30/01/2021
•════•◇❀◇•════•
Seri Mengenal Tauhid
•════•◇❀◇•════•
🎙 Ustadz Ari Wahyudi, S.Si.
🧩 Materi 05 | Keharaman Terbesar
📔 Kitab Mulakhash Syarh Kitab Tauhid
•┈┈┈┈•◇❁◇•┈┈┈┈•
بِسْمِ اللَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رسول الله وَعَلَى آلِهِ وأصحابه ومن والاه ولاحول ولاقوة إلا بالله
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Al-An'am ayat 151,
قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
"Katakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka (orang-orang musyrikin),"
تَعَالَوْ
"Kemarilah!"
أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ
"Akan aku bacakan kepada kalian apa-apa yang diharamkan oleh Rabb kalian (yaitu Allah) apa yang Allah haramkan atas kalian."
Apa itu? Diantaranya Allah mengatakan,
أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
"Yaitu janganlah kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun." (QS. Al-An'am: 151)
Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala.
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berkata kepada orang-orang musyrikin yang mereka beribadah kepada selain Allah, yang mereka juga mengharamkan rezeki yang Allah berikan, sebagian dari rezeki yang halal Allah berikan kepada mereka, justru mereka haramkan.
Dan mereka juga membunuh anak-anak mereka dalam rangka mendekatkan diri kepada berhala. Yang itu semua mereka lakukan berdasarkan pemikiran dan akal mereka yang begitu dangkal dan juga disebabkan tipu daya syaiton kepada mereka.
Bacakanlah kepada mereka apa-apa yang Allah subhanahu wa ta'ala haramkan karena Allah-lah yang menciptakan dan Allah yang menguasai alam ini, Allah yang menetapkan hal-hal yang haram dengan sebenarnya bukan hanya berdasarkan prasangka atau kira-kira. Akan tetapi itu semua diharamkan berdasarkan wahyu dan perintah dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala.
Di dalam surat Al-An'am ini ayat 151-153, Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan beberapa perkara yang diharamkan. Dan yang paling pertama Allah sebutkan adalah larangan dari berbuat kesyirikan. Dan larangan terhadap syirik memberikan konsekuensi memerintahkan untuk bertauhid. Konsekuensi untuk melarang kesyirikan, maka di dalamnya terkandung perintah untuk mentauhidkan Allah. Maka hal itu menunjukkan bahwasanya tauhid merupakan kewajiban yang paling besar, dan syirik merupakan keharaman yang paling besar.
Diantara faidah yang bisa kita ambil dari ayat yang mulia ini adalah bahwasanya syirik merupakan keharaman yang paling berat dan bahwa tauhid adalah kewajiban yang paling wajib.
Kemudian juga kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Ayat ini juga menunjukkan betapa besarnya hak atau kedudukan kedua orang tua, karena Allah memerintahkan setelah melarang dari kesyirikan, Allah juga memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua.
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
(QS. Al-An'am: 151)
"Hendaknya mereka itu berbakti kepada kedua orang tua."
Kemudian juga ayat ini menunjukkan diharamkannya membunuh jiwa tanpa haq, terutama yang dibunuh adalah termasuk dari sanak kerabatnya. Karena Allah subhanahu wa ta'ala melarang,
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ
"Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian sendiri." (QS. Al-An'am: 151)
Anak-anak kalian sendiri jangan dibunuh, apalagi itu anak keturunannya sendiri, maka tentu lebih besar dosanya.
Kemudian juga ayat yang mulia ini di dalamnya terkandung kewajiban untuk bersikap adil dalam berkata-kata dan berbuat baik kepada orang yang dekat, maupun orang yang jauh. Kepada orang yang punya hubungan kerabat maupun orang yang tidak punya hubungan kerabat.
Ayat yang mulia ini juga, jika kita baca selengkapnya dalam surat Al-An'am tadi, 151-153, terkandung di dalamnya pengharaman yaitu memakan harta anak yatim dan diayariatkan untuk mengusahakan menjaga harta tersebut supaya tetap terpelihara, bahkan mungkin semakin mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi anak yatim tersebut.
Kemudian juga kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Ayat yang mulia ini juga mengandung wajibnya untuk menunaikan perjanjian dan wajibnya mengikuti Agama Islam dan meninggalkan agama-agama selainnya.
Kemudian juga ayat yang mulia ini mengandung pelajaran bahwasanya menetapkan hukum halal dan haram itu merupakan wewenang dan hak dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Demikian sedikit faidah yang bisa kita sampaikan dari ayat yang mulia ini, yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di bagian awal atau bab pertama di dalam Kitabut Tauhid.
وصلى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وسلم، والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
○○❀❁❀○○
⬇️ Materi Audio : bit.ly/m_tauhid
✉ Telegram : t.me/mengenal_tauhid
📷 Instagram : instagram.com/mengenal_tauhid
🖼️ Facebook : fb.com/belajarmengenaltauhid
🌐 Web : al-mubarok.com