25/02/2024
Judul : MISTERI WARUNG DAN PENJAGA HUTAN
Di tengah belantara hutan yang sunyi dan misterius di Alas Roban, terdapat sebuah warung tua yang dipercayai hanya bisa ditemukan oleh mereka yang diizinkan oleh makhluk halus penjaga hutan. Warung itu dikelilingi oleh pepohonan besar dan rimbun, memberikan aura keangkeran di sekelilingnya.
Pa Sutrisno, seorang pedagang berusia paruh baya, adalah pemilik warung tersebut. Dia adalah pria yang cerdas dan bijaksana, namun dia memiliki rahasia yang tersembunyi dari banyak orang. Setiap malam, setelah matahari terbenam, warung itu dihuni oleh makhluk-makhluk gaib, termasuk seorang pocong yang menghuni sudut gelap dan seorang hantu wanita bernama Sunarsih yang mampu menjelma menjadi manusia.
Suatu malam, ketika Sunarsih menjelma menjadi seorang wanita muda yang cantik, seorang petualang bernama Andika tersesat di hutan dan menemukan warung tersebut. "Maaf ganggu, bolehkah saya istirahat sebentar?" tanya Andika kepada Pa Sutrisno yang sedang sibuk mengatur barang dagangannya.
"Tentu saja, silakan duduk," jawab Pa Sutrisno ramah sambil tersenyum. Dia bisa merasakan kehadiran Sunarsih yang berdiri di belakangnya, tetapi Andika tidak menyadarinya.
"Andika nama saya, saya tersesat di hutan ini. Apakah kalian bisa membantu saya menemukan jalan keluar?" tanya Andika dengan wajah cemas.
Pa Sutrisno berpikir sejenak sebelum menjawab, "Kami bisa membantu kamu, tetapi ada syaratnya."
"Saya bersedia melakukan apa pun, asalkan bisa keluar dari hutan ini," kata Andika dengan cepat.
"Baiklah," kata Pa Sutrisno serius, "Anda harus berjanji untuk tidak pernah mengungkapkan apa yang Anda lihat dan dengar di sini kepada siapapun."
Andika setuju dengan syarat tersebut, tanpa sadar bahwa dia sedang berbicara dengan makhluk gaib.
Pa Sutrisno dan Sunarsih bekerja sama untuk memberikan petunjuk kepada Andika, dan setelah beberapa jam, Andika berhasil menemukan jalan keluar dari hutan tersebut.
Setelah Andika pergi, Sunarsih kembali ke bentuk aslinya yang gaib.
Pa Sutrisno menatapnya dengan penuh kehangatan. "Terima kasih, Sunarsih, atas bantuanmu," ucapnya.
Sunarsih tersenyum. "Kamu selalu peduli pada orang lain, Pa Sutrisno. Itulah mengapa aku selalu setia padamu."
Mereka berdua kemudian melanjutkan malam mereka dengan menunggu kedatangan petualang-petualang lain yang tersesat di hutan Alas Roban, siap memberikan bantuan dengan syarat yang sama seperti yang mereka berikan pada Andika.