26/05/2016
Assalamu'alaikum,,,,,
Tak ada rezeki yang tertukar. Allah Maha Adil,
Termasuk dalam pembagian rezeki
kepada umatnya, Allah sangat tahu mana yang terbaik
bagi hambanya.. Keadilan Allah adalah sangat mutlak,
Hanya kadang kita sebagai manusia
kadang tidak bisa memaknainya dengan
bijaksana,
Keadilan Allah bukanlah timbangan
ukur, yang harus sama sisi kiri dan sisi kanan, Allah membagi rezeki kepada setiap
mahkluknya, dengan takaran yang
pas .
Burung pipit mendapat rezeki dengan
sejumput padi,
Bukan dengan sekarung rumput seperti yang dibutuhkan seekor gajah .
Kambing hanya membutuhkan
beberapa teguk air minum,
Bukan bergalon-galon seperti yang
dibutuhkan seekor unta .Percayalah, rezeki yang diberikan
Allah kepada kita tidak akan
tertukarRezeki bukan hanya dilihat dari
hitungan angka-angka nominal mata
uang. Kesehatan adalah juga rezeki ,
Kebahagiaan juga rezeki,
Mata yang sempurna, panca indera
yang lengkap, semua adalah juga
rezeki ,
Waktu yang longgar, dapat senantiasa berkumpul dengan keluarga ,
Itu juga termasuk rezeki… Bersyukur adalah kunci dan obat hati
yang gundah .
Iri dengki dengan ‘jatah rezeki’ orang
lain adalah penyakit hati
Bahagiakan hidup dengan menerima
apa adanya Gembirakan hidup dengan tanpa
keinginan untuk mendapat lebih dari
yang seharusnya Karena rezeki kita sudah ada
takdirnya
Karena Allah pasti tak pernah salah
dengan pembagian rezekinya
Apalagi yang harus kita risaukan?
Terus berusaha, berdoa, menerima apa adanya dan bersyukur,
Adalah lebih indah daripada harus
berburuk sangka!
Kita tidak perlu cemas
dengan urusan rezeki. Rezeki setiap
makhluk sudah dijamin oleh Allah
SWT, termasuk rezeki seekor semut
sekalipun.
“Dan tidak ada suatu binatang melata
pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya. Dan Dia
meengetahui tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis
dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (Hud: 6).
“Dan berapa banyak binatang yang
tidak menanggung rezeki-Nya, Allah-
lah yang memberi rezeki kepadanya
(kepada binatang) dan kepadamu
(para manusia ), dan Ia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Ankabut: 60)
”Hai manusia, ingatlah akan nikmat
Allah kepada kamu. Adakah pencipta
selain Allah yang memberi rezeki
kepada kamu dari langit dan bumi?
Tidak ada tuhan selain Dia, maka
betapa kamu bisa dipalingkan?” (Al- Fathir: 3)
Tentu saja kepasrahan tentang rezeki
itu bukan kepasrahan yang pasif.
Manusia tetap harus berikhitiar dan
berusaha untuk mencarinya, lalu
sesudah itu bertawakal kepada-Nya dan berserah diri saja
kepada Allah SWT, Bahkan, rezki dari Allah SWT itu
datang dari arah yang tidak disangka-
sangka selama kita selalu
memohon ampunan (beristighfar)
kepada Allah SWT.
“Barang siapa memperbanyak
istighfar maka Allah s.w.t akan
menghapuskan segala kedukaan nya,
menyelesaikan segala masalahnya
dan memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka.” (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu
Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin
Abbas r.a.)
Itulah misteri rezeki, karena itu kita
tidak perlu khawatir akan
kekurangan, karena Allah SWT sudah
menjamin rezeki itu.