Pecinta “Sayyid Puang Habibuddin Al-Khalwaty Al-Makassari”

30/12/2021

Mabruk alfa mabruk ‘alaika mabruuk. Barakallah fi umrik "Ya Shaikhana Ya Zaini ANTA MURABBI RUHIIII...

Semoga Allah SWT memberi karunia kesehatan dan istiqomah, doa dan cinta mahabbah kami selalu teriring untukmu sebagai pewaris Nabi SAW secara nasab dan sanad ilmu menjadi sumber keberkahan bagi kami.

Ya Shaikhana Ya Zaini ANTA HABIBUN- NABII
🤲🤲🤲🤲🌹 Alfatihah 🤲🤲❤️🌹

Send a message to learn more

18/12/2021

BID'AH DALAM BER-THARIQAH

Syariah adalah pondasi utama seseorang itu Ber-Islam dan menjalankan ubudiyah sesuai Syariah dalam Ibadah kepada ALLAH SWT.

Tetapi ketika ia akan Mengokohkan pondasi khusuk dalam Ber-Ibadah maka Jembatannya adlh dgn Ber-Thariqah,
Hingga dapatlah mengenal Haqiqah dan Insya ALLah akan menuju Makrifah

Dan selama ia Ber-Thariqah dgn berpegang Teguh Pada Mursyid yg Mu'tabarah Maka tak mengapa dari manapun Sumber Thariqah nya.
Sebab Jelas akar Sanadnya.
Dan Jelas Sumbernya Sampai dan Dari Rasulullah ﷺ.

Maka Jika Seseorang Mencari jalan sendiri ( Thariqah tanpa jelas Sanadnya) yang hanya Ikut-ikutan dalam ber-riyadhah dengan Tanpa Kejelasan apakah Ilmu tersebut sampai Ke Rasulullah ﷺ. Maka bisa jadi itu bisa dikatakan Bid'ah dalam Ber-Thariqah.

Muhammad bin Sirin rahimahullah mnengatakan:

إِنَّ هَذَا العِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Karena itu, perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.” (H.R. Muslim).

Berkata Syekh Abu al-Hasan as-Syadzlili, (as-Syadziliyah ) "Barangsiapa yang kehilangan akar maka tak akan berhasil ia mencapai puncak. (As-Sayid, Takrifat, hal. 95).

Semoga Bermanfaat 🙏🌹

Andi Ilhamdj Almadani

27/10/2021

05/10/2021

MANDI SAFAR ARBA'IN (Rabu Terakhir di Bulan Sofar), Hari Terburuk dalam Setahun

Diterangkan dalam kitab Jawahir, ألله سبحانه وتعالى pada tiap-tiap tahun menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) bala’ (bencana) dalam “Rabu Wekasan”, hari Rabu terakhir di bulan Sofar. Pada hari itu disebut hari paling payah.

Untuk itu, para ulama’ mendekatkan diri (taqorrub) kepada الله سبحانه وتعالى agar terhindar dari bala’ yang diturunkan, dengan cara melakukan amalan-amalan yang dianjurkan ajaran agama Islam, seperti sholat, berdo’a, shodaqoh, dan lain sebagainya. Amalan yang biasanya dikerjakan pada hari itu antara lain :

Mandi tolak balak, dengan niat sebagai berikut :
1
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِدَفْعِ الْبَلاَءِ لله تَعَالى
Sholat tolak balak 4 raka’at, tiap dua raka’at salam. Adapun surat-surat yang biasanya dibaca setelah Al-Fatihah yaitu : Surat Al-Kautsar 17 kali, Surat Al-Ikhlas 5 kali, Surat Al-Falaq 1 kali dan Surat An-Nas 1 kali. Adapun setelah salam membaca do’a seperti di bawah ini :

20/09/2021

16/09/2021

SAYYID HABIBUDDIN ASSAGAF BIN SAYYID IDRUS BIN SAYYID KAMARUDDIN ASSAGAF

Bahagian 1.

Beliau di kenal sebagai sosok yang sangat tawadhu, lemah lembut dan penyayang serta perhatian terhadap sesama, juga terhadap keluarganya.

Hampir di setiap kesehariannya di sibukkan dengan urusan ummat yang berkunjung dan mengunjungi Beliau.
Beliau sudah jauh dari masalah keinginan duniawi untuk meraih jabatan dan popularitas sebab beliau sudah merasa cukup sebagai pemberi solusi kepada ummat.
Sepertinya sosok yang sabar, tawadhu dan ikhlas sudah turun temurun dari leluhur beliau ( Ayah : Sayyid Idrus dan Pamannya Sayyid Ahmad Assagaf bin Sayyid Kamaruddin dst).

Berkhalwat, jauh dari ketenaran dan bahkan terlihat menyembunyikan diri itu sudah menjadi terbiasa bagi Beliau.
Rasanya tidak akan habis tulisan ini bisa menuliskan betapa sosok beliau adalah gambaran Sufi yang sesungguhnya.

Walaupun Beliau tidak pernah menegur kami jika kami melakukan sesuatu hal yang mungkin bisa terlihat kurang menghargai ( misal membuka hp di hadapan beliau) tetapi kami sebagai salik beliau sudah paham dengan apa yang seharusnya di lakukan di hadapan Mursyid. Karena sudah terbiasa & sudah biasa di contohkan oleh Khalifah dan Sahabat-sahabat lainnya.

Sepertinya beliau tidak tau bagaimana cara marah, karena kami tidak pernah terlintas sedikitpun membayangkan saja jika beliau bisa marah adalah sesuatu hal yang rasanya sulit kami gambarkan.

Yang mungkin kalaupun kami melanjutkan tulisan tentang akhlak beliau dalam membimbing kami, ini pun kami tidak akan mampu karena air mata bisa tidak berhenti menetes, karena sosok Rasulullah SAW ada pada diri Beliau.

Dalam keseharian Beliau pun selalu menyibukkan diri dengan menulis beberapa kitab-kitab dakwah, doa', dzikir dan rajahan serta makna dan mantra yang di tulis dalam tulisan Arab melayu / pegon ( ada yang berbahasa indonesia dalam bentuk hijaiyah ) serta dalam bentuk aksara Bugis Makassar atau Lontara .

Semoga Bermanfaat 🙏🌹