18/12/2024
Belanda resmi mengembalikan sebanyak 272 objek warisan budaya Indonesia pada Desember 2024. Proses repatriasi ini diwakili oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen. Penyerahan yang berlangsung pada Senin (16/12/2024) merupakan tahap kelima dan juga yang terakhir dalam proses repatriasi pada tahun 2024.
“Ini merupakan bagian dari program repatriasi yang saya kira sangat penting untuk mengembalikan keutuhan pengetahuan kita tentang benda-benda budaya yang dulu dibawa oleh Belanda,” ujar Fadli, pada Senin (16/12/2024).
Proses pengembalian ini mencakup 204 artefak dari Belanda dan 68 artefak dari Museum Rotterdam. Objek yang dikembalikan termasuk berbagai benda budaya, seperti keris, tombak, kain, perhiasan emas, dan artefak bersejarah lainnya yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Fadli Zon menyebutkan bahwa beberapa artefak ini berasal dari peristiwa besar dalam sejarah Indonesia, seperti puputan Badung dan Tabanan. Setelah kembali ke Indonesia, setiap objek warisan budaya tersebut akan digunakan sebagai bahan kajian oleh para ahli c***r budaya dan ahli warisan budaya tak benda.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah beberapa kali melakukan repatriasi artefak dari Belanda, termasuk pengembalian 288 benda budaya pada 20 September 2024. Beberapa objek yang dikembalikan termasuk empat patung peninggalan Kerajaan Singasari, yaitu patung Bhairava, Nandi, Ganesha, dan Brahma, yang dibawa ke Belanda pada abad ke-19. Pada Agustus 2023, Belanda juga mengembalikan empat arca peninggalan Kerajaan Singasari, yaitu Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha, yang telah disimpan selama tiga abad di Belanda. Hingga Desember 2024, total ada 828 objek warisan budaya Indonesia yang telah dikembalikan oleh Belanda dalam rangka repatriasi ini.
sc : indoraya.news
-