23/10/2019
JIKA KAMU TAHU BALAS BUDI MAKA HORMATILAH SEORANG SANTRI
Selamat hari santri 🙏🙏🙏
Ahmad Syamsuddi AK
Santri adalah kumpulan anak pelajar yang menekuni ilmu agama, pada umumnya santri melancong ke luar kota untuk belajar ilmu agama, serta mengorkorbankan waktu bersama keluarga tercinta untuk belajar di luar kota, bahkan sebagian lain belajar hingga ke luar negri, itu sebagian kiat pengorbanan seorang santri. ketika disebut kalimat santri pasti telinga orang tua teringat dengan peristiwa kemerdekaan Indonesia, sebab Indonesia merdeka juga tidak lepas dari perjuangan para santri.
Dalam sejarah terukir, ketika para pahlawan berjuang untuk mengusir para penjajah, amat banyak parah santri yang ikut andil untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, hingga tidak sedikit pondok pesantren yang kehilangan murid demi membantu mengusir penjajah dari tanah air tercinta.
Gagasan tentang nasionalisme atau paham tentang cinta tanah air, sangat penting akhir-akhir ini. Paham ini berkehendak untuk menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional.
Terlebih, Indonesia beberapa hari ini diserang dengan masalah kerusuhan dan isu rasisme, bahkan hingga isu separatisme atas masyarakat Papua. Hal ini jika tidak disikapi secara bijak, khawatir akan terus membuncah sehingga mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, penting menawarkan gagasan nasionalisme terutama dari para ulama yang punya andil besar dalam kemerdekaan, seperti yang dilakukan oleh Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Hal ini juga dalam rangka mengingatkan kita kembali bagaimana pentingnya nasionalisme dimiliki oleh seluruh anak bangsa.
Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari memiliki andil yang sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Walaupun tidak secara langsung ikut serta dalam mengusir penjajah, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari melawan dengan sumbangsih pemikiran dan fatwa-fatwanya. Yang paling terkenal fatwa tentang “Resolusi Jihad”, yang disampaikan tanggal 22 Oktober 1945.
Pengaruh pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari tidak dapat diragukan lagi. Ide-ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan masih belum memberi pengaruh yang masif dibandingkan dengan apa yang disampaikan melalui pidato-pidato. Pengaruh tulisan hanya terbatas pada kalangan muslim tradisional, khususnya pada masyarakat pesantren, pada masa-masa awal publikasinya.
Dari sini Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari memadukan keislaman dan kebangsaan. Ini terbukti dengan dikeluarkannya fatwa jihad melawan penjajah yang dikeluarkan satu bulan setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Waktu itu tokoh Islam (ulama) sudah menyepakati dihilangkannya tujuh kata “Ketuhanan dan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya” dalam Piagam Jakarta.
Ini menandakan bahwa dalam pandangan beliau, termasuk juga Nahdhatul Ulama, bahwa Indonesia bukan negara Islam, tetapi negara nasional demokrasi yang menempatkan semua pemeluk agama sama di mata negara.
Pada tanggal 22 Oktober 1945, delapan minggu setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terjadi peperangan di Surabaya. Untuk memobilisasi dukungan umat Islam, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa untuk tetap mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, mengingat perjuangan beliau KH M Hasyim Asyary sebelum menjadinulama panutan ummat beliu juga pernah mwnjadi murid dari hadratus syaihk mbah kholil bangkalan.
Itulah kisah seorang santri dan bagaimanah kiprah para santri terdahulu untuk negri ini.