20/08/2024
Saluut bgt🔥
Kawasan hijau di Indonesia semakin menipis. Pasalnya, dulu pernah terjadi kebakaran hutanyang parah di Kalimantan dan Sumatra. Berhektar-hektar hutan juga ditebang untuk keperluan industri. Padahal uang yang diperoleh hanyalah sementara, sedangkan kerugian yang diterima bisa selamanya. Sebab tanpa keberadaan hutan, seluruh makhluk hidup akan kesulitan memperoleh oksigen. Seram sekali, kan?
Keresahan itu dirasakan oleh seorang lansia bernama Suhendri. Dengan ketekunan yang luar biasa, dia berusaha merawat hutan di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Pada tahun 1971, Suhendri pertama kali menginjakkan kaki di Kalimantan Timur. Dia pun bekerja sebagai tukang bangunan. Saat itulah Suhendri melihat banyak pohon ditebang demi bisnis, hingga akibatnya berhektar-hektar hutan menjadi gundul. Lantas muncul motivasi dalam dirinya untuk merawat hutan. Suhendri pun berhenti menjadi tukang bangunan, lalu bekerja sebagai petani yang menggarap lahan orang lain.
Berkat ketekunannya, usaha pertanian itu sukses. Namun dia dikeluhkan oleh orang sekitar dan sempat diusir dari sana.Nggak kehabisan akal, akhirnya Suhendri membeli lahan seluas 1,5 hektar itu pada tahun 1979. Dia membayar seharga Rp100.000 dengan cara mencicil. Setelah lunas, dia membeli lahan lagi sehingga total luasnya 3 hektar. .
Suatu hari, tanah milik Suhendri hendak dibeli seharga Rp10 miliar untuk dijadikan perumahan. Namun kakek ini dengan tegas menolaknya
Hutan yang dimiliki Suhendri ternyata strategis, sebab terletak di tengah Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kukar. Nggak heran kalau banyak orang yang ingin membelinya untuk dijadikan lahan industri. Bahkan menurut Suhendri, hutannya pernah ditawar Rp10 miliar untuk dijadikan perumahan. Namun kakek ini dengan tegas menolaknya. Dia menolak tawaran menggiurkan itu demi kelestarian alam.
Semoga menginspirasi