DEDI suryadi

DEDI suryadi Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from DEDI suryadi, Media, .

10/09/2022

Akui Saja....

Ada-ku Ada-mu Ada Mereka Itu Karena-Nya

- Sejatinya kita bukan siapa-siapa

- Sejatinya kita tidak tahu apa-apa

- Sejatinya kita tidak memiliki apa-apa

- Sejatinya kita hanyalah katitipan (amanah)

- Jangan mengaku dan merasa jika tidak mau menjadi Sang pendosa

- Karena hanya Dia-lah Sang Maha Pemilik Mutlak Hidup Dan Kehidupan

👉 Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah

👉 Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun

BismillahirrahmaanirrahiimAssalamu'alaikum 💥 MALAIKAT TIDAK AKAN MASUK KEDALAM RUMAH YANG DI DALAMNYA ADA ANJING 💥TASAWU...
21/06/2022

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum

💥 MALAIKAT TIDAK AKAN MASUK KEDALAM RUMAH YANG DI DALAMNYA ADA ANJING 💥

TASAWUF/AKHLAK

Kenapa Malaikat Tidak Masuk ke Rumah yang Ada Anjing ?

MALAIKAT adalah makhluk suci yang gemar beribadah.

MALAIKAT juga masuk ke dalam tempat-tempat BAIK dan SUCI.
MALAIKAT tidak masuk pada tempat yang KOTOR.

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam Bersabda :

لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب

Artinya, “Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang terdapat anjing di dalamnya.”
(Muttafaq Alaih dari Abu Thalhah Al-Anshari).

Sebagian besar ulama memahami hadits ini secara dhahir.

Dengan demikian, MALAIKAT tidak akan masuk ke dalam rumah yang penghuninya memelihara ANJING sebagaimana pengertian tekstual, harfiah, atau skriptural dari hadits tersebut.

Di samping makna DHAHIR tersebut, ada makna lain yang dapat dipahami dari teks hadits tersebut.

HUJJATUN ISLAM IMAM AL-GHAZALI mengatakan, rumah tidak melulu di maknai ruang secara FISIK.
Rumah dapat bermakna ruang BATHIN atau ruang secara SPIRITUAL.

Demikian juga ANJING. ANJING tidak selalu diartikan secara harfiah sebagai HEWAN PELIHARAAN yang kita kenal.
ANJING dapat bermakna simbolis yang berarti sifat-sifat TERCELA MANUSIA yang mengotori BATHIN atau ruang SPIRITUAL MANUSIA.

Oleh karena itu, kata HUJJATUL ISLAM IMAM AL-GHAZAL, ruang yang perlu dibersihkan dan disucikan adalah rumah secara SPIRITUAL yang tidak lain adalah BATHIN MANUSIA dari segala sifat-sifat MADZMUMAH (tercela).

Kebersihan "BATHIN" ini yang menentukan kesediaan Malaikat pembawa rahmat, ilmu, kearifan, dan segala bentuk kebaikan untuk singgah dan tinggal di dalamnya.

والقلب بيت هو منزل الملائكة ومهبط أثرهم ومحل استقرارهم والصفات الرديئة مثل والغضب والشهوة والحقد والحسد والكبر والعجب وأخواتها كلاب نابحة فأنى تدخله الملائكة وهو مشحون بالكلاب ونور العلم لا يقذفه الله تعالى في القلب إلا بواسطة الملائكة

Artinya ;

“Bathin merupakan rumah, yaitu tempat Malaikat dan tempat singgah jejak mereka, dan tempat tetap mereka.

Sedangkan akhlak tercela seperti Marah, Syahwat, Dengki, Hasud, Sombong, Ujub, dan Penyakit Hati sejenis merupakan ANJING yang MENGGONGGONG.

Bagaimana MALAIKAT hendak masuk ke dalamnya. Sedangkan rumah itu dipenuhi ANJING.

Sementara CAHAYA ILMU tidak dimasukkan oleh ALLAH ke dalam BATHIN seseorang kecuali dengan perantara MALAIKAT."
(Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 68).

HUJJATUL ISLAM IMAM AL-GHAZALI, menta'wil padangan tersebut berlandaskan, Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang terkandung dalam al-qur'an surar As-Syura ayat 5.

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

Artinya ;

“Tidak seyogyanya Allah berkata-kata dengan seorang manusia kecuali dengan perantaraan wahyu, di belakang tabir, atau dengan mengirim seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sungguh Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”
(Q.S Surat As-Syura ayat 51).

Demikian juga ALLAH memberikan ANUGERAH RAHMAT ILMU-NYA ke dalam BATHIN seseorang melalui perantara MALAIKAT yang ditugaskan untuk mengantarkannya.

MALAIKAT adalah makhluk SUCI, BERSIH, dan terbebas dari segala PENYAKIT TERCELA.
MALAIKAT hanya
memperhatikan tempat yang SUCI.
MALAIKAT tidak memakmurkan khazanah rahmat Allah kecuali pada tempat yang BERSIH dan SUCI.

Menurut Imam Al-Ghazali, "BAITUN" tidak di artikan mutlak bahwa “BAITUN” adalah bathin dan “KALBUN” adalah marah dan sifat tercela lainnya.

Yang perlu di ingat dan di fahami bahwa dalam diri manusia ada dimensi SPIRITUAL atau ruang-ruang BATHIN yang perlu dibersihkan dan disucikan semampunya dari berbagai sifat-sifat TERCELA MANUSIA.

Wallahu A’lam.

BismillahirrahmaanirrahiimAssalamu'alaikum 💦 JANGAN TERPEDAYA OLEH GEMERLAP KEHIDUPAN  DUNIA 💦Kehidupan Dunia Hanyalah K...
12/06/2022

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum

💦 JANGAN TERPEDAYA OLEH GEMERLAP KEHIDUPAN DUNIA 💦

Kehidupan Dunia Hanyalah Kesenangan Yang Memperdaya

Firman Allah Subhanahu WaTa'ala dalam Surah Ali Imran Ayat 185.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
(QS Ali Imran: 185)

Di Ayat Lain Al-Quran Surat Al-Gafir Ayat 39, Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Telah mengingatkan kepada kita semua.

يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ

Wahai kaumku ! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
(Q.S Al-Ghafir : 39)

INGAT...!!!
SETIAP UMAT MEMPUNYAI AJAL (BATAS WAKTU)

Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman Dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 34

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
(Q.S Al-Ar'af : 34)

KEMATIAN FASE PINTU GERBANG KEHIDUPAN ALAM BARZAH SEKAT ANTARA DUNIA DAN AKHIRAT

Kematian merupakan akhir daripada kehidupan di muka bumi atau ketiadaan nyawa dalam organisasi biologis.

Kematian adalah gerbang fase kehidupan di alam barzah yang merupakan sekat antara dunia dan akhirat
Bahkan kematian sendiri disebut sebagai suatu hal yang niscaya bagi setiap makhluk yang bernyawa.

Kematian suatu kepastian kepada pada semua makhluk hidup di muka bumi ini, semua makhluk yang bernyawa akan merasakan mati, baik tua, atau pun muda, dewasa atau pun anak-anak, kaya atau pun miskin, baik para pejabat atau pun rakyat jelata, yang kaya atau pun miskin papa.
Kematian merupakan rahasia Allah Subhanahu Wa Ta'ala, datangnya tidak ada seorang pun yang mengetahui.
Yang sehat mati, yang sakit mati, bisa juga akibat terjadinya kecelakaan dll.

Sekeras apa pun manusia untuk bertahan hidup, jika sudah waktunya tidak bisa menolak datangnya kematian.
Walaupun dirinya berada di istana yang terbuat dari baja yang tahan akan segala serangan atau dirinya jauh dari peperangan, tetap saja itu tidak menjadikan dirinya hidup abadi di dunia ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 78."

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

Artinya:

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”
(Q.S An-Nur : 78)

Ayat tersebut, memaparkan bahwa kapan pun dan di mana pun kalian pasti akan dijemput maut apabila ajal kalian telah tiba.
Walaupun kalian berada di dalam sebuah istana yang kokoh dan jauh dari medan pertempuran atau medan perang.

¤ Hari Ini Dunia Adalah Nyata

¤ Akhirat Hanyalah Cerita

¤ Setelah Mati, Dunia Hanya Cerita

¤ Dan Akhirat Menjadi Nyata

Jangan Sia-Siakan Waktu Dalam Hidup Dan Kehidupan Di Alam Dunia Ini, Sesal Kemudian Tiada Berguna.

• Wa Al-Ashri
Demi waktu

• Inna Al-Insana Lafii Khusrin
Sesungguh manusia berada dalam kerugian

• Illa Al-ladziina Aamanu Wa Amilu Ash-Shalihati Wa Tawa Shaubil Haq Wa Tawa Shau Bi Shabri
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh
Dan orang-orang yang berwasiat dalam kebenaran dan berwasiat dalam kesabaran.

JANGAN PERNAH MERASA BANGGA DENGAN BENTUK FISIK DAN MENYOMBONGKAN.

• Jangan Bangga Dengan Bentuk Badanmu, Jangan Bangga Dengan Ketampanan Dan Cantik Elok Wajahmu.

• Jangan Bangga Dengan Banyak Harta, Pangkat, Jabatan, Semasa Hidupmu Di Dunia Nyata Ini.

• Karena Ketika Ajal Datang Yang Di Bawa Hanyalah Dua Lembar Kain Kafan, Dan Amal Shalehmu.

Sesungguhnya Allah Tidak Memandang Bentuk Tubuhmu
Tampan Dan Cantik Wajahmu
Akan Tetapi Allah Memandang Hatimu Dan Amal Perbuatanmu Ketika Hayatmu.

- Boleh Menyombongkan Diri Dalam Hidup Ini, Jika Mati Bisa Memandikan Sendiri.

- Boleh Menyombongkan Diri, Jika Mati Bisa Mamakai Kain Kafan Sendiri.

- Boleh Menyombongkan Diri, Jika Mati Bisa Menggali Kuburan Sendiri.

- Boleh Menyombongkan Diri, Jika Mati Bisa Menyolatkan Sendiri.

- Boleh Menyombongkan Diri, Jika Mati Bisa Memikul Keranda Sendiri.

Demikianlah kira-kira peringatan Allah mengenai keniscayaan maut yang akan tiba pada setiap orang tanpa bisa menolak. Sementara kandungan lain dari ayat tersebut adalah tentang orang-orang munafik yang ketika mendapatkan rezeki, mereka berkata bahwa itu dari Allah, sementara ketika ditimpa musibah, menyalahkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Ya Allah Biha...Ya Allah Biha
Ya Allah Bi Khusnul Khatimah

Ya Allah Bimbing Kami Di Jalan Yang Engkau Ridhai, Jadikan Kami Hidup Sampai Wafat Dalam Khusnul Khatimah

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم      السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.Sa...
10/06/2022

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Salam Jum'at Mubarakah, Al-Yauma Al-Jum'at Sayyidul Ayyam Al-Hijju Fuqara Wa Al-Masakin.

💦 ALLAH MENGIKUTI PERASANGKA BAIK HAMBA-HAMBANYA 💦.

💥 APA YANG KITA PIKIRKAN, ITULAH YANG AKAN TERJADI 💥

Suatu hari, Rasulullaah Shalallahu Alaihi Wasallam menjenguk seseorang yang sedang sakit demam.
Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut.

Rasulullah bersabda ;
Semoga penyakitmu ini menjadi penghapus dosamu".

Orang itu menjawab,
Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang jika menimpa orangtua yang sudah renta, bisa menyeretnya ke lubang kubur."

Mendengar keluhan orang itu, Rasulullaah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda ;
Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya."
(HR. Ibnu Majah)

Sungguh indah apa yang disabdakan Rasulullaah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Perhatikan dan realisasikan pesan-pesan Rasulullaah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang dipesankan berikut ini ;

Barangsiapa yang ridha, maka keridhaan itu untuknya.
Barangsiapa mengeluh, maka keluhan itu akan menjadi miliknya."
(HR. At-Tirmidzi)

Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhaannya menerima keputusan ALLAH."
(HR. Ahmad)

🔹 Jika kita memikirkan bahagia, maka kita akan bahagia.

🔹 Jika kita berpikiran sedih, maka kita menjadi sedih.

🔹 Jika kita berpikiran gagal, kita menjadi gagal.

🔹 Jika kita berpikiran sukses, maka kita niscaya sukses.

🔹 Jika kita berpikiran sakit, kita juga menjadi sakit.

🔹 Jika kita berpikiran sehat, maka kita pun akan sehat.

Inilah, The Law of Attraction Hukum Tarik Menarik, merupakan Sunnatullaah yang berlaku di alam semesta.

You are what you think (diriku, dirimu, diri mereka adalah apa yang dalam pikiran).

Selalulah berpikir yang positif dan jangan pernah biarkan pikiran negatif membelenggu otak dan kehidupan kita.

Jadi tetap semangat dan jangan pernah menyerah pada keadaan.

Tugas kita hanya 2, yaitu :
Berusaha optimal dan berdoa.

Sedangkan selanjutnya itu Kuasa ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala

Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda ;
Ketika seorang hamba berkata, Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah, maka ALLAH berfirman, "Lihatlah (hai para malaikat), orang ini telah menyerahkan urusannya kepadaKu."
(HR. Ahmad).

Pikirkan yang baik-baik, berkata yang baik-baik, Bertindaklah yang Baik- Baik, dan Insya Allah yakin dan percayalah yang datang juga yang Baik- Baik."

Rahmat, Taufik, Hidayah Dan Inayah Menyertai kita semua menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Rabbana Taqabbal Minna
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.🤲

Bojonggede, 10 Juni 2022 M
09 : 25

05/06/2022

Assalamualaikum

HIKMAH

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda,

“Maukah kalian Aku tunjukkan orang yang Haram baginya Tersentuh Api Neraka?”
Para sahabat berkata, Mau, wahai Rasulullah!. Beliau menjawab: "Yang Haram tersentuh Api Neraka adalah orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl"
(HR Tirmidzi dan Ibnu Hiban)

▪︎Hayyin :

Tidak mudah memaki,
Tidak mudah melaknat
Serta teduh jiwanya.

▪︎Layyin :

Orang yang selalu menginginkan kebaikan untuk sesama manusia, sikapnya lembut, santun.

▪︎Qarib :

Menyenangkan bagi orang yang diajak bicara, bersikap ramah, akrab.

▪︎Sahl :

Orang yang tidak mempersulit sesuatu.
Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan

Semoga kita dimudahkan mempunyai pribadi "Hayyin, Layyin, Qorib dan Sahl"

✍️💗💥

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh💦 ISTIDRAJ 💦4 FASE YANG DILALUI ORANG DHALIM​​- Banyak orang mengira bahwa huk...
30/05/2022

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

💦 ISTIDRAJ 💦

4 FASE YANG DILALUI ORANG DHALIM
​​
- Banyak orang mengira bahwa hukuman Allah kepada orang dhalim itu harus cepat, langsung setelah kezhaliman.

وهذا خطأ ..
فالظالم يمر بأربع مراحل لا بد من فهمها جيدا

Ini suatu kekeliruan ...
Orang dhalim itu melewati 4 fase, ini yang harus dipahami dengan baik oleh kita

المرحلة الأولى :الإمهال والإملاء

{وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ}
وفيها يمهل الله الظالم لعله يتوب أو يرجع عما فعل.

▪︎Fase Pertama
Al-ImHâl wa Al-Imlâ' (Pembiaran dan Penangguhan)

وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِين(الأعراف : ١٨٣)

Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku amat tangguh dan terencana, kuat dan tidak ada yang menandinginya."
(Q.S Al-A'râf : 183 )

المرحلة الثانية : الاستدراج

▪︎Fase Ke-2 :
Al-Istidraj (Menarik sedikit demi sedikit kepada kehancuran, dengan memberikan banyak kenikmatan, kesuksesan, kemenangan dan melalaikan mereka untuk mensyukurinya).

{سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ - الأعراف : ١٨٢}

Akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."
(Q.S Al-A'râf : 182)

وليس معناة أن تضيق الدنيا عليه،
لا بل تفتح عليه الدنيا وترتفع الدرجة وتبسط عليه اللذات ويعطيه الله ما يطلب ويرجو بل وفوق ما طلب .
لأن الدرج يدل على الإرتفاع
والدرك يدل على النزول.

Bukan artinya dunia jadi sempit bagi si dhalim. Akan tetapi, dunia dibukakan baginya, kedudukannya naik, diluaskan baginya segala kelezatan dunia, diberikan keberhasilan, kemenangan.
Allah beri ia apa yang ia inginkan dan harapkan, bahkan Allah kasih lebih dari yang ia inginkan
karena kata 'ad darj' (الدرج) menunjukkan suatu hal yang tinggi/diatas
sedangkan kata 'ad-dark' (الدرك) menunjukkan suatu hal yang rendah/dibawah."

المرحلة الثالثة : التزيين

▪︎ Fase ke-3 :
At-Tazyîn (syetan menjadikan indah perbuatan buruk mereka).

{وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ - العنكبوت : ٣٨}

Syaithan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka."
(Q.S Al-'Ankabût : 38).

وفيها يموت قلب الظالم فيرى ما يراه حسنا ، بل هو الواجب فعله لم يعد في قلبه حياة ، ليلومه على ما يفعل

Di fase ini, hati si dhalim mati.
Ia melihat segala tindak tanduknya adalah baik, bahkan ia melihat hal yang dipandangnya itu wajib dilakukan.
Kehidupan di hatinya tidak bisa kembali lagi, kehidupan (hati) yang bisa mencela atas keburukan yang ia lakukan."

المرحلة الرابعة : الأخذ

▪︎Fase ke-4 :
Al-Akhdz (Siksa dari Allah).

{وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ - هود: 102}

Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Ia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat dhalim.
Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat."
(QS Hûd : 102).

وفيها تتنزل العقوبة من الله تعالى على ... الظالم وتكون العقوبة شديدة جدا

Di fase inilah adzab dari Allah turun secara berangsur-angsur kepada si dhalim, dan adzabnya amat perih.

احفظوا هذه المراحل جيدا
{ فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا }

Ingat baik-baik
fase-fase ini !!!

Maka janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (memintakan adzab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka".
(QS Maryam : 84).

Ya...Allah Tuntun Dan Bimbinglah Kami Di Jalan Yang Engkau Ridhai Dengan Rahmat Taufiq-Mu.
Agar Terhindar Dari Istidraj Yang Akan Mendatangkan Siksa Kepada Kami.

Dunia-islam Islam-digest3 Bentuk Syukur Nikmat Menurut Imam Al-GhazaliMensyukuri nikmat dengan cara menyadari nikmat itu...
28/05/2022

Dunia-islam Islam-digest
3 Bentuk Syukur Nikmat Menurut Imam Al-Ghazali
Mensyukuri nikmat dengan cara menyadari nikmat itu dari Allah SWT.

Selasa , 26 Nov 2019, 22:24 WIB
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).
alifmusic.net
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).
Red: Nashih Nashrullah
REPUBLIKA.CO.ID, Nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Bahkan kalau kita mencoba melakukan hitungan itu, tidak akan kita mampu karena banyaknya. "Dan jika kamu (mencoba) menghitung (nikmat Allah), pastilah tidak akan mampu melakukannya," demikian firman-Nya dalam Alquran.

Baca Juga
Teladan Rasulullah SAW dalam Bersyukur
Kaya tapi Bersyukur atau Miskin Tetap Bersabar, Mana Utama?
Muhammadiyah Bersyukur Kahar Mudzakkir Dapat Gelar Pahlawan

Mensyukuri nikmat, antara lain dengan cara lisan, yakni mengucapkan hamdalah, alhamdulillah. Seraya dicamkan dalam hati, betapa Mahakasih dan Mahasayangnya Allah. Sedangkan bersyukur dalam bentuk perilaku adalah memperlakukan nikmat yang ada sesuai yang dikehendaki Allah, Sang Pemberi Nikmat.
Nikmat sehat misalnya, tentu saja harus disyukuri dengan menggunakan kesehatan itu dengan giat beribadah kepada-Nya. Juga, termasuk bersyukur, adalah memelihara kesehatan itu. Misalnya dengan berolahraga dan memakan makanan yang halal dan bergizi.
Mensyukuri nikmat sehatnya (normalnya) pendengaran, penglihatan, dan suasana hati, haruslah disyukuri dengan jalan hanya mendengar, melihat, dan merasakan yang baik-baik dan halal saja menurut aturan Islam. Yaitu berupaya sekuat tenaga hanya melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang tidak membuat kita lupa kepada Allah (dzikrullah), atau menghindari hal-hal yang dapat membuat lupa kepada-Nya dan mendorong kita memperturutkan hawa nafsu syaithoniyah.
Imam Ghazali menyebutkan, syukur itu tersusun dari tiga hal, yaitu ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan). Ilmunya ialah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT. Keadaannya adalah menyatakan kegembiraan karena memperoleh kenikmatan. Amalnya adalah menunaikan sesuatu yang sudah pasti menjadi tujuan serta yang dicintai oleh Allah SWT yang memberi kenikmatan itu untuk dilaksanakan.
Syukur dalam bentuk amal berkaitan dengan amalan hati, anggota badan, dan lisan. Kaitannya dengan hati adalah sengaja berbuat kebajikan dan merahasiakanya kepada seluruh makhluk. Hubungannya dengan lisan adalah mengucapkan pujian, hamdalah, yakni mengucapkan "alhamdulillah" (segala puji bagi Allah). Kaitannya dengan anggota badan adalah mempergunaan kenikmatan itu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, tidak mempergunakannya untuk berbuat maksiat.
Dengan demikian, nikmat harta disyukuri dengan menggunakan harta itu untuk kebaikan semata, sesuai dengan perintah Allah SWT, yakni untuk nafkah diri, keluarga, kerabat, dan kaum dhuafa dengan tetap mengeluarkan zakat, infak, dan sedekahnya. Termasuk syukur terhadap nikmat harta adalah mempersembahkan harta itu untuk jihad di jalan Allah atau menegakkan syi'ar Islam.
Allah SWT menjanjikan, amalan syukur disertai iman adalah penghalang turunnya siksa Allah di muka bumi ini. Sebuah bangsa tidak akan mengalami krisis atau kesulitan jika mereka beriman dan bersyukur. Tidaklah Allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman (QS an-Nisaa: 147).
Dia pun akan terus menambah kenikmatan itu jika kita pandai mensyukuri nikmat yang sudah diberikan-Nya (QS Ibrahim: 7). Sayangnya, sedikit sekali dari kita, hamba-hamba Allah, yang pandai bersyukur (QS Saba: 13), sehingga kesusahan kerap menimpa kita.

BismillahirrahmaanirrahiimAssalamu'alaikumBojonggede, Rabu 25 Mei 2022 M💦 ZAMAN FITHNAH DI AKHIR ZAMAN 💦Rasulullah Shala...
25/05/2022

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum

Bojonggede, Rabu 25 Mei 2022 M

💦 ZAMAN FITHNAH DI AKHIR ZAMAN 💦

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam Bersabda :

Siapa Yang Beriman Kepada Allah Dan Hari Akhir, Hendaklah Ia Mengucapkan Yang Baik Atau Diam
(H.R. BUKHARI DAN MUSLIM)

Diam adalah perhiasan dan keselamatan
Maka jika kita berbicara jangan banyak-banyak
Kalaupun kita menyesal satu kali karena diam
Kita akan sering menyesal karena bicara.

Umar Ibn Abd Al-Aziz mengatakan, "Orang yang tak menganggap pembicaraannya sebagai bagian dari amalnya niscaya akan banyak salahnya."

Hidup di akhir zaman sekarang ini, sungguh aneh sekali, sering kali manusia bisa menjaga diri dari makanan haram, kelaliman, zina, meminum khamar, memandang yang bukan mahramnya, dan sebagainya, tapi ia sulit menjaga gerakan lisannya.

Bahkan ada orang yang dianggap alim, zuhud, ahli, ibadah, tapi ia berbicara dengan kata-kata yang mengundang murka Allah.

Ia tidak menghiraukan setiap kata dusta yang ia ucapkan.

Sering orang begitu hati-hati terhadap kejahatan dan kelaliman, tapi lisannya terus merusak kehormatan orang lain, yang masih hidup atau pun yang sudah wafat.

Ia tidak perduli dengan apa yang dikatakan.
Dalam sebuah hadits Shahih Bukhari Dan Shahih Muslim, Di riwayatkan dari Abu Khurairah Ra, Bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam Bersabda :
Adakalanya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang di ridhai Allah tanpa di sadari, dan dengan itu Allah mengangkatnya beberapa derajat.
Adap**a hamba yang berbicara dengan satu kata yang dimurkai Allah tanpa ia sadari, dan dengan itu ia jatuh kedalam Api Jahannam.

Dalam kitab Jami' At-Turmudzi terdapat hadits Anas R.a yang bercerita, "Salah seorang sahabat meninggal dunia, lalu seorang mengatakan, "Berilah khabar gembira dengan surga !
Tapi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Bagaimana kamu tahu ?
Boleh jadi ia (biasa) mengatakan sesuatu yang tak ada artinya atau bakhil dengan sesuatu yang tak akan menguranginya.
(Hadits Hasan)

Abu Bakar Ash-Shidiq pernah memegang lidahnya dan berkata "Ini pernah menjerumuskan ketempat berbahaya.
Ucapan adalah tawananmu, Jika ia keluar dari mulutmu, kamulah yang menjadi tawanannya.

Sufyan At-Tsauri pernah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Coba jawab, apabila diantara kalian ada orang yang melaporkan pembicaraan kalian kepada penguasa, apakah kalian akan mengatakan hal buruk ?
Mereka menjawab "Tidak"
Sufya At-Tsauri melanjutkan, "Sungguh telah ada diantara kalian yang melaporkan pembicaraan kalian kepada Allah Azza Wajalla."

Abu Darda R.A berkata :
Perlakukanlah telingamu dan mulutmu secara proporsional, engkau diberi dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Pada hari kiamat, ada hamba yang diberikan kebaikan sebesar gunung, tapi ia dapati lisannya telah menghancurkan semua gunung tersebut.
Adap**a hamba yang diberikan keburukan sebesar gunung, tapi ia dapati lisannya yang banyak berdzikir dan berhubungan dengan Allah telah menghancurkan semuanya.

Sedikit bicara bagi pemiliknya merupakan kebaikan.
Sedangkan banyak bicara bagi pemiliknya mengundang murka.
Orang yang diam tidak tergelincir, Orang yang banyak bicara pasti tergelincir.
Dan tidak ada aib bagi yang banyak diam.
Jika seseorang bebicara dari perak, Maka diam adalah permata yang berhias Yaqut.

Wahai orang yang banyak bicara hisabmu sangat keras.
Wahai orang yang berbicara tak berguna, bicaramu tercatat dan ucapanmu hisab.
Engkau akan dimintai pertanggungjawaban, engkau memiliki dosa, tapi engkau tak juga bertobat.
Matahari kehidupan telah hampir terbenam.
Betapa kusamnya hatimu, padahal engkau telah mendengar sesuatu yang bahkan besi pun hancur ketika mendengarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
Tak ada ucapan yang keluar kecuali padanya ada Malaikat Raqib Dan Atid (yang mencatat)."
(Q.S QAF : 18).

Wallahu 'Alamu Bisshawab..

BismillahirrahmaanirrahiimAssalamu'alaikumFirman Allah Dalam Al-Quran Surat  Al-Baqarah  Ayat 218اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُ...
22/05/2022

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum

Firman Allah Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 218

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah.
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(Q.S Al-Baqarah : 218)

BERSIHKAN DIRI, JADI INSAN SEJATI.

Hijrah Dari Fase Ulat, Kepompong, Dan Kupu-Kupu.

Dialog Seorang Khawwas (khusus) Dan Seorang Awwam (umum)

Di Satu Waktu Seorang awwam datang bertamu kepada Khawwas untuk menggali kedalam Sumur Spritual dari Sang Tuan Rumah Seorang Khawwas

Setelah Berbincang sesaat diruang tamu, kemudian tuan rumah (Khawwas), mengajak tamunya (Awwam) berjalan-jalan ketamannya yang indah serta kebunnya yang rindang.

Sambil berjalan, keduanya terus asyik berbincang, setelah melihat pemandangan taman dan kebun dibelakang rumahnya.

Tiba-tiba di salah satu tanamannya terlihat beberapa ulat besar yang terihat bulu-bulunya yang menyeramkan seperti dan sangat menjijikan, sebut saja ulat Bulu yang bila tersentuh gatal dan panas.

Melihat beberapa ulat, tiba-tiba sang Khawwas menghentikan langkahnya, begitupun sang tamu (Awwam) juga ikut berhenti sambil memperhatikan tuan rumah Sang Khawwas."

Sang Khawwas kemudian berkata, "Seperti ulat-ulat inilah gambaran kamu dan aku, serta kebanyakan orang, coba perhatikan daun-daun itu telah dilahap habis oleh ulat-ulat..!

Belum lagi kalau ulat itu tersentuh orang, maka orang tersebut akan merasakan gatal-gatal disekujur tubuhnya..!

Lihat, betapa ganasnya ulat-ulat itu !
Demikian halnya dengan para pemilik modal dan para penguasa yang korup, mereka bukan saja makan nasi yang berasal dari padi, tapi juga makan jalan beton, makan pesawat, makan bandara-bandara, jembatan-jembatan bahkan makan orang-orang kecil yang kekurangan.

Mendengar perkataan sang khawwas seperti itu, rupanya hati Awwam tadi menjadi tergetar, jangan-jangan dirinya termasuk orang yang bertipe seperti ulat-ulat yang ganas dan buas itu ?

Dalam pandangan Khawwas lebih mendalam lagi, ulat-ulat yang memakan daun-daun tumbuh-tumbuhan seperti itu di ilustrasikan sebagai sekolompok ummat muslim yang hanya pandai membaca lembaran-lembaran kitab suci dan kitab-kitab hadits sebatas di mulut lisannya tidak sampai masuk kedalam rongga dadanya.

Bi Makna, sekolompok ummat muslim (Awwam) yang hanya pandai membaca teks Al-qur'an dan Hadits, meskipun tidak tergolong orang yang telah makan jalan raya, bandara, dan tender-tender yang telah di Mark Up..!

Sang Khawwas sampai meneteskan air matanya setelah melihat berlama-lama beberapa ulat yang menyeramkan dan menjijikan itu.
Sementara Sang Tamu (Awwam) hanya tertegun saja sambil meresapi makna yang disampaikan Sang Khawwas itu.

Setelah beberapa saat, Sang Khawwas berdiri melanjutkan jalannya dengan di ikuti Sang Tamu (Awwam).
Pemandangan yang indah di taman dan kebunya yang rindang seolah membuat keduanya, memandang keagungan dan kebesaran Tuhan.

Tiba-tiba, langkah kedua insan itu sampai di dekat pohon pisang, kebetulan di salah satu pohon pisang itu ada daun pisangnya terdapat kepompong Sang Khawwas kemudian mendekatinya, lalu mengambil salah satu rumah kepompong dan membukanya.

Sang Khawwas bertanya kepada tamunya tahukah engkau mengenai kepompong ini ?
Sang tamu balik bertanya, ada apa dengan kepompong ini Tuan Guru ?
Yang ditanya malah balik bertanya karena tidak Paham terhadap substansi pertanyaan yang sebenarnya.

Sang khawwas mengambil napas perlahan, sambil mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya, menyalakan dan menghisapnya.

Setelah mengeluarkan asap dari mulut dan hidungnya, sang khawwas seolah sangat terlihat menikmati rokoknya.

Saudaraku (awwam) ketahuilah, kepompong ini sebenarnya fase kedua dari ulat yang menjijikan tadi !
Kepompong ini ibarat orang yang menempuh jalan spritual untuk menggapai keridhaan-Nya sebagai salik dengan menutup dirinya (bersembunyi) dari keramaian umum.
Inilah fase dimana orang kemudian melakukan fase Uzlah (menyendiri) dari keramaian untuk tafakur atau merenung, sesungguhnya ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Ia benar-benar menghayati kewajiban dirinya sebagai hamba yang harus menghamba kepada-Nya, kata Sang Khawwas.

Sang Tamu (awwam) hanya menganggukkan kepala, pertanda setuju terhadap apa yang disampaikan sang Khawwas.
Ia kemudian membayangkan betapa dalam era modern seperti sekarang ini, masih ada hamba Allah yang mengganjilkan diri dengan selalu beribadah (shalat sunnah), Istighfar, Bertasbih, Bertakbir, Bertahlil, di kesunyian malam seorang diri, sementara kebanyakan orang terlelap dalam buaian tidurnya.

Begitulah kepompong yang melakukan puasanya atau perenungan dengan bersembunyi dengan menutup diri di dalam lembaran daun pisang ini selama 41 hari.
Ia yang semula menjadi Ulat , berwatak ganas dan buas dengan melahap apa saja dengan rakus dan tamak, sehingga sangat menjijikan dan menyebabkan gatal pada orang lain, tapi setelah menjadi kepompong dirinya menjadi fase puasa selama 41 hari dengan menahan keinginan semua hawa nafsunya" tutur sang khawwas kepada tamunya (awwam).

Adakalanya, memang orang yang semestinya masih harus besembunyi, dengan menutup diri dari pergaulan ramai, tiba-tiba keluar dari tempat Uzlahnya.
Ia rupanya merasa tidak tahan mengikuti irama proses alamiah seperti itu, karena terbujuk godaan syaithan dan syahwatnya.

Ibaratnya seperti keris buatan Empu Gandring yang masih belum selesai, namun sudah diambil paksa oleh si Pemesan Ken Arok hingga menyebabkan banyak darah yang tumpah dari keris tersebut.

Seorang Salik (pejalan dijalan Allah) hendaknya bersabar dalam meniti perjalanan Rohaniahnya.
Bukan Baginda Nabi Dan Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dulu juga telah melakukan Tahanuts di Goa Hira, dengan waktu yang cukup lama dengan memanage secara apik antara ke dalam - ke luar artinya, ia melakukan perenungan ke dalam dirinya ketika berada di dalam gua, tetapi melakukan aksinya ke luar dengan masyarakat luas dengan Sifat Al-Amiin (dapat dipercaya).

Sang khawwas pun akhirnya melanjutkan perjalannya dengan tamunya (awwam) melihat-lihat pemandangan kebun dan tamannya.
Belum lama melangkahkan kakinya tiba-tiba keduanya melihat pemandangan kupu-kupu yang berwarna warni sangat indah sedang minum air madu dari sari-sarinya bunga yang masih kuncup.
Keduanya sangat tertegun melihat keindahan kupu-kupu yang berwarna warni seperti itu.

Saudaraku..(awwam) itulah kupu-kupu yang bentuknya bagus dan indah, inilah produk atau fase terakhir yang merupakan perubahan dari kepompong yang menutup diri dengan bersembunyi didalam daun tadi.

Inilah kupu-kupu yang bebas terbang kemana-mana dengan makanan dan minumannya yang terseleksi menyehatkan.
Hidupnya tidak membuat kerugian pada pihak lain, sebaliknya malah memberikan kemanfaatan atau kemasalahatan kepada yang lainnya.
Tutur Sang Khawwas.

Si tamunya (awwam) ikut menimapali "Iya Tuan Guru"
Kalau begitu memang sungguh luar biasa ya...dari fase ulat menjadi kepompog dan dari kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang menyenangkan seperti itu.
Padahal ketika masih menjadi ulat bentuknya sangat menyeramkan..!
Namun setelah menjadi kepompong dengan bersembunyi atau puasa selama 41 hari, akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang bagus nan indah.

Begitu p**a dengan hamba Allah yang mau bertobat secara sungguh-sungguh, mengosongkan dirinya dari sifat-sifat buruk dan penyakit hati, lalu melakukan peribadatan dengan khusyu di waktu-waktu malam seraya menghiasi dirinya dengan sifat-sifat baik, Insya Allah lambat laun juga akan menjadi seperti kupu-kupu itu."
Kata Sang Tuan Guru kepada tamunya.

Hamba Allah seperti itu jelasnya Tuan Guru lagi.
Mereka bukan hanya bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya saja, tapi juga kepada masyarakat luas.
Tidak sesuatu pun yang masuk kedalam perutnya kecuali yang baik-baik dan tidak sesuatu pun yang mereka lakukan kecuali bermanfaat bagi orang lain.

Selagi melihat wajahnya saja sudah menyenangkan dan bahkan bisa mengingatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Semesta Alam, Dan itulah orang yang Barakah."

Kedua insan itupun larut kedalam kedalaman spiritual seraya didalam hatinya berharap dan bercita-cita ingin meneladani kupu-kupu yang bagus dan indah."

Keduanya pun berusaha membersihkan dirinya dan mencermati apa yang ada dalam hati mereka masing-masing.

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when DEDI suryadi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share