11/05/2023
Indonesia dan Harapan LOLOS dari RESESI Dunia.
Resesi dunia terjadi ketika PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita secara riil di sebagian besar wilayah di dunia, mengalami kontraksi berkepanjangan (pertumbuhan negatif).
Perekonomian dan kehidupan sehari-hari orang dapat disebabkan oleh resesi itu sendiri contohnya penurunan lapangan kerja, menurunnya pendapatan, angka kemiskinan meningkat, penurunan investasi juga terjadi kemungkinan dampak sosial dan psikologis.
Situasi resesi dunia ini semakin diperkuat dengan terjadinya perang Rusia dan Ukraina. Hal ini mempersulit negara-negara di dunia untuk membangkitkan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri di tahun 2022 jauh melampaui pertumbuhan 2021 yang hanya 3,69%.
Managing director IMF Kristalina Georgieva menyatakan sepertiga dunia mengalami resesi, konflik Rusia dan Ukraina ini yang menyebabkan tinggi harga komoditas dan tingkat bunga AS yang lebih tinggi.
Karena lokomotif perekonomian dunia melambat (negara Eropa, AS dan China) maka negara lain yang tidak mengalami resesi merasakan perlambatan ekspor atau kenaikan impor.
Sebenarnya Indonesia sendiri nyaris mengalami dampak dari resesi dunia, namun permasalahan cepat tertangani. Berkaca dari 2022 Indonesia termasuk cukup tangguh, pertumbuhan pada tahun lalu mencapai 5,3%.
Awal tahun 2023 APBN surplus 0,43% terhadap PDB. Mentri keuangan jelas nampak PD karena ketika semua mengatakan dunia gelap dan tidak baik-baik saja, Indonesia mengalami pertumbuhan 48% sampai dengan Januari 2023.
Indonesia dianggap memiliki kemampuan performa yang baik dalam mengendalikan harga apabila dibandingkan dengan negara lain yang memilih menaikkan suku bunga dari bank sentral.
Kemudian ada pendapat bahwa Indonesia 97% tidak akan terkena resesi dunia. Namun ada syarat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintahan yang bersih bebas dari korupsi adalah syarat penting untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi..
Indonesia sendiri memiliki bonus demografi yang berpeluang menjadikan dirinya sebagai High Income Country. Bonus demografi adalah suatu kondisi populasi masyarakat didominasi usia produktif (rentang usia 15-64 tahun).
Keadaan ini terjadi sekali dalam peradaban suatu bangsa. Kondisi yang berujung menjadi High Income Country ini telah terbukti di Korea Selatan dan Singapura, sehingga demi keluarnya Indonesia dari middle income trap, penting sekali menjaga momentum ini selama 10 tahun ke depan.
Stranas PK berperan dalam membangun neraca komoditas untuk kebijakan ekspor impor guna menutup celah jual beli kuota import yang merugikan negara. Lain juga pendapat dari kalangan optimis yaitu Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah.
Piter mengatakan, "Perekonomian global mungkin boleh saja suram, boleh saja resesi, tapi tentunya Indonesia tidak akan mengalami resesi." Piter pun memproyeksikan pada 2023 ini ekonomi RI akan tumbuh dalam rentang 4,75% sampai 5,25%
Indonesia tidak akan mengalami resesi karena dilandasi oleh permintaan yang tetap tinggi di dalam negeri. Selain itu, pemerintah Indonesia hingga saat ini terus mendorong konsumsi masyarakat.
Jika merujuk pada data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) jumlah tenaga kerja yang diPHK di tahun 2022 menurun dibandingkan dengan tahun 2021. Pemulihan ekonomi Indonesia mulai bangkit pelan-pelan, sejak kuartal IV tahun 2022, perusahaan yang sempat koma mulai menggerakkan bisnisnya, hal ini menyebabkan terbukanya lowongan pekerjaan lagi. Awal kuartal I hingga kuartal II tahun 2023 terdapat peningkatan tenaga kerja.
Indonesia juga dapat terhindar dari krisis keuangan dan resesi ekonomi apabila BI serta OJK mengeluarkan kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial agar dapat menjaga stabilitas keuangan di dalam negri.
Sumber : ui.ac.id, tempo, cnbc, stranaspk.id
Keyword : resesi dunia
Hashtag : resesi dunia, IMF, PDB, perkonomian, pertumbuhan
Video creator
