survei yang dilakukan PT Pertamina East Natuna dan hal lainnya, Laut Natuna Utara dipantau dengan ketat, melalui peralatan yang dimiliki Pemerintah Indonesia, termasuk wilayah perairan lainnya yang juga tidak luput dari pengawasan.

Hal ini dilakukan atas perintah langsung dari pemimpin di Bakamla RI untuk menjamin keamanan dan kenyamanan kepada personel PT Pertamina East Natuna melakukan pekerjaannya, sekaligus untuk menjaga kedaulatan negara di perbatasan dengan negara lain.

Untuk mengoptimalkan pengamanan Laut Natuna Utara, kapal patroli Bakamla dan milik TNI AL diperintahkan bersandar di Kabupaten Natuna, tepatnya di Pos Angkatan Laut (Posal) Sabang Mawang, sehingga lebih mudah untuk mengisi bahan bakar dan keperluan lainnya.

Selama sandar, khususnya KN Tanjung Datu-301, mereka melakukan berbagai kegiatan, seperti menghilangkan karat kapal, mewarnai atau mengecat kembali kapal. Mereka juga melakukan bakti sosial, seperti memberikan bantuan alat permainan kepada lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), mengecat gedung PAUD, memotivasi pelajar PAUD hingga membuka kapal untuk dikunjungi masyarakat atau "open ship".

Tugas di luar pengamanan laut itu dilakukan oleh personel Bakamla untuk mengenalkan lembaga tersebut kepada masyarakat, sekaligus merangsang minat kaum muda untuk menjadi abdi negara lewat badan pengamanan laut itu.

Kapal ikan asing

Selain CCG, kapal ikan asing juga kerap beraktivitas di Laut Natuna Utara, terlebih saat area tersebut tengah dilanda cuaca ekstrem, berupa gelombang tinggi dan angin kencang.

Kapal ikan asing lebih leluasa menjarah hasil perikanan, saat kondisi demikian, karena kurangnya aktivitas nelayan Indonesia di perairan itu, termasuk keberadaan kapal patroli, sebab gelombang tinggi memang menyulitkan kapal beroperasi.

Pada keadaan cuaca ekstrem, kapal ikan asing seperti menjadi penguasa laut yang biasa terjadi pada bulan September, Oktober, November, dan Desember. Pada empat bulan di akhir tahun itu, gelombang di wilayah Laut Natuna Utara bisa mencapai 4 meter hingga 5 meter.

Meskipun demikian, tidak jarang, di bulan-bulan lainnya, kapal asing itu juga datang dan berpapasan dengan nelayan Indonesia. Keberadaan kapal ikan asing di Laut Natuna Utara itu mengganggu mata pencarian nelayan, sebab alat tangkap yang mereka gunakan berbeda jauh. Nelayan Indonesia menggunakan pancing, sedangkan kapal asing diduga menggunakan alat tangkap terlarang, yang sekali digunakan bisa meraup banyak ikan dan merusak ekosistem laut.

Meskipun keberadaan peralatan nelayan Indonesia kalah canggih dari kapal asing, namun kehadiran mereka ke wilayah Laut Natuna Utara juga memiliki makna tersendiri dalam menjaga perairan Indonesia dari ulah kapal asing. Para nelayan juga bisa menjadi mitra bagi penjaga keamanan laut untuk berkolaborasi dengan memberikan informasi kepada petugas Bakamla mengenai keberadaan kapal asing di wilayah laut yang berbatasan dengan negara lain itu.

PT. Palindo Marine telah sukses memasang DOEN DJ450B-DT (booster) waterjet untuk KCR 68 meter (KCR 60) pesanan TNI AL,Di...
06/11/2024

PT. Palindo Marine telah sukses memasang DOEN DJ450B-DT (booster) waterjet untuk KCR 68 meter (KCR 60) pesanan TNI AL,
Di perkirakan KCR ini akan diluncurkan pada tahun 2025.

Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, serahkan KRI Selar-879 kepada Danlantamal VIII Laksma TNI May Franky P...
05/11/2024

Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, serahkan KRI Selar-879 kepada Danlantamal VIII Laksma TNI May Franky Pasuna Sihombing, CHRMP., untuk memperkuat Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal VIII Manado, Senin (4/11).

KRI Selar-879 ini merupakan salah satu jenis Kapal Perang Patroli Cepat (PC-40 M) karya anak negeri yang diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, bertempat di Galangan Kapal PT. Citra Shipyard, Batam, pada Mei lalu.

Penamaan kapal ini terinspirasi dari nama salah satu ikan asli perairan Indonesia yaitu Ikan Selar. Kapal ini memiliki panjang 45 meter, lebar 7 meter dan draft sepanjang 1,8 meter. Dan juga dlengkapi dengan sistem pertahanan modern.

Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo mengatakan bahwa KRI Selar-879 diproyeksikan untuk mendukung tugas-tugas pokok Lantamal VIII dalam melaksanakan patroli keamanan laut serta Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) di wilayah perairan Indonesia bagian utara.

“KRI Selar-879 sebagai salah satu kapal patroli andalan yang akan meningkatkan pengawasan dan pengamanan laut dari berbagai potensi ancaman, dan pelanggaran sekaligus memperkuat koordinasi antara Koarmada II dan Lantamal VIII dalam menjaga kedaulatan laut nasional, serta kemampuan dalam mengamankan wilayah laut semakin meningkat sehingga tugas-tugas Lantamal VIII dapat terlaksana dengan lebih optimal, ” terang Pangkoarmada II.

05/11/2024

Tank Amx,si tua tua keladi.

Rencana Pengadaan Senjata SS2 V4 A2 sebanyak 1 paket (262 pucuk) untuk TNI AD
05/11/2024

Rencana Pengadaan Senjata SS2 V4 A2 sebanyak 1 paket (262 pucuk) untuk TNI AD

05/11/2024

Satgas damai cartenz di mapenduma, menembak anggota separatis OPM yang ada di gunung sebelah dari titik posisi pasukan.

Indonesia Memperoleh Fasilitas Pendanaan untuk Akuisisi Kapal PPA ItaliaIndonesia telah mendapatkan fasilitas pinjaman u...
05/11/2024

Indonesia Memperoleh Fasilitas Pendanaan untuk Akuisisi Kapal PPA Italia

Indonesia telah mendapatkan fasilitas pinjaman untuk mendanai akuisisi dua kapal patroli lepas pantai multiperan (Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) dari galangan kapal Italia Fincantieri.

Proses sindikasi pinjaman untuk fasilitas senilai USD1,25 miliar dipimpin oleh BNP Paribas dengan keterlibatan Crédit Agricole dan didukung oleh lembaga keuangan asuransi Italia SACE, menurut dokumen yang diberikan oleh sumber.

Dokumen-dokumen tersebut juga mengungkap bahwa pemerintah Indonesia akan memberi nama dua PPA miliknya KRI Prabu Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi dengan nomor umbul masing-masing 320 dan 321.

Dengan demikian, kapal-kapal ini akan diaplikasikan dengan tanda dek penerbangan masing-masing BWJ dan PBS, dokumen tersebut mengungkapkan.

Upacara penandatanganan formal untuk fasilitas tersebut diharapkan akan berlangsung antara Kementerian Keuangan Indonesia dan pemberi pinjaman bersama sebelum akhir tahun 2024.

Fincantieri mengungkapkan pada bulan Maret 2024 bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai EUR1,18 miliar (USD1,29) untuk dua PPA dengan Kementerian Pertahanan Indonesia.

PPA adalah kelas kapal perang 143 m yang dapat dikonfigurasi untuk berbagai misi mulai dari operasi pengawasan maritim bertempo rendah disebut ‘light’ hingga skenario pertempuran tingkat tinggi ‘full combat’.

Tergantung pada konfigurasinya, masing-masing kapal memiliki bobot antara 5.800 dan 6.300 ton.

Sejauh ini, Angkatan Laut Italia telah menugaskan tiga kapal sebagai kelas Thaon Di Revel, dan kapal-kapal ini dilantik antara Maret 2022 dan September 2023.

Untuk kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia, PPA yang akan dipasok awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia, kata Fincantieri dalam pernyataannya, dan kemungkinan akan dipasok dalam konfigurasi 'light plus'.

PT.PAL
05/11/2024

PT.PAL

Komandan Depo Pemeliharaan (Depohar) 60, Kolonel Tek Sapta Jengkar Pamuji, M.Sc.Pc., beserta jajaran Komandan Satuan, me...
05/11/2024

Komandan Depo Pemeliharaan (Depohar) 60, Kolonel Tek Sapta Jengkar Pamuji, M.Sc.Pc., beserta jajaran Komandan Satuan, menerima pembekalan penting mengenai System Engineering dari Kadislitbangau, Marsma TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., di Gedung SD Oma, Depohar 60 pada Jumat (01/11/2024). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi personel dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi di lingkungan TNI Angkatan Udara.

Dalam sambutannya, Kolonel Tek Sapta Jengkar menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kadislitbangau dan kontribusinya dalam meningkatkan pemahaman personel tentang System Engineering. Menurutnya, pengetahuan ini sangat penting untuk menghadapi tantangan modern dalam pemeliharaan dan pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) yang semakin kompleks.

System Engineering, atau rekayasa sistem, merupakan pendekatan lintas disiplin yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan produk atau sistem yang kompleks. Materi ini sangat relevan bagi para personel yang memiliki tanggung jawab besar dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan militer. Dengan pembekalan ini, diharapkan seluruh personel Depohar 60 mampu menerapkan konsep-konsep rekayasa sistem dalam tugas sehari-hari.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwira, bintara tinggi, dan sersan mayor di Depohar 60. Semangat yang ditunjukkan oleh para peserta menggambarkan keseriusan mereka dalam meningkatkan kompetensi teknis, yang diharapkan berkontribusi signifikan terhadap kemajuan TNI AU dalam bidang teknologi dan sistem pertahanan. (Penkoharmatau).

Filipina telah menandatangani kontrak baru untuk memperoleh enam Tambahan Pesawat NC212i buatan PT.DIAkuisisi ini akan m...
05/11/2024

Filipina telah menandatangani kontrak baru untuk memperoleh enam Tambahan Pesawat NC212i buatan PT.DI

Akuisisi ini akan memungkinkan filipina untuk menyelesaikan persyaratan Light-Lift Fixed-Wing Aircraft(LLFWA).

Sebelumnya diketahui filipina telah mengoprasikan 2 pesawat NC212is yang di akuisisi pada tahun 2018.

Karena kinerja dan kebutuhan pesawat kargo ringan sangat di butuhkan, Filipina akan kembali menambah jumlah pesawat NC212i nya.

04/11/2024

Si turangga lagi Bersih setelah du gunakan latihan.

BANTUAN CIA KEPADA KOSTRAD 1965⚡Alat komunikasi Collins KWM-2Perangkat tersebut merupakan pemancar-penerima frekuensi ti...
04/11/2024

BANTUAN CIA KEPADA KOSTRAD 1965
⚡Alat komunikasi Collins KWM-2

Perangkat tersebut merupakan pemancar-penerima frekuensi tinggi yang cukup canggih pada masa tahun 1965.

Radio komunikasi model inilah yang diberikan oleh CIA kepada Kostrad dan diterbangkan langsung dari pangkalan udara AS di Clark Filipina.

Pada bulan November 1965, Brigjen Sukendro, yang dikenal sebagai tangan kanan Pak Nasution dalam urusan intelejen, menghubungi Kedubes AS di Jakarta meminta bantuan alat komunikasi taktis, obat-obatan dan senjata.

Alat komunikasi ini berperan dalam koordinasi Kostrad dengan Kodam-Kodam di daerah dalam operasi penumpasan G30S/PKI.

Sumber : Artikel Kathy Kadane the Washington Post on May 21, 1990

Kutipannya sbb :

"The supply of radios is perhaps the most telling detail. They served not only as field communications but also became an element of a broad, US intelligence-gathering operation constructed as the manhunt went forward. According to a former embassy official, the Central Intelligence Agency hastily provided the radios -- state-of-the-art Collins KWM-2s, high-frequency single-sideband transceivers, the highest-powered mobile unit available at that time to the civilian and commercial market. The radios, stored at Clark Field in the Philippines, were secretly flown by the US Air Force into Indonesia. They were then distributed directly to Soeharto's headquarters -- called by its acronym KOSTRAD -- by Pentagon representatives. The radios plugged a major hole in Army communications: at that critical moment, there were no means for troops on Java and the out-islands to talk directly with Jakarta."

pengadaan 200 unit Drone Latih Intai yang akan di buat di dalam negeri
04/11/2024

pengadaan 200 unit Drone Latih Intai yang akan di buat di dalam negeri

03/11/2024

Satgas pamtas yang akan berangkat.

Siap dinas komandan.
03/11/2024

Siap dinas komandan.

03/11/2024

Pasukan KPLP.

03/11/2024

2 helikopter TNI telah tiba di manila.

02/11/2024

Para komando kewilayahan dengan menggunakan puluhan motor listrik buatan PT LEN.

DUBES RUSIA UNGKAP KONTRAK SU-35 DENGAN INDONESIA DAN TAWARAN TRANSFER TEKNOLOGIDuta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey...
02/11/2024

DUBES RUSIA UNGKAP KONTRAK SU-35 DENGAN INDONESIA DAN TAWARAN TRANSFER TEKNOLOGI

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, mengatakan bahwa kontrak pengadaan jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia untuk Indonesia tetap berlangsung meski sempat dibekukan oleh pemerintah Indonesia.

Melansir CNBC Indonesia pada Kamis (31/10), Tolchenov menyebut bahwa perundingan antara Indonesia dan Rusia terus diadakan secara tertutup dan rahasia. Ia menyebut hal ini dikarenakan ada pihak-pihak yang menurutnya akan mengganggu perundingan ini.

"Kami punya beberapa negara yang kami cap sebagai 'tidak bersahabat'. Karena saat kami umumkan, negara-negara ini datang esok harinya. Kementerian yang sama (dengan kami), institusi yang sama, dan menyebut janganlah Anda bekerja sama dengan Rusia. Ini hal yang buruk namun ini adalah fakta."

Ia pun menegaskan kembali bahwa hal ini telah disampaikan kepada pihak Indonesia. Hal ini agar tidak ada pihak-pihak yang mempengaruhi secara negatif.

▪️Rusia terbuka untuk Transfer Teknologi

“Kontrak (pembelian) Su-35 tidak dihentikan, tetapi dibekukan. Kami berharap kesepakatan itu akan dilaksanakan di masa mendatang. Sudah bertahun-tahun sejak (kesepakatan) ditandatangani, jadi mungkin ada beberapa perubahan pada ketentuannya. Mungkin kami akan dapat memperkenalkan semacam transfer teknologi,” kata Tolchenov dalam jumpa pers baru-baru ini di Jakarta, dikutip dari Jakarta Globe.

“Apa pun mungkin terjadi. Kami tidak hanya menjual senjata kami ke negara-negara asing. Kami siap bekerja sama dalam produksi bersama dan transfer teknologi,” tambah Tolchenov.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui kapan kontrak tersebut akan dilaksanakan. Ia menambahkan bahwa waktu pengiriman jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia ke Indonesia bakal diputuskan sendiri oleh pemerintah Indonesia. Menurutnya, Indonesia juga masih menaruh minat besar untuk membeli jet tempur dari Rusia.

"Kapan dan bagaimana, ini adalah pertanyaan untuk pemerintahan Indonesia berikutnya. Mereka yang akan membuat keputusan. Sejauh yang kami pahami, masih ada minat pada peralatan penerbangan Rusia," kata Tolchenov seperti diberitakan CNN Indonesia, 20 Oktober 2024.

Sebelumnya, pada Mei 2024 lalu, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Tavares mengatakan Indonesia tidak pernah mengakhirinya kontrak Sukhoi SU-35, "tetapi ditunda untuk menghindari potensi ketidaknyamanan tertentu". Pemerintah Indonesia sedang menunggu momen yang pas dan anggaran yang mencukupi untuk melaksanakan kontrak tersebut.

Pada 2020, Indonesia sempat memutus kontrak dengan Rusia dalam pengadaan jet tempur Sukhoi SU-35. Hal ini lantaran saat itu Indonesia sedang mengalami gejolak ekonomi imbas pandemi COVID-19. Faktor sanksi AS juga disebut-sebut menjadi pertimbangan.

Kontrak pengadaan jet tempur SU-35 ini sebetulnya sudah berlangsung sejak 2018. Saat itu, Indonesia dan Rusia menandatangani kontrak pengadaan jet tempur SU-35 senilai 1,1 miliar USD atau setara Rp17 triliun.

Indonesia baru-baru ini mengalami pergantian kekuasaan. Mantan Presiden Joko Widodo belum lama ini menyerahkan tongkat estafet kepresidenan kepada Prabowo Subianto, mantan jenderal angkatan darat sekaligus mantan Menteri Pertahanan pemerintahan Joko Widodo

Dengan latar belakang militer Prabowo, kemungkinan besar kerja sama pertahanan akan menjadi prioritas dalam diplomasi luar negeri Indonesia. Disaat yang sama Indonesia juga bermaksud memodernisasi alutsistanya.

Berkiprah Hingga Lampaui Batas Usia Pakai, KRI Teluk Hading-538 Akhiri Masa Tugas di 2024KRI Teluk Hading-538 mengakhiri...
02/11/2024

Berkiprah Hingga Lampaui Batas Usia Pakai, KRI Teluk Hading-538 Akhiri Masa Tugas di 2024

KRI Teluk Hading-538 mengakhiri masa tugasnya di TNI AL. Pada Kamis (31/10), kapal perang buatan Jerman Timur itu resmi tidak lagi menjadi bagian armada kapal perang Angkatan Laut. Bertempat di Dermaga Layang Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, TNI AL melaksanakan upacara penurunan ular-ular perang dari kapal tersebut.

Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada Jumat (1/11), upacara tersebut turut dibarengi dengan pelepasan KRI Teluk Hading-538 dari dinas aktif di TNI AL. Pelepasan tersebut dipimpin langsung oleh Inspektur Kolinlamil Laksamana Pertama TNI Kunto Tjahjono.

Kunto menyampaikan bahwa keputusan tersebut sudah dipertimbangkan secara matang oleh seluruh jajaran pimpinan TNI AL. Termasuk diantaranya pertimbangan efisiensi dan efektivitas operasional dan pemeliharaan KRI Teluk Hading-538. Apalagi bila merujuk ke belakang, kapal perang itu sudah dibangun sejak 1977. Sehingga umur kapal itu tidak lagi muda.

”Saya menyadari, bagi para prajurit Jalasena yang mengawaki KRI Teluk Hading-538 akan merasa berat dengan dihapuskannya KRI Teluk Hading-538. Namun demikian saya yakin juga terdapat rasa bangga manakala para prajurit KRI Teluk Hading-538 ini dapat mengantar dan melepas KRI Teluk Hading-538 sampai pada pengabdian yang terakhir,” kata Kunto.

KRI Teluk Hading-538 merupakan kapal perang jenis frosch. Kapal itu dibangun oleh Veb Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur. Catatan sejarah TNI AL menyebutkan bahwa kapal perang itu bergabung dengan Angkatan Laut sejak 1994. Kemudian berdinas aktif sebagai kapal angkut tank frossch atau ATF sejak 1996. Kapal itu berada di bawah pembinaan Kolinlamil.

Sepanjang pengabdiannya, KRI Teluk Hading-538 telah banyak berjasa bagi bangsa dan negara. Baik dalam pelaksanaan tugas operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. KRI Teluk Hading-538 sudah beroperasi jauh melampaui batas usia pakainya. Karena itu, TNI AL melepas dan menonaktifkan kapal tersebut.

01/11/2024

Kendaraan Paspampres terbaru,P2 VVIP

01/11/2024

Tank medium Harimau,sedang melakukan putaran 360° di area pabrik PT.Pindad

Pindad SS-77
01/11/2024

Pindad SS-77

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Garda Pertahanan Indonesia TIMUR posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share