HINDU channel

07/09/2024

Wyapi wyapaka nirwikara, Tuhan ada dimana-mana.

07/09/2024

Yuk kenali lebih dekat tentang Candi Sewu!

05/09/2024

Yuk kenali lebih dekat tentang Candi Penataran!

04/09/2024

Jadilah kuat dalam kondisi apapun

04/09/2024

Bahasa Sanskerta merupakan bagian integral dari identitas agama Hindu. Bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai wahana untuk memahami ajaran-ajaran agama, melestarikan tradisi, dan menghubungkan umat Hindu dengan akar sejarah mereka.

Meskipun banyak menghadapi berbagai tantangan, upaya untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Sanskerta terus dilakukan oleh para pakar dan komunitas Hindu di seluruh dunia.

02/09/2024

Rahajeng Tilem Sasih Karo 🙏

01/09/2024

Rerahinan Hundu September 2024

28/08/2024

Hati yang jauh dari Tuhan, seperti taman yang kering kerontang, tak ada lagi bunga yang mekar dan burung yang berkicau.

Marilah kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, agar hidup kita selalu dipenuhi oleh kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan. Ingatlah, Tuhan selalu ada untuk kita, Jangan pernah ragu untuk kembali kepada-Nya.

27/08/2024

Yuk kenali lebih dekat!

Candi Gedong Songo bersifat agama Hindu-Siwa. Sebuah Yoni masih ditemukan di ruangan candi Gedong I dengan cerat Yoni menghadap ke arah utara.

Candi Gedongsongo diperkirakan dibangun pada abad ke-9 yang merupakan peninggalan dari Dinasti Sanjaya.

Kompleks Candi Gedongsongo tersusun mengelilingi sebuah lembah dengan kawah yang masih aktif, terletak di lereng Gunung Ungaran, kurang lebih 1800 meter di atas permukaan laut.

Candi Gedongsongo berasal dari kata "Gedong" berarti rumah (besar) terbuat dari bahan batu meskipun ukurannya tidaklah terlalu besar dan tidak sesuai dengan sebutan “gedong”, mungkin disebut “gedong” karena ada rasa kagum terhadap candi yang jumlah banyak dan ciri-ciri arsitekturalnya yang indah. Dan "Songo" berarti sembilan. Namun demikian, jumlah candi ini kurang dari 9 dan lokasi antar candi cukup berjauhan.

Candi Gedong I sekarang tinggal satu bangunan, namun terdapat sisa-sisa bangunan di sudut sebelah kanan candi. Di ruangan candi (garbhagrha) masih terdapat Yoni dengan cerat menghadap ke arah utara.

Candi Gedong II mempunyai hiasan paling bagus. Hiasan Kala Makara terdapat di pintu dan relung-relung candi.

Candi Gedong III terletak lebih tinggi dibandingkan dengan Candi Gedong I dan III. Kelompok Candi Gedong III ini masih lengkap tiga buah, yaitu candi induk, candi apit, dan candi perwara.

Selain Agastya atau Siwa Mahaguru di relung selatan, Ganesha di timur, Durga Mahisasuramardini di utara. Di Candi Gedong III di relung-relungnya yang mengapit pintu ada arca-arca penjaga, yaitu Nandiswara dan Mahakala. Keistimewaan candi Gedong III, yaitu kaki candinya memiliki relung dan salah satu relungnya berisi arca seekor gajah.

Candi Gedong IV hanya tinggal sebuah, yaitu candi induknya yang menghadap ke barat dan telah dipugar tahun 1972. Di sekitar candi ini pernah ditemukan
arca-arca, di antaranya arca Ganesha, Siwa Mahaguru (Agastya), Durga bertangan empat, fragmen arca Wisnu dan kepala arca Brahma.

Candi Gedong V oleh penduduk disebut Gedong Cina entah apa alasannya. Ketika pada tahun 1982 hampir seluruh candi induk dipugar, di sekitarnya masih banyak ditemukan sisa formasi dan batu yang berserakan.

26/08/2024

Tuhan Maha Mengetahui, Tuhan akan mengerti setiap keluh kesah yang tersembunyi di balik diamnya doa kita.

23/08/2024

Yuk kenali lebih dekat tentang Candi Dieng

Candi Dieng merupakan sebuah candi yamg bersifat agama Hindu-Siwa. Diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-7 sampai dengan 9, berdasarkan dugaan para ahli, candi ini merupakan candi tertua di Jawa.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya prasasti berangka tahun 808 Masehi yang merupakan prasasti tertua dengan tulisan huruf Jawa kuno di candi tersebut dan sampai saat ini prasasti tersebut masih ada.

Di dataran tinggi Dieng saat ini dijumpai tinggalan purbakala yang dahulu digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan, baik berupa candi sebagai bangunan suci, bangunan profan, dan arca-arca lepas. Nama yang diberikan kepada candi-candi tersebut berasal dari nama para pahlawan dan panakawan di dalam cerita Bharatayudha.

Menurut Kempers nama tersebut mungkin diberikan pada permulaan abad XIX. Saat ini, terdapat sekitar sembilan bangunan yang masih tersisa, seperti Candi Bima, Candi Dwarawati, Candi Gatutkaca dan Candi Setyaki serta Kelompok Candi Arjuna yang terdiri dari Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar.

22/08/2024

YUK KENALI LENIH DEKAT!

CANDI JAGO

Nama “Jago” berasal dari kata Jajaghu yang kita peroleh dari kitab Negarakrtagama pupuh 41:4. Berita pertama kali tentang candi Jago ini diperoleh dari Th. Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul History Of Java (1917), namun siapa yang menemukan tidak disebut. Sebelumnya penelitian dilakukan oleh R.H.T. Friederich (1854), J.F.G Brumund (1855), Fergusson (1876) dan Veth (1878). J.L.A Brandes kemudian melakukan penelitian dan menerbitkan bukunya yang berjudul Jago Monografi (1904) yang sangat membantu bagi yang akan meneliti candi tersebut.

Candi Jago berlatar belakang agama Buddha Tantrayana, hal ini terlihat dari arcanya berupa Anoghapasa, bentuk Tantris dari Awaloketeswara disertai pengiring-pengiringnya. Arca tersebut merupakan arca perwujuda dari Raja Wisnuwarddhana, raja keempat kerajaan Singhasari.

Menurut kitab Negarakrtagama pupuh 41:4, Raja Wisnuwarddhana yang meninggal tahun 1190 Saka (1280 M) diwujudkan sebagai Siwa di Weleri dan sebagai Buddha di Jajaghu (Jago). Raja-raja Singhasari bila meninggal diwujudkan sebagai arca Siwa dan arca Buddha, kemudian masing-masing diletakkan di candi-candi khusus. Kebiasaan ini dilandasi oleh adanya konsep Siwa-Buddha yang telah muncul pada masa Singhasari. Kepercayaan tersebut pada dasarnya menganggap bahwa dewa Tertinggi hanya satu (Tunggal) dan disebut dengan berbagai nama, oleh penganut agama Siwa disebut Paramasiwa dan sebagai Bhattara Buddha oleh penganut agama Buddha.

Candi Jago yang ada sekarang adalah candi dengan gaya seni Majapahit, karena merupakan candi yang dibangun ulang oleh Adityawarman, salah seorang petinggi di Majapahit. Peristiwa itu terjadi 1265 Saka (1343 M), yang terekam dalam prasasti Manjusri.

21/08/2024

Yuk mulai berfikir positif dari sekarang

20/08/2024

Akan selalu happy ending, jika semua berawal dengan Sang Hyang Widhi. Sebab, rencana-Nya jauh lebih sempurna dari apa yang kita bayangkan. Setiap cobaan adalah bagian dari skenario-Nya yang indah.

19/08/2024

Om Swastyastu
Hallo teman teman peradah se-Jawa timur👋🏻

Bagi kamu yang hobi bermain futsal atau jago dalam bidang olahraga futsal, yuk ramaikan dan buruan daftar untuk berpartisipasi di :

"Peradah Kediri Futsal Cup VII"

Pendaftaran dibuka pada tanggal 1 Agustus-28 September 2024

Yuk buruan daftar jangan sampe ketinggalan‼️

Persyaratan Umum
● Beragama Hindu
● Sehat jasmani dan rohani
● Usia minimal 15 Tahun
● Formulir pendaftaran diisi lengkap, boleh di fotokopi.
● Wajib menyiapkan 1 lembar pas foto ukuran 3x4 cm, foto ditempel pada formulir pendaftaran, dan dilengkapi berkas pendukung Fotocopy berkas peserta berupa :
a. Kartu Tanda Penduduk
b. Kartu Keluarga (untuk peserta < 17 tahun / belum memiliki KTP)
● Membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli pada saat pertandingan.
● Membayar uang pendaftaran sebesar Rp300.000,00. Batas pembayaran pada saat technical meeting Minggu, 29 September 2024. Pembayaran dapat dilakukan langsung ke panitia atau transfer melalui:
1) Rekening bank BRI no. rek : 6256-01-020858-53-3 atas nama DPK
Peradah Indonesia Kediri.
2) Rekening bank BANK JATIM no. rek: 1112052468 atas nama Peradah
Kabupaten Kediri.
● Peserta akan resmi terdaftar apabila sudah melakukan pembayaran dan terdata di panitia dengan menunjukkan bukti transfer dan melakukan konfirmasi kepada CP.
( Deva : 0896 8506 9549 atau Trengginas : 0815 1741 4570 )

Om Santih, Santih, Santih Om

Peradah Jaya!
-------------------------------------------------------------------------------

Ikuti kami Untuk Informasi Lebih Lanjut : .peradah_kediri

[ Panitia Pelaksana Kegiatan Futsal Cup VII DPK Kabupaten Kediri ]

19/08/2024

Rahajeng Rahina Purnama Sasih Karo🙏

18/08/2024

17/08/2024

Rasanya kaya baru kemarin merayakan tahun baru.

16/08/2024

Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia!

Mari kita bersama-sama menjaga dan membangun negeri ini dengan semangat patriotisme yang tinggi.

16/08/2024

Astungkare 😇

16/08/2024

Yuk kenali lebih dekat!
Candi Sojiwan merupakan salah satu bangunan suci kerajaan yang dibangun berdampingan dengan bangunan suci Prambanan yang berlatar keagamaan Hindu, dan merupakan candi Buddha terbesar kelima di Provinsi Jawa Tengah.

15/08/2024

Percaya atau tidak, hukum karma selalu bekerja. Setiap tindakan kita, baik atau buruk, akan kembali pada diri kita sendiri. Jadi, mari selalu berbuat baik dan menghormati orang lain.

14/08/2024

Tidak perlu khawatir, Hyang Widhi selalu bersamamu😇

13/08/2024

Zaman Kaliyuga sebutan untuk zaman kegelapan yang diperkirakan sudah dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu. Pada zaman Kali Yuga ini, keadaan dunia sudah tidak lagi menentu, penuh kekacauan, dan penerapan ajaran agama hanya mendapatkan porsi sekadarnya.

Hal ini selaras dengan keadaan umat manusia utamanya generasi muda pada era Milenial saat ini yang mulai melupakan Tuhan dan ajaran agamanya.

Pada Zaman ini muncul juga berbagai macam penyakit dan bencana yang disebabkan oleh tindakan kejam manusia yang menyimpang dari ajaran Dharma (kebenaran).

12/08/2024

Yuk kenali lebih dekat!

Candi Prambanan adalah candi bersifat agama Siwa, terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, ± 17 km sebelah timur Kota Yogyakarta. Pertama kali dilaporkan oleh C.A.

Candi Prambanan diresmikan pada tahun 1954 oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno.

Candi Prambanan merupakan sebuah kompleks bangunan candi terdiri dari tiga halaman dengan Candi Siwa berada di tengah-tengah sebagai pusatnya. Halaman pusat diberi pagar dan empat pintu gerbang.

Dalam halaman pusat ini terdapat delapan buah candi, yaitu Candi Siwa sebagai candi terbesar menghadap ke timur, diapit oleh Candi Wisnu di sebelah utara dan Candi Brahma di sebelah selatan. Di depan ketiga candi tersebut terdapat tiga buah candi yang lebih kecil dan pada awalnya disebut candi wahana.

Akan tetapi, ketika arca wahana dewa-dewa tersebut tidak ditemukan maka ketiganya disebut candi A, B, dan candi wahana yang ada di depan Candi Siwa.

Disamping itu, Candi dikenal sebagai lambang alam semesta dimana dalam bangunannya terdapat 3 bagian yaitu pertama dunia atas, tempat para dewa, leluhur dan para pahlawan, dunia kedua yaitu dunia tengah didiami manusia, dan dunia ketiga yaitu dunia bawah, dunia orang mati. Ketiga dunia ini membentuk tiga lapisan yang dihubungkan oleh poros/axis mundi.

Dengan lain perkataan poros ini terletak pada titik pusat kosmos menembus dinding pemisah tiga lapisan ketiga dunia tersebut di atas. Dengan melalui
poros dunia ini manusia dapat mengadakan hubungan dengan dunia atas dan dunia bawah.

12/08/2024

Rahajeng Rahina Soma Umanis Tolu🙏😇

11/08/2024

Berpunia adalah tindakan yang sangat mulia yang membawa banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur, empati, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

10/08/2024

Terimakasih Hyang Widhi, tanpa-Mu hamba tidak bisa sampai di titik ini🙏😇

09/08/2024

Yuk, mulai dari sekarang biasakan rajin sembahyang yaa, jangan pas lagi butuh aja sembahyangnya😅

Kan setiap hari kita dikasih banyak banget nikmat, mulai dari kesehatan, rezeki, sampai kesempatan untuk belajar hal baru, jadi kita harus selalu inget sma Ida Sang Hyang Widhi😇

08/08/2024

Jangan sampai hubunganmu dengan Tuhan jauh yaa😇