Rauna_2 Chanel

  • Home
  • Rauna_2 Chanel

Rauna_2 Chanel Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Rauna_2 Chanel, Digital creator, Jalan medan Banda Aceh, .

https://youtu.be/_WrzZPTeobI
12/04/2023

https://youtu.be/_WrzZPTeobI

Assalamualaikum wr wb, in this video tgk nizam from Denmark (europe) will talk about sabar and fasting during ramadan.Assalamualaikum wr wb, di video kali in...

MEMPERJELAS TATA CARA AMALAN JUM'AT TERAKHIR BULAN RAJAB Jumat terkahir bulan Rajab adalah waktu yg istimewa, berikut am...
17/02/2023

MEMPERJELAS TATA CARA AMALAN JUM'AT TERAKHIR BULAN RAJAB

Jumat terkahir bulan Rajab adalah waktu yg istimewa, berikut amalannya:

> Sebelum khutbah
Membaca Istighfar 700/70/7 kali sebelum sholat Jum'at dari KH. Maimoen Zubair:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ اِلهَ إِلاَّ هُوَ الْـحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةً عَبْدِ ظَالِمٍ لاَ يـَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dan saya taubat pada-Nya dengan taubat seorang hamba yang dzalim, yang tak bisa berbuat apa-apa dalam menghadapi kematian, kehidupan, dan kebangkitan".

Barang siapa yang membacanya 700/70/7 kali sebelum khotib naik mimbar pada Jum'at terakhir bulan Rajab, maka akan dimudahkan rizqinya sepanjang tahun.

> Pada saat khutbah
Membaca wirid di bawah ini ketika khatib sedang berkhutbah sebanyak 35 kali:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
NB: Bagi kaum pria lebih afdhal dibaca di antara dua khutbah agar khutbah tetap bisa disimak dengan khusu'.
Dan untuk wanita yang tidak hadir ke masjid, pembacaannya diperkirakan khatib sudah ada di mimbar.

Catatan Penting:
Fatwa Habib Salim bin Abdullah as-Syathiri ihwal amalan kaya di jumat terakhir bulan Rajab:

(فائدة مهمة) قد جاء فى كنز النجاح والسرور ان من قرأ فى آخر جمعة من رجب والخطيب على المنبر أحمد رسول الله محمد رسول الله خمسا وثلاثين مرة لا تنقطع الدرهم من يده تلك السنة .السؤال كيف يقرأ والخطيب على المنبر وهو فى نفس الوقت مأمور بالانصات الجواب أنه ليس من شروط القراءة التلفظ بل استحضارها بالقلب يكفي او يقرأ حال الجلوس على المنبر قبل الخطبة او يقرأ حال الدعاء او الترضي من الصحابة لان المراد بالانصات حال الخطبة هو الانصات حال استماع اركان الخطبة لاغير اه‍
Dalam kitab Kanzun Najah Was Surur disebutkan bahwa barangsiapa membaca “Ahmad Rosulullah, Muhammad Rosulullah” sebanyak 35 kali di jumat terakhir bulan Rajab pada saat khatib di atas mimbar, maka selama setahun tangannya tidak akan pernah kosong dari uang.

Bagaimana kita membacanya? Sedangkan pada saat khotib di atas mimbar, di waktu itu kita di perintahkan untuk diam mendengar khutbah?

Maka dalam hal ini ada empa cara:
Pertama, membacanya cukup di dalam hati saja.
Kedua, di baca ketika khotib duduk di mimbar sebelum khutbah (atau diantara dua khutbah).
Ketiga, Menurut Habib Salim Asy-Syathiri di saat khutbah kedua, pada saat khatib mendoakan mu'minin dan mu'minat.
Ke empat, ketika khatib membaca do’a untuk para shahabat, karena yang di maksud untuk diam di dalam khutbah (الإنصات ) adalah diam mendengarkan rukun khutbah, bukan yang lainnya.

Semoga Allah memberikan kemudahan dalam segala urusan dan usaha kita semuanya. Aamiin...

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أجْمَعِينَ

17/01/2023

Nasehat dari seorang jendral bintang 2👍

21/11/2022

Gempa menimpa saudara kita di cianjur,
Mari sama-sama kita do’akan mereka🤲🏻

31/10/2022

Guru yang bijak
Santri yang baik….

Na’uzubillah…..Pertanda qiamat semakin dekat
31/10/2022

Na’uzubillah…..
Pertanda qiamat semakin dekat

Warga di Arab Saudi untuk pertama kalinya merayakan Halloween selama dua hari di Riyadh dengan mengenakan kostum menyeramkan.

28/10/2022

Abi Mudi ” Seseorang yang sudah mendapatkan ilmu dan layak untuk memberikan Ilmu kepada Orang lain tapi meninggalkan untuk mensyiarkan Ilmu maka hilang keberkatannya!!”
Di kutib dalam kitab Manhajus Shawi..

Saidina Umar berkata: “Wafatnya seribu ahli ibadat yang mengerjakan salat malam dan berpuasa di siang hari lebih ringan ...
27/10/2022

Saidina Umar berkata:
“Wafatnya seribu ahli ibadat yang mengerjakan salat malam dan berpuasa di siang hari lebih ringan daripada wafatnya seorang alim yang mengetahui apa yang halal dan haram Allah, meskipun tidak melebihi dari amalan-amalan fardu.”
Semoga kita selalu bersama golongan para Alim Ulama ‘amilin..

Syafaat Nabi Muhammad Saw. terbagi sebagaimana berikut; 1. Syafa'atul Udzma (syafaat yg agung, dan hanya khusus untuk Na...
26/10/2022

Syafaat Nabi Muhammad Saw. terbagi sebagaimana berikut;

1. Syafa'atul Udzma (syafaat yg agung, dan hanya khusus untuk Nabi Muhammad Saw); yaitu meminta keputusan hukum dari Allah Swt agar seluruh makhluq segera dihisab. Syafaat ini untuk semua makhluq Allah, baik manusia, jin, muslim ataupun kafir.

2. Syafa'at untuk orang yang amal baik dan buruknya sama, kemudian dimasukkan ke Surga.

3. Syafaat untuk mengangkat derajatnya penduduk Surga melebihi derajat Surga yg harusnya ia tempati sesuai pahalanya.

4. Syafaat memasukkan Surga orang-orang khusus tanpa hisab, sebagaimana Sahabat Ukasyah yg mendapatkan jaminan tersebut. Dan jumlahnya pun hanya 70.000 orang saja. Semoga kita termasuk golongan yg nomer 4 ini, Amiin.

5. Syafaat untuk meringankan siksan di Neraka. Sebagaimana syafaat untuk paman Nabi, Abu thalib.

6. Syafaat memberikan izin masuk surga terdahulu bagi orang mukmin.
Sumber: Kitab Tanwirul Qulub hal 78, dan Kitab Tsimarul Yaniah hal 12.
*****

14/10/2022

Di hari qiamat Baginda Nabi berdiri di dekat neraka untuk memastikan ummatnya tidak tersisa lagi di neraka, begitu besar Rasa cinta dan Sayangnya Rasulullah kepada ummatnya 😭😭

للَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Abati Syeraya Pimda Dayah Darul Huda Langsa

TGK H USMAN BIN TGK ALI Lahir di Kuta Krueng Pidie Jaya pada tanggal 31 Desember 1940 dengan nama lengkap Tgk H Usman bi...
12/10/2022

TGK H USMAN BIN TGK ALI Lahir di Kuta Krueng Pidie Jaya pada tanggal 31 Desember 1940 dengan nama lengkap Tgk H Usman bin Tgk Ali. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) Tgk H Usman langsung menggeluti pengetahuan Islam di Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI) Mesra Samalanga – Bireuen, semasa mengaji di Dayah MUDI Mesra Samalanga telah nampak terlihat kepribadian seorang ulama, mulai dari sifat, karakter hingga kemampuan menyerap berbagai ilmu pengetahuan dengan cepat.

TGK H USMAN BIN TGK ALI

Sebagai seorang murid, Tgk H Usman selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh-pun mengandung keberkatan (bermanfaat), karena dalam keyakinan aneuk dayah memuliakan dan menghormati guru merupakan salah satu factor keberkatan pada ilmu. Dan hal ini dipraktekkan dalam keseharian Tgk H Usman, walhasil sep**ang dari dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mendirikan Dayah Darul Munawwar di Kuta Krueng, Bandar Dua yang dulunya tunduk ke kabupaten Pidie, namun sekarang masuk wilayah kabupaten Pidie Jaya setelah pemekaran pada tahun 2007 lalu.

Kehadiran Tgk H Usman yang akrab disapa Abu Kuta Krueng dalam kancah pendidikan di Aceh telah menoreh catatan sejarah Aceh sebagai bumi seribu dayah dan satu lagi bertambah lampu penerang di bumi Serambi Mekkah. Hari ini Abu Kuta dipandang sebagai seorang tokoh ulama karismatik Aceh yang selalu dihormati dan menjadi kebanggaan orang Aceh.

12/10/2022

Pawai Sholawat malam cinta Rasul Menyambut kelahiran Rasulullah SAW 1444H
Petama di Aceh Tamiang👍

12/10/2022

Semoga Abu langkawe diberikan kesehatan selalu oleh Allah🤲🏻🤲🏻
“Kunjungan Abu ke dayah Rauna-2 Al-Aziziah”

Galeri Ibda’ kitab I’annatut Thalibin & Al Bajuri para santri Dayah Rauna Tsani Al-Aziziah bersama Abati Darul Huda, di ...
02/09/2022

Galeri Ibda’ kitab I’annatut Thalibin & Al Bajuri para santri Dayah Rauna Tsani Al-Aziziah bersama Abati Darul Huda, di Komplek Dayah Darul Huda Langsa.

Sejarah Singkat Qosidah BurdahDalam Muqaddimah Syarhul Burdah karya Imam al-Baijuri diceritakan, penulisan Qosidah Burda...
24/08/2022

Sejarah Singkat Qosidah Burdah

Dalam Muqaddimah Syarhul Burdah karya Imam al-Baijuri diceritakan, penulisan Qosidah Burdah bermula ketika Imam al-Bushiri menderita sakit lumpuh. Ia tidak dapat melakukan apa pun, hanya berdiam tanpa dapat melakukan apa-apa. Akhirnya Imam al-Bushiri mengisi kekosongan waktunya dengan menulis pujian-pujian indah tentang Nabi Muhammmad Saw dengan harapan agar mendapatkan syafaat darinya, sebagaimana dijelaskan:

رُوِيَ أَنَّهُ أَنْشَأَ هَذِهِ الْقَصِيْدَةَ حِيْنَ أَصَابَهُ فَالِجٌ، فَاسْتَشْفَعَ بِهَا إِلَى اللهِ تَعَالَى. وَلَمَّا نَامَ رَأَى النَّبِي فِي مَنَامِهِ، فَمَسَحَ بِيَدِهِ الْمُبَارَكَةِ بَدَنَهُ فَعُوْفِيَ
“Diriwayatkan sesungguhnya Imam al-Bushiri menggubah Qosidah Burdah ini ketika sedang menderita sakit lumpuh, kemudian ia memohon syafaat kepada Alloh Swt dengannya. Lalu ketika tidur, beliau bermimpi bertemu Nabi Muhammad Saw, kemudian Nabi Saw mengusap badan al-Bushiri dengan tangan yang penuh berkah, dan setelah itu al-Bushiri pun sembuh.” (Al-Baijuri, Syarhul Burdah, [Mesir, Maktabah ash-Shafa: 2001], halaman 3).

Setelah bangun dari tidurnya dalam kondisi sehat, banyak orang mendatangi rumahnya, dan kemudian berkata: “Wahai Tuanku, saya berharap Engkau bisa memberikan Qosidah yang di dalamnya ada pujian kepada Rosululloh". “Qosidah mana yang Engkau kehendaki ?...”, jawab Imam al-Bushiri.
“Qosidah yang diawali dengan syair ‘amin tadzakkuri jironin”, kata mereka.
Kemudian Imam al-Bushiri memberikannya. Setelah itu, banyak orang mengambil berkah darinya sekaligus menjadikannya sebagai wasilah untuk kesembuhan.

Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Baijuri, bukan berarti memohon keselamatan dan kesehatan dengan lafal-lafal yang ada dalam Qosidah Burdah dan menganggapnya memiliki otoritas untuk menyembuhkan penyakit, namun murni bertawassul kepada Rosululloh Saw dengan perantara Qosidah Burdah. Lebih lanjut Imam al-Baijuri menegaskan :
أَصْبَحَ النَّاسُ يَتَبَرَّكُوْنَ بِهَا وَيَسْتَشْفِعُوْنَ بِهَا، عَلَى أَنَّ الْاِسْتِشْفَاءَ بِهَا لَيْسَ اسْتِشْفَاءً بِأَلْفَاظِهَا، وَاِنَّمَا هُوَ اِسْتِشْفَاءً بِرَسُوْلِ اللهِ
Artinya, “Banyak orang mengambil berkah Qosidah Burdah dan memohon syafaat dengannya, berdasarkan prinsip bahwa permohonan syafaat dengannya bukan dengan lafal-lafalnya, akan tetapi pada hakikatnya adalah memohon syafaat dengan Rosululloh Saw.” (Al-Baijuri, Syarhul Burdah, halaman 4).
Cp: Zaini

Pada 1924, Syekh Muhammad Falak (1848-1972) berangkat lagi ke Makkah. Tapi suasana Makkah sudah berbeda. Beliau menyaksi...
04/08/2022

Pada 1924, Syekh Muhammad Falak (1848-1972) berangkat lagi ke Makkah. Tapi suasana Makkah sudah berbeda. Beliau menyaksikan sendiri penyerbuan bengis kaum wahabi ke Makkah. Makkah yang sebelumnya lautan ulama Aswaja, mulai digerogoti kebengisan kaum wahabi.

Syekh Tubagus Muhammad Falak menyaksikan penyerbuan bengis wahabi yang dipimpin Ibn Saud ke Makkah. Penyerbuan itu yang kelak mengalahkan dan mengkudeta pemerintahan Syarif Husain. Inilah cikal bakal suasana Makkah yang semula Ahlusunnah waljamaah, menjadi wahabi

Selain menyaksikan kejahatan Ibn Saud pada pemerintahan Syarif Husain, Syekh Falak juga menyaksikan betapa pemerintahan Ibn Saud melarang segala bentuk amalan wirid dan tarekat. Penghancuran makbaroh para ulama. Hingga melarang ziarah kubur dan melarang peringatan Maulid Nabi Saw.

Kebengisan Ibn Saud itu membuat hati Syekh Falak sangat sedih dan prihatin. Kesedihan itu benar-benar memicu beliau lebih intensif berkonsolidasi dan menjalin hubungan silaturahim dengan ulama-ulama Ahlusunnah Waljamaah Nusantara yang sezaman dengan beliau.

Diantara ulama-ulama yang beliau temui kala itu adalah; KH Hasyim Asy'ari, KH Abbas Buntet, KH Wahab Hasbullah, dan sejumlah kyai-kyai nusantara lainnya, yang pernah belajar di Makkah (di era Ahlusunnah Waljamaah) dan selalu berupaya menjaga Ahlussunah wal Jamaah... ila yaumil kiamah

الفا تحة...
(Maktabah Rizkiawaniyah)

Mari memperbanyak membaca Sholawat,

اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدِڪَ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِہ وَصَحْبِـهِہ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا

20/07/2022

Perpisahan dengan anak demi menentut ilmu agama lebih beharga daripada hidup bersama tapi mereka lebih dekat dengan tipu daya dunia fana...

20/06/2022

Lautan manusia hadir untuk menshalatkan Allah Yarham Abu Lhoknibong🥺🤲

MANAQIB HADRATUS SYEIKH MUHAMMAD WALY AL-KHALIDY UNTUK HAUL KE-63Judul : "ABUYA TOKOH PENDIDIKAN ACEH DAN GURU DARI PARA...
26/05/2022

MANAQIB HADRATUS SYEIKH MUHAMMAD WALY AL-KHALIDY UNTUK HAUL KE-63

Judul :
"ABUYA TOKOH PENDIDIKAN ACEH DAN GURU DARI PARA ULAMA ACEH."
--------------------------------------------------------
Ditulis oleh :
Abuya Habibie Muhibbuddin Waly Al-Khalidy S.TH (cucu alm abuya Muda Waly)
--------------------------------------------------------

“Sebelum engkau p**ang ke Negri Asalmu (Malaysia), carilah seorang guru besar yang bernama Buya Mudo Waly, beliau ulama besar yang tinggal di Aceh” – Demikianlah pesan seorang ulama Besar Makkah berkebangsaan
Thailand bernama Tuan Guru Baba Haji Hussin kepada salah satu muridnya.

Tepat tahun 1995 seorang pencari ilmu datang mencari seorang ulama bernama Buya Mudo dari Makkah menuju Aceh. Kisah berawal setelah sang murid itu belajar 5 tahun di makkah dan meminta izin p**ang ke negri asalnya, malaysia. Namun niat kep**angan ini ditunda karena sang guru bernama Tuan Guru Baba Haji Hussin itu menitip pesan untuk bersafar menuju Aceh dan mencari seseorang bernama Buya Mudo, gurunya berpesan jika sudah bertemu buya maka lanjutkan menuntut ilmu kepada dirinya. Mendengar pesan guru beliau inilah, sang murid menyiap diri dari segala bekal keberangkatan mengarah aceh mengikut petuah pesan sang guru kepada dirinya.

Setelah usai semua bekal dan persiapan niat yang penuh maka sang murid pun mulai bersafar dari makkah menuju Indonesia dengan lika-liku sulit dalam perjalanan karena transportasi yang sangat terbatas. Singkatnya, beliaupun tiba ke tempat tujuan yang dicari dan tentu hati menggebu-gebu pastinya karena sebentar lagi beliau akan berjumpa dengan Buya Mudo Waly sepertimana yang diharapkan gurunya.

Tepat pukul 03.00 dini hari, sang murid tiba di Dayah Darussalam namun alangkah terkejutnya beliau melihat terdapa kuburan mulia yang berada dibawah kubah keilmuan, ternyata Buya Mudo telah lama tiada lantas sang murid itupun duduk membaca doa dan tahlil untuk sang ulama besar Buya Mudo. Ketika pembacaan doa usai, sang murid dikejutkan kembali saat melihat seorang bersorban didalam sebuah masjid sedang duduk memegang kitab sambil ditemani oleh banyak para murid-muridnya, dan beliau adalah Abuya Muhibbuddin Waly, maka dari sinilah awal mula Tgk Jauhari Malaya belajar di Darussalam kepada Abuya Doktor.

Demikianlah kisah singkat sang murid makkah mengenali pertama kali nama Buya Mudo di Negri Makkah hingga ia berkelana mencari Abuya Syeikh sampai akhirnya menetap menuntut ilmu di Dayah Darussalam kepada anak beliau, Abuya Muhibbuddin Waly. Mulai saat itulah sang murid makkah selalu bersama Abuya doktor untuk menemani dakwah abuya dimanapun berada.
Inilah Abuya Syeikh Muhammad Waly Al-Khalidi, nama seorang yang berkah lagi seorang alim yang diberkah p**a. Hampir tidak ada dayah atau pesantren Aceh yang tidak bersanad keilmuan melainkan kepada Abuya Muhammad Waly Al-Khalidy. Beliau adalah ulama besar dari tanah rencong yang keharuman keilmuannya dapat dicium oleh negeri Makkah dan Madinah.

Dahulu ada seorang ulama ahli hadits dan thariqat dari madinah, beliau jugalah salah seorang dari keturunan Nabi Muhammad SAW. Dimasanya, nama Abuya Muda telah lama mengiang dikepala beliau, tentu sesuai dengan apa yang telah diceritakan oleh sang ayah Sayyid Alwi Al-Maliki kepadanya, maka sang anak yaitu Abuya Sayid Muhammad Alwi Al-Maliki sangat terkagum dengan kealiman abuya muda sang ulama besar dari negri indonesia yang dahulu pernah bertemu dan berbincang dengan Sayid Alwi Al-Maliki di Makkah. Mungkin inilah alasan mengapa dikemudian hari Abuya Sayid Al-Maliki memberikan seluruh ijazah penuh kump**an sanad dan matan hadits serta seluruh ijazah thariqat muktabarah kepada anak tertua Abuya Mudo, yaitu Abuya Muhibbuddin Waly saat keduanya berada di Madinah. Begitulah Ta’dhim Syeikh Sayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani kepada Tuan Guru Buya Mudo dengan wasilah kepada anak tertua beliau walau saat itu Sayyid Muhammad tidak pernah bertemu Abuya Muda namun bertemu dan berjumpa dengan sang anak jugalah sama seperti bertemu dengan Ayahnya.

Inilah Abuya Mudo, sang pahwalan agama yang memiliki peran dan pengaruh besar tidak hanya untuk masyarakat biasa namun juga untuk perjuangan bangsa ini. Bagaimana tidak, gambar beliau bersama soekarno yang dipotret pada tahun 1950-an menjadi bukti bahwa pengaruh beliau juga dibutuhkan oleh bangsa dan neagara ini.

Inilah Abuya Muda Waly Al-Khalidy, beliau akan terus dikenang oleh siapapun dan kapanpun. Jasa beliau inilah yang kemudian hari oleh pemerintah aceh memberi gelar khusus untuk Abuya dengan sebutan “Bapak & Tokoh Pendidikan Aceh” dalam sebuah Piagam Gubernur bernomorkan.002/39345 tanggal 02 September 2008.

Sungguh luar biasanya Allah meninggikan derajat Abuya Muda Waly kita, beliau bukan orang kaya atau seorang yang banyak harta, beliau bukanlah orang yang mengaharap pengaruh dan meminta pengaruh, beliau bukanlah orang yang mencari kebutuhan walau beliau selalu dibutuhkan, beliau jugalah bukan orang yang s**a memamerkan ilmu juga sombong terhadap ilmu, semua sifat-sifat itu sirna dalam tubuh Abuya melalui ketawadhu’an beliau pada Allah dan siapapun, beliau sangat rendah diri, selalu dekat dengan siapapun dan dimanapun, selain itu sifat istiqamah beliau dalam membela agama Allah jualah satu diantara banyak sebab lain sehingga Allah mengangkat beliau pada derajat yang tinggi dan pada posisi yang palingbaik.

Dari sinilah kita tahu, menjadi seorang ulama itu adalah sepertimana yang telah digambarkan oleh Imam Ibnu Mas’ud :

لَيْسَ الْعِلْمُ عَنْ كَثْرَةِ الْحَدِيثِ، وَلَكِنَّ الْعِلْمَ عَنْ كَثْرَةِ الْخَشْيَةِ
“Ulama itu bukanlah pada mereka yang banyak hafalan hadits akan tetapi ulama itu adalah pada banyak takutnya kepada Allah”

Alhamdulillah, kita punya ayah rohani dan jasmani seperti beliau baik untuk aceh bahkan untuk bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran abuya untuk aceh sangatlah kuat hal ini dapat dibuktikan terdapat banyaknya murid-murid beliau yang membuka pesantren dan dayah di setiap daerah, baik desa dan kampung. Demikian jugalah bangsa ini, pengaruh abuya juga dipakai oleh Presiden Soekarno untuk kemajuan dan kebangkitan negara secara kaffah, dan hal inipun dapat dibuktikan dengan terdapatnya gambar Abuya dan Soekarno di media-media globalisasi saat ini.

Demikianlah Allah memberi anugrah kepada Abuya untuk kita semua. Hal inilah yang membuat kita semua juga harus berterima kasih kepada sang ayah Abuya yang telah menjaga beliau sejak kecil hingga dewasa. Abuya Muda Waly Menjadi seorang ulama besar jugalah tak lepas dari peran kasih sayang sang ayah untuk abuya demikian halnya ibu beliau dan kakak-kakaknya. Bentuk prihatin, kasih sayang, dan kecintaan semua keluarga kandung beliau inilah yang membuat kelak Abuya Muda menjadi seorang yang sangat dikagumi banyak orang dan dikenang sampai kapanpun.

Sejak kecil abuya, Sang ayah Syeikh Muhammad Salim selalu menjaga abuya dan mendidik beliau dalam semua bidang agama. Abuya dikala itu selalu dalam pantauan sang ayah dan tidak pernah sedikitpun mata berkedip untuk menjaga buah hatinya. Ada alasan mengapa begitu beratnya cinta rindu ayah pada abuya, hal ini karena Syeikh Muhammad Salim mempunyai firasat mendalam bahwa kelak anak terakhirnya ini akan menjadi seorang ulama besar dan menjadi panutan bagi yang lainnya.

Firasat kuat sang ayah ini bermula saat dimana beliau pernah mengalami kejadian aneh saat sebelum lahirnya Abuya Muda, cerita ini bermula saat Ibunda Abuya, Ummi Siti Janadat sedang mengandung, Syeikh Muhammad Salim kala itu pernah bermimpi melihat Bulan indah dan besar bersinar diatas langit yang dipenuhi bintang-bintang berkelap-kelip. Kisah ini disaksikan langsung oleh Syeikh Adnan Mahmud Bakongan, dalam sebuah catatan kecil beliau bernama, “Abuya Muhammad Waly dalam pandangan Abu Adnan Bakongan”, kisah mimpi sang ayah abuya ditulis Syeikh Adnan sebagai berikut :

“Pada waktu saya (Teungku Syeikh H. Adnan Mahmud) masih duduk di kelas tiga SR Syeikh Muhammad Salim datang berkunjung kerumah kami di Suak Beurumbang. Pada waktu itu tepatnya sesudah makan siang, beliau bercerita dengan ayah saya Teungku Mahmud bin Ismail, dimana saya pun ikut mendengarkan cerita beliau tersebut. Saat itu Syeikh Muhammad Salim bercerita :

“Pada suatu malam saya bermimpi jatuh bulan dari langit ke haribaan saya, kemudian ada suara yang menyuruh saya untuk memakan bulan itu, maka saya makanlah bulan itu. Namun baru kira-kira sepertiganya saya memakan bulan itu, jatuhlah bulan itu ke bumi. Kemudian beberapa malam setelah itu saya bermimpi lagi yaitu mimpi yang sama jatuh bulan dari ke haribaan saya, kemudian ada suara yang menyuruh saya untuk memakan bulan itu sampai habis, maka saya makanlah bulan itu sampai habis. Selang satu tahun istri saya pun hamil, setelah sempurna hamilnya sembilan bulan lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian saya beri nama Muhammad Wali.”

Demikianlah kisah mimpi sang ayah sebelum Abuya Muda lahir, mimpi bulan memang selalu dilambangkan dengan kebaikan. Karena sesungguhnya dahulu Sahabat Saudah binti Zum’ah menjadi seorang istri Rasulullah juga sebelumnya melihat bulan dalam mimpi, demikian jugalah Imam As-Syafii yang juga menjadi seorang ulama besar karena ibu beliau jugalah melihat bulan dalam mimpinya maka oleh karena itulah wajarlah alasan dimana Syeikh Muhammad Salim sangat menyayangi abuya kecil yang juga terus selalu menjaga dirinya adalah firasat beliau yang terus berkata bahwa anaknya kelak akan menjadi seorang yang berguna bagi agama islam.

Sungguh kita berterima kasih kepada Allah atas segala rahmat-Nya dengan diutusnya para alim ulama besar untuk aceh dan bangsa ini, khususnya tuan guru Abuya Syeikh Muhammad Waly Al-Khalidy.

Siapa yang tidak bangga mempunyai ulama seperti beliau, itulah guru rohani dan jasmani kita. Tuan guru yang telah mengharumkan nama aceh dan bangsa. Seorang syeikh yang juga telah dikenal dan dikenang hingga ke negeri malaysia, brunai bahkan madinah hingga makkah. Allah benar-benar mengangkat abuya ketempat yang paling tinggi.

Namun kini abuya telah pergi berjalan menuju kehadirat Allah, 59 tahun abuya telah tiada, tentu kini wajah beliau hanya dapat kita lihat pada gambar-gambar potretnya, kenangan keilmuan yang kita cerita diatas tadi hanya dapat ditemukan pada karya-karya beliau saja, berkhidmat dan berguru kepada Abuya sangatlah mustahil dan tidak mungkin lagi kecuali mencari siapa murid dan anak beliau yang masih tersisa.

Abuya jugalah seorang manusia, ada masa dimana beliau hidup dan berjaya juga ada masa dimana beliau harus meniggalkan semua. Kini Abuya telah lama pergi dan berjumpa dengan kekasih tersayangnya, yaitu Rasulullah SAW. Disanalah abuya duduk bercrengkama bersama kekasih tercinta sambil menatap keindahan sinar cayaha Allah, sang Maha Hidup dan Yang Menguasai segalanya.

Ada banyak cerita abuya tentunya yang dapat disampaikan dalam catatan ini, ada banyak sejarah tentunya yang perlu di abadikan dari Abuya Muda Waly, ada banyak hikmah dari abuya yang perlu kita pelajari, tulisan ini hanyalah bentuk nostalgia singkat kita kepada Abuya. Ternyata Abuya yang hanya berumur 44 Tahun dapat mencetak kader ulama melebihan 44 orang, inilah Imam Nawawi-nya Aceh, walau keduanya sangat muda namun kenangan keduanya selalu diabadikan hingga sepanjang masa.

Kita tentu sangat ingin berkhidmat dan mencari berkah dari tuan guru kita, namun tidaklah mungkin karena beliau telah pergi untuk selama-lamanya dan tidak akan pernah lagi kembali. Namun ketahuilah beliau meninggalkan anak dan cucu-cucunya, dari sinilah wasilah ketha’diman kita kepada tuan guru masih dapat tersambung. Menghormati anak dan cucunya sama juga menghormati tuan guru kita. Karena melalui darah dan doa tuan guru untuk setiap anak dan cucu beliau yang menjadi sebab keberkahan ilmu kita menjadi bermanfaat. Demikianlah Imam Malik mengajari hal ini kepada kepada kita semua :

تَعَلًّمَ الأَدَبَ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمِ
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Sepertimana perkataan Imam Malik Rahimahullah, adab merupakan suatu kewajiban yang harus dituntut sebelum rencana menuntut ilmu. Tentu maksud dari makna adab disini sangatlah banyak sekali, namun satu diantara banyak itu adalah menghormati dan menjaga perasaan dari setiap anak-anak dan cucu Abuya Muda Waly jugalah bentuk daripada kita mengambil berkah keguruan kepada tuan guru.

Maka demikianlah Dayah yang kita tinggali ini, tempat keilmuan dan sumber berkah Abuya yang masih ada untuk kita semua. Inilah Dayah yang Abuya beri nama “Darussalam” yang artinya “tempat yang selamat”. Selamat hati, selamat ilmu, selamat akidah, selamat jiwa, selamat dunia dan selamat akhirat. Disinilah Dayah Abuya pertama kali dibangun olehnya setelah kembali menunaikan ibadah haji dari makkah pada tahun 1942, tiga tahun sebelum kemerdakaan indonesia diresmikan. Mulai dari sinilah, para alim ulama aceh dahulu menuntut ilmu hingga mereka ikut membantu menyebarluaskan perjuangan abuya untuk membangun dayah keseluruh aceh. Diantara sebahagian murid-murid Abuya pada generasi pertama adalah :

A. Abuya Syeikh Muhibbuddin Waly
B. Syech Marhaban Krueng Kale
C. Abuya Aidarus Kampar
D. Abu Muhammad Amin (Abu Tumin) Blangblahdeh
E. Abu Adnan Bakongan
F. Abon Abdul Aziz Samalanga
G. Syech Hasan Abati
H. Abu Jailani Musa
I. Abu Ibrahim Lamno
J. Abu Tanoh Merah
K. Abu Matang Keh
L. Abu Kamaruddin Badar
M. Abu Djakfar Lailun
N. Abu Daud Zamzami

Masyaallah, Abuya memanglah hebat dimata kita semua, beliau berumur muda namun dapat mencetak kader ulama melebih masa umur yang beliau miliki. Kini kita bisa melihat banyaknya dayah dan pesantren di aceh yang sesungguhnya hampir 85 % nya berasal dari sanad keilmuan kepada Abuya Muhammad Waly Al-Khalidy.

Sungguh Allah benar-benar menempatkan abuya ketempat yang lebih tinggi, benarlah firman Allah bahwa orang yang memiliki ilmu dan mengamalkan ilmu yang dimilikanya akan ditinggikan Allah kepada derajat setinggi-tingginya, Allah berfirman mengenai hal ini didalam Al-Quran :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadilah : 11).

Kini Abuya telah tiada, selamat jalan tuan guru kami, Insyallah kami akan selalu mengenang dirimu dan juga berjuang membela agama seperti halnya dirimu dan murid-murid pertamamu. Segala pesanmu wahai tuan guru akan kami ingat, segala perjuanganmu akan kami kenang, cucuran keringatmu akan kami lihat dan segala petuahmu akan kami simpan dalam setiap ingatan yang insyallah tidak akan pernah kami hilangkan.

Doakan kami Abuya di Qubah, kami yakin engkau hidup dan ruhmu tentu akan selalu memantau setiap keadaan kami, tentu kedepan perjuangan islam yang akan kami lalui pasti akan lebih berat dan sulit untuk dihadapi, namun apapun keadaan dan kondisinya semangat kami ada pada doamu wahai tuan guru, doakan kami wahai abuya di qubah estafet perjuanganmu akan terus kami jaga dan kelak akan kami lanjutkan sesuai kemampuan yang kami miliki.

Selamat Berisistirahat untuk selama-lamanya Wahai Abuya Syeikh Muhammad Waly Al-Khalidy As-Syafi’i, salam hormat kami semua untuk mu.
Penulis : Tgk. Habibie M. Waly S.TH

Referensi Tulisan :
- Buku Ayah Kami (Abuya Muhibbuddin Waly)
- Artikel Abuya Muda Waly Dimata Abu Adnan Mahmud
- Hasil wawancara Abu Tumin Blangblahdeh (Murid Tua Abuya Muda Waly)
- Hasil wawancara Abu Daud Zamzami (Murid Tua Abuya Muda Waly)
- Artikel Wadhifah Abu Syihabuddin Syah / Abu Keumala (Murid Tua Abuya Muda Waly)

07/10/2021
30/07/2021

Shalawat obat dari segala penyakit termasuk virus corona...
Mari perbanyak shalawat disaat kondisi sekarang ini...

21/07/2021

Pertama dalam sejarah Shalat iedul Adha terbesar di Negara Amerika..

Aktifitas rutin subuh perdana para santri baru,Hafal dan tahsin Al-Qur'an ...
26/06/2021

Aktifitas rutin subuh perdana para santri baru,
Hafal dan tahsin Al-Qur'an ...

14/05/2021

Allah menyisakan kaum israel untuk kita ummat Sayyidina Muhammad agar menjadi jalan jihad fi sabillah...
Akan datang nanti suatu saat mereka akan di binasakan oleh Allah seperti ummat terdahulu...
Bersabar dan terus berdo'a untuk saudara kita para Syuhada di paleatina🤲😭🇯🇴🇯🇴

Mudir Dayah Rauna Tsani Al-Aziziah  membelikan baju baru untik santri yatim yang istiqamah di dayah...Semoga Allah limpa...
11/05/2021

Mudir Dayah Rauna Tsani Al-Aziziah membelikan baju baru untik santri yatim yang istiqamah di dayah...
Semoga Allah limpahkan rezeqi untuk abi dan semua guru2 di dayah rauna...

Address

Jalan Medan Banda Aceh

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Rauna_2 Chanel posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share