30/06/2022
❃ ﷽ ﺑِﺴْـــــــﻢِﺍﷲِﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِﺍﺍﺭَّﺣِﻴﻢ ﷽ ❃
AMALAN BAGI YANG TIDAK MAMPU BERQURBAN
Bulan Dzulhijjah adalah satu di antara empat bulan yg diagungkan Allah Ta'ala. Selain puasa sunnah dan menunaikan Haji, umat Islam jg diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban pada hari Raya Idul Adha.
Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah yg sangat dicintai Allah Ta'ala. Banyak dalil dan riwayat Nabi Shalallahu'alaihi wasallam yg menganjurkan ibadah kurban ini. Bahkan saking mulianya ibadah berkurban, syariat memberi ancaman kepada mereka yg enggan berkurban ketika memiliki kelapangan rezeki.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَ
“Barang siapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berkurban, maka jangan sekali-kali mendekati tempat salat kami.”
[HR. Ahmad no. 8273, Ibnu Majah no. 2123 dan al-Hakim II/389, hadis dari Abu Hurairah, Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 6490]
Maka tidak selayaknya bagi seseorang muslim yg mampu atau memiliki kelapangan rezeki kemudian ia meninggalkan ibadah kurban, karena ia berdosa dan banyak meninggalkan kesempatan untuk mendapatkan pahala besar dari ke istimewaan ibadah kurban.
Dan sebaliknya, bagi mereka yg benar-benar ingin berkurban namum ia tidak mampu berkurban, maka ia tidak berdosa dan hendaknya jangan berkecil hati, karena ada amalan lain yang juga bisa mereka lakukan untuk mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah ﷻ.
Dari Ummu Hani (Fakhitah) radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan:
أتيتُ إلى رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ ، فقُلتُ : يا رسولَ اللَّهِ ، دُلَّني على عملٍ فإنِّي قد كَبِرْتُ وضعفتُ وبدَّنتُ ، فقالَ : كبِّري اللَّهَ مائةَ مرَّةٍ ، واحمَدي اللَّهَ مائةَ مرَّةٍ ، وسبِّحي اللَّهَ مائةَ مرَّةٍ خيرٌ من مائةِ فرَسٍ مُلجَمٍ مُسرَجٍ في سبيلِ اللَّهِ ، وخيرٌ من مائةِ بدَنةٍ ، وخيرٌ من مائةِ رقب
“Aku datang menemui Rasulullah ﷺ lalu aku berkata: “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu amalan. Karena saya ini sudah tua, dan badan saya sudah lemah.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Bertakbirlah seratus kali, Bertahmidlah seratus kali, dan Bertasbihlah seratus kali. Sesungguhnya zikir-zikir tersebut lebih baik dibandingkan menyiapkan 100 ekor kuda pilihan untuk jihad di jalan Allah, dan lebih baik dibandingkan dengan menyembelih 100 ekor unta yang dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, dan lebih baik dibandingkan membebaskan 100 budak.”
[HR. Ibnu Majah no. 3810, lihat Sahih Ibnu Majah 3087 & Silsilah ash-Shahiihah 1316]
Catatan:
Amalan di atas bukanlah untuk menggantikan syariat kurban atau sebanding dengan pahala penyembelihan kurban, tetapi sebagai alternatif saja dari sekian banyak amalan saleh yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala dari Allah ﷻ.
Semoga Allah ta'ala mudahkan kita untuk berkurban....Aamiin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Qurban pada hari nahr (Idul Adha) disyariatkan berdasarkan beberapa dalil, di antaranya adalah firman Allah Ta’ala,
“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu ‘Abbas, juga menjadi pendapat ‘Atho’, Mujahid dan jumhur (mayoritas) ulama. (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 9: 249)
Dari hadits terdapat riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam berqurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca ‘bismillah’ dan bertakbir.” (HR. Bukhari no. 5558 dan Muslim no. 1966)
Kaum muslimin pun bersepakat (berijma’) akan disyari’atkannya qurban.
(Fiqhul Udhiyah, hal. 8 .
Tetapi bagi mereka yang benar-benar tidak mampu berqurban maka janganlah berkecil hati, karena ada amalan lain yang bisa juga mereka lakukan untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah Ta’ala.
Ummu Haani radhiyallahu ‘anha berkata,
“Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku berkata : “Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku satu amalan, karena sesungguhnya diriku telah menginjak usia tua, dan badanku sudah mulai lemah. Maka berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Bertakbirlah 100 kali, bertahmidlah 100 kali, dan bertasbihlah 100 kali.
Sesungguhnya pahala dari kalimat tersebut lebih baik dibandingkan mempersiapkan 100 ekor kuda pilihan untuk jihad di jalan Allah, lebih baik dibandingkan dengan (MENYEMBELIH) 100 ekor unta lalu dagingnya dibagikan kepada fakir miskin, dan lebih baik dibandingkan membebaskan 100 orang budak” (HR. Ibnu Majah no. 3810, lihat Shahih Ibnu Majah no. 3087 dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1316)
Kredit : Bimbinganislam.com