HITAM PUTIH

HITAM PUTIH Tambahkan bio singkat untuk memberi tahu orang lain tentang diri anda

14/12/2023
10/12/2023

Temukan konten terbaru, video trending, dan banyak lagi!

10/12/2023

Konsen Ganjar Lempar Koruptor Sampai Nusakambangan

Oleh : Nikmatul Sugiyarto

Baru-baru ini saya sudah menyelesaikan membaca novel RI1. Di sana menceritakan tentang peran seorang presiden yang memerangi gembong koruptor di negara Indonesia. Banyak sebenarnya bumbu cinta yang bertaburan di sana. Namun kali ini yang saya garis bawahi adalah perjuangan si tokoh utama dalam menangkap satu koruptor besar, yang menjadi pimpinan dari koruptor kelas teri lainnya.

Tidak bisa sekali jadi, karena tahapnya panjang. Karena mendekamnya di penjara tidak membuat jera begitu saja, dia justru menjalin koneksi dengan anak buahnya di luar sana untuk mengancam keselamatan presiden dan keluarga. Hingga untuk menutup cerita itu dengan happy ending, si koruptor ditempatkan di p**au asing yang tidak dihuni oleh masyarakat di sekitarnya.

Mengapa saya mengambil part itu, karena saya merasa excited dengan program Ganjar Pranowo yang ingin menempatkan koruptor di Nusakambangan. Menurut Ganjar p**au kecil itu terpencil letaknya yang juga berhadapan dengan samudera langsung. Sehingga sangat cocok untuk mengasingkan koruptor, agar tidak bisa melakukan tindakan macam-macam lainnya. Hal itu disampaikan dalam kuliah kebangsaannya bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Komitmen untuk memberantas korupsi tertuang pada 3 strategi, yakni regulasi, lembaga dan aktor. Pertama perketat aturan yang menertibkan perbuatan haram tersebut, salah satunya dengan aturan baru dan lebih tegas. Baru perbaiki lembaga yang menanganinya dengan memilih orang-orang terpercaya integritasnya. Rekam jejaknya yang harus discreening secara teliti. Dan terakhir aktor utamanya yakni si pemimpin negara.

Dia ini menjadi sosok panutan bagi rakyat dan badan pemerintahan, hingga instansi di bawah-bawahnya. Maka dia harus menunjukkan ketegasannya untuk menolak gratifikasi, korupsi, kolusi dan nepotisme. Pesan ibunya untuk tidak mencurangi rakyat terus menggaung di memori ingatannya. Sedangkan keluarga kecil, istri dan anaknya, menjadi rem untuk menghindari keserakahan dalam kekuasaan.

Ganjar merumuskan 3 engsel itu dari pengalamannya ketika duduk di kursi legislatif hingga eksekutif sebagai gubernur. Lebih terasa 10 tahun terakhir karena dirinya dikenal juga sebagai musuh koruptor.

Banyak tindakan korupsi yang dia temui langsung di depan mata. Dia disodorkan dengan gratifikasi yang kerap datang dan membuatnya untuk berkali-kali menolak. Untuk membuktikan hal itu, saksinya banyak dari orang terdekat Ganjar.

Lalu KKN di pemerintahannya, ada peristiwa banyak yang dia temui mulai setoran dari bawahan ke atasan. Tapi di eranya semua hilang perlahan, sampai di periode akhir menjabat dia dihampiri bawahannya. Kepada Ganjar dia mengucapkan terimakasih, karena sudah menghilangkan budaya setoran dalam pemerintahan. Itu satu fenomena yang membuatnya bangga, karena bisa menegakkan integritas pejabat daerah di tempatnya memimpin.

Di lain tempat pungli banyak tersebar di Jateng, yang datang dari sekolah, jembatan timbang yang membuatnya viral dengan sopir truk yang menjadi korbannya, kontraktor yang mencurangi pembangunan jalan, sampai jual beli jabatan demi orang terdekat hingga karena hubungan kerabat. Semua diperangi Ganjar dengan masif. Dan hal itu nantinya yang bakal digalakkan ketika amanah besar diberikan rakyat untuknya.

Dia sangat konsen untuk memberantas penyakit negara, yang semakin brutal mencongkaki hak rakyat itu. Dengan dipasangkan bersama Mahfud MD, Ganjar mendapat teman baru yang klik dengannya untuk menegakkan hukum bagi mereka barisan para koruptor. Dengan kekuatan bersama Mahfud, dia yakin akan memegang komitmen kuat dan konsisten untuk memerangi korupsi dengan baik.

10/12/2023

Demokrasi Sakit Mahasiswa Bangkit

Oleh : Yoga E N

Sebagai mahasiswa demo sudah menjadi hal biasa. Namanya juga negara demokrasi jadi bebas untuk sering berdemo, tetapi tentu saja dengan dasar landasan yang kuat.

Mahasiswa menjadi suara terkuat dalam penegakan demokrasi. Bahkan kita semua juga tau masa reformasi orba juga terjadi karna demo mahasiswa. Meskipun pada waktu itu banyak korban berjatuhan dan beberapa ras menjadi korban. Tetapi memang sebesar itulah kekuatan mahasiswa menumbangkan rezim Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun lamanya.

Beberapa hari belakangan suara mahasiswa mulai tersengar. Melki Ketua BEM UI misalnya yang menyuarakan penolakan terhadap politik dinasti. Lalu belum lama ada UNTAG di Surabaya yang menggelar mimbar bebas diikuti 26 kampus di seluruh Indonesia. Orasinya sama, tentang rusaknya demokrasi di negeri ini akibat politik dinasti.

Kemarin, Jumat 8 Desember juga digelar penobatan Jokowi sebagai Alumnus UGM yang paling memalukan. Penobatan ini dilaksanakan oleh BEM UGM atas dasar Jokowi yang sudah merusak demokrasi dengan usahanya membangun Politik Dinasti.

Bagiku fenomena ini adalah pemandangan umum dalam negara demokrasi dan memang sepatutnya dikritik seperti itu sebagai insan yang demokratis apalagi sebagai mahasiswa yang kritis. Artinya Para mahasiswa sadar betul bahwa negaranya sedang tidak baik-baik saja.

Polemik pengangkatan cawapres Gibran, Memang jelas menubruk dan merusak demokrasi kita hingga ajur mumur. Untung saja masih banyak kawula muda, mahasiswa yang tersadarkan tergerakkan hatinya untuk menyuarakan kebobrokan dan kehausan kekuasaan yang saat ini sedang dijalankan.

Orasi yang mahasiswa suarakan sudah begitu tepat, tinggal menunggu bagaimana respon para pemegang kekuasaan. Apakah akan tetap tinggal diam ? atau membiarkan orasi berseliweran dan membiarkan demokrasi dirusak dengan dinasti sistem kekeluargaan.

Dengan alasan apapun aku tidak akan pernah membiarkan dan tidak akan tinggal diam konstitusi yang sudah berdiri tegak di negeri ini harus ambruk karena kehadiran bocil dinasti. Selamat atas Gelar alumnus UGM paling me-MALUKAN nya pakde jokowi, dan lekas sembuh demokrasi negeriku tercinta ini jangan sampai kalah dengan bocil dinasti.

Terimakasih kepada mahasiswa kritis dan semua warga yang demokratis. Semoga usaha kita semua dalam menegakkan kembali demokrasi dengan melawan segala usaha politik dinasti. PANJANG UMUR PERLAWANAN, HIDUP MAHASISWA YANG MELAWAN ! 🌻

10/12/2023

Pengungsi Mengamuk

Pada Jumat malam (8/12/2023), penampungan pengungsi internasional Puspa Agro di Sidoarjo dirusak oleh penghuni setempat. Video peristiwa tersebut viral, menunjukkan para pengungsi merusak fasilitas seperti kantor, kaca, dan tanaman pot. Herdaus, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, mengonfirmasi peristiwa tersebut dan menyatakan sedang diselidiki karena diduga dilakukan oleh WNA penghuni penampungan.

Perusakan terjadi setelah gangguan pemadaman listrik oleh PLN, memicu protes penghuni pada Jumat siang. Pihak pengelola menyewa genset untuk mengatasi pemadaman, namun setelah satu jam genset aktif, PLN menginformasikan pemulihan listrik. Sekitar pukul 19.15 WIB, sekitar 30 penghuni melakukan aksi perusakan selama 15 menit hingga aliran listrik kembali normal.

Pihak penampungan berencana pertemuan dengan International Organization for Migration (IOM) dan stakeholders lainnya. Mereka menilai tindakan tersebut tidak pantas, berjanji untuk evaluasi dan pembinaan sebagai pertanggungjawaban.

10/12/2023
10/12/2023

Propaganda Satu Putaran Prabowo-Gibran, Sebuah Penghinaan Akal Sehat

Oleh : Septian Raharjo

Sampai hari ini aku masih percaya netizen punya kontribusi besar dalam menjaga kewarasan di negeri ini. Mereka tak ragu mengomentari sesuatu yang keliru, kadang dengan kata-kata kejam, sering p**a dengan kelucuan-kelucuan yang aduhai. Faktanya banyak persoalan di negeri ini selesai justru karena gerakan netizen, dari mulai kasus Sambo, hingga Rafael Alun.

Belakangan jika kita amati, netizen kita rupanya banyak tersedot dengan fenomena Gibran yang terang-terangan tampak sangat diistimewakan oleh negara. Ada ungkapan sarkas dari netizen yang tak sengaja aku temukan di kolom komentar sebuah akun berita, bunyinya: "Kalau Gibran ngaji, nun mati bakal hidup lagi."

Itu adalah komentar paling sialan yang membuat kita sulit untuk tidak tertawa. Sekali lagi itu menjadi bukti bahwa masyarakat kita adalah pembaca peristiwa yang baik. Respon semacam itu muncul karena kekecewaan atau bahkan kemarahan yang sudah menumpuk atas berbagai fenomena yang mengiringi pencalonan Gibran. Dari mulai mengakali lembaga negara, seringnya Gibran mangkir acara adu gagasan, hingga pengubahan format debat KPU yang meniadakan debat khusus calon wakil presiden.

Namun rupanya, ketidakpercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap Gibran, tidak membuat mereka untuk berbenah dan memperbaiki kekurangan. Kubu Prabowo-Gibran justru mengambil jalan pintas dengan menebar propaganda menang satu putaran.

Propaganda ini tak main-main, dilakukan secara sistematis, dan tentu saja dengan limpahan anggaran yang besar. Lihat saja, seruan-seruan satu putaran semakin gencar dan masif. Bukan hanya para pendukung yang menyerukan ini, namun juga melibatkan lembaga-lembaga survei. Hampir seluruh lembaga survei dari yang besar maupun kecil, semua diorkestrasi untuk memperlihatkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran mampu menang satu putaran.

Bahkan bukan hanya metode surveinya yang dimainkan, namun teknis pengambilan sampel pun dikondisikan sedemikian rupa. Misalnya seluruh lembaga survei yang akan melakukan survei harus izin dulu ke pemerintah desa. Bahkan dalam beberapa kasus, kepala desa ikut mengisi kuisioner. Padahal jelas, pengondisian kepala desa oleh pasangan nomer dua sudah bukan rahasia lagi.

Tujuan kubu Prabowo-Gibran jelas menggiring opini publik, mempengaruhi psikologis pemilih, mengandalkan bandwagon effect atau ikut-ikutan. Mereka berharap masyarakat yang belum menentukan pilihan akan mengikuti suara yang dianggap terbanyak.

Namun melihat ketidakpercayaan masyarakat yang begitu besar pada paslon nomer dua, propaganda ini sepertinya akan sangat sulit untuk diterima, apalagi berhasil. Propaganda ini justru seperti menghina akal sehat, mengerdilkan daya penalaran publik. Beruntung jika tidak menjadi senjata makan tuan. Masyarakat jelas-jelas sudah melihat, lembaga negara saja bisa dimainkan sedemikian rupa, apalagi sekedar lembaga survei.

Belum lagi jika kita melihat peta kekuatan pasangan calon lain. Anies-Muhaimin misalnya punya basis massa yang jelas terutama dari kelompok islam kanan, begitupun Ganjar-Mahfud yang juga punya pendukung militan dari kalangan nasionalis. Sampai saat ini, para pendukung, relawan, juga terus bekerja mengampanyekan jagoan mereka. Bahkan jika diamati, saat capres berkunjung ke berbagai daerah, sambutan masyarakat terlihat semakin antusias.

Lantas darimana coba satu putaran itu bisa diproleh? Dihitung dari segi manapun sangat sulit. Satu-satunya yang paling mungkin agar itu terwujud adalah dengan kecurangan, misalnya memanfaakan kertas suara milik pemilih yang tidak hadir. Kertas suara itu dicoblos dan dimasukkan ke kubu nomer dua.

Pada akhirnya propaganda satu putaran ini, selain penghinaan terhadap akal sehat, justru semakin menimbulkan kecurigaan publik terhadap sikap ugal-ugalan penguasa. Tapi percayalah, netizen kita adalah hakim yang paling asik.

06/12/2023

Quotes of the day by Melihat Indonesia

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when HITAM PUTIH posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share