09/09/2022
πππππππ πππ ππππππ ππππππππ πππππ πππ πππ πππ πππ§ ππππππ
BBM naik lagi, harga melambung tinggi, susu tak terbeli, orang pintar cabut subsidi, anak kami mungkin kurang gizi.
Kenaikan harga BBM bukanlah cerita sekali dalam perjalan panjang Indonesia sebagai negara dan bangsa. Disetiap era kepemimpinan Presiden RI kerap diwarnai kenaikan harga BBM. Jadi bukan hanya di era kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden RI.
Namun kita akan menilik cerita yang tersaji dibalik peristiwa kenaikan harga BBM, siapa yang berada dibarisan pro dan kontra. Mari kita tilik cerita kenaikan harga BBM diera SBY dan Jokowi.
Kenaikan BBM Era Pemerintahan SBY
1. Kenaikan BBM pada Maret 2005
2. Kenaikan BBM pada Oktober 2005
3. Kenaikan BBM pada Mei 2008
4. Kenaikan BBM pada Juni 2013
Kenaikan BBM Era Pemerintahan Jokowi
1. Kenaikan BBM pada November 2014
2. Kenaikan BBM pada Oktober 2018
3. Kenaikan BBM pada Maret 2022
4. Kenaikan BBM pada September 2022
Catatan ini menunjukan pada masa pemerintahan baik era SBY dan Jokowi sebanyak 4 kali mengeluarkan kebijakan menaikan harga BBM.
Selanjutnya kita akan menilik siapa yang memainkan peran pro dan kontra. Tentu untuk menarik simpul siapa pemeran yang pro dan yang kontra, terlebih dahulu kita amati siapa berkoalisi dengan siapa. Pada masa periode pertama SBY, koalisi yang terbangun adalah Partai Demokrat, PBB dan PKPI. Lalu pada periode kedua SBY membangun koalisi dengan Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB.
Sementara di era pertama Joko Widodo, membangun koalisi bersama PDI-Perjuangan, PKB, Hanura, Nasdem. Selanjutnya pada periode kedua Joko Widodo membangun koalisi bersama 10 partai politi yakni, Koalisi ini didirikan oleh sepuluh partai politik yakni, PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, PKB, PPP, Partai Hanura, PSI, Partai Perindo, PKPI, dan PBB.
Nah, selanjutnya kita lihat siapa yang memain peran sebagai pelakon kontra pada saat pemerintahan era SBY menaikan harga BBM. Tentu kita semua mengetahui bahwa PDI-Perjuangan memainkan peran itu dengan begitu bagus.
Lalu siapa yang berada di posisi pro kenaikan harga BBM tentu partai-partai yang berkoalisi dengan SBY, sudahlah tentu Partai Demokrat dan PKS pada periode pertama dan kedua kedua partai itu mendapat porsi Menteri.
Kemudian kini diera Jokowi siapa yang memainkan dua peran tersebut. Tentulah juga kita ketahui, peran Kontra diambil oleh Demokrat dan PKS, dan yang pro tentulah PDI-Perjuangan.
Lantas apa artinya dari semua ini, maka perlu kita ketahui bersama bahwa kedua pelaku pro dan kontra tersebut hanya sedang memainkan peranan disetiap masanya, bukan soal pro rakyat. Ini hanya soal berganti peranan semata.
πͺππππππ π―ππ
ππππ πΊππππππππ