Subang Lawas

Subang Lawas Jejak Subang Tempo Doeloe
(2)

Then vs Now wates, pintu masuk ke Kawah Gunung Tangkuban Parahu.Pembangunan Jalan akses ke kawah Tangkuban Parahu ini di...
11/11/2023

Then vs Now wates, pintu masuk ke Kawah Gunung Tangkuban Parahu.
Pembangunan Jalan akses ke kawah Tangkuban Parahu ini ditentukan dari titik tertinggi jalan bandung Subang. yang saat itu merupakan perbatasan Karesidenan Priangan dan Pamanoekan en Tjiasemlanden. Dikemudian hari Pamanoekan en Tjiasemlanden ini menjadi kabupaten Subang.
Jalan sepanjang 4km ini dibangun atas prakarsa perkump**an Bandoeng Vooruit (Bandung maju) yang berkonsentrasi dibidang pariwisata. Pembangunan jalan ini menghabiskan dana sekitar 25000 gulden.
Jalan masuk ini kemudian dinamakan Hooglandweg sebagai penghargaan kepada W.H Hoogland sebagai ketua Perkump**an Bandoeng Vooruit, yang juga merupakan direktur Bank DENIS
Hooglandweg ini dibuka secara resmi pada September 1928 dan diberlakukan sistem tol untuk pembiayaan pemeliharaannya.
📸: Suzanne Hintermann

Pintu Masuk Kawah Gunung Tangkuban Parahu Mei 1985Tempat ini dikenal dengan nama "Wates" atau batas. Di era kolonial Wat...
31/10/2023

Pintu Masuk Kawah Gunung Tangkuban Parahu Mei 1985
Tempat ini dikenal dengan nama "Wates" atau batas. Di era kolonial Wates ini merupakan batas antara Pamanoekan en Tjiasemlanden dan Karesidenan Priangan, sampai sekarang Wates ini masih menjadi perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat.
Merujuk pada peta peta Kolonial Kawah kawah gunung Tangkuban Parahu itu masuk ke wilayah Kabupaten Subang.
Sayangnya, wisatawan lebih mengenal Kawah gunung Tangkuban Parahu ini berada di wilayah Bandung, padahal Kawah Tangkuban Parahu berada di wilayah Kabupaten Subang.

Pabrik teh lama Ciater hasil dari tangkapan layar video koleksi PeriscopeFilm berjudul   Island #. Video yang berdurasi ...
28/10/2023

Pabrik teh lama Ciater hasil dari tangkapan layar video koleksi PeriscopeFilm berjudul Island #. Video yang berdurasi 21 menit menampilkan beberapa perkebunan yg ada di kabupaten Subang. Perkebunan Kina dan Teh Ciater, Perkebunan Sisal tapioca Sukamandi, Perkebunan Kakao dan Kapuk Cikaum.
Pabrik teh Ciater merupakan pabrik teh termuda (1937) dan paling modern milik Pamanoekan en Tjiasemlanden (P&T Lands)
Tangkapan layar ini adalah bagian belakang Pabrik teh Ciater diambil dari arah barat ke timur. Tampak deretan perumahan Karyawan Perkebunan Ciater.
Kondisi sekarang Pabriknya sudah tidak ada. Tahun 1990 dipindahkan dengan alasan kapasitas yang lebih besar. Sisanya beberapa perumahan Karyawan masih ada.
Lokasinya di perempatan Sariater Sebrang Indomaret sebelah barat.

Societeit Soebang/ Wisma Karya tampak masih kelihatan baru setelah 4 tahun di resmikan. Arsitek Th Taen yang bekerja di ...
23/10/2023

Societeit Soebang/ Wisma Karya tampak masih kelihatan baru setelah 4 tahun di resmikan. Arsitek Th Taen yang bekerja di Biro Arsitek Fermont Cuypers. Tahun 1933
Source: Buku Arsitek di Nusantara karya Obbe Norbruis
UU

Proses pengerjaan Jalur Kereta yang melewati sungai Cipunagara Subang. Tahun 1910.Jalur Cikampek Cirebon yang melintasi ...
20/10/2023

Proses pengerjaan Jalur Kereta yang melewati sungai Cipunagara Subang. Tahun 1910.
Jalur Cikampek Cirebon yang melintasi kabupaten Subang ini di bangun oleh perusahaan kereta api Hindia-Belanda SS en T ( Staatsspoorwegen en Tramwegen in NederlandschIndië) dan mulai beroperasi pada tahun 1912. Jalur Lori P&T land sudah ada jauh sebelum jalur kereta api ini di bangun.
Di lintasan Subang dibangun beberapa statsiun diantaranya: Statsiun Cipunagara, Pagaden Baru, Cikaum, Pasirbungur dan Pringkasap Pabuaran.
Dalam lawatannya ke P&T Land tahun 1922. Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. Dirk Fock menaiki kereta api dari Batavia dan turun di stasiun Pasirbungur Purwadadi. Dalam dua hari kunjungan ke P&T Land Mr. Dirk Fock mengunjungi Kota Subang, Pabrik Teh Tambakan & Kassomalang, Bandara Kalijati dan meresmikan tugu di Blanakan.
📸:

Foto udara dan citra satelit Bendung Cipunagara Subang. Circa 1930 - 2023Bevloeiingswerken in de Tjipoenegara-rivier, We...
18/10/2023

Foto udara dan citra satelit Bendung Cipunagara Subang. Circa 1930 - 2023
Bevloeiingswerken in de Tjipoenegara-rivier, West-Java
sumber:

Atas: Tentara Belanda sedang beristirahat di depan Pabrik Teh Ciater saat Agresi militer Belanda ke 2 tahun 1948. Mungki...
13/10/2023

Atas:
Tentara Belanda sedang beristirahat di depan Pabrik Teh Ciater saat Agresi militer Belanda ke 2 tahun 1948. Mungkin kelelahan menghadapi para pejuang Republik Indonesia
Bawah:
Suasana Pabrik Teh ciater tahun 1980an.

Bendung Salamdarma Cipunagara Subang / Dam en   sluizen in de Tjipoenagara.Setelah sebagian besar tanah partikelir Paman...
12/10/2023

Bendung Salamdarma Cipunagara Subang / Dam en sluizen in de Tjipoenagara.
Setelah sebagian besar tanah partikelir Pamanoekan en Tjiasemlanden (P&T Lands) dibeli oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915-1920 seharga 17 juta Gulden terdiri dari pemukiman, lahan sawah, dan hutan hidrologis . Dari 212.900 ha. P&T Lands hanya menguasai sekitar 6600 ha di tahun 1920.
Di tahun 1923 pemerintah Hindia Belanda membangun infrastruktur Bendungan Salamdarma Cipunagara, untuk mengairi lahan lahan pertanian milik pemerintah di wilayah Cipunagara, Compreng dan Pusakanagara dan lahan persawahan yang berada di wilayah Indramayu Karesidenan Cirebon.
📸:

Anak anak Subang kota tampak asik bermain,mandi di saluran irigasi Jalan H. Agus Salim Perempatan Malandang Sompi.  Seki...
09/10/2023

Anak anak Subang kota tampak asik bermain,mandi di saluran irigasi Jalan H. Agus Salim Perempatan Malandang Sompi. Sekitar tahun 1948
Tentunya anak anak SubKot angkatan 70,80,90 akrab sekali dengan saluran irigasi ini, sebelum era Waterboom.
Cung Saha nu sok ngojay didieu, ngala remis, keuyeup, mulungan asem di gedong?

Rumah Pengawas Perkebunan Kina & Teh Panaruban Cicadas Segalaherang Subang. Milik Pamanoekan en Tjiasemlanden P&T Lands....
08/10/2023

Rumah Pengawas Perkebunan Kina & Teh Panaruban Cicadas Segalaherang Subang. Milik Pamanoekan en Tjiasemlanden P&T Lands. Circa 1900
Een opzichter van een onderneming te Panaroeban met personeel en paard in de tuin van de opzichterswoning.

Prasasti Astana Purwadadi Subang.Prasasti berangka tahun 1861 ini merupakan penghargaan kepada Maas Tjakra Pradja atas j...
16/09/2023

Prasasti Astana Purwadadi Subang.
Prasasti berangka tahun 1861 ini merupakan penghargaan kepada Maas Tjakra Pradja atas jasanya membuat saluran irigasi Tjoeroek Agong/Curug agung yang menguntungkan orang kecil. Atas perintah Toean P. W. Hofland.
Di tahun 1840 saat Hofland bersaudara membeli Pamanoekan en Tjiasemlanden ( P-en- T Land) membangun infrastruktur. Salah satunya saluran irigasi Tjoeroek Agong.
Hofland berhasil mengalirkan air dari Sungai Ciasem yang posisinya berada dibawah melalui tanah miring bukit Cikadu, melong, Jambelaer, Cinangling. Mengairi lahan persawahan dan perkebunan Dawuan, Wangunreja sampai ke Purwadadi.
Di penghujung tahun 1929 P&T yang saat itu sudah berganti kepemilikan merenovasi bendungan Curug Agung dan saluran irigasinya. Dan ditahun 1935 berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Cinangling.

Kantor pusat baru Pamanoekan- en Tjiasemlanden di Subang yang diresmikan pada 1939. Foto ini dimuat di halaman pertama "...
06/08/2023

Kantor pusat baru Pamanoekan- en Tjiasemlanden di Subang yang diresmikan pada 1939. Foto ini dimuat di halaman pertama "Bataviaasch Nieuwsblad" edisi 5 Juni 1939, sepanjang tiga kolom. Di halaman dua koran tersebut, ada sebuah reportase panjang mengenai acara peresmian kantor perusahaan itu yang dihadiri oleh para pembesar pemerintahan, perbankan, dan sebangsanya dari luar kota. Ratusan warga setempat ikut meramaikan acara itu. Reporter koran itu menyebut peristiwa itu sebagai "tonggak dalam sejarah Subang" (mijlpaal in de geschiedenis van Soebang). Saat itu P- en T adalah bagian dari Perusahaan Perkebunan Inggris-Belanda di Jawa (Anglo-Dutch Plantations of Java Ltd.) yang berpusat di London. Di Subang, P- en T menguasai sedikitnya 43 perkebunan yang mengeksploitasi lahan buat menanam teh, kopi, karet, dan lain-lain.
Foto diambil dari arah timur laut, sayangnya Tugu Lampu satu tidak terfoto
📸: Slide 1

Potret Societeit Soebang/Wisma Karya, diambil dari pintu gerbang depan. Terlihat tulisan WISMA KARYA dibagian tengah. se...
29/07/2023

Potret Societeit Soebang/Wisma Karya, diambil dari pintu gerbang depan. Terlihat tulisan WISMA KARYA dibagian tengah. sekitar tahun 1960-1970.
📸: Benny Darmodihardjo
Societeit

Sib gera latihan deui di Subang meh kuat pisik, siga jaman Abah Ohir.Urang Subang gera makalangan deui dikancah Sepakbol...
28/07/2023

Sib gera latihan deui di Subang meh kuat pisik, siga jaman Abah Ohir.
Urang Subang gera makalangan deui dikancah Sepakbola Nasional, hususna di PERSIB.
Tah ieu potre pemain legendaris PERSIB asal Subang
Kekey Zakaria asal Jalancagak, Ada yang masih ingat dengan gol indah salto atau tendangan "Balik Bandung" nya Kekey Zakaria yang terlihat dalam foto ?
Hari itu, di partai pembuka 6 Besar musim 1991/1992, duel klasik yang dinanti-nanti publik bola tanah air terjadi antara Persib Bandung versus Persebaya Surabaya. Duel ini begitu ditunggu mengingat persaingan ketat kedua tim sejak musim 1987/1988, puncaknya di musim 1989/1990 dimana Persib dan Persebaya bertemu di babak 6 Besar dan final, pemain asal Jalancagak ini di tahun 1994 Kekey Zakaria berhasil mengantarkan Persib mengangkat Trofi Juara Liga Indonesia Pertama.
- Anwar Sanusi asal wesel kota Subang yang pernah menjadi pemain Pangeran Biru pada era 1990-an itu meraih gelar bersama Persib pada kompetisi Perserikatan 1989/1990 dan Liga Indonesia 1994/1995.

Gelar lain yang diraih Anwar bersama Persib, ketika menjadi pelatih kiper pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014.
-Mulyana, pemain asal Tanjungsiang bergelar "Si beton" ini pernah menjadi Bek pencetak gol tersubur di persib pada Liga Indonesia 1999-2000 dengan lima gol.
- Enjang Rohiman, pemain asal Ciater ini merumput bersama Persib di tahun 2005 - 2006, Enjang sempat tampil membela Timnas Indonesia pada SEA Games 2001. Timnas Indonesia tidak memperoleh medali apapun setelah kalah di semi final dengan Timnas Thailand dan Timnas Myanmar. Enjang tampil dua kali pada ajang tersebut melawan Timnas Malaysia dan Timnas Vietnam

Hanya sebentar saya tinggal di kota Subang, mungkin hanya sekitar 10 bulan saja. Mendiang ayah "Rahimahullah" (semoga Al...
24/07/2023

Hanya sebentar saya tinggal di kota Subang, mungkin hanya sekitar 10 bulan saja. Mendiang ayah "Rahimahullah" (semoga Allah merahmatinya) pernah bertugas di kota ini, sekitar tahun 1981, saat itu saya masih duduk di bangku kelas 4 SD.

Subang adalah kota kecil, pada masa pemerintah Dutch East Indies, Subang merupakan kota perkebunan, banyak sekali terdapat bangunan Belanda bertebaran di dalam kota.

Tidak terkecuali dengan bangunan yang ada pada postingan saya kali ini. Dulu waktu saya masih tinggal di Subang, hanya demi melihat bangunan ini, saya rela p**ang sekolah jalan kaki, melewati beberapa blok dari rumah tinggal kami, demi memandang bangunan ini dari kejauhan.

Masyarakat kota Subang menjuluki rumah ini sebagai "The Big House" dan sampai sekarang masih banyak yang menganggap bahwa rumah ini adalah The Big House.

Akan tetapi, sebagian lagi dari masyarakat yang lain, menyangsikan anggapan tersebut. Pasalnya, rumah itu tidak lebih besar dari rumah-rumah tua lainnya.

Seharusnya rumah tuan tanah lebih besar dari rumah-rumah bawahannya meskipun sama-sama orang Eropa.

Kesangsian sebagian masyarakat akhirnya terjawab setelah ditemukannya sumber berupa "townplan kota Subang" yang menyebutkan bahwa lokasi "The Big House" yang sebenarnya adalah tepat di dalam sebuah lapangan yang kini dikenal sebagai alun-alun.

Sementara itu, rumah tua yang tadinya dianggap Big House tidak lain hanya rumah biasa yang ditinggali orang Eropa bawahan dari tuan tanah.
(Sumber : https://www.pasundanekspres.co/opini/big-house-istana-tuan-tanah-subang-di-masa-lalu/)

Foto diabadikan pada tahun 2018 dalam kondisi seperti rumah yang telah ditinggalkan, namun kondisi saat ini rumah tersebut telah direnovasi menjadi gedung pertemuan yang sangat indah, sesuai video di youtube. (Sumber : https://youtu.be/kRhIaD7bick).

Jadi ingin hunting foto ke Subang lagi... tunggu kondisi saya sembuh dan fit terlebih dulu, sekarang kondisi benar2 ambruk, pasca vaksin booster.
Caption:

Warga Subang belum banyak yang tahu bahwa lapang Bintang dulunya bekas lapangan Cricket dan Hockey (field hockey) olahra...
23/07/2023

Warga Subang belum banyak yang tahu bahwa lapang Bintang dulunya bekas lapangan Cricket dan Hockey (field hockey) olahraga yang menggunakan stick yang ujungnya bengkok untuk menggerakkan bola ini pernah ada di Subang.
Ini adalah potret club Hockey asal Subang teridiri dari pemain Eropa dan bumi putra berpoto bersama di lapangan Hockey yang sekarang menjadi lapangan bintang.
Club club' olahraga di bawah asosiasi olahraga P&T Lands diantaranya: club' sepakbola, cricket, Hockey, tennis, Rugby, Golf.
Makanya di setiap Onderneming/perkebunan milik P&T Lands seperti, Kassomalang, Ciater, serang Sari, wangureja, Pasirbungur, tambakan dll. Pasti ada lapangan Sepakbola dan tennis.

Hoofdkantoor Soebang. Kantor Pusat Pamanoekan en Tjiasemlanden (P&T Land) milik Anglo Dutch Plantation Java Ltd. Perusah...
14/07/2023

Hoofdkantoor Soebang. Kantor Pusat Pamanoekan en Tjiasemlanden (P&T Land) milik Anglo Dutch Plantation Java Ltd. Perusahaan swasta Inggris.
Di saat P.W. Hofland masih jadi pemilik P&T Lands, Hoofdkantoor berada di samping Kanan Big House, kalau sekarang kira kira di sebrang Masjid Agung Alun alun Kota Subang, Foto slide 2
Ketika keluarga Hofland tidak tercatat lagi sebagai pemilik dan P&T Land di jual ke perusahaan Swasta Inggris Anglo Dutch Plantation Ltd. Kantor Pusat dipindahkan ke sebrang Hospitaal Soebang (sekarang Rumah Sakit PTPN8). Mulai dibangun tahun 1936 dan baru diresmikan pada tahun 1939 oleh Resident Batavia
Kantor ini merupakan pusat dari 43 Perkebunan yang ada di Subang dan luar Subang sebelum meletus perang dunia kedua. Perkebunan yang berada di luar Subang tersebar di beberapak kabupaten di Jawa Barat dan Jawa tengah
P***a Perang Dunia kedua beberapa perkebunan yang di luar Subang hancur dan merugi karena Perang. Di tahun 1954 tersisa 16 Perkebunan yang ada di Subang diantaranya: Bukanagara, Kassomalang, Sarireja, Ciater, Serangsar, Tambakan, Jalupang, Manyingsal, Pasirbungur, Pasirmuncang, Subang, sumurbarang, Cigarukgak, Cipeundeuy, Wangunreja dan Sukamandi.
Sedangkan yang di luar Subang tersisa 7 perkebunan diantaranya: Bohong asih Sukabumi, Gunung Cempaka Cibeber, Kalimas Semarang, Neglasari Garut, Pagilaran Pekalongan dan Cukul Bandung.

Potret Nostalgia Pesantren Kilat Ramadhan Ikatan Remaja Masjid Desa Ciater di Masjid Al Mujahidin PTPN VIII. Tahun 1990 ...
14/07/2023

Potret Nostalgia Pesantren Kilat Ramadhan Ikatan Remaja Masjid Desa Ciater di Masjid Al Mujahidin PTPN VIII. Tahun 1990

Gedong Sinder Kassomalang Subang. Gedong ini berada di Desa Kassomalang Kulon. Satu komplek dengan bekas pabrik Teh dan ...
10/07/2023

Gedong Sinder Kassomalang Subang.
Gedong ini berada di Desa Kassomalang Kulon. Satu komplek dengan bekas pabrik Teh dan gedong gedong Kassomalang yang pernah di posting Subang Lawas.
Beberapa tahun ke belakang. Gedong ini tampak tidak terawat dan mau rubuh. Atas inisiatif (Pemuda Peduli Lingkungan) bekerjasama dengan BumDes Kassomalang dan PTPN VIII sebagai pemilik. Gedong ini di renovasi dan dijadikan wisata Sejarah Desa dan Perkebunan Kassomalang.
Kenapa dinamakan Gedong Sinder?
Karena Gedong ini dulunya merupakan Rumah Dinas Sinder Afdeling Perkebunan Teh Kassomalang
Setiap Perkebunan Teh, Karet dan Kina. Di Pimpin oleh Seorang Administrateur (ADM) dan EP (employe pertama) atau Kepala Tanaman sebagai Wakilnya. Kemudian Kepala ADSI (personalia), Sinder Pabrik dan Sinder Sinder Afdeling (Kepala Bagian).
Luas wilayah setiap Perkebunan. Dibagi menjadi beberapa Afdeling, Contoh: Perkebunan Ciater di bagi menjadi 4 Afdeling, diantaranya: Afdeling Ciater, Dawuan, Panaruban dan Jagarnaek. Nah, setiap Afdeling di Pimpin oleh seorang Sinder membawahi 2 Mandor Besar. Terdiri dari Mandor besar Petik/panen dan Mandor besar Pemelihara.
Mandor besar Petik, membawahi 4-5 Mandor Petik dengan jumlah karyawan pemetik sekitar 40-50 orang Per Mandor. Sedangkan Mandor Besar Pemelihara, membawahi Mandor Hama tanaman (ngobat) dan Mandor Babad Gulma.

Potret Gedong Tengger Agung Sagalaherang Subang dari tahun 1920 - 1948.Gedong Tengeragung tidak seterkenal Big House yan...
02/07/2023

Potret Gedong Tengger Agung Sagalaherang Subang dari tahun 1920 - 1948.
Gedong Tengeragung tidak seterkenal Big House yang melegenda di masyarakat Subang. Tapi, di sinilah Ibu Kota Pusat Pemerintahan P&T Lands Sejak dikuasai Hofland Brother sampai tahun 1858.
Gedong ini sudah hancur tanpa bekas, tempatnya pun sulit di kenali. Tidak diketahui kapan Gedong ini hancur. Di masa revolusi kemerdekaan Gedong ini masih berdiri kokoh dan di kuasai oleh Tentara Belanda.
Menurut beberapa kesaksian warga sekitar. Gedong ini berada di selatan Lapangan Sepakbola Tengger Agung Sagalaherang.

Potret kedatangan Jamaah Haji asal Indonesia di Tanjung Priok. 1948Happy eid Mubarak 1444  H
29/06/2023

Potret kedatangan Jamaah Haji asal Indonesia di Tanjung Priok. 1948
Happy eid Mubarak 1444 H

BIG HOUSE SOEBANGSebelum rilis video Big House yang kami temukan di internet. Kami unggah kembali Peta lokasi dan foto-f...
19/06/2023

BIG HOUSE SOEBANG
Sebelum rilis video Big House yang kami temukan di internet. Kami unggah kembali Peta lokasi dan foto-foto Big House dari berbagai sudut mulai dari penghujung abad ke 19 sampai tahun 1930-an. Untuk mencari kesesuaian antara foto-foto lawas dan Video yang kami temukan.
Sampai sekarang, mungkin warga Subang masih banyak yang belum mengetahui lokasi tepat keberadaan Big House. Di tahun 2000-an ketika kami masih duduk di sekolah menengah. Warga kota Subang mengira bangunan yang ada di Jalan Ade Irma perempatan malandang sompi itu sebagai bangunan Big House. Waktu itu kami berpikir kok terlalu sederhana untuk tempat tinggal seorang tuan tanah atau Pusat pemerintahan. Tentunya sangat wajar sekali banyak yang mengira ngira tentang lokasi keberadaan Big House. Karena Big House hancur sudah lama sekali, saat revolusi perang Kemerdekaan ditahun 1947.
Di tahun 2009 ketika awal awal Warnet masuk desa hehe. Rasa penasaran kami yang terus berkecamuk tentang Sejarah Subang mulai tersalurkan. Menjadi gelandangan Warnet dan sesekali menjadi Operator, kami mencari apapun yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu yang terjadi di Subang. Sampai akhirnya kami menemukan foto-foto lawas & peta lokasi Big House yang berada di Utara Alun-alun Subang. Dan di tahun 2019 kami membuat Akun Instagram Subang Lawas.

Momen langka. Kunjungan Legenda Sepakbola Dunia Zinedine Zidane  ke Desa Cisaat Kec. Ciater Subang. 7 Juli 2007Zidane be...
06/06/2023

Momen langka. Kunjungan Legenda Sepakbola Dunia Zinedine Zidane ke Desa Cisaat Kec. Ciater Subang. 7 Juli 2007
Zidane bermain sepak bola bersama anak anak di lapangan Sepakbola Dusun Cerelek Desa Cisaat. Sekarang Lapangan ini dinamakan Lapangan Sepakbola Zinedine Zidane.
Cung barudak nu Aya Dina foto
📸: ANTARA, Detik, Enjang Witarsa

Mooi Subang. Suasana aktivitas petani menanam padi di sawah. Subang 05-05-1996📸: Ben Davies Via Getty Images
28/05/2023

Mooi Subang. Suasana aktivitas petani menanam padi di sawah. Subang 05-05-1996
📸: Ben Davies Via Getty Images

Pabrik Teh Ciater pada medio 1990. Masih dalam naungan PTP XIII, sebelum berganti nama menjadi PTPN VIII.Pabrik teh ini ...
21/05/2023

Pabrik Teh Ciater pada medio 1990. Masih dalam naungan PTP XIII, sebelum berganti nama menjadi PTPN VIII.
Pabrik teh ini dibangun untuk menggantikan Pabrik teh lama peninggalan P&T Lansd yang dibangun pada tahun 1934 dan beroperasi tahun 1937, dengan kapasitas 900 ton teh kering/tahun.
Perkebunan teh Ciater merupakan salah satu perkebunan yang menghasilkan produksi. maka pada tahun 1989. Direksi PTP XIII memutuskan untuk membangun Pabrik teh Baru, dengan kapasitas pengolahan lebih banyak(-+60-70 ton/hari basah).
Slide kedua foto bukit santiong diambil dari arah Pabrik ke Utara. Bukit ini merupakan bekasa kuburan orang Eropa, seiring dengan perluasan kebun teh, Kuburan ini hilang tanpa bekas. Sekarang bukit ini menjadi Wisata Paralayang Santiong Ciater.
📸: Lars Plougmann
, teaplantation

Bagi orang Sunda yang hidup sekitar tahun 1960-an pasti tidak asing dengan nama Titim Fatimah. Seorang seniwati legendar...
17/05/2023

Bagi orang Sunda yang hidup sekitar tahun 1960-an pasti tidak asing dengan nama Titim Fatimah. Seorang seniwati legendaris asal Subang yg tidak saja terkenal di Jawa Barat tapi juga di seantero nusantara. Maestro sinden, yang kehadirannya selalu ditunggu oleh ribuan penggemarnya dimanapun ia manggung.

Konon, ketika beliau baru turun dari mobil saja para penggemarnya sudah mengerubunginya. Ini seringkali membuat petugas keamanan kewalahan menjaga sang primadona saat itu.

Ketika Titim Fatimah mulai membawakan sebuah tembang, semua penonton seakan terhipnotis menyimak suara merdunya dan biasanya selalu diakhiri dengan riuh tepuk tangan penonton. Begitu menjadi primadonanya Titim saat itu, bahkan para penggemarnya berani memberi saweran bukan hanya uang tetapi juga ada yang berani memberi mobil hingga rumah miliknya demi Titim.

Dipuncak karirnya, selain menjadi sinden pada acara kliningan dan wayang golek di pelosok Jawa Barat, Titim juga menjadi langganan pengisi acara di gedung pentas Museum Pusat Jakarta bersama grup Seni Sunda Studio RRI Jakarta. Beliau juga pernah ikut terlibat dalam film nasional berjudul Si Kembar (1961) produksi Gema Masa Film. Bahkan presiden Soekarno kerap kali mengundangnya ke Istana untuk nyinden di depan tamu negara. Selain itu, ternyata sebelum dikenal menjadi raja dangdut, H. Rhoma Irama juga pernah beberapa kali berduet dengan Titim Fatimah menyanyikan lagu-lagu sunda.
Pada puncak karirnya tersebut honor yang diterimanya sekali manggung bisa melebihi honor penyanyi pop yang terkenal saat itu. Pop**aritasnya tersebut menjadikannya sinden paling terkenal dan paling sukses secara financial sepanjang masa. Kekayaan hasil jerih payahnya tersebut selain digunakannya untuk menunaikan ibadah haji, digunakan p**a untuk merintis perusahan peternakan ayam dan perusahaan taksi.  Selain itu sebagian hartanya juga digunakan untuk membangun Sekolah Dasar di Jalan Cagak yang merupakan kampung halamannya dengan nama SD Titim Fatimah, yang masih digunakan hingga saat ini.
Titim Fatimah lahir di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1938. Pada usia 5 tahun, ia dibawa kembali ke kampung halaman orangtuanya H. Damri Sumarta ke Jalan Cagak, Subang.

Sebuah potret keluarga koleksi National Gallery of Australia  nampak berpose di bawah Patung Sang Tuan tanah Subang P. W...
09/05/2023

Sebuah potret keluarga koleksi National Gallery of Australia nampak berpose di bawah Patung Sang Tuan tanah Subang P. W Hofland sekitar tahun 1930
Patung Hofland saat itu masih di pajang di depan Societeit Soebang(Wisma Karya) tepatnya di sekitar lampu stopan.
Sepeninggal Hofland 1872. sebagai tanda hormat, keluarganya membuatkan Patung perunggu Tuan Hofland yang dibuat di Bruxelles tahun 1878 oleh A. Cartier.
Awalnya Patung Hofland berada di halaman gedong Big House sebelah Utara alun alun Subang lalu dipindahkan Ke Halaman Wisma Karya, kemudian dipindahkan lagi ke Kuburan Hofland di Kerkhof Sukamaju.
Sekitar tahun 2000an Patung Hofland sempat dicuri dari Kerkhof Sukamaju, untungnya patung itu dapat diselamatkan sebelum sampai ke orang yang tidak bertanggung jawab.

Berziarah ke makam Raden Rangga Martayuda Demang Batoe Sirap dan makam para Demang/wedana Cisalak. Yang berada dalam sat...
06/05/2023

Berziarah ke makam Raden Rangga Martayuda Demang Batoe Sirap dan makam para Demang/wedana Cisalak. Yang berada dalam satu komplek di Astana gede Gomati Sukakerti Kecamatan Cisalak Subang
Rd. Martayuda lahir pada tahun 1790. Menjadi seorang Demang saat usianya 26 tahun sampai meninggal pada hari Jum'at 13 Juni tahun 1856.
Selama 40 tahun memimpin Batoe Sirap banyak peninggalan penting yang bermanfaat bagi warga Batoe Sirap, salah satunya Jalan pedati dari Darmaga-Bukanagara dan Bukanagara-Puncak Eurad perbatasan Afdeling Krawang dengan Karesidenan Priangan (saat ini perbatasan Kabupaten Subang-Kabupaten Bandung Barat) -+ sepanjang 25 Km untuk akses jalan pengangkutan Kopi dan hasil bumi lainya ke Atelier Kota Subang.
Jan Ten Brink dalam bukunya "Drie Reisschetsen" menceritakan dalam kunjungannya ke Batoe Sirap tahun 1861 lima tahun setelah Rd. Martayuda meninggal. Saat tiba di Batoe sirap, brink diajak oleh Demang Rd. Madia Kusumah untuk mengunjungi sebuah bukit di Tjisalak tempat Martayuda dikuburkan, melihat nisan secara langsung dan diberi terjemahannya langsung oleh J.T Hofland Administrator Kadeamangan Segalaherang dan Batoe Sirap.
Wilayah Batoe sirap sekarang adalah yang menjadi kecamatan Cisalak dan Tanjung Siang Kabupaten Subang yang di mekarkan di masa Orde Baru.

Berziarah ke makam Raden Rangga Martayuda Demang Batoe Sirap dan makam para Demang/wedana Cisalak. Yang berada dalam sat...
06/05/2023

Berziarah ke makam Raden Rangga Martayuda Demang Batoe Sirap dan makam para Demang/wedana Cisalak. Yang berada dalam satu komplek di Astana gede Gomati Sukakerti Kecamatan Cisalak Subang
Rd. Martayuda lahir pada tahun 1790. Menjadi seorang Demang saat usianya 16 tahun sampai meninggal pada hari Jum'at 13 Juni tahun 1856.
Selama 40 tahun memimpin Batoe Sirap banyak peninggalan penting yang bermanfaat bagi warga Batoe Sirap, salah satunya Jalan pedati dari Darmaga-Bukanagara dan Bukanagara-Puncak Eurad perbatasan Afdeling Krawang dengan Karesidenan Priangan (saat ini perbatasan Kabupaten Subang-Kabupaten Bandung Barat) -+ sepanjang 25 Km untuk akses jalan pengangkutan Kopi dan hasil bumi lainya ke Atelier Kota Subang.
Jan Ten Brink dalam bukunya "Drie Reisschetsen" menceritakan dalam kunjungannya ke Batoe Sirap tahun 1861 lima tahun setelah Rd. Martayuda meninggal. Saat tiba di Batoe sirap, brink diajak oleh Demang Rd. Madia Kusumah untuk mengunjungi sebuah bukit di Tjisalak tempat Martayuda dikuburkan, melihat nisan secara langsung dan diberi salinan terjemahannya langsung oleh J.T Hofland Administrator Kadeamangan Segalaherang dan Batoe Sirap.
Wilayah Batoe sirap sekarang adalah yang menjadi kecamatan Cisalak dan Tanjung Siang Kabupaten Subang yang di mekarkan di masa Orde Baru.

Suasana Perkebunan Teh dan Kina Bukanagara Cisalak Subang tahun 1901 - 2023.Setelah 122 tahun posisinya tidak banyak ber...
02/05/2023

Suasana Perkebunan Teh dan Kina Bukanagara Cisalak Subang tahun 1901 - 2023.
Setelah 122 tahun posisinya tidak banyak berubah, deretan bedeng/perumahan karyawan sebelah kanan jalan, masih jadi jadi perumahan karyawan walaupun sudah banyak yang tidak terawat.
Pohon pohon besar di bukit, kebun teh dan jalan menuju Lembang masih seperti dulu, kecuali sebelah kiri jalan menjadi pabrik teh dan gedong Belanda yang saat itu belum di bangun.
Foto tahun 1901 diambil saat wisatawan S. Grigorieff en Isabella Nieuwkerk berbulan madu di Bukanagara Pamanoekan en Tjiasemlanden atau Kabupaten Subang sekarang.

   with Ilustrasi karya Is van Mens pada 1928 yang memperlihatkan lanskap Subang yang ditandai dengan patung Peter Willi...
29/04/2023

with
Ilustrasi karya Is van Mens pada 1928 yang memperlihatkan lanskap Subang yang ditandai dengan patung Peter William Hofland di tengah latar belakangnya. Ilustrasi ini dimuat bersama sebuah artikel surat kabar tentang profil perusahaan di Subang yang dirintis oleh Hofland dalam HET NIEUWS VAN DEN DAG edisi Rabu, 26 September 1928. Hofland -- namanya seperti Belanda -- adalah pengusaha Inggris yang pada paruh kedua abad ke-19 mendapat konsesi lahan budidaya yang amat luas di Subang dari pemerintah Hindia Belanda. Di situ dia membuka usaha perkebunan karet, teh, dan sebagainya. Lahan perkebunan Pamanoekan- en Tjiasem-landen (P- en T) membentang dari wilayah pesisir utara Laut Jawa hingga lereng utara Tangkubanparahu.

Masih di gedong yang sama, bagian belakang Gedong Kassomalang saat Agresi militer Belanda kedua.Tampak kendaraan militer...
28/04/2023

Masih di gedong yang sama, bagian belakang Gedong Kassomalang saat Agresi militer Belanda kedua.
Tampak kendaraan militer terparkir di halaman gedong.

Gedong Perkebunan Kassomalang milik P&T Land saat Agresi militer Belanda kedua.
27/04/2023

Gedong Perkebunan Kassomalang milik P&T Land saat Agresi militer Belanda kedua.

Suasana Pesantren Ramadhan di komplek Perguruan Muhammadiyah Subang. Sekitaran tahun 1990an .
15/04/2023

Suasana Pesantren Ramadhan di komplek Perguruan Muhammadiyah Subang. Sekitaran tahun 1990an .

Tugu "Selamat datang di kota Subang dan Patung Sisingaan" Jalan dua Ranggawulung Pasir Kareumbi dari arah Bandung.Tugu d...
06/04/2023

Tugu "Selamat datang di kota Subang dan Patung Sisingaan" Jalan dua Ranggawulung Pasir Kareumbi dari arah Bandung.
Tugu dan patung Sisingaan sudah berganti menjadi Tugu Leuit.
📸: Credit/Hapus DM

Kondisi dulu dan sekarang Pemakaman orang Eropa/ Kerkhof Sukamaju Kota Subang. Tampak Pusara P. W. Hofland di pojok kiri...
28/03/2023

Kondisi dulu dan sekarang Pemakaman orang Eropa/ Kerkhof Sukamaju Kota Subang. Tampak Pusara P. W. Hofland di pojok kiri atas sang Tuan tanah saat itu, yang meninggal tahun 1872.
Uniknya, di sebrang Kerkhof ini ada pemakaman umum Dungus Wiru khusus Bumi Putra. Kedua pemakaman ini merupakan pemakaman Eropa dan pribumi yang paling tua di Kota Subang.

R.H. Atju Syamsudin17 July 1928-25 May 2001Lokasi Makam : TMP Cikutra BandungBupati Subang ke-1 (pertama) (1967-1978)Pad...
11/03/2023


R.H. Atju Syamsudin
17 July 1928-25 May 2001

Lokasi Makam : TMP Cikutra Bandung

Bupati Subang ke-1 (pertama) (1967-1978)
Pada 29 Juni 1968 dikeluarkan Undang-undang No.4 tahun 1968 yang membagi Kabupaten Purwakarta menjadi dua kabupaten, yakni Kabupaten Purwakarta berkedudukan di Purwakarta dan Kabupaten Subang berkedudukan Subang.
Kabupaten Purwakarta dengan wilayah Kewedanaan Purwakarta, Wanayasa, Plered, Campaka di tambah dua desa dari Kabupaten Karawang dan Cianjur. Sedangkan wilayah kabupaten Subang, yaitu kewedanaan Subang, Sagalaherang, Ciasem, Pamanukan, Kalijati, Pagaden, Binong, Pabuaran, Cisalak, Purwadadi
Di masa Kolonial distrik Purwakarta dan distrik Pamanoekan en Tjiasemlanden (P&T Land)/Subang secara administratif masuk ke wilayah Afdeling Krawang Karesidenan Batavia. Pada saat revolusi kemerdekaan kedua distrik tersebut di gabung Menjadi Kabupaten Karawang Timur, yang di kemudian hari berganti nama menjadi Kabupaten Purwakarta. Sejak saat itu dari 5 April 1948 -1968 Kota Subang dijadikan sebagai ibu kota Kabupaten Karawang timur maupun Kabupaten Purwakarta. Inilah yang menjadi alasan hari jadi Kabupaten Subang jatuh tanggal 5 April 1948 pada saat Bupati pertama Kabupaten Karawang Timur yaitu Danta Ganda Wikarma Atas pertimbangan sejarah perjuangan.
Kabupaten Karawang Timur maupun Kabupaten Purwakarta lama sebagian besar wilayahnya berada di Subang. Maka setelah pemekaran R. Atju Syamsuddin yang tadinya Bupati Kabupaten Purwakarta lama secara otomatis menjadi Bupati Pertama Kabupaten Subang, berdasarkan pasal 6 Undang undang No. 4 tahun 1968
Sedangkan Kabupaten Purwakarta dijabat oleh Bupati RH.Sunaryo Ronggowaluyo 1968-1969,merupakan bupati pertama Kabupaten Purwakarta. Setelah pemisahan kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang Pelantikannya bersamaan dengan peresmian Kabupaten Purwakarta.
Repost:

Masjid tua dengan desain unik di komplek perumahan perkebunan teh tambakan/Tambaksari PTPNVIII Jalancagak Subang
05/02/2023

Masjid tua dengan desain unik di komplek perumahan perkebunan teh tambakan/Tambaksari PTPNVIII Jalancagak Subang

Potret lawas gedong di Komplek Perkebunan Teh Kassomalang. Sekitar tahun 1948
31/01/2023

Potret lawas gedong di Komplek Perkebunan Teh Kassomalang. Sekitar tahun 1948

Address

Subang

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Subang Lawas posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Subang Lawas:

Videos

Share


Other News & Media Websites in Subang

Show All