29/09/2025
Mereka menolak MBG dan lebih memilih membayar Rp10 ribu per hari untuk dapur sehat sekolah yang sudah berjalan sejak 2015.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kekhawatiran akan keamanan makanan, terutama setelah maraknya kasus keracunan massal terkait program serupa di berbagai daerah.
Kepala Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Dwi Jatmiko, menjelaskan bahwa sekolah yang berdiri sejak era kolonial Belanda ini telah memiliki program dapur ramah anak yang mandiri.
"Kami sudah punya dapur sehat yang dikelola tim internal. Semua proses dari pengadaan bahan hingga penyajian bisa kami kontrol langsung, sehingga higienis dan bergizi," ujar Dwi saat ditemui wartawan di sekolah, Senin (29/9/2025).
Baca selengkapnya 👇https://innindonesia.com/2025/09/29/ortu-sd-muhammadiyah-1-ketelan-solo-lebih-pilih-dapur-sehat-rp10-ribu-daripada-mbg-gratis/