06/09/2022
Sholawat Ghouts Az Zaman.
Sholawat ini ada di salah satu rangkaian sholawat yang terdapat di A'malul Yaum, buku saku panduan doa dan wirid santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo tempat saya mondok.
Sebagaimana penuturan Habib Abdurrahman bin Habib Abdullah bin Habib Abdul Qadir BilFaqih (beliau salah satu putra dari alm. Habib Abdullah BilFaqih Darul Hadits Malang), di salah satu pengajian yang beliau asuh, Mengisahkan bagaimana beliau memperoleh ijazah sholawat ini. (Sy peroleh dari YouTube)
Beliau menceritakan bahwa sholawat ini munculnya dari seorang Wali Besar (sebagaimana penuturan beliau sendiri), pendiri sekaligus pengasuh pertama salah satu Pondok Pesantren di Paiton Probolinggo, bernama KH. Zaini Mun'im. Tidak lain adalah pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid. Habib Abdurrahman memperoleh sholawat ini dari alm. Kyai Zainullah, Kyai Zainullah yg merupakan santri Nurul Jadid memperoleh langsung dari KH. Zaini Mun'im.
Munculnya sholawat ini diawali dari sebuah kejadian sebagaimana diceritakan oleh alm. Kyai Zainullah kepada Habib Abdurrahman. Dan ini diyakini kebenarannya oleh Habib Abdurrahman.
Suatu saat di tengah malam tiba-tiba saja KH. Abdul Hamid Pasuruan berada di depan kediaman KH. Zaini Mun'im dengan mengendarai sendiri mobil putih. Seketika Kyai Zaini keluar dari kediamannya, dan diajaklah oleh Kyai Hamid bersama-sama beliau menuju suatu tempat. Tidak perlu waktu lama sampailah beliau berdua di tempat tujuan, yang ternyata adalah tempat berkumpulnya para wali wali Allah zaman itu.
Terdapat isyarah bahwa Allah SWT akan meletuskan gunung Semeru di Jawa Timur, dikarenakan kemungkaran-kemungkaran yg dilakukan oleh masyarakat. Ditengah isyarah yg demikian, salah satu diantara KH. Hamid atau KH. Zaini mengacungkan tangan di majelis para Wali itu dihadapan Quthbul Ghouts (pimpinan tertinggi para Wali). Lalu menyampaikan permohonan agar gunung Semeru tidak diletuskan. Karena beliau berdua (bersama para wali yg lain) masih sanggup untuk berdakwah dan menyeru amar ma'ruf nahi mungkar di daerah Jawa Timur pada khususnya.
Ternyata permohonan diterima. Setelah itu Quthbul Ghouts bersama para Wali yang hadir bersama-sama berdoa pada Allah agar tidak meletuskan gunung Semeru. Di ijabah oleh Allah, gunung Semeru tidak jadi diletuskan, akan tetapi dialihkan pada salah satu gunung besar di luar Jawa.
Setelah kejadian tersebut muncullah Sholawat Ghouts Az Zaman ini. Terdapat beberapa jalur riwayat tentang siapa yg menyusun sholawat ini, akan tetapi yg diyakini oleh Habib Abdurrahman adalah bahwa sholawat ini diperoleh KH. Zaini Mun'im dari salah seorang Wali Abdal, dan Wali Abdal tersebut memperoleh dari Quthbul Ghouts.
Dalam pengajian tersebut Habib Abdurrahman tidak lupa menyampaikan beberapa Fadhilah atau keutamaan dari sholawat ini. Diantaranya adalah semoga dicintai oleh insan kamil, kanjeng Nabi Muhammad Saw. Ber-adab baik (dzahir batin) pada sesama, khususnya pada para kinasih, para wali-wali Allah. Dan yang penting juga dari Fadhilah sholawat ini adalah dijauhkan atau dihindarkan dari bala', bencana, musibah, dan lain sebagainya.
Jika mengacu pada kitab A'malul Yaum, maka sholawat tersebut sedikitnya dibaca sebanyak tujuh kali setelah sholat. Dan tidak terbatas untuk bilangan maksimalnya. Semakin banyak maka semakin baik. Dianjurkan banyak dibaca di bulan Shofar. Semoga berkah sholawat senantiasa mengalir pada kita semua.. aamiin.
--------------------------------------------
Foto:
- Sholawat Ghouts Az Zaman
- KH. Abdul Hamid Pasuruan dan KH. Zaini Mun'im Paiton Probolinggo
- Habib Abdurrahman BilFaqih