Media Katolik Papua

  • Home
  • Media Katolik Papua

Media Katolik Papua Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Media Katolik Papua, Media/News Company, .

01/09/2022

Close to 200 of the world’s Cardinals have been meeting with Pope Francis in the Vatican for the last three days to discuss Pope Francis’ reform of ...

16/08/2022

Inspiration

The one who chooses to keep their mind on God, will continue experience His life in their lives. When we constantly meditate on God's word, and we communicate with Him daily, it will be evident in our lives. We will find ourselves constantly finding peace and joy, when others are in distress. By staying in the path God has set for us, we are able to access the best He has for us. ***

Bunda Maria tidak naik ke Surga - ia diangkat oleh Allah dan semata-mata karena kerahiman dan belas kasih Allah terhadap...
15/08/2022

Bunda Maria tidak naik ke Surga - ia diangkat oleh Allah dan semata-mata karena kerahiman dan belas kasih Allah terhadap Bunda.

Peristiwa ini membawa pengharapan p**a bagi kita untuk dapat hidup bersama-sama dengan Allah di Surga p**a kelak.

Bunda Maria, doakanlah kami!

OTORITAS PAUS ROMA PADA ZAMAN PARA RASUL: SURAT DAN PETAoleh: Agus Pare Bukalah peta yang ada di bagian belakang Alkitab...
05/08/2022

OTORITAS PAUS ROMA PADA ZAMAN PARA RASUL: SURAT DAN PETA

oleh: Agus Pare

Bukalah peta yang ada di bagian belakang Alkitabmu. Temukan tiga tempat: Roma, Efesus, dan Korintus. Sudah ketemu? Baik, dengarkan kisah ini dahulu:

Alkisah pada akhir abad pertama, lagi-lagi terjadi pertikaian di kalangan umat Gereja di Korintus. Tampaknya teguran dan nasihat berkali-kali Rasul Paulus, bahkan dalam dua surat (yang menurut beberapa ahli sebenarnya adalah beberapa surat yang kemudian dikompilasi menjadi dua), masih kurang. Kita mengetahui permasalahan ini dari sebuah surat yang ditulis oleh Paus St. Klemens dari Roma (dikatakan “dari Roma” untuk membedakan dengan St. Klemens dari Alexandria). Paus Klemens adalah murid dari Rasul Petrus dan ditahbiskan menjadi imam oleh sang rasul sendiri.

Dalam surat yang dahulu dibacakan di Gereja-gereja purba, Paus Klemens menyapa para umat di Korintus, “Dari Gereja Allah yang berziarah di Roma, kepada Gereja Allah yang berziarah di Korintus.” Paus Klemens menyampaikan penyesalannya karena tidak bisa segera membalas surat dari Gereja Korintus dan turun tangan. Alasannya adalah karena penganiayaan oleh pemerintah Romawi kepada umat Kristen.

Masalah umat Korintus ketika itu adalah munculnya pemberontakan dan perselisihan antara pimpinan Gereja dan umat. Bahkan para pemuda dengan lancang menentang para sesepuh yang lebih berpengalaman. Sang paus mengingatkan kepada mereka bahwa rasa iri yang memicu pemberontakan itu sudah terjadi sejak zaman Kain dan Habel. Umat Korintus diminta untuk mencontoh kerendahan hati para patriark Israel kuno. Para rasul yang sudah memprediksi munculnya rasa iri dan pemberontakan ini, dengan bimbingan Roh Kudus, menetapkan adanya suksesi uskup dan diakon yang tidak bisa digantikan sekehendak hati. Maka dari itu, umat harus setia kepada Allah dan bukannya mengikuti para pemberontak. Pertobatan, kerendahan hati, dan kesatuan harus dijaga.

Nuansa otoritas Paus Klemens terlihat ketika setelah menasihati dan memarahi umat Korintus, dia mengatakan, “Namun jika siapa pun melanggar kata-kata yang diucapkan oleh-Nya melalui kami, biarlah mereka paham bahwa mereka terlibat dalam pelanggaran dan berada dalam bahaya besar.”

Pada akhir suratnya, Paus Klemens memerintahkan Gereja Korintus untuk dengan segera menulis balik kepada dirinya dan melaporkan apakah arahannya sudah diterapkan sehingga pemberontakan sudah berakhir, serta kedamaian dan kesatuan telah kembali. Paus juga mengirim tiga utusan dari Roma, yaitu Klaudius Efebus, Valerius Bito, dan Fortunatus untuk memastikan bahwa perintahnya dilaksanakan oleh umat Korintus.

Sekarang lihatlah peta yang ada di belakang Alkitab dan lihatlah letak Roma, Efesus, dan Korintus. Dengan penggaris ukurlah jarak antara Korintus dan Roma, lalu bandingkan dengan jarak antara Korintus dan Efesus. Perhatikan bahwa jarak Korintus ke Roma adalah dua kali lebih jarak Korintus ke Efesus! Ini penting! Mengapa penting? Karena pada saat ini terjadi Rasul Yohanes masih hidup dan ada di Efesus!

Apakah kamu masih bingung ke mana arah semua ini? Pikirkanlah, mengapa umat di Gereja Korintus meminta campur tangan petinggi Roma sementara saat itu masih ada rasul yang hidup dan lokasinya lebih dekat? Padahal pada zaman itu transportasi surat susah, belum lagi adanya penganiayaan terhadap umat Kristen.

Jawabannya tidak bisa tidak adalah, meskipun ada rasul yang masih hidup tapi otoritas tertinggi Gereja terletak pada Paus Roma yang adalah penerus Petrus! Jadi tidak heran kalau umat Gereja Korintus meminta campur tangan Roma dan Roma sendiri tidak segan-segan memberi perintah dan bahkan mengirimkan utusan agar perintahnya dilaksanakan.

Kisah pada zaman rasul ini (Rasul Yohanes masih hidup sampai beberapa tahun kemudian) menunjukkan bahwa sejak zaman itu Roma sudah menunjukkan otoritasnya sebagai pimpinan umat Kristen universal sesuai amanat Yesus di Yohanes 21:15-17. Inilah fakta sejarah yang tidak bisa diubah.

Surat terbuka untuk semua Tokoh Orang Asli PapuaOleh: Pastor Izaak BameMencermati fenomena pro kontra kelanjutan Otonomi...
05/08/2022

Surat terbuka untuk semua Tokoh Orang Asli Papua

Oleh: Pastor Izaak Bame

Mencermati fenomena pro kontra kelanjutan Otonomi Khusus (Otsus) dan pemekaran yang terjadi di Provinsi Papua-Papua Barat sejak Juli 2021 sampai pada hari ini,

Saya Pastor Izaak Bame, Pastor Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong, termasuk salah satu dari sekian Orang Asli Papua terdidik yang menolak kelanjutan Otsus dan Pemekaran baik Provinsi, Kabupaten dan Kota ingin menyampaikan pendapat kepada saudara-saudara Saya, para pejabat Orang Asli Papua.

Pertama, Para Pejabat Orang Asli Papua sepertinya, tidak punya harga diri sehingga terus menjual diri dengan cara mengemis di Jakarta supaya Presiden tetap jalankan Otsus dan mekarkan DOB baik Propinsi -Kabupaten-Kota dengan menjual nama Papua ke Presiden bahwa Papua butuh pembangunan.

Namun para ‘pejabat rakus’ ini lupa bahwa mereka sedang menipu Presiden. Sayangnya lagi mereka menipu Presiden dengan penjelasan dangkal dan ulang-ulang bahkan tidak ada hal baru yang bisa tawarkan ke Presiden sebagai sebuah nilai hidup orang asli Papua.

Kedua, Persoalan Papua-Papua Barat bukan soal pembangunan tetapi soal martabat manusia yang diremehkan oleh Negara. Jadi, saya mohon saudara-saudaraku para pejabat yang rakus jabatan supaya paham, baik mengapa OAP menolak Otsus dan Pemekaran DOB di Papua-Papua Barat.

“Harga diri saya sebagai manusia Papua yang diciptakan Allah secitra dengan diri-Nya tidak bisa diukur dengan Otsus dan pemekaran DOB. Para Pejabat Orang Asli Papua yang sedang menjabat sekarang, saya harap sadar dirilah jangan jadi boneka di atas tanah ini,” tegas Izaak Bame.

“Mulai dari Gubernur Pertama Papua-Papua Barat kecuali Lukas Enembe adalah Boneka untuk Orang Maluku, Sulawesi, Jawa, Sumatra, untuk memanfaatkan jabatan Gubernur mendatangkan para penganggur dari Maluku-Sumatera untuk mengisi lowogan kerja di Papua sedangkan Orang Asli Papua jadi Pengemis di tanahnya sendiri,” katanya lagi.

Kota Madya Sorong sudah berjalan 20 tahun tapi tidak lebih dari 5 orang Asli Moi yang punya tanah menjadi Kepala Dinas. Inikah yang di maksud dengan Pemekaran? Mohon para saudaraku pejabat Orang Asli Papua jangan Gila Jabatan yang hanya 5-10 tahun korbankan sesamamu.

Ketiga, Mohon kepada saudaraku para pejabat jangan cepat-cepat ke Jakarta bertemu Presiden tapi sebaiknya bertemulah lebih dulu saudara-saudaramu Orang Asli Papua yang berseberangan pikiran terhadap Negara ini, setelah itu, silahkan bawa ke Jakarta.

Saya rasa lucu para pejabat Asli Papua ini mengabaikan pokok persoalan yang dituntut orang asli Papua, Ini dengan pergi menipu Presiden meminta kelanjutan OTSUS dan PEMEKARAN DOB Propinsi, Kabupaten, Kota. Masyarakat tujuh wilayah adat secara bulat menolak Otsus dan Pemekaran kecuali mereka yang rakus jabatan.

Persoalan pokok adalah ketidakadilan yang terjadi di Papua-Papua Barat sehingga muncul sikap tidak percaya dari rakyat orang asli Papua terhadap Pemerintah Indonesia. Saya mau sampaikan kepada para Pejabat yang rakus di Papua-Papua Barat ingat bahwa Anda tidak bisa menipu saya lagi dengan pernyataan murahan bahwa rakyat orang asli Papua butuh pembangunan.

Saya tegaskan saya butuh pengakuan sebagai manusia yang punya hak merdeka di atas tanah saya dari Sorong sampai Merauke. Mohon membaca dengan hati dan pikiran cerdas.

https://monitorpapua.com/surat-terbuka-untuk-semua-tokoh-orang-asli-papua/

05/08/2022

Sins can be of omission as easily of commission. It is not enough to avoid doing wrong things, but we must strive to go out and do those things that are right. When we omit to do anything we know God would have us do, it is a violtion of his will for us and is sin. ***

Uskup John Philip Saklil Pr Tegaskan Pesan Perdamaian Almahrum Pastor Nato Gobay, Pr.Saudara-saudari terkasih dalam Yesu...
16/07/2022

Uskup John Philip Saklil Pr Tegaskan Pesan Perdamaian Almahrum Pastor Nato Gobay, Pr.

Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus!
Hidup adalah perjalanan yang harus ditempuh, tantangan yang harus dihadapi kesulitan yang harus jalani, s**a dan duka yang harus dilalui. Manusia tidak tahu, apa semuanya akan berakhir? Tetapi yang pasti bagi kita umat beriman, adalah Allah membentuk dan mengukir setiap orang, melalui semua peristiwa yang dilalui Maka itu dalam Kitab penghotbah mengatakan semuanya itu akan menjadi indah pada waktunya. Ada waktu kita bersama, ada waktu kita berpisah. Ada waktu kita sehat, ada waktu kita sakit. Ada waktu kita hidup dan ada waktu kita mati. Manusia hidup dalam ruang dan batas, manusia tidak bisa menemukan dan memaksakan kehendak Allah. Dan untuk menanggapi kuasa dari Allah penting bagi kita, adalah bagaimana menjalani hidup ini, supaya hidup ini bisa indah pada waktunya.
Kuasa itu terukir dalam sejarah kehidupan manusia, dan terungkap dalam pengalaman kehidupan setiap orang. Keinginan itu masih terbentuk dalam tantangan di tengah kekuatan dunia ini. Maka itu Allah menciptakan pertentangan supaya manusia belajar hidup berdamai, Allah menciptakan perbedaan supaya manusia belajar bagaimana hidup bersatu, supaya manusia belajar bagaimana hidup rendah hati. Allah menciptakan kerendahan supaya manusia belajar bagaimana hidup berkhotbah. Rencana Allah itu terpenuhi dalam diri PutraNya yang diutus datang ke dunia. Pengalaman penderitaan Yesus memberikan satu pola hidup, paradigma baru bagaimana manusia bisa hidup, supaya dapat menjalani hidup ini, sebagaimana Tuhan sendiri berpesan kepada kita, dalam Injil Lukas, Pasal 4; 18-19 dikatakan, supaya hidup ini indah, maka setiap orang dengan Roh pembaptisan, dia dapat memberitakan kabar baik kepada orang miskin.
Pembebasan bagi tawanan, penglihatan bagi yang buta, membebaskan yang tertindas, memberitakan tahun rahmat tuhan telah datang. Yesus sejak lahir, hidup sampai wafat di Kayu Salib, memberi kesan bagi kita bahwa, ukuran Tuhan bukan ukuran manusia. Bagi Allah bukan keberhasilan dan kegagalan. Tapi jaminan bagi Allah adalah, setiap orang menyatakan kesetiaan, bersedia menjalani segala rencana Allah.
Saudara-saudari terkasih, seorang imam adalah seorang yang menyatakan ketaatan dalam gereja, sebagai ungkapan ketaatan kehendak Bapa di Surga. Seorang yang ditahbiskan sebagai Imam, melepaskan dirinya dari ikatan dunia, dari ikatan keluarga, hidup selibat tanpa ikatan perkawinan, untuk mengorbankan dirinya melalui hidup dari kehidupannya demi keselamatan banyak orang. Kehidupan imamat sebagai bentuk pilihan, dengan ... merelakan hidupnya untuk menjawab panggilan Tuhan dan melaksanakan rencana Allah bagi umat manusia. Seorang Imam melalui janji ketaatan kepada Uskup dan gereja mengorbankan hidupnya demi gereja sampai maut menjemputnya.
Saudara-saudari terkasih, Natalis Gobay sebagai Imam dan melalui Imamatnya telah menyatakan janji setia. Dan seorang Nato telah membuktikan kesetiaan hidup selama 27 tahun. Kehidupannya sebagai Imam yang menjalankan dalam tugas perutusan umat Allah, Nato Gobay sebagai Imam bagi umat melalui perayaan sakramen, memimpin perayaan-perayaan kekudusan sebagai doa, ibadah dan perayaan ekaristi. Menjadi contoh dan teladan hidup kudus di tengah kehancuran orang, mendoakan mereka yang hidup dalam kerinduan.
Seorang Nato membangun hidupnya 27 tahun, sebagai gembala bagi umat yang percaya, dan dengan rela bersedia melindungi domba-dombaNya.
Perannya sebagai Imam, dengan status Pastor Paroki, dengan tugas teratas, Vikaris Jendral (Vikjen) –wakil Uskup- dan segala macam tugas yang lain, Nato Gobay bersama lembaga gerejawi menyatukan umat berdasarkan iman dan tugas perutusan yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Sekalipun Imam dan gembala bagi umat Allah, seorang Nato tenggelam dan mendoakan atas kebenaran. Mewartakan kehidupan bagi mereka yang hidup dalam budaya kebangkitan. Seorang Nato melibatkan diri dalam tugas kebangkitan, bahkan terlibat secara terus sampai mati dalam urusan-urusan hak dan kewajiban hidup sebagai seorang manusia sejati di hadapan Allah.
Seorang Nato selalu berani menyuarakan lingkungan, bagi harkat hidup seorang manusia dengan cara menentang segala bentuk peraturan yang tidak adil, pemerkosaan hak kehidupan, bahkan tindakan pembunuhan semena-mena. Dalam sambutannya tahbisan 10 imam (di Nabire, 6 Januari 2015), Nato dengan tegas mengutuk segala bentuk pembunuhan dengan cara apa saja, oleh siapa saja, dan kepada siapa saja tanpa kecuali. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang tertinggi, tidak bisa diperkosa dan ditindas oleh tuan, dan oleh siapa saja dengan alasan apapun.
Pada masa-masa senjang usianya, seorang Nato menghabiskan sisa waktunya, dengan cara terlibat dalam pihak pendidikan dan kesehatan. Manusia harus membangun budaya kehidupan, bukan budaya kematian. Proses pembudayaan kehidupan sebagai proses penyelamatan manusia Papua, hanya bisa dijalankan melalui pembangunan iman dan jiwa. Pembangunan pendidikan yang berkualitas dan pembangunan kehidupan yang sehat.
Krisis iman dan moral yang mengakibatkan kehancuran peradaban manusia. Kehancuran pendidikan, menjadikan generasi Papua tertindas, diperalat dalam arus globalisasi. Kehidupan yang tidak sehat, membatasi ruang kehidupan manusia yang Tuhan berikan. Nato selalu menghabiskan waktunya dengan rencana dan rencana tentang pendidikan. Karena Beliau menganggap/menyadari bahwa seorang yang peduli, akan mampu menjawab kebutuhan kehidupannya. Seorang yang terdidik akan mampu memberi kontribusi bagi kehidupan banyak orang. Dengan keterbatasan fisiknya, seorang Nato terus bermimpi tentang anak Papua yang tahu membaca, tahu menulis dan tahu menghitung.
Kesempatannya dalam tugas sebagai delegatus pendidikan (dari Keuskupan Jayapura sampai Keuskupan Timika), Nato tak henti-hentinya memberi nasehat kepada para penyelenggara sekolah, dan berbagai pihak untuk membangun hati dan cinta pada dunia pendidikan, khususnya tingkat usia dini anak Papua. Seorang Nato tidak berhenti begitu saja. Di tengah keterbatasan fisiknya yang semakin termakan usia, Nato menyuarakan budaya kehidupan. Dengan memberantas serta berperan melawan penyakit HIV/AIDS dan pemberantasan tentang Miras (Minuman keras, beralkohol) yang mematikan banyak manusia di tanah Papua ini. Mubes (Musyawarah bersama) HIV/AIDS di Nabire, seorang Nato mengundang 500-an orang (baca http://majalahselangkah.com/content/pembukaan-mubes-miras-dan-hiv-6-kabupaten-mee-pago). Para tokoh agama, para tokoh pemerintah untuk secara bersama memberantas penyakit HIV/AIDS dan miras yang telah membunuh banyak orang Papua.
Krisis moral, krisis pendidikan dan krisis kehidupan menjadi penyakit ganas yang membunuh masyarakat, bangsa Papua. Kehidupan yang dimulai dari kematian adalah kehidupan yang tidak dihargai dalam kehidupan dirinya sendiri, dan kehidupan orang lain.
Tuhan menyapa, hak-hak bagi setiap orang untuk hidup dan menghidupi dirinya. Setiap orang bertugas untuk melindungi, dan membangun hidup sebagai anugerah luar biasa dari Allah. Karena Tuhan merencanakan dan menentukan kematian seseorang. Maka itu, jangan biarkan diri kita mati dari kebangkitan oleh manusia yang serakah atas kepentingan duniawi. Ada kewajiban hidup seseorang, makhluk ciptaan Tuhan di atas segala kepentingan pribadi dan kelompok, diatas kepentingan politik dan keamanan, hak kehidupan diatas kepentingan ekonomi dan budaya, hak kepentingan ... diatas segala-galanya. Budaya demikian dapat diberantas melalui pembangunan budaya kehidupan yaitu melalui iman dan moral yang kuat, dan pendidikan yang berkualitas, serta pola hidup yang sehat.
Apapun seorang Nato dengan segala kelebihan dan kelemahannya, Ia dapat disebut sebagai pejuang budaya kehidupan, di mana Papua ini. Budaya kehidupan harus menjadi budaya masyarakat, budaya kehidupan harus menjadi masyarakat merdeka, dan budaya kehidupan harus menjadi masyarakat .… Jangan membiarkan segala bentuk tindakan yang membatasi kehidupan. Dan jangan membiarkan budaya kematian menjadi milik bangsa Papua, dengan cara membiarkan (…) menjadi budaya bangsa, karena kebodohan tidak akan menjamin perlindungan hidup, hak hidup damai dan sejahtera. Jangan membiarkan segala bentuk konflik dan kekerasan, yang merenggut nyawa dengan alasan apapun. Dan jangan membiarkan perilaku hidup yang tidak sehat, dengan minuman keras, dengan segala penyakit, termasuk seks bebas yang merusak generasi bangsa Papua.
Saudara-saudari terkasih! Setiap orang hidup dalam ruang dan waktu, Seorang Nato kita persembahkan kepada Tuhan, dan kita muliakan dihadapan Tuhan. Bukan karena keberhasilan dan kegagalan, bukan karena kelebihan dan kelemahannya. Tetapi karena kesetiaan sebagai seorang Imam, untuk mendekatkan supaya kita ini melalui berbagai program yang dihidupkan. Sebagai seorang Imam, yang menjalankan tugas gereja, saya sebagai Uskup merasa sedih dan kehilangan, seorang hidup yang selalu menguatkan dan menjadi inspirasi dalam segala pelayanan uskup. Namun saya percaya bahwa, Tuhanlah yang punya rencana terbaik bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Saudara-saudari terkasih. Marilah kita melepaskan seorang hamba Tuhan, dengan pujian bersyukur kepada Allah, yang sudah mewujudnyatakan segala sesuatu bagi seorang Nato Gobay. Dan di dalam hati kita masing-masing, untuk menemukan dan menjalani kehidupan ini, agar hidup kita masing-masing menjadi berkat bagi kehidupan orang lain.
Semoga segala kehidupan menjadi milik kita, harus kita perjuangkan, sebagaimana semangat dan amanat pengalaman yang ditunjukkan oleh saudara kita, Natalis Gobay. Amin.
Pesan ini disalin dari rekaman Khotbah Uskup Keuskupan Timika, Mgr. John Philip Saklil, Pr di mimbar Gereja Katolik Katedral Tiga raja Timika, Kamis 5 Februari 2015 siang menjelang sore.
Uskup John Saklil berkhotbah dalam misa pelepasan jenasah Pastor Nato Gobay, Pr atau sebelum jenasah diberangkatkan dari gereja Katolik Katedral Tiga Raja Timika menuju tempat peristirahatan terakhir di tempat pemakaman para pastor projo Keuskupan Timika Kompleks Perumahan Transit Bobaigo, Timika Papua, Kamis (5/2/2015). Tentu saja rekaman ini tak utuh, ada beberapa kata dan kalimat terrekam kurang jelas, sehingga kemungkinan salah dalam menyadur isi khotbah, kami juga mohon maaf bila ada pesan, kata dan kalimat yang terlewati atau kosong sesuai teks asli Khotbah Uskup John Philip Saklil, Pr.

INSPIRATION There is a story of a young girl who watched her mother peer out of her window at the neighbor's laundry han...
12/07/2022

INSPIRATION

There is a story of a young girl who watched her mother peer out of her window at the neighbor's laundry hanging on line. "Humphh!" said the mother. "Look at her laundry. Who would hang such dirty laundry out there for everyone to see? She should be ashamed." The young girl looked closer. She touched the window with her finger and looked at the dirt there. "Mama," she said, "it's not her laundry that's dirty; it's your window!" Too often we are so quick to judge others on their shortcomings. We focus on the "specks" of their lives. Meanwhile, our own windows are dirty. Jesus clearly tells us that we must first get rid of the "plank" in our own eye before we try to criticize others. He goes so far as to call us hypocrites when we do this. This very stern rebuke should be a taken as a serious warning not to judge others, but to instead judge our own behaviors.

26/04/2022

We cannot appreciate the magnitude of God's gift of eternal life until we first understand that the wages of sin is death. Wages are what we "earned, " what we "deserve. " "Death" is not only physical death, here, but spiritual and eternal death. Our sin was an offense to the infinitely holy God, and thus justly deserved eternal punishment. But God's grace, which was greater than all our sin, brings us eternal life instead. [RD. Honny Pigai]

21/04/2022

Tanda salib dari berbagai negara 🙏

Remember those marginalized and displaced today in West Papua and Please say;"Hail Mary, full of grace, the Lord is with...
23/03/2022

Remember those marginalized and displaced today in West Papua and Please say;
"Hail Mary, full of grace, the Lord is with thee. Blessed are thou amongst women, and blessed is the fruit of thy womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners now and at the hour of our death. Amen"

  of the Day - Saint Matthew 5:17-19Jesus said to His disciples: "Do not think that I have come to abolish the law or th...
23/03/2022

of the Day - Saint Matthew 5:17-19

Jesus said to His disciples: "Do not think that I have come to abolish the law or the prophets. I have come not to abolish but to fulfill. Amen, I say to you, until heaven and earth pass away, not the smallest letter or the smallest part of a letter will pass from the law, until all things have taken place.

"Therefore, whoever breaks one of the least of these commandments and teaches others to do so will be called least in the kingdom of heaven. But whoever obeys and teaches these commandments will be called greatest in the kingdom of heaven."

Read the Word of the Day:
https://www.vaticannews.va/en/word-of-the-day/2022/03/23.html

04/03/2022

We are facing a war with unforeseeable consequences for the world. International condemnation of the Russian invasion of Ukraine is almost unanimous, ...

04/03/2022

The Prefect of the Congregation for the Oriental Churches tells the Ukrainian community living in Rome that they are not alone in this tragic moment ...

Jadwal Puasa dan Pantang Umat Katolik 2022Mau pantang apa tahun ini ya? Tag teman2 kamu
02/03/2022

Jadwal Puasa dan Pantang Umat Katolik 2022

Mau pantang apa tahun ini ya? Tag teman2 kamu

Prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk mengatur ulang “strategi” hidup kita. Kalau kita memberi banyak effort untu...
02/03/2022

Prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk mengatur ulang “strategi” hidup kita.

Kalau kita memberi banyak effort untuk sesuatu yang akan berlalu, mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama untuk sesuatu yang kekal itu?

Heaven is our final destination.

https://youtu.be/QbdfYB_KsB
27/02/2022

https://youtu.be/QbdfYB_KsB

____Gadis berusua 9 tahun asal Ukraine ini menyanyikan lagu perdamaian. Semoga damai ada di seluruh dunia. 🙏🙏___

27/02/2022

Heads of three ritual Catholic Churches in the Middle East say Russia’s invasion of Ukraine could have serious repercussions in their region and in ...

27/02/2022

Church leaders from across the Americas unite in prayer for an end to the violence in Ukraine and peace throughout the region, also affirming their ...

27/02/2022

The Ukrainian President thanks Pope Francis for his prayers for peace and says the Ukrainian people feel his “spiritual support”.

27/02/2022

Catholics in Estonia are rallying around their Eastern European brothers and sisters in Ukraine, and praying for peace and an end to the Russian ...

Surat dari Paus
27/02/2022

Surat dari Paus

27/02/2022

Let us join Pope Francis in praying for Peace in Ukraine and Russia 🕊 🙏🏻

POPE FRANCIS: Lord God of peace, hear our prayer!

We have tried so many times and over so many years to resolve our conflicts by our own powers and by the force of our arms. How many moments of hostility and darkness have we experienced; how much blood has been shed; how many lives have been shattered; how many hopes have been buried… But our efforts have been in vain.

Now, Lord, come to our aid! Grant us peace, teach us peace; guide our steps in the way of peace. Open our eyes and our hearts, and give us the courage to say: "Never again war!"; "With war everything is lost". Instill in our hearts the courage to take concrete steps to achieve peace.

Lord, God of Abraham, God of the Prophets, God of Love, you created us and you call us to live as brothers and sisters. Give us the strength daily to be instruments of peace; enable us to see everyone who crosses our path as our brother or sister. Make us sensitive to the plea of our citizens who entreat us to turn our weapons of war into implements of peace, our trepidation into confident trust, and our quarreling into forgiveness.

Keep alive within us the flame of hope, so that with patience and perseverance we may opt for dialogue and reconciliation. In this way may peace triumph at last, and may the words "division", "hatred" and "war" be banished from the heart of every man and woman. Lord, defuse the violence of our tongues and our hands. Renew our hearts and minds, so that the word which always brings us together will be "brother", and our way of life will always be that of: Shalom, Peace, Salaam!

Amen.

27/02/2022

"Ho un grande dolore nel cuore per l'aggravarsi della situazione in Ucraina. Ancora una volta, la pace di tutti è minacciata dagli interessi del partito.
Chiedo a tutte le parti coinvolte di astenersi da qualsiasi azione che causi ancora più sofferenza alla popolazione.
Invito tutti a fare del prossimo 2 marzo una giornata di digiuno e preghiera per la pace.
Regina della Pace protegge il mondo dalla follia della guerra”
(Papa Francesco)

27/02/2022

DAMAI TUHAN MENYERTAI BUMI
LET'S PRAY FOR THEM 🙏

27/02/2022

Semoga Tuhan menyertai dan memberi harapan kedamaian bagi mereka.🙏

19/02/2022

Pope Francis congratulates the Better World Movement on its 70th anniversary, and calls for Christians to help make the world more humane and ...

08/02/2022

_"Adalah wajib dan bagus bila kita memperhatikan tubuh kita asalkan jangan lupa untuk memurnikan juga jiwa, hati dan pikiranmu, karena sesungguhnya ada saja orang yang lihai dan pandai menyembunyikan hati dan pikiranya yang jahat di balik bersihnya tubuh dan bagusnya penampilan"._

Dalam Injil hari ini, Yesus mengeritik orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat karena mereka mempermasalahkan sikap para murid Yesus yang tidak membasuh tangan sebelum makan menurut adat istiadat bangsa Yahudi. Kata-Nya kepada mereka, "Hai orang-orang Munafik! Sebab ada tertulis; Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku."

Hari ini Firman Tuhan menyadarkan kita untuk;

1) Tetap menjaga penampilan tubuh, tapi jangan lupa menghiasi jiwa dengan kebaikan, kejujuran dan ketulusan sehingga Anda tidak hanya memiliki tubuh yang indah tapi juga memiliki jiwa yang mempesona;

2) Singkirkanlah segala bentuk kemunafikan dari hati dan pikiranmu jika Anda ingin pujian dan permohonanmu sampai ke hadirat Tuhan;

3) Sesuaikanlah kata dan ucapanmu dengan perbuatanmu dalam keseharian hidupmu maka pesona dan wangi jiwa akan merebak kepada penciuman setiap orang yang berpapasan dan hidup bersamamu.

Akhirnya singkirkanlah segala bentuk kemunafikanmu karena sesungguhnya Tuhan hanya mengenal dirimu sebagaimana saat engkau diciptakan oleh-Nya.

Selamat melayani dan berkarya....
Tuhan memberkati &
Bunda Maria merestui...

02/02/2022

Bukan tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali

02/02/2022

Mengapa orang Kristiani tidak membenci sesama yang menghina agamanya.? Ini jawabanya!

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Media Katolik Papua posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share