NKRI Bersatu

24/09/2024

Jangan mudah terpengaruh dengan pengaruh kelompok kepentingan, jaga negara kita, Indonesia aman dan damai

04/09/2022

Pemerintah sudah mengambil keputusan yang sangat bijak dalam melakukan penyesuaian harga BBM

07/03/2022

Syarat Tes PCR ataupun Antigen untuk perjalanan domestik sudah dihapus pemerintah dengan syarat minimal telah mendapatkan vaksin dosis kedua

Pemerintah menghapus syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik dengan syarat sudah vaksin dua dosis.

25/12/2021

Selamat Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak Final Piala AFF 2020 setelah mengalahkan Singapura dengan score 4-2 dengan agregat 5-3.

Selanjutnya di final akan menunggu pemenang antara Thailand vs Vietnam.

SEMOGA JUARA !!!

25/12/2021

Cerita Mistis Prajurit Kopassus Tersesat ke 'Alam Lain' di Papua

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah pasukan elite TNI AD yang disegani oleh militer di banyak negara. Sebagai pasukan elite, prajurit Kopassus menjadi andalan dan diterjunkan untuk menjaga keamanan di berbagai wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, tidak aneh jika seorang prajurit Kopassus memiliki pengalaman dan kisah-kisah yang menarik selama penugasannya, seperti yang dialami oleh Selvanus (bukan nama sebenarnya), seorang prajurit Kopassus yang sempat bertugas di Papua.

Kisah itu diceritakan dalam buku "Kopassus untuk Indonesia", karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara.

Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara, kisah itu terjadi saat Selvanus ditempatkan sebagai komandan pos di Timika yang sangat rawan karena keberadaan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Prajurit baret merah itu mendapat perintah untuk melakukan penyerbuan ke markas OPM yang berjarak enam hari perjalanan dari lokasi mereka. Di hari kelima, Selvanus dan timnya menemukan sebuah sungai berarus deras dan memutuskan menyeberang menggunakan tali.

"Kebetulan saya jago renang. Jadi ketika saya lihat ada prajurit yang masuk ke pusaran air, saya juga ikut masuk dan menyelam," ujarnya. Namun, dia kemudian menemukan bahwa sungai itu menghilang dan menjadi air terjun.

Sejumlah anggota timnya telah berhasil menyeberang, tetapi Selvanus dan seorang Kopral hanyut. Dia kemudian menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut dan berusaha mencari prajurit yang hanyut bersamanya.

Sayangnya, dia justru tersesar di hutan belantara saat melakukan pencarian.

"Di kepala saya, saya harus mencari arah ke Timika untuk melapor ke komandan dan melanjutkan mencari anak buah yang hilang," tuturnya.

Di hari keenam, Selvanus sudah hampir kehilangan kesadaran. Dengan semua perlengkapan, termasuk sepatunya hanyut, Selvanus mulai berhalusinasi.

"Hari keenam itu saya sudah melihat alam lain. Saya mulai mengobrol dan berkomunikasi. Mungkin itu hanya halusinasi saja,” ujarnya.

Anehnya, dalam kondisi itu, Selvanus masih dapat terus berjalan, bahkan sampai hari kesebelas. Dia bahkan berhasil menyeberangi sungai selebar 200 meter dan mencapai Timika. Dia ditemukan oleh warga setelah hilang di hutan selama 18 hari.

"Saat itu saya hanya tinggal tulang berbalut kulit, mata yang terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu. Dokter yang memeriksa saya saat itu menyatakan bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang," kenangnya.

Setelah dinyatakan sehat, Selvanus diundang oleh Pangdam Cendrawasih ke Jayapura untuk makam malam. Pada acara itu, Selvanus juga merasakan ada keanehan pada dirinya.

"Anehnya, makanan satu meja itu semua habis saya makan sendiri. Saya makan banyak begitu bukan balas dendam, tapi rupanya ada yang 'ikut',” ujarnya.

Menurutnya, selama tersesat di hutan selalu ada tiga orang yang menemaninya, yang dia duga adalah makhluk dari alam lain.

“Tiba-tiba saya ingat bahwa saya selama di hutan memang selalu ditemani tiga orang. Kalau matahari sudah terbenam, satu memijati kaki, satu memijati pundak dan satu lagi berbagi rokok dengan saya. Alamnya sudah lain," tutup Selvanus.

25/12/2021

Jokowi 'Sukses' Bikin 16 Negara G20 Gigit Jari!

"Kita akan melakukan sebuah lompatan. Kalau kita berani melakukan yang namanya industrialisasi, hilirisasi sumber daya alam kita,"

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pernah membuat 16 negara anggota kekuatan ekonomi terbesar dunia (G-20) gigit jari.

24/12/2021

[RESMI]

KH. Miftahul Akhyar (Rais Aam PBNU)
KH. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum PBNU)
Periode 2021 - 2026

05/06/2021

Kembali Kelompok Separatis Teroris Papua Tembak Mati Warga Sipil

24/05/2021

Tes TWK Tidak Di Desain Untuk Menggagalkan Pihak Tertentu, karena semua sudah sesuai prosedur yang berlaku

21/05/2021

Simak Baik-Baik penjelasannya, dimana peralihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak akan mempengaruhi kinerja KPK sebagai mana mestinya

20/05/2021

Langkah Jokowi memberikan alternatif sekolah kedinasan kepada pegawai KPK yang tidak lulus adalah keputusan yang bijak agar KPK menjadi lembaga yang bersih daripada penghianat negara

17/05/2021

Surya Anta Ginting Penghianat NKRI

16/05/2021

Negara Tidak Boleh Kalah Dengan Para Teroris MIT di Poso
Mereka Adalah Musuh Bersama

14/05/2021

TNI-Polri Hadir Untuk Menjaga dan Melindungi Masyarakat Papua Dari Acaman Kelompok Separatis Teroris Papua

13/05/2021

Bukti keterlibatan munarman dengan kelompok teroris ISIS

11/05/2021

Berbagai Kekejaman dan Pelanggaran HAM yang dilkakukan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua sehingga sangat layak dikategorikan Teroris

09/05/2021

Tidak Perlu Ada Perundingan Lagi Untuk Kelompok Separatis Teroris Papua. Karena Merekalah Pelanggar HAM Sebenarnya

09/05/2021

Inilah Hasil Dari Penggunaan Dana Otsus di Papua, Oleh Karena Itu Masyarakat Papua Sangat Mengharapkan Keberlanjutan dari Dana Otsus Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan di Papua

05/05/2021

Deretan Kekejaman Kelompok Separatis Teroris Papua

04/05/2021

Presiden Jokowi berkomitmen untuk memerangi terorisme demi menjaga kedamaian di tanah papua

03/05/2021

Kembali Berulah, Kelompok Separatis Teroris Papua Membakar Sekolah dan Puskesmas di Papua. Aksi mereka sungguh tidak bisa dibiarkan lagi, harus segera di basmi dari tanah papua

03/05/2021

PEMEKARAN PROVINSI PAPUA SELATAN DAN PERAN PEMUDA

Daerah otonomi baru (DOB) menjadi salah satu topikmenarik yang dibahas di berbagai media,baikmedialokal maupun media mainsteam. Persoalan Pemekaran Provinsi Papua Selatan seyogyanya harus melihatnya secara rasional bahwa, adalah upaya pemerintah guna mensinergikan kebutuhan manusia yang hidup didalamnya, menjadi sebuah bangsa yang utuh, mempunyai arah kebangsaan yang nyata dan menuju ke kemakmuran bersama.

Sebagai Tokoh Intelektual Muda Kabupaten Boven Digoel Marthen Luter Wambarop dengan sangat vulgar dan tegas menyatakan bahwa, Pemekaran Provinsi Papua Selatan adalah bagian terdasar yang diinginkan masyarakat kelas tiga di selatan Papua. Mengapa demikian, karena sejujurnya diam-diam masyarakat merasakan otonomi khusus (OTSUS) dimaksuddan ada juga yang mengklaim tidak merasakannya. Kendati demikian, ia menambahkan bahwa perlu mempertegas fungsi kontrol pemerintahpusat kepada daerah, terutama Papua. Karena berbagai problem di Papua justru sedikit banyak di sebabkan oleh persoalan birokrasi yang amburadul,misalnya maladministras, dll.

Kalau kita telah bersama sangat jelas bahwa, seluruh kebijakan yang di hasilkan oleh pemerintahpusatsudah barang tentu demi kemajuan Negara dan bangsa. Sehingga sebagai anak muda yang berpikir Marthenmenghimbau dan mengajak masyarakat Papua selatan guna memberikan dukungan untuk menyambut terbentuknya pemekaran provinsi papua selatan.

Dalam perkembangan kita sadari bersama tentunya, tidak mungkin akan terlepaskan daripada konsekuensi perkembangandimaksud. Baik persoalan sejarah, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Namun sampai kapan masyarakat miskinatau klasifikasi sosialnya masyarakat kelas IIIyang sering kali menjadi objek politik inidi salibkan dengan kebutuhan dasar terus menerus. Inilah dinamika, dan pemuda tentunya dibebani secara etis terhadap beban perkembangan ini.

Diselah-selah kepentingan bersama, Marthen memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menyepakati dan berusaha mendorong terbentuknya Provinsi Papua Selatan, kan kita tahulah dimana-mana diam-diam orang berupaya memekarkan daerah baru guna menyamarakatan kesejahteraan sosial bagi seluruh anak bangsa. Marthen juga menambahkan terkait PSU Boven Digoel, ia berharap masyarakat berpikir rasional dan menentukan pilihannya secara rasional. Terutama Pemuda Boven Digoel, karena tonggat ekstafet daripada baik atau tidaknya daerah ini adadi pundaknya pemuda. Dan itulah menjadi tanggung jawab yang harus dan terus di jaga dan diinvestasikan pada generasi baru nantinya.

~MARTHEN LUTER WAMBAROP~
TOKOH INTELEKTUAL MUDAH BOVEN DIGOEL

02/05/2021

Penetapan OPM/KST menjadi kelompok teroris oleh pemerintah adalah keputusan yang sangat tepat, di lihat dari berbagai aksi yang mereka lakukan selama ini sudah sangat brutal dan membahayakan masyarakat papua