08/10/2021
Muktamar dan Indahnya Adab Ulama NU Kita
Membaca berita di Republika dengan judul “KH Yahya Staquf Bukan Mau Tarung Lawan KH Said Aqil”, menetes air mata saya, Muktamar NU sudah makin dekat, riuh ramai siapa yang akan maju menjadi calon ketua PBNU sudah mulai, bahkan, dari saking “Cantik dan Molek”-nya NU, yang ramai membahas malah orang, kelompok yang di luar NU. Narasinya macam-macam, ada yang adu domba, saling sindir, namun membaca tulisan di Republika itu, saya terenyuh, ternyata adab, mental para Ulama kita, Ulama NU, luar biasa, adem, sangat adem, Gus Yahya, dan ulama-ulama kita lainnya, sudah matang oleh tempaan organisasi, sudah tersemai adab indah mereka.
Siapapun yang akan maju dalam kontestasi Muktamar kali ini, saya Haqqul Yaqin, beliau adalah Ulama-ulama kita dengan Adab dan sikap yang luar biasa, semua punya tujuan yang sama, menjadi Direktur Jam`iyah ini untuk lebih baik, lebih maju dan membawa manfaat yang lebih jauh lagi, bukan sekadar untuk bangsa, namun untuk dunia. Komisaris Jam`iyah ini masih sama, yakni para Muassis NU, lahumul Fatihah ...
Dada saya kembali bergemuruh, satu pesan indah Kiai Yahya Staquf dalam tulisan itu, “ Saya mengingatkan pengurus-pengurus di wilayah maupun cabang bahwa pemilihan ketum pada Muktamar nanti bukan untuk berkonflik atau bahkan bertarung. Dia menegaskan, ini soal bagaimana mensyiarkan agar NU menjadi lebih baik ke depan”. Indah ya, sangat damai. Allah ... kecintaan kita pada Jam`iyah ini, salah satunya adalah karena adab para ulama-ulama kita. Soal ramai bahwa Kiai Said Aqil akan maju juga, dengan beragam narasi yang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan saya yakin, bukan orang NU, atau orang NU yang punya kepentingan lain, di benturkan, di “Panas-panasin”, sekali lagi kita bisa melihat air jernih dari dawuh Ulama kita, Gus Yahya Staquf Ngendikan begini, "Jadi kalau Kiai Said nyalon, saya nyalon, nggak ada keinginan untuk berkonflik. Nggak ada. Dan ini saya sampaikan juga terus-menerus kepada semua orang, termasuk (pengurus) cabang-cabang dan (pengurus) wilayah-wilayah supaya mereka tahu bahwa ini bukan mau benturan, bukan mau tarung," adem ya, Rabbi ....
Bismillah, siapa pun nanti yang akan maju, mereka yang punya hak suara, para pengurus cabang dan wilayah yang akan menentukan, paling tidak, kita sudah belajar, bahwa adab, bahwa semangat pada kontestasi akbar ini, nilai-nilai NU, nilai-nilai luhur pesantren masih dipegang erat oleh para Ulama-ulama kita, Romo Kiai Yahya Staquf sudah memberi contoh itu bagi kita semua, Terima kasih Romo Kiai.
Bisa di baca di sini, dawuh sejuk beliau : https://republika.co.id/berita/r0nq4v483/kh-yahya-staquf-bukan-mau-tarung-lawan-kh-said-aqil
Afif Fuad S
Lakpesdam MWC NU Banyuputih, Situbondo.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meyakini pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 akhir tahun ini akan berlangsung damai tanpa kericuhan...