Inspirasi Jariyah

  • Home
  • Inspirasi Jariyah

Inspirasi Jariyah Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Inspirasi Jariyah, News & Media Website, .

20/02/2023

Yuk maksimal kan tabungan akhirat mu dengan sedekah Jum'at😊

Allah berfirman dalam QS. At - Thalaq ayat 7 Allah berfirman :

"Dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya".

Semoga harta yang di sedekahkan menjadi pahala yang mengalir tak terputus untuk teman-teman 😇🤲

Seorang sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam,𝗦𝘆𝗮’𝗯𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗱𝗵𝗶𝘆𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗔𝗻𝗵𝘂Memiliki kebiasaan unik. Dia datang ke ma...
19/02/2023

Seorang sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam,

𝗦𝘆𝗮’𝗯𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗱𝗵𝗶𝘆𝗮𝗹𝗹𝗮𝗵𝘂 𝗔𝗻𝗵𝘂
Memiliki kebiasaan unik. Dia datang ke masjid sebelum waktu shalat berjamaah. Ia selalu mengambil posisi di pojok masjid pada setiap shalat berjamaah dan I’tikaf. Alasannya, selalu mengambil posisi di pojok masjid karena ia tidak ingin mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan ibadah di masjid. Kebiasaan ini, sudah dipahami oleh semua orang bahkan Rasulullah sendiri.

Pada suatu pagi, saat shalat Subuh berjamaah akan dimulai, Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam merasa heran karena tidak mendapati Sya’ban ra pada posisi seperti biasanya. Rasul pun bertanya kepada jamaah yang hadir,
"𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗦𝘆𝗮’𝗯𝗮𝗻?"
Tapi, tidak ada seorang pun yang melihat Sya’ban ra. Shalat Subuh pun sengaja ditunda sejenak, untuk menunggu kehadiran Sya’ban. Namun yang ditunggu belum datang juga. Karena khawatir shalat Subuh kesiangan, Rasulullah pun memutuskan untuk segera melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Hingga shalat Subuh selesai pun Sya’ban belum datang juga. Selesai shalat Subuh Rasul pun bertanya lagi
“Apakah ada yang mengetahui kabar Sya’ban?”
Namun tidak ada seorang pun yang menjawab.
Rasul pun bertanya lagi “Apa ada yang mengetahui dimana rumah Sya’ban?” Seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia tahu persis dimana rumah Sya’ban.

Rasulullah sangat khawatir terjadi sesuatu terhadap sahabatnya tersebut, memimnta diantarkan ke rumah Sya’ban. Perjalanan dari masjid ke rumah Sya’ban cukup jauh dan memakan waktu lama terlebih mereka menempuh dengan berjalan kaki.

Akhirnya, Rasulullah dan para sahabat sampai di rumah Sya’ban pada waktu shalat dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah Sya’ban, beliau mengucapkan salam dan keluarlah wanita sambil membalas salam.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?”
Tanya Rasulullah.

“Ya benar, ini rumah Sya’ban. Saya istrinya.” jawab wanita tersebut.

“Bolekah kami menemui Sya’ban ra, yang tidak hadir shalat Subuh di masjid pagi ini?” ucap Rasul.

Dengan berlinangan air mata, istri Sya’ban Radiyallahu ‘anhu menjawab

“Beliau telah meninggal tadi pagi Ya Rasulullah”
“Innalilahi Wainnailaihiroji’un” jawab semuanya.

Satu-satunya penyebab Sya’ban tidak hadir shalat Subuh di masjid adalah karena ajal menjemputnya. Beberapa saat kemudian, istri Sya’ban ra bertanya “Ya Rasulullah ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua,

yaitu menjelang kematiannya dia bertetiak tiga kali dengan masing-masing teriakan di sertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya”

“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasulullah.

“D imasing-masing teriakannya, dia berucap kalimat

‘Aduh, kenapa tidak lebih jauh,
Aduh kenapa tidak yang baru,
aduh kenapa tidak semua,”
jawab istri Sya’ban.
Rasulullah pun melantunkan ayat yang terdapat surah Qaaf ayat 22:

“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam”
“Saat Sya’ban dalam keadaan sakaratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah SWT. Bukan hanya itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah. Apa yang dilihat oleh Sya’ban ra (dan orang yang sakaratul maut) tidak bisa disaksikan yang lain. Dalam padangannya yang tajam itu Sya’ban ra melihat suatu adegan dimana kesehariannya dia pergi p**ang ke masjid untuk shalat berjamah lima waktu. Perjalanan sekitar tiga jam jalan kaki, tentu itu bukan jarak yang dekat. Dalam tayangan itu p**a Sya’ban diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah-langkahnya ke masjid,” ujar Rasulullah.

Dia melihat seperti apa bentuk surga yang dijanjikan sebagai ganjarannya. Saat dia melihat dia berucap

“Aduh mengapa tidak lebih jauh”
timbul penyesalan dalam diri Sya’ban ra, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih indah. Dalam penggalan kalimat berikutnya Sya’ban ra melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.

Saat ia membuka pintu, berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. Dia masuk ke dalam rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Dia memakai dua baju, Sya’ban memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar.

Dia berpikir jika kena debu tentu yang kena hanyalah baju yang luar dan sampai di masjid dia bisa membuka baju liuar dan shalat dengan baju yang lebih bagus. Ketika dalam perjalanan menuju masjid dia menemukan seseorang yang terbaring yang kedinginan dalam kondisi mengenaskan. Sya’ban pun iba dan segera membukakan baju yang paling luar lalu dipakaikan kepada orang tersebut kemudian dia memapahnya ke masjid agar dapat melakukan shalat Subuh bersama-sama.

Orang itupun selamat dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan shalat berjamaah. Sya’ban ra pun kemudian melihat indahnya surga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi

“Aduh!! Kenapa tidak yang baru”
timbul lagi penyesalan dibenak Sya’ban ra. Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala besar, sudah tentu dia akan mendapatkan yang lebih besar jika dia memberikan pakaian yang baru.

Berikutnya, Sya’ban ra melihat lagi suatu adegan. Saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke dalam segelas susu. Bagi yang pernah ke Tanah Suci tentu mengetahui ukurang roti Arab (sekitar tiga kali ukuran rata-rata roti Indonesia). ketika baru saja ingin memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta sedikit roti karena sudah tiga hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal itu, Sya’ban ra merasa iba. Ia kemudian membagu dua rotu tersebut dengan ukuran sama besar dan membagi dua susu ke dalam gelas dengan ukuran yang sama rata, kemudan mereka makan bersama-sama. Allah SWT kemudain memperlihatkan Sya’ban ra dengan surga yang indah.

Ketika melihat itupun Sya’ban ra teriak lagi

“ Aduh kenapa tidak semua!!”
Sya’ban kembali menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut, pasti dia akan mendapat surga yabg lebih indah.

Masya Allah, Sya’ban bukan menyesali perbuatanya melainkan menyesali mengapa tidak optimal.

Ini yang Allah SWT katakan:"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cin...
18/02/2023

Ini yang Allah SWT katakan:

"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha mengetahui."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 92)

Justru, sedekah yang paling utama, yakni saat sedang dalam kondisi kekurangan. Allah SWT akan mengganti sedekah kita, dengan apa yang tak pernah terpikirkan oleh manusia

Yuk Optimalkan Amal Sholeh bagaimanapun kondisi kita....

Ibarat gaji, kayak dapet bonus dan THR. Yuk, Manfaatkan Jum'atmu dengan Bersedekah atau Infaq.
17/02/2023

Ibarat gaji, kayak dapet bonus dan THR. Yuk, Manfaatkan Jum'atmu dengan Bersedekah atau Infaq.

16/02/2023

Sedekah itu, dari yang MAU kepada yang MEMBUTUHKAN 🙂

15/02/2023

Ini yang Orang Mati akan Lakukan saat minta dihidupkan kembali

😱 Pahala Investasi Mengalir Meski Sudah MatiTergiur dengan investasi dunia karena sebagai bekal masa depan. Maka, kita h...
14/02/2023

😱 Pahala Investasi Mengalir Meski Sudah Mati
Tergiur dengan investasi dunia karena sebagai bekal masa depan. Maka, kita harus tergiur dengan bekal masa depan yang lebih jauh lagi. Masa hidup manusia jika berkaca pada Rasulullah SAW maksimal 63 tahun. Tapi, perjalanan kita menuju tujuan akhir masih sangat panjang sekali. Pastikan setidaknya kita punya bekal yang cukup saat kelak mmeninggalkan dunia. Kita sudah tidak akan bisa beramal apapun lagi saat nyawa telah dicabut.
Mari siapkan amal terbaik, dan mulai mempersiapkan investasi akhirat. Agar kematian bak tidur nyenyak dengan mimpi yang indah.

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Inspirasi Jariyah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share