27/08/2024
Perang imperialis adalah kelanjutan dan penajaman dari politik predatoris kaum borjuis. Perjuangan kaum proletar dalam melawan perang imperialis adalah kelanjutan dan penajaman perjuangan kelasnya. Permulaan perang mengubah situasi dan secara parsial mengubah metode perjuangan kelas, tetapi tidak mengubah tujuan dan arah fundamental perjuangan kelas. Borjuasi imperialis mendominasi dunia. Dalam karakter fundamentalnya, maka perang yang akan datang adalah perang imperialis. Oleh karena itu, isi fundamental dari politik proletariat internasional adalah perjuangan melawan imperialisme dan perang imperialis. Dalam perjuangan ini, prinsip dasarnya adalah: “musuh utama ada di negeri kita sendiri” atau “kekalahan pemerintah (imperialis) kita sendiri adalah terbaik dari yang terburuk (lesser evil)”.
Tetapi tidak semua negara di dunia adalah negara imperialis. Sebaliknya, mayoritas adalah korban imperialisme. Beberapa negara jajahan dan setengah-jajahan jelas akan berusaha memanfaatkan perang ini untuk membebaskan diri mereka dari k*k perbudakan. Perang mereka bukanlah perang imperialis, tetapi perang kemerdekaan. Adalah tugas proletariat internasional untuk membantu negara-negara tertindas dalam perang mereka melawan penindas mereka. Tugas yang sama berlaku dalam hal membantu Uni Soviet, atau negara buruh mana pun yang mungkin lahir sebelum atau selama perang. Kekalahan setiap pemerintahan imperialis dalam perjuangan melawan negara buruh atau negara jajahan adalah terbaik dari yang terburuk.
Namun, kaum buruh negara imperialis tidak akan dapat menolong negara anti-imperialis lewat pemerintahan mereka sendiri, tidak peduli apapun hubungan diplomatik dan militer di antara kedua negara tersebut.
Bila kedua pemerintahan ini membentuk aliansi sementara, yang pada dasarnya adalah aliansi yang tidak dapat diandalkan, maka kaum proletar negara imperialis tetap akan menjadi oposisi kelas terhadap pemerintahannya sendiri dan mendukung “sekutu” non-imperialis ini dengan metodenya sendiri, yakni melalui metode perjuangan kelas internasional (agitasi tidak hanya melawan sekutu mereka yang culas, tetapi juga agitasi untuk pendirian negara buruh di negara jajahan; boikot dan pemogokan dalam situasi tertentu; menolak boikot dan pemogokan dalam situasi lain, dst.)
Dalam mendukung negara jajahan atau Uni Soviet dalam sebuah perang, kaum proletar sama sekali tidak bersolidaritas dengan pemerintahan borjuis negara jajahan atau birokrasi Thermidorian Uni Soviet. Sebaliknya, kaum proletar mempertahankan kemandirian politik mereka secara penuh. Dengan memberikan bantuan dalam perang yang adil dan progresif, proletariat revolusioner meraih simpati dari buruh negara jajahan dan Uni Soviet, memperkuat otoritas dan pengaruh Internasional Keempat di sana, dan meningkatkan kemampuannya untuk membantu menumbangkan pemerintahan borjuis negara jajahan dan birokrasi reaksioner di Uni Soviet.
Pada awal perang, seksi-seksi Internasional Keempat pasti akan menemukan diri mereka terisolasi: setiap perang mengejutkan massa dan mendorong mereka ke sisi aparatus pemerintah. Kaum internasionalis harus berenang melawan arus. Namun, kehancuran dan kesengsaraan yang disebabkan oleh perang baru ini, yang pada bulan-bulan pertamanya akan jauh lebih mengerikan daripada perang 1914-18 yang berdarah-darah itu, akan menyadarkan massa dengan cepat. Ketidakpuasan massa dan pemberontakan mereka akan tumbuh pesat. Seksi-seksi Internasional Keempat akan menemukan diri mereka memimpin gelombang revolusi. Program tuntutan transisional akan menjadi sangat relevan. Problem penaklukan kekuasaan oleh kaum proletar akan menjadi nyata.
Sebelum mencekik atau menenggelamkan umat manusia ke dalam lautan darah, kapitalisme mengotori atmosfer dunia dengan kabut beracun kebencian nasional dan rasisme. Anti-Semitisme sekarang adalah salah satu kejang-kejang yang paling ganas dari kapitalisme yang tengah sekarat ini.
Mengekspos tanpa ampun akar rasisme dan semua bentuk kecongkakan nasional dan sauvinisme, terutama anti-Semitisme, harus menjadi bagian dari tugas sehari-hari semua seksi Internasional Keempat, sebagai bagian terpenting dari perjuangan melawan imperialisme dan perang. Slogan dasar kita masihlah: Buruh Sedunia, Bersatulah!
~ Leon Trotsky, "Program Transisional," 1938