11/01/2023
JANGAN TINGGALKAN SHALAT
Shalat merupakan perkara yang agung,
Dan seharusnya menjadi perhatian kaum muslimin dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi,
Banyak di antara kaum muslimin yang melalaikannya,
Dan tidak mempedulikannya sama sekali.
Mereka inilah yang telah menyia-nyiakan shalat sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an.
Allah Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئاً
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.”
(QS. Maryam: 59-60)
Dalam ayat di atas...
Yang dimaksud dengan menyia-nyiakan shalat adalah,
Semua bentuk perbuatan yang dinilai menyia-nyiakan shalat.
Termasuk di antaranya adalah menyia-nyiakan (tidak memperhatikan) syarat sah dan rukun shalat,
Tidak khusyuk dalam shalat,
Atau tidak shalat berjemaah di masjid bagi laki-laki tanpa uzur (tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat),
Dan di antara bentuk menyia-nyiakan shalat yang paling besar adalah tidak mendirikan atau mengerjakan shalat.
Surah Maryam ayat 59-60 di atas menjelaskan bahwa salah satu sifat generasi yang jelek adalah menyia-nyiakan shalat.
Orang yang menyia-nyiakan shalat itu bisa disebabkan karena mengikuti syahwat yang terlarang.
Dalam ayat yang lain,
Allah Ta’ala mengancam orang-orang yang lalai dari ibadah shalat bahwa mereka akan ditimpa kecelakaan.
Allah Ta’ala berfirman,
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”
(QS. Al-Ma’un: 4-5)
➡️TERDAPAT DUA BENTUK LALAI YANG BERKAITAN DENGAN SHALAT
Pertama.
Lalai (lupa) dalam shalat.
Lalai (lupa) dalam shalat ini bukanlah hal yang tercela.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam pernah lupa telah mendapatkan berapa rakaat shalat. Beliau pun kemudian melengkapi shalatnya,
Dan dilanjutkan dengan sujud sahwi.
Kedua
Lalai yang tercela adalah lalai dari shalat.
Yaitu semua bentuk kelalaian yang berkaitan dengan ibadah shalat.
Boleh jadi melalaikan syarat atau rukun shalat, melalaikan waktu shalat, tidak mengerjakan shalat, atau baru mendirikan shalat ketika sudah di akhir waktu shalat.
Maka,
Orang yang mengerjakan shalat setelah selesai waktunya adalah pelaku dosa besar.
Sedang yang /meninggalkan shalat secara total walaupun hanya satu shalat saja, Baik di dalam waktu atau di luar waktunya,
Maka dia seperti orang yang berbuat zina dan mencuri.
Karena orang yang meninggalkan shalat adalah dosa besar.
Jika hal ini dilakukan berkali-kali atau dengan kata lain terkadang shalat dan terkadang tidak,
Maka dia termasuk pelaku dosa besar.
Kecuali jika dia bertobat.
Jika terus menerus tidak shalat...
Maka dia termasuk orang yang keji dan celaka dan orang yang melakukan tindak kejahatan.
Allah Ta’ala berfirman,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka (orang-orang kafir) menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (p**a) memberi makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.”
(QS. Al-Mudatsir: 42-48)
Semoga bermanfaat.
Barakallahu fiikum.
Tegar Di Atas Sunnah