26/01/2023
...
Memang, Banyak tanda dan nokta kenangan dalam tangga tangga kehidupan, tetapi untuk memori nostalgia yang ini, bagi saya, ini perjalanan lintas Patani( HALTENG) -IBU(HALBAR). Yang menjadi salah satu pengalaman hebat yang saya lakoni dengan penuh keyakinan dan ikhtiar
Perjalanan untuk mengikuti kehendak naluri, sunah, cinta, dan kedewasaan.
Banyak sekali s**a dan duka bermain dalam episode saat itu.
Datang sendiri, dengan keuangan yang tersendat sendat, menghadap, berkiblat, merendahkan segenap ego, memupuk iman dan yakin, demi untuk menunaikan Segenap panggilan hasrat akan kebersamaan dan keberduaan dalam menapaki tangga tangga Sakina mawadah warahma yakin Kehidupan pernikahan.
Satu hal yang selalu saya rawat dan pupuk dalam alam fikiran saya adalah kebaikan keluarga perempuan pada saya. "Tidak ada sepatu, cari sepatu dan sediakan, tidak ada pakaian, cari pakaian dan sediakan.
Tidak ada keluarga mereka menjadi keluarga,tidak ada mama dan papa mereka menjadi mama dan papa, melengkapi kekurangan saya sehingga semua teras lengkap dan komplit.
Dan ketika Hari H telah tiba, dan hendak saya akan di antarkan di rumah mempelai perempuan. Dengan di dampingi beberapa orang yang mengenakan pakaian adat.
Di pintu keluar, sudah banyak yang menyambut dan bers**a cita, tatapan demi tatapan melotot dengan gegap gempita, Tetapi tidak pada jiwa yang serentak itu, di hinggpi kesendirian dan kerinduan yang begitu dalam pada sosok papa mama, dan keluarga terdekat yang menjadi tempat sandaran, pegangan, dan peneguh hati di tengah tengah kerasingan diri.
Tanpa sadar dan kuasa diri , air mata menetas dan saya menaggis sejadi jadi.
Bibi bibi dan om om yang merasa iba dan impati datang, memeluk, menagis dan d**g bilang "tong ini, ngna pe keluarga di sini jadi jangan managis, ngna tra sendiri di sini, torang dengan ngna"
Terimakasih banyak untuk segala kebaikan. Dodoase fsehat bo turus.