BUGIS SHARE (2025)

01/05/2025

Heboh potongan video pendek sekelompok warga geruduk Mapolres Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena kasus pembunuhan keluarganya tidak kunjung selesai. Kejadian tersebut ternyata merupakan video simulasi kesiapsiagaan personel untuk Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (kamtibmas).

"Itu video lama tahun 2023 lalu," kata Kasi Humas Polres Enrekang Iptu Agung kepada detikSulsel, Kamis (1/5/2025).

Agung mengatakan, video yang beredar tersebut merupakan video yang dipotong. Video tersebut berdurasi lebih lama dan merupakan video simulasi kesiapsiagaan personel Polres Enrekang.

"Itu video simulasi kesiapsiagaan personel Polres Enrekang bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya," paparnya.

Dia meminta agar warga tidak tersesat dengan potongan video yang beredar dengan narasi warga datang ke Polres Enrekang untuk mempertanyakan kasus pembunuhan keluarganya. Agung kembali menegaskan jika itu merupakan potongan video yang menyesatkan.

"Kami harap warga yang melihat video tersebut tidak menjadi miss informasi. Itu justru video simulasi bentuk kesiapsiagaan Polres Enrekang dalam menangani gangguan Kamtibmas," jelasnya.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

01/05/2025

Karyawan rumah makan Padang di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MG (29) nekat mencuri beras dan tabung elpiji 3 kilogram milik majikannya. Pelaku menjual hasil curiannya lalu membeli baju dan kebutuhan sehari-hari.

"Pelaku melakukan pencurian tersebut dengan cara ia menjadi karyawan di rumah makan Padang. Kemudian mengambil tabung gas dan beras secara bertahap," kata Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Muh Agus Purwanto kepada detikSulsel, Rabu (30/4/2025).

Aksi pencurian itu terjadi di Jalan Andi Mappatola, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung pada Kamis (10/4) sekitar pukul 10.45 wita. Pelaku mencuri 9 tabung elpiji 3 kilogram dan 5 sak beras 25 kilogram.

Agus mengatakan rumah makan tersebut awalnya dijaga oleh pelaku sementara pemilik rumah makan ke cabang lainnya. Saat pemilik rumah makan kembali, dia tidak menemukan pelaku dan sejumlah tabung gas elpiji serta beras hilang.

"Pelapor meninggalkan warung untuk bekerja di cabang warung lain. Lalu sekitar pukul 21.30 Wita, pelapor kembali ke warung dan melihat 9 tabung gas elpiji 3 kg dan beras 5 karung 25 kg sudah tidak ada," terang Agus.

Polisi yang melakukan penyelidikan melacak keberadaan pelaku di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Pelaku pun dibekuk di Jalan KS Tubun, Mamuju pada Minggu (27/4).

"Selanjutnya pelaku dibawa ke Polres Parepare guna interogasi lebih lanjut. Polisi juga menyita barang bukti satu buah baju dan satu celana," imbuh Agus.

Agus menuturkan pelaku mengakui perbuatannya mencuri barang-barang milik majikannya. Barang hasil curian tersebut dijual pelaku lewat media sosial dan ditawarkan ke toko bahan campuran.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

01/05/2025

Warga dihebohkan dengan penemuan mayat di dekat pelabuhan Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mayat pria itu ditemukan dalam kondisi berbaring di lapak pedagang kaki lima (PKL).

Mayat itu ditemukan di Jalan Karaeng Burane, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung pada Rabu (30/4) sekitar pukul 17.00 Wita. Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat tersebut.

"Benar, kita tadi dapat informasi kalau ada penemuan mayat. Namun awalnya itu dari warga setempat ini melihat seorang laki-laki yang berbaring tidak bergerak," ungkap Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Muh Agus Purwanto di lokasi, Rabu (30/4/2025).

Agus mengatakan, warga awalnya mengira pria tersebut sedang tertidur. Namun setelah lama tidak bergerak, warga mulai curiga dan melaporkan ke petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN).

"Sehingga masyarakat yang pertama melihat mendekat, kemudian memanggil warga. Lalu warga datang ke pos KPN, melaporkan kalau ada korban di sana dalam keadaan meninggal dunia," bebernya.

Setelah mendapat informasi, pihak Polsek dan Polres bergerak menuju lokasi mengecek kondisi sosok mayat tersebut. Polisi dan petugas kesehatan memeriksa dan memastikan pria itu sudah meninggal dunia.

"Ternyata betul korban tersebut sudah tak bernyawa lagi," imbuh dia.

Polisi kemudian langsung melakukan olah TKP untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Polisi mengecek kondisi mayat untuk mengetahui adanya kekerasan atau tidak.

"Sehingga kita lakukan olah TKP, memeriksa kondisi fisiknya korban, apakah ada kekerasan atau tidak," jelasnya.

Mayat pria tersebut dievakuasi dan dibawa ke RSUD Andi Makkasau. Pihak kepolisian juga sudah menghubungi pihak keluarga korban memakai telepon yang ditemukan.
**
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

01/05/2025

Pria berinisial AS (40) ditangkap polisi setelah nekat membakar rumah mertuanya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). AS mengaku sakit hati karena tak dibukakan pintu rumah oleh mertuanya.

"Kami menetapkan satu tersangka tindak pidana pembakaran rumah. Motifnya itu tersangka mengaku sakit hati kepada korban. Tersangka tidak dibukakan pintu oleh mertuanya," ungkap Wakapolres Barru, Kompol La Makkanenneng saat jumpa pers, Rabu (30/4/2025).

AS diamankan di sela-sela lokasi kebakaran di BTN Rachita 3, Jalan Anggrek, Kelurahan Sumpang Binangae, Kecamatan Barru pada Jumat (25/4) pukul 22.20 Wita. Polisi mengamankan AS saat hendak kabur menggunakan motornya.

La Makkanenneng menjelaskan, AS awalnya mendatangi rumah mertuanya di BTN Rachita 3 namun tak dibukakan pintu. AS pun pulang dan mampir di rumah temannya bernama Dundung lalu meminta uang membeli bensin botolan.

"Tersangka membeli bensin satu botol di Jalan Anggrek seharga Rp 12 ribu. Setelah itu, ia kembali ke rumah Dundung mengisi setengah botol bensin ke tangki motornya dan menyimpan setengahnya lagi," ujarnya.

Tersangka kemudian mengambil dua lembar kain hitam bekas dari samping rumah Dundung. AS lalu pergi menuju kebun di samping rumah mertuanya dengan niat melakukan pembakaran.

"Tersangka menyiram kain-kain tersebut dengan sisa bensin, lalu menggantungnya di balok kayu tiang belakang rumah mertuanya. Ia menyalakan api dengan korek gas miliknya," tuturnya.

"Api kemudian menyala dan menjalar ke atas rumah mertuanya hingga terjadi kebakaran hebat," lanjut dia.

La Makkanenneng melanjutkan, setelah melakukan pembakaran, tersangka kembali ke rumah Dundung meminum kopi dan mencari istrinya. Setelah 30 menit berselang, AS mendengar suara teriakan mertuanya minta tolong karena rumahnya terbakar.

"Tersangka berlari menuju TKP dan menggendong mertuanya, Abd Latif keluar dari rumah," ujarnya.

Setelah itu, AS mencoba naik kembali ke atas rumah untuk memadamkan api. Namun api sudah terlalu besar sehingga AS turun kembali.

"Saat hendak pulang ke rumah, tersangka tidak dapat melewati kerumunan warga dan kendaraan pemadam kebakaran. Ketika hendak naik ke motornya, tersangka berhasil diamankan oleh polisi.

01/05/2025

Wanita berinisial HN (24) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya IF (29). Pelaku sudah diamankan oleh polisi.

"Betul, pelaku KDRT sudah kami amankan. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone Iptu Alvin Aji Kurniawan kepada detikSulsel, Kamis (1/5/2025).

Peristiwa itu terjadi di Desa Usa, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone pada Senin (28/4) sekitar pukul 23.00 Wita. Pelaku ditangkap pada Selasa (29/4) sekitar pukul 21.00 Wita di Jalan Reformasi, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Alvin mengatakan, pelaku awalnya mendatangi warung tempat kerja korban untuk mengajaknya keluar bersama. Namun korban menolak dan sempat beradu mulut sehingga pelaku marah dan langsung memukul korban di bagian belakang kepala sebanyak satu kali.

"Kemudian pelaku menarik lengan tangan korban sambil menyeret korban keluar dari warung tempat kerja. Atas kejadian tersebut korban mengalami luka lebam pada bagian kepala bagian belakang serta luka memar bagian lengan kanan tangan korban," katanya.

Dia menerangkan, usai kejadian tersebut korban datang ke Polres Bone membuat laporan polisi dengan nomor: LP/B/253/IV/2025/SPKT/POLRES BONE/POLDA SULAWESI SELATAN. Polisi yang melakukan proses penyelidikan kemudian mengamankan pelaku.

"Dari hasil interogasi pelaku mengakui semua perbuatannya karena kesal istrinya menolak ajakannya untuk keluar. Pelaku saat ini diamankan di Mapolres Bone," jelasnya.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

01/05/2025

Sebuah tabung elpiji 12 kilogram meledak di dapur rumah warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Insiden tersebut mengakibatkan wanita lanjut usia (lansia) bernama Lily (68) mengalami luka bakar serius.

"Telah terjadi ledakan gas yang terjadi di perumahan Diagra Residence. Adapun korban seorang nenek atas nama, Lily usia 68 tahun," ujar Kapolsek Rappocini, AKP Mustari Alam kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

Peristiwa itu terjadi di Jalan Karunrung, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Rabu (30/4) malam. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Grestelina Makassar untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.

"Yang bersangkutan, korban mengalami luka bakar diperkirakan kurang lebih 35 persen," kata Mustari.

Menurut Mustari, ledakan dipicu ruangan di dapur yang sempit dan gas tersambar api. Namun penyebab pasti ledakan tabung gas tersebut masih dalam penyelidikan.

"Pemicu gas meledak itu adalah yang pertama, karena ruangan dapur kecil sehingga gas tersebut meledak," bebernya.

Selain korban luka, ledakan tabung elpiji tersebut membuat atap dan plafon rumah korban rusak. Barang-barang di dalam dapur juga berhamburan.

"Mengakibatkan kerugian yaitu atap rusak dengan plafon rusak, serta seluruh isi di dalam rumah tersebut berantakan," lanjutnya.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

01/05/2025

Kemenag Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat calon jemaah haji asal Pinrang sebanyak 369 orang. Namun ada satu orang yang gagal berangkat karena visanya belum keluar jelang keberangkatan.

"Jumlah jamaah seluruhnya 369 orang, tapi ada satu yang batal karena visanya tidak keluar. Jadi, jumlah yang diberangkatkan sebanyak 368 orang," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kemenag Pinrang, Idris kepada detikSulsel, Kamis (1/5/2025).

Idris mengaku tidak mengetahui apa kendala sehingga visa dari salah satu jemaah tersebut tidak keluar. Kebijakan penerbitan visa kata dia ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Kami tidak tahu secara detail tetapi itu yang jelas tidak terbaca datanya," bebernya.

Dia memaparkan jika visa dari calon jemaah haji tersebut terbit saat proses pemberangkatan jemaah haji masih berlangsung, maka akan diselipkan di kloter yang lain. Namun jika tidak terbit hingga proses pemberangkatan seluruh jemaah selesai, maka keberangkatan akan tertunda tahun ini.

"Kalau terbit dan masih proses pemberangkatan, maka akan diikutkan ke kloter yang lain. Kalau tidak terbit maka tertunda tahun ini," jelasnya.

Dari sisi kesehatan, Idris mengungkapkan bahwa sebagian jamaah dalam kondisi fisik lemah, terutama karena faktor usia. Namun mereka tetap dinyatakan lolos cek kesehatan.

"Ada beberapa jamaah yang tidak dalam kondisi sakit, tapi terlihat lemah karena faktor usia. Tapi insyaallah akan dilakukan pemantauan dari tenaga kesehatan yang terlibat," tegasnya.

Adapun 368 calon jemaah haji asal Pinrang akan tergabung di kloter 2 embarkasi Makassar. Mereka akan diterbangkan dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Arab Saudi pada Jumat (2/5).
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

30/04/2025

Dua murid di sekolah taman kanak-kanak (TK) Tunas Muda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeluarkan dari sekolah usai orang tua (ortu) protes biaya penamatan alias wisuda. Selain itu, ortu juga mempertanyakan penggunaan dana Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang tidak transparan.

Rahmawati, salah satu orang tua murid, menyebut anaknya dikeluarkan setelah ia menyampaikan keberatan terhadap rencana kegiatan pelepasan siswa di lokasi permandian Galesong. Apalagi menurutnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) telah melarang pelepasan atau wisuda siswa di luar sekolah.

"Iya (dikeluarkan) kemarin. Kan begini, minggu lalu ada himbauannya Pak Wali larangan acara wisuda dan pelepasan di luar sekolah. Saya lihat di grup kita diminta bawa buku tabungan anak-anak untuk penamatan, saya ke sana mi di sekolah (protes)," katanya kepada detikSulsel, Rabu (30/4/2025).

Dia memperlihatkan imbauan tersebut kepada kepala sekolah. Namun aksinya tak digubris dengan alasan larangan hanya untuk acara pelepasan murid di hotel.

"Jadi saya bilang, bunda, kan saya panggil bunda itu kepala sekolah, Bunda ada ini imbauan pak wali kota untuk ditiadakan penamatan, bagaimana itu? Langsung dia bilang tidak, ini hanya untuk yang pergi di hotel. Saya bilang sama saja halnya kalau pergi di (permandian) Galesong," jelasnya.

Rahmawati mengungkapkan tabungan pelajar anaknya senilai Rp 1.116.000 dipotong Rp 700 ribu untuk biaya pelepasan murid dan Rp 150 ribu untuk penampilan di televisi. Namun belakangan, kata Rahmawati, terungkap bahwa biaya tampil di televisi diambil dari BOP.

"Buku tabungan Rp 1.116.000 dipotong Rp 700 ribu (untuk pelepasan) dan untuk uang tampil di televisi Rp 150 ribu. Ternyata ada data tentang BOP, ternyata isinya itu BOP yang tahun 2023, ada juga anakku tamat di situ, data BOP itu, yang tampil di TVRI dananya diambil dari BOP. Terus selama ini kita bayar," jelasnya.

Dia juga menuding biaya perlombaan untuk maulid yang dibebankan ke orang tua murid, ternyata menggunakan biaya BOP. Makanya dia bersuara di media dan berimbas anaknya dikeluarkan.

Belakangan, kata Rahmati, anak sepupunya yang kebetulan mengajar di sekolah itu juga dikeluarkan.
**

30/04/2025

Seorang perempuan bernama Hanasia (57) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan tas ransel diduga berisi narkoba jenis sabu-sabu di sebuah kebun. Barang haram seberat 30 gram itu kini diamankan polisi dan tengah diselidiki asal-usulnya.

"Iya (warga temukan sabu). Ibu-ibu cari sayur di belakang rumahnya, tapi agak jauh," ujar Kasat Narkoba Polres Bantaeng AKP Hendra Firdaus kepada detikSulsel, Selasa (29/4/2025).

Hendra menjelaskan, tas berisi sabu itu pertama kali ditemukan Hanasia saat hendak memetik sayuran di kebun miliknya di Dusun Jannayya, Desa Lumpangan, Kecamatan Pajukukang, Bantaeng, Selasa (29/4) sekitar pukul 12.45 Wita. Di tengah kebun itu, Hanasia melihat tas ransel hitam dalam posisi berdiri.

"Dia bawalah ke kantor desa. Dibongkarlah itu tas, dia curigai ini narkoba jenis sabu. Setelah itu, dilaporkan sama Pak Desa, Pak Desa hubungi babinsa dengan bhabinkamtibmas," katanya.

Polisi yang menerima informasi mendatangi kantor desa dan mengamankan barang bukti. Hendra mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara, tas itu berisi 3 saset besar sabu masing-masing seberat 10 gram, satu di antaranya sudah dipecah menjadi 75 saset kecil siap edar.

"Lebih kurang 30 gram. Sudah disaset-saset. Ya, mungkin mau dijual itu," ucapnya.

Selain sabu, polisi juga menemukan sejumlah alat bantu yang biasa digunakan untuk mengemas dan menakar sabu, di antaranya timbangan digital, pireks, pipet, saset kosong, hingga botol plastik. Juga ditemukan barang-barang lain, seperti jam tangan, korek gas, charger, dan rokok.

Menurut Hendra, barang bukti akan dikirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya. Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait temuan ini.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

30/04/2025

Petani berinisial AH (41) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), membacok temannya inisial MA (40) menggunakan badik usai menenggak minuman keras (miras) jenis ballo. Polisi telah mengamankan pelaku dan korban dirawat di rumah sakit.

"Betul, ada petani dibacok oleh temannya sendiri. Pelakunya sudah kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone Iptu Alvin Aji Kurniawan kepada detikSulsel, Selasa (29/4/2025).

Peristiwa itu terjadi di Dusun Pationgi, Desa Cinennung, Kecamatan Cina, Bone pada Senin (28/4) sekitar pukul 20.00 Wita. Insiden itu bermula ketika pelaku mendatangi korban yang sedang menenggak ballo.

"Korban yang merasa tidak diterima akan kedatangan pelaku langsung menyerang pelaku dengan menggunakan senjata tajam jenis badik. Pelaku tidak terima akan perbuatan korban kemudian pelaku ke rumahnya dan mengambil senjata tajam jenis parang," kata Alvin.

Alvin menuturkan saat pelaku hendak kembali menemui korban, keduanya berpapasan di jalanan. Saat itu, pelaku langsung menyerang koran menggunakan parang.

"Pelaku langsung melakukan penganiayaan kepada korban dan menyerang menggunakan parang. Korban mengalami luka terbuka pada bagian dahi dan luka terbuka pada bagian kepala dan dirawat di RSUD Tenriawaru," bebernya.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

30/04/2025

Polisi menangkap 2 pelaku pencurian spesialis rumah kosong di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dua pelaku sudah beraksi sebanyak empat kali di tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.

Kedua pelaku inisial JU (21) dan BG (21) masing-masing ditangkap di rumahnya di Parepare pada Senin (28/4). Kasus ini diusut setelah dua warga yang menjadi korban melapor ke polisi.

"Pelaku mengakui telah melakukan aksinya sebanyak 4 kali di tempat yang berbeda. Sasarannya adalah rumah kosong yang ditinggal," ungkap Kasat Reskrim Polres Parepare, AKP Muh Agus Purwanto dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

Agus menjelaskan, kedua pelaku melakukan aksinya saat mengetahui rumah dalam keadaan kosong. Pelaku masuk ke rumah korban dengan mencungkil pintu bagian samping.

"Kemudian pelaku masuk ke dalam kamar pelapor dan mengambil dua unit AC merek Samsung, 1 tabung gas elpij 3 kilo yang disimpan di bawah dapur. Serta 4 unit AC merek Samsung dan 1 unit AC Panasonic," katanya.

Agus mengatakan pelaku mencuri AC dengan memotong p**a memakai tang. Perbuatan pelaku membuat kedua korban bernama Sunarti dan Anto mengalami kerugian total puluhan juta.

"Sunarti mengalami kerugian materi sebanyak Rp 5,2 juta. Sementara kerugian pelapor atas nama Ardi Ardiyanto mengalami kerugian sebanyak Rp 10 juta," ucapnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 subsider 362 KUHP. Kedua pelaku kini diamankan di Polsek Ujung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

30/04/2025

Pelayanan di Rumah Sakit Galesong akan disetop sementara mulai dari 1 Mei 2025. Keputusan itu dilakukan oleh pemerintah setempat lantaran pemasukan rumah sakit tidak sebanding dengan biaya operasional.

Bupati Takalar Mohamad Firdaus mengaku telah memantau perkembangan operasional Rumah Sakit Galesong. Menurutnya, jumlah pasien berobat hanya sedikit.

"Hal ini tentu tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya sebesar Rp 500 juta per bulan dan pendapatannya hanya kurang lebih Rp 10 juta per bulannya," ujar Firdaus.

Dia lantas menyinggung jumlah pasien di RS Galesong bahkan hanya satu orang dalam satu bulan terakhir. Kondisi inilah yang menyita perhatian serius dari Pemkab Takalar.

"Hasil pemantauan beserta data yang ada, pasien yang datang berobat cuma 1 orang dalam sebulan dengan 221 perawat dan 29 dokter," kata Firdaus.

Dia pun menjelaskan soal perlunya untuk mengifisienkan anggaran. Dia berjanji pihaknya akan melakukan pembenahan untuk bisa membuka kembali pengoperasian rumah sakit tersebut.

"Begitu juga dengan perawat yang ada, kita rumahkan sementara dan akan menyelesaikan pembayaran gaji sampai bulan Mei 2025. Dan ketika semua sudah kita benahi dan sudah mendapat rekomendasi maka perawat tersebut akan dipanggil kembali," katanya.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

29/04/2025

Pria berinisial WY di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap usai merampok kardus berisi uang Rp 400 juta yang hendak disetor karyawan toko ke bosnya untuk pembayaran gaji. Pelaku mengancam korban menggunakan senjata tajam jenis badik saat melancarkan aksi kejahatannya.

"Modusnya variatif, ada yang memasuki rumah kosong dan yang terakhir melakukan dengan pengancaman senjata tajam jenis parang kepada korban," ujar Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Nasrullah kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

Pelaku merampok karyawan tersebut di Jalan Anuang, Makassar pada Senin (21/4). Saat itu, korban mengalami kerugian dengan total Rp 400 juta.

"Untuk tempat kejadian perkara yang terakhir ini, kerugiannya kurang lebih Rp 400 juta," kata Nasrullah.

Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi. Unit Jatanras Polrestabes Makassar yang melakukan penyelidikan lalu menangkap pelaku di Jalan Sungai Saddang pada, Selasa (29/4).

"Pelaku ini kita amankan di wilayah Kota Makassar, sekitar Jalan Sungai Saddang pada saat akan melakukan jual beli sabu," terang Nasrullah.

Lebih lanjut, Nasrullah menuturkan pelaku mencuri dan merampok untuk berfoya-foya. Pelaku diketahui sudah 7 kali beraksi dengan TKP berbeda di wilayah Makassar.

"Dari hasil interogasi, uang hasil kejahatan dia pakai untuk foya-foya dan sebagian besar dipakai untuk sabu," imbuhnya.

Dia melanjutkan, pelaku sudah lama memantau aktivitas korban. Uang dalam kardus yang dirampok pelaku adalah uang untuk pembayaran gaji karyawan lain.

"Dia (pelaku) memang sudah memantau beberapa hari dan dia tahu yang dibawa korban adalah sejumlah uang untuk pembagian gaji karyawan," tuturnya.

Diketahui, aksi pelaku terekam CCTV. Dalam video beredar, tampak pelaku mengenakan hoodie berwarna. Pelaku tampak berdiri di depan gerbang saat korban hendak keluar membawa uang yang tersimpan dalam kardus.

Pelaku kemudian membuka gerbang dan mengancam korban menggunakan badik. Tidak berselang lama, pelaku membawa kabur uang yang tersimpan dalam kardus.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤

29/04/2025

Sebanyak 7 kios UMKM di depan Masjid Terapung Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibobol maling. Polisi kini menyelidiki pelaku yang terekam kamera pengawas atau CCTV di lokasi.

"7 kios di sini yang dibobol. Kejadiannya itu tengah malam. Sudah kami lihat di CCTV," kata salah seorang pemilik kios, Agung kepada detikSulsel, Selasa (29/4/2025).

Peristiwa itu terjadi di Jalan Mattirotasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat. Pelaku beraksi dua malam berturut-turut yakni pada Jumat (25/4) dan Sabtu (26/4).

Agung mengatakan pelaku membobol tiga kios pada Jumat (25/4) dan empat kios pada Sabtu (26/4). Dia menyebut pelaku diduga menggunakan kunci L untuk merusak kunci kios.

"Jadi tujuh kios semuanya di depan Masjid Terapung ini. Kalau dilihat CCTV itu orang yang sama ji," bebernya.

Agung mengungkapkan pelaku mencuri belasan tabung LPG 3 kilogram dan peralatan jualan korban. Selain itu, pelaku juga mengambil sejumlah uang di dalam kios.

"Kalau saya dua tabung ku na curi. Kalau kios lain ada yang tujuh tabungnya hilang. Kalau total itu lebih 10 tabung. Ada juga uang tunai, kipas angin dan mesin pres," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Bacukiki AKP Muhammad Amin mengatakan sedang menyelidiki kasus pembobolan kios tersebut. Dia mengatakan sudah ada warga yang melapor di Polsek.
**
Artikel: detikSulsel
•
•
•
𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐟𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫 𝐒𝐮𝐥𝐬𝐞𝐥 & 𝐬𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

BUGIS SHARE

01/05/2025

01/05/2025

01/05/2025

01/05/2025

01/05/2025

01/05/2025

01/05/2025

30/04/2025

30/04/2025

30/04/2025

30/04/2025

30/04/2025

29/04/2025

29/04/2025

Address

Telephone

Website

Alerts

Contact The Business

Shortcuts

Share