Tanya Jawab Cak Ulung • Elegi Pandemi Covid-19
Total angka kematian akibat paparan Covid-19 telah tembus di angka 100.636 orang. Bahkan per Rabu (4/8) tambahan kasus kematian 1.747 orang dalam sehari itu. Angka itu menempatkan Indonesia menjadi negara dengan kematian tertinggi dunia. Melewati Rusia dan juga India.
Angka diatas tentu bukanlah deretan statistik tanpa makna. Menyitir tulisan Wartawan Senior Zainal Bintang bahwa gambaran konkretnya, rakyat Indonesia saat ini seakan seperti lelaku tua yang nampak lelah.
Deretan kebijakan gonta-ganti ternyata belum mampu membendung penyebaran virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.
Mengacu data Kemenkes lagi, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak Maret tahun 2020 hingga saat ini sudah 3.532.567 kasus. Sehari bertambah 35 ribu lebih dengan data kasus aktif lebih dari 500 ribu pasien.
Lalu apa saja sebab penanganan Covid-19 di Indonesia tak kunjung berhasil? Kebijakan pemerintah atau masyarakat yang abaikan prokes? Apakah keduanya? Apa saja yang dilewatkan dari bangsa Indonesia dalam menghadapi Pandemi Covid-19?
Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk digali untuk menggali solusi apa untuk mengatasi pandemi yang telah memporak-porandakan struktur politik ekonomi negara.
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL akan membahas tema tersebut:
Hari/tanggal: Kamis 5 Agustus 2021
Pukul : 14.00-15.00 WIB
Tema: Elegi Pandemi Covid-19
Narasumber: Zaenal Bintang (Wartawan Senior)
Obrolan Bareng Bang Ruslan • Keadaan Krisis Dan Komunikasi Miris
Obrolan Bareng Bang Ruslan Bersama: Hendri Satrio, Analis Komunikasi Politik
Hari: Selasa, 13 Juli 2021, Pukul: 14.00-15.00 WIB
Tanya Jawab Cak Ulung • Kritik Mahasiswa & Sopan santun Ala Istana
The King Of Lip Service, sematan gelar kepada Presiden Joko Widodo oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ini beberapa hari ini menjadi pembahasan publik. Menjadi tambah gaduh karena imbas mengunggah meme kritikan di medsos, BEM UI dipanggil oleh Rektorat.
Sikap Rektorat itu banjir kritikan. Banyak kalangan menilai apa yang telah dilakukan pihak Rektorat itu sebagai upaya pembungkaman dan mirip orde baru. Bahkan belakangan terungkap sang Rektor selain menjabat pemimpin tertinggi UI juga menjadi Wakil Komisaris Utama BRI.
Tak hanya itu, sikap Rektorat ini disinyalir karena ada capur tangan dari Istana. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Presiden Joko Widodo pun angkat bicara terkait label yang disematkan oelh BEM UI.
Orang nomor satu di republik ini mengatakan bahwa dalam negara demokrasi kritik adalah hal biasa. Menurut Jokowi, apa yang dilakukan BEM UI adalah bentuk kebebasan ekspresi. Meski demikian, secara eksplisit Jokowi menyatakan bahwa setiap kritik harus tetap disampaikan dengan cara yang merepresentasikan budaya kesantunan dan tata krama.
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL akan membahas hal itu dengan beberapa narasumber pada:
Hari/tanggal: Kamis (24/6/2021)
waktu : 14.00-15.00 WIB
Tema: "Kritik Mahasiswa & Sopan santun Ala Istana"
Narasumber:
1. Raihan Ariatama Ketum PB HMI
2. Sekjen DEMA UIN Jakarta Dili Asrin Ramdoni
3. Neni Nur Hayati, Direktur Eksekutif DEEP
Tanya Jawab Cak Ulung • Negara Terlilit Utang
Persoalan utang pemerintah kembali menjadi perhatian publik. Salah satu sebabnya, pada Bulan Juni 2021 Indonesia kembali mendatangkan utang luar negeri dari Bank Dunia. Totalnya 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp 24,6 triliun.
Menurut pengakuan Menkeu Sri Mulyani, kebijakan utang itu diambil oleh pemerintah untuk mendorong kemampuan sektor keuangan bertahan dari guncangan serta membantu pembayaran bantuan sosial yang berskala besar kepada masyarakat rentan selama krisis.
Struktur lilitan utang yang menjerat Indonesia memang mengkhawatirkan. Sepanjang tahun 2020 utang luar negeri menyentuh angka Rp 6.074,56 triliun. Naik signifikan dari tahun 2019 yang mencapai Rp 4.778 triliun.
Kemenkeu mencatat utang pemerintah hingga April 2021 menembus Rp 6.527,29 triliun. Dengan total utang itu, secara persentase setara dengan 41,18 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dikutip dari Buku APBN Kita edisi Mei 2021, utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 86,74 persen dan pinjaman sebesar 13,26 persen.
Ditambah lagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemampuan pemerintah membayar utang dan bunganya.
Di hadapan paripurna DPR Selasa (22/6), Ketua BPK Agung Firman Sampurna menyatakan bahwa tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunganya telah melampui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penerimaan negara.
Sesi Tanya Jawab Cak Ulung persembahan Kantor Berita Politik RMOL kembali mengajak anda untuk mendiskusikan isu publik tersebut pada:
hari/tanggal: Kamis (24/6/2021)
waktu: 14.00-15.00 WIB
tema: Negara Terlilit Utang
Narasumber:
1. Andi Yusran, Analis Politik Universitas Nasional
2. Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios)
Obrolan Bareng Bang Ruslan • Berhitung Serius Presiden Tiga Periode
Yes, memang usulan masa jabatan presiden tiga periode adalah bagian dari demokrasi.
Tapi, bagaimana jika usulan itu sudah menjadi sebuah gerakan. Apakah tidak melanggar konstitusi?
Salah satu alasan menduetkan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024 adalah, untuk menghindari polarisasi atau gesekan, seperti pilpres sebelumnya.
Tapi, bukankah Prabowo termasuk Sandi, sudah menyatu dengan pemerintahan. Artinya, gesekan yang dikhawatirkan sudah selesai seiring politik perebutan kekuasaan itu selasai.
Sekarang, ada yang bertanya-tanya, apa plus minus presiden tiga periode, termasuk, siapa di belakangnya?
Bersama: Andy William Sinaga, Wakil Ketua Umum Relawan Jokowi, Aliansi Joko Widodo- Ma'ruf Amin (AL JAMIN) dan Arman Salam, Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS). Hari: Selasa, 22 Juni 2021, Pukul: 14.00 WIB.
Kita akan diskusikan dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan persembahan Kantor Berita Politik Republik Merdeka (RMOL NETWORK)
#klikrmol
#republikmerdeka
#menjagaindonesia
Obrolan Bareng Bang Ruslan • Menanti Kejutan Pilpres 2024
Nama Prabowo Subianto masih bertengger di puncak dalam sejumlah lembagai survei. Nama ini tidak asing karena sudah tiga kali ikut ajang pemilihan peresiden dan wakil presiden.
Menyongsong Pilpres 2014, salah satu yang menarik untuk ditunggu adalah konvensi capres yang bakal diadakan Partai Nasdem. Nasdem mencoba menjadi partai terbuka untuk semua figur yang berpotensi maju.
Yang menarik lainnya adalah, kemana kapal besar relawan Jokowi akan berlabuh. Apakah nanti akan ikut keputusan PDIP, partai Jokowi, atau akan ada kejutan mengusung figur lain?
Terakhir, juga yang menarik untuk ditunggu adalah, siapa pasangan calon yang akan diusung partai dan kelompok oposisi?
Bersama: Willy Aditya, Ketua DPP Partai Nasdem dan M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
Hari: Selasa, 15 Juni 2021
Pukul: 14.00-15.00 WIB.
#klikrmol
#republikmerdeka
#menjagaindonesia
Obrolan Bareng Bang Ruslan • Polemik Kuota Haji
Pemerintah sudah tegas mengatakan, pembatalan keberangkatan haji tahun 2021 karena alasan kesehatan, pandemi Covid-19. Dan, uang jemaah dijamin aman.
Tapi di luar sana, masih banyak yang masih bertanya-tanya: Tidak ada persiapan? Karena tidak dapat kuota? Dananya tidak ada lagi karena dipakai untuk yang lain? Hingga, kita punya utang kepada Arab Saudi?
Kita diskusikan siang ini dengan tema: Polemik Kuota Haji, bersama:
Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI
Adhie M. Massardi, Mantan Jubir Presiden Gus Dur
Selasa, 8 Juni 2021, Pukul: 14.00-15.00 WIB
Diskusi ini bisa diakses melalui Livestreaming
Facebook: https://www.facebook.com/KantorBeritaPolitikRMOL
YouTube : Republik Merdeka TV
Salam hormat,
Redaksi RMOL.ID