Kabar Hukum & Keadilan

Kabar Hukum & Keadilan Hadirkan berita terkini, faktual tanpa hoax

19/06/2024

Tetap Melawan, Mengenang Yayan Guntur 49: Pejuang Demokrasi dan Hak Rakyat

Oleh: Agusto

Sekitar pukul 7.30 WIB tanggal 17 Juni 2024 pagi, saya membaca pesan berita duka di WAG Indemo dari Mas Isti Nugroho: Yayan Guntur 49 telah berpulang pada 16 Juni 2024 malam, menghadap Allah SWT, pemilik Bumi Pertiwi dan alam semesta. Kabar ini telah menjawab banyak pertanyaan rekan-rekan aktivis, terutama dari Indonesia Demokrasi Monitor (Indemo) Hizbullah, Prodem, dll, karena hampir setahun tak melihat Pak Yayan di setiap aksi perlawanan terhadap rezim penguasa.

Dalam setiap lembar sejarah perjuangan demokrasi dan hak-hak rakyat Indonesia, nama Yayan Guntur 49 tercatat dengan tinta emas. Salah satu aktivis yang konsisten dan penuh semangat, Yayan kerap hadir di garis depan setiap perlawanan terhadap tindakan semena-mena kekuasaan. Dengan kesederhanaan syair dan chord yang menari di atas gitar elektriknya, ia mengobarkan semangat perjuangan lintas isu dan organisasi.

Yayan adalah satu dari banyak sosok yang mampu menyulut api semangat dalam setiap aksi, lewat lagu-lagu perjuangan Nasional seperti lagu Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Bagimu Negeri, dll. Dari catatan Adnan Balfas (di WAG Indemo), aktifis pro Demokrasi yang juga Penyiar Radio "Politik" gaya permainan gitar Yayan yang beraliran jazz progresif mampu menyajikan racikan petikan gitar yang berbeda.

Yayan, Semangat Keberanian dan Kesederhanaan

Tak banyak musisi pada umumnya dapat tampil dalam keadaan serba minim, salah satu momen yang penulis kenang dari Almarhum Pak Yayan adalah ketika ia turut serta dalam aksi keprihatinan terhadap kebijakan ekonomi Presiden Jokowi, sekitar tahun 2016-an. Pada saat itu, nilai rupiah merosot tajam terhadap dollar, menimbulkan keresahan di kalangan rakyat. Di seberang Istana Presiden, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Yayan dengan gitarnya menyemangati para aktivis lain yang tergabung dalam aksi "Menolak Jokowi", dengan lagu-lagu perjuangan nasional dan berbagai orasi.

Dibawah penjagaan ketat aparat Polisi, tiba-tiba suara gitar yang mengalun dari speaker aktif terhenti. Baterai habis, tapi Yayan tidak kehabisan akal. Dengan sigap, ia menarik kabel yang telah dipersiapkan, menghubungkan speaker aktifnya ke aki (power suplai) mobil milik Mas Sri Bintang Pamungkas yang diparkir dekat situ. Tanpa hambatan, Yayan melanjutkan mengiringi lagu2 yang menyuarakan semangat perjuangan. Baginya dan aktifis lainnya, kondisi ini bukanlah penghalang, melainkan tantangan yang harus diatasi dengan kreativitas dan semangat.

Yayan memang bukan artis industri terkenal, namun dalam jiwanya mengalir ketulusan membela hak-hak rakyat, meski dirinya kerap menghadapi keadaan ekonomi, dan tekanan politik yang sulit. Yayan adalah salah satu contoh aktifis seni musik Indonesia lainnya.

Yayan dan Aktifis Musik Dunia

Di kancah internasional kita mengenal aktifis musik Jimmi Hendrix, John Lennon, Bob Dylan, Joan Baez, Nina Simone, Marvin Gaye, Rage Against the Machine, Bono (U2), dan Tracy Chapman. Mereka telah memperjuangkan hak-hak rakyat dan keadilan sosial melalui musik mereka. Bob Dylan menjadi suara generasi 1960-an dengan lagu-lagu yang mendukung gerakan hak-hak sipil dan anti-perang. Joan Baez, seorang penyanyi folk, berperan penting dalam gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat, sering tampil di acara protes dengan lagu "We Shall Overcome".

Seperti halnya Yayan Guntur 49, Nina Simone menggunakan musiknya untuk mengadvokasi hak-hak sipil dan keadilan sosial, dengan lagu "Mississippi Goddam" sebagai respons terhadap pembunuhan aktivis hak-hak sipil. Marvin Gaye, melalui albumnya "What's Going On", mengkritik ketidakadilan dan perang, menginspirasi banyak orang untuk perubahan. Rage Against the Machine dikenal dengan lirik yang mengkritik pemerintah dan kapitalisme, menjadi soundtrack bagi gerakan-gerakan protes global. Bono, vokalis U2, menggunakan ketenarannya untuk mengadvokasi isu-isu global seperti kesadaran tentang AIDS. Tracy Chapman menyuarakan ketidakadilan sosial dan ekonomi melalui lagu-lagu seperti "Talkin' 'bout a Revolution".

*Tantangan Gerakan Sipil Saat Ini*

Dalam menghadapi carut-marutnya politik kekuasaan saat ini, cara Yayan Guntur 49 dalam memperjuangkan hak sipil adalah tradisi yang telah lama dilakukan oleh berbagai gerakan aktivis sebelum Indonesia Merdeka, dan juga terjadi di berbagai belahan dunia. Secara fakta, gerakan tersebut tak bisa dipisahkan dengan gerakan politik dan diplomasi. Selalu diperlukan kerja sama semua elemen untuk menyatukan dan menyamakan visi gerakan melawan ketidakadilan.

Pola gerakan inilah yang kini kita rasakan bersama mulai luntur, sehingga tak dipungkiri gerakan era sekarang menghadapi kendala yang panjang. Kelompok perjuangan terkotak-kotak, dengan segala kepentingan yang beraneka ragam. Dulu era 90an kita mengenal Foker (Forum Kesenian Rakyat) yang salah satunya dimotori Marlin Dinamikanto (PIJAR), Alm.Ucup Akar, Total, dan beragam komunitas seniman jalanan Jakarta dan daerah lainnya, mampu memberikan edukasi dan kesadaran kebangkitan perlawanan terhadap penindasan lewat kafe, Bis Kota, dll tempat mereka menyampaikan aspirasi (sekarang eranya Sosmed). Kemudian komunitas musik Reage yang dimotori oleh Mudjib Hermani (Sekjen Prodem) dkk Save TIM (Perlawanan Seniman Taman Ismail Marzuki terhadap Kekuasaan). Ini contoh-contoh pergerakan yang seharusnya masih ada dan tumbuh.

Tak hanya FOKER, PIJAR, pada masanya, kini era digital informasi pun banyak tumbuh band berlatar perjuangan hak sipil seperti EFEK RUMAH KACA, NAVICULA, TONI RASTAVARA, ELPAMAS, POWERSLAVES, RIF, SUPERMAN IS DEAD, dll. Baru-baru ini bagaimana Band Navicula melakukan protes atas jalannya Water Forum Internasional 2024 di Bali yang secara fakta tidak akomodatif menerima pendapat publik tentang managemen air dalam konteks sumber alam bagi rakyat serta soal pertambangan yang banyak mengorbankan masyarakat adat dan lingkungan hidup, seperti kasus pengrusakan hutan di Papua untuk kepentingan bisnis minyak Sawit.

Bila kita amati, tak semua hambatan gerakan perjuangan masyarakat sipil terjadi akibat perbedaan atas pandangan para pegiat lingkungan, sosial politik, HAM, Demokrasi, dll. Namun terjadi oleh adanya upaya eksternal untuk mengaburkan gerakan yang murni ke arah yang menyimpang agar terjebak pada soal kekuasaan, bukan ke arah kemerdekaan hak rakyat.

Lawan Penindasan

Kepergian Yayan Guntur 49 tak akan mengurangi semangat keberanian yang ia tunjukkan sebagai inspirasi bagi generasi muda. Perlawanan terhadap penindasan semena-mena atas hak-hak sipil tidak boleh berhenti.

Strategi pola gerakan boleh berubah, namun nilai prinsip perjuangan demokrasi, HAM tak boleh bergeser sebagai tujuan perjuangan rakyat dalam mengakkan kebenaran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Inilah yang sesungguhnya harga mati, sebagaimana yang dituangkan dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selamat jalan, Yayan Guntur 49. Engkau telah menunjukkan bahwa mati satu tumbuh seribu. Langkah mu akan selalu dikenang sebagai simbol perlawanan dan inspirasi bagi mereka yang terus berjuang demi demokrasi dan hak-hak rakyat, sebagaimana kita mengenang langkah aktifis senior terdahulu.

Antara Izin Tambang, Jokowi, dan Prabowo: Tantangan dan Resiko bagi Organisasi KeagamaanBaru-baru ini, Presiden Joko Wid...
12/06/2024

Antara Izin Tambang, Jokowi, dan Prabowo: Tantangan dan Resiko bagi Organisasi Keagamaan

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai sebuah gerakan baru yang cukup kontroversial dengan memberikan izin tambang kepada organisasi keagamaan, termasuk Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi, baik positif maupun negatif, dan membuka diskusi tentang peran organisasi keagamaan dalam sektor bisnis ekonomi.

Selengkapnya;

Oleh: Agusto Sulistio – Pegiat Sosmed. Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai sebuah gerakan baru yang cukup kontroversial dengan…

Indonesia Democracy Monitor (InDemo). Left - Right: Dodo Asrianti, Herdi Sahrasad, Adhie Masardi, Isti Nugroho, Rinjani,...
20/05/2024

Indonesia Democracy Monitor (InDemo). Left - Right: Dodo Asrianti, Herdi Sahrasad, Adhie Masardi, Isti Nugroho, Rinjani, Hariman Siregar, Eggi sudjana, Bursah Zarnubi, Marlin Dinamikanto, Beathor Surjadi, Adi, Kang Dayat, Syahganda Nainggolan, Agusto, Adnan Balfas, Hatta Taliwang, Tia Dharma, Hendri Harmen...

At the meeting on Friday, May 17, 2024, in Lautzhe basecamp, founder Indemo our Hariman Siregar emphasized the importance of continually advocating for the rule of law. He stressed that the fight for reform and change must remain steadfast and upright, and cautioned against seeking attention merely to be invited to join the ruling regime.

20/03/2023

*Rizal Ramli dan Gaya Kepemimpinannya.*

_Oleh: Agusto Sulistio - Pegiat Sosmed, Mantan Tim Monitoring Bantuan Beras Warga Miskin DOLOG Prov.Jawa Tengah (1999 - 2002)._

Menarik untuk diulas lebih dalam terkait isi pesan poster "meme" yang diunggah oleh salah satu kawan pada suatu whatasapp group.

Isi pesan meme itu menyampaikan secara singkat gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh Dr. Rizal Ramli, seorang tokoh ekonom nasional yang terbukti nyata buktikan keberhasilannya dalam menyelamatan ekonomi nasional ditengah krisis politik dan ekonomi diawal reformasi, disamping membangun peningkatan ekonomi Indonesia.

Rizal Ramli (RR) menerapkan gaya kepemimpinannya dengan "Lead by Heart, Lead by Head, dan Lead by Hand" serta enam hal prinsip seorang pemimpin.

Berikut pendalamannya yang telah penulis rangkum dari berbagai langkah kebijakan yang diambil Rizal Ramli saat menjabat beragam posisi penting dan strategis yang negara berikan kepadanya.

Lead by heart, adalah seorang pemimpin yang memimpin dengan hati dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan bawahannya.

Lead ny Head, asalah seorang pemimpin yang menggunakan memimpin pikirannya untuk mengambil keputusan berdasarkan analisis data dan informasi, seperti mengalokasikan sumber daya yang lebih efektif untuk proyek yang paling penting.

Lead by Hand, adalah seorang pemimpin yang menggunakan tangannya atau tindakannya dengan memberi contoh yang baik bagi bawahannya dengan tindakan nyata, turun tangan langsung untuk membantu menyelesaikan tugas bersama-sama dengan bawahannya.

Selain itu RR juga melaksanakan 6 hal prinsip yang ia jalankan, yaitu;

Gaya kepemimpinan (leadership style): Rizal Ramli memiliki gaya kepemimpinan yang kuat dan tegas, dan mampu memimpin dengan memberikan arahan yang jelas dan memberikan contoh yang baik kepada bawahannya.

Pemilihan personalia yang tepat (personnel): Rizal Ramli sangat memperhatikan pemilihan personalia yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan. Ia juga mampu memotivasi bawahannya untuk bekerja dengan baik dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

Perilaku yang baik dan profesional (character): Rizal Ramli selalu menunjukkan perilaku yang baik dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Ia juga memberikan teladan yang baik kepada bawahannya dalam hal integritas dan etika kerja.

Berorientasi pada hasil (result-oriented): Rizal Ramli sangat fokus pada hasil yang ingin dicapai. Ia mengembangkan strategi dan taktik yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Banyak akal (resourceful): Rizal Ramli sangat kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuayang telah ditentukan. Ia juga memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif.

Bertindak cepat (fast action) dan terbuka (open): Rizal Ramli selalu bertindak cepat dalam mengambil keputusan yang penting dan strategis. Ia juga sangat terbuka dalam menerima masukan dan saran dari bawahannya untuk memperbaiki kinerja dan mencapai hasil yang lebih baik.

Gaya kepemimpinan RR itu tercermin pada saat ia menjabat Kepala BULOG (Lembaga Negara yang mengurus urusan logistik, beras, minyak, dan kebutuhan pokok rakyat lainnya) sekitar tahun 2000 - 2001. Berbagai sumber media nasional dan wawancaranya dengan channel youtube Rahma Sarita, Rizal Ramli menceritakan salah satu pengalamannya untuk membenahi sistem dan perilaku korupsi dan berbagai penyelewengan oknum BULOG saat itu.

Secara tegas RR harus mengambil keputusan dengan berbagai ancaman resiko yang akan diterimanya kelak. Langkah Rizal itu diakui oleh negara dan banyak kalangan berhasil, sehingga negara terhindar dari kerugian besar akibat ulah oknum atasannya, bawahannya dan para pengusaha nakal. Sehingga masyarakat dan petani saat itu merasakan manfaat dari kebijakan dan langkah Rizal Ramli saat itu.

Meski kini Rizal Ramli tak lagi menjabat didalam pemerintahan namun ia tetak konsisten memberi pandangan kritisnya terhadap pemerintah serta keberpihakannya kepada rakyat kecil yang terdampak akibat perilaku oknum pejabat.

13/03/2023

*Pilpres 2024 Antara Sikap Megawati dan Tantangan Ekonomi Indonesia.*

_Oleh: Agusto Sulistio - Mantan Ketua Aksi dan Advokasi PIJAR Semarang, Pendiri The Activist Cyber._

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri memiliki peran penting dalam menentukan calon-calon pemimpin yang akan diusung oleh partainya dalam Pemilu Presiden 2024. Sikap diamnya dalam mencari kader pemimpin Indonesia kedepan dapat memiliki banyak makna.

Dalam konteks politik, sikap diam Megawati Soekarnoputri dapar dimaknai sebagai strategi politik untuk memperkuat posisi partainya dalam persaingan politik menjelang Pemilu Presiden 2024.

Disisi lain sikap diam Megawati Soekarnoputri dapat dimaknai sebagai ketidakpastian dalam menentukan calon-calon pemimpin yang akan diusung oleh partainya. Hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan dinamika politik yang terjadi di tengah masyarakat atau adanya kendala internal partai yang sedang dihadapi.

Meskipun demikian, sebagai pemimpin politik yang berpengaruh di Indonesia, Megawati Soekarnoputri tentu memiliki pertimbangan dan strategi tersendiri dalam mencari kader pemimpin Indonesia kedepan. Harapannya, PDIP dapat menentukan kader-kader terbaik yang mampu memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik dan sejahtera di masa depan.

Sikap politik Megawati saat ini masih menjadi barometer perpolitikan Indonesia khususnya jelang Pilpres 2024, tak lepas dari partai yang ia pimpin yakni PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Maka tak heran para kandidat capres cawapres memiliki harapan mendapat dukungan PDIP.

Sikap diamnya Megawati bisa saja dikatakan tidak sesuai dengan capaian perolehan suara Partainya. PDIP telah membuktikan sebagai pemenang pemilu legislatif 2019 dengan perolehan suara terbanyak 27,07% suara nasional atau sebanyak 19.394.364 suara dengan meraih 128 kursi di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI (Republik Indonesia), menjadi partai dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.

Biasanya pemenang pemilu dibanyak negara bersikap politik berlebihan jelang Pilpres. Berbeda dengan sikap Megawati dan Partainya saat ini jelang pilpres 2024.

Hal itu dapat dicatat, bahwa sikap diam Megawati merupakan sikap yang dapat dijadikan tauladan. Meski sebagai pemenang pemilu 2019, Megawati tak jumawa dalam konteks pilpres 2024, dirinya tak kedepankan keinginan pribadinya. Faktanya Megawati dengan partainya bersikap diam dan tenang, tidak grusa-grusu dalam menentukan sosok capres dan cawapres jelang pilpres.2024.

Apalagi PDIP bersama partai koalisinya telah berhasil memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden dari PDIP, yaitu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, untuk periode kedua 2019 - 2024 dengan memperoleh 55,5% suara atau sebanyak 85.607.362 suara, tak membuat sikapnya menjadi berlebihan terkait sosok kandidat capres cawapres.

Malah bisa jadi jelang pilpres 2024 ini sikap diamnya Megawati, penulis berkesimpulan dijadikan sebagai evaluasi dan konsolidasi internal maupun eksternal partai. PDIP mungkin telah menyadari keadaan ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Ir. Joko Widodo tidak mengalami perubahan seperti apa yang telah dijanjikan dalam kampanye capres-cawapres Jokowi - Maruf Amin hingga pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 - 2024.

Dari berbagai statemen resmi yang disampaikan melalui Sekjend PDIP, jelas nampak bahwa PDIP tengah berjuang menjaga konstitusi, yakni agenda Pemilu dan masa jabatan Presiden tetap sesuai jadwal yang telah disepakati dan dituangkan dalam Konstitusi Negara RI. Tak ada satupun sinyal yang mengarah kepada soal calon presiden harus diberikan kepada Puan Maharani.

Statemen PDIP lainnya yang resmi disampaikan oleh Hasto selaku Sekjen PDIP nampak adanya sinyal PDIP membuka ruang kepada pihak lain diluar Puan Maharani. Hal inilah fakta bahwa PDIP lebih mengedepankan kepentingan masa depan Bangsa dan Negara.

Disisi lain PDIP mencermati betul keadaan saat ini dan tantangan global kedepan akan terfokus pada sektor ekonomi disamping soal pertahanan keamanan, iklim, dll.

Presiden Jokowi diberbagai forum pun menyebut bahwa kreteria pemimpin Indonesia kedepan, salah satu utamanya harus menguasai dan berpengalaman dalam mengurus dan mengatasi persoalan ekonomi.

*Tantangan Ekonomi Kedepan*

Dari berbagai keadaan yang telah dialami negara kita dapat disimluljan beberapa tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia ke depan.

1. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan: Indonesia perlu meningkatkan pertumbuhan ekonominya secara inklusif dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik. Selain itu, Indonesia juga perlu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

2. Ketergantungan pada impor: Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada impor, terutama untuk barang-barang yang bisa diproduksi di dalam negeri. Ini akan membantu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global dan memperkuat ekonomi domestik.

3. Kesenjangan sosial: Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam kesenjangan sosial antara kaya dan miskin, terutama di daerah-daerah yang terpencil. Indonesia perlu memperkuat program-program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial ini dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.

4. Perubahan iklim: Indonesia perlu memperkuat upayanya dalam menghadapi perubahan iklim, terutama dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan upaya konservasi hutan yang menjadi sumber oksigen dunia.

5. Terorisme dan radikalisme: Indonesia masih menjadi target serangan teroris dan radikalisme, dan perlu memperkuat keamanannya untuk melindungi masyarakatnya dari ancaman tersebut. Selain itu, Indonesia perlu meningkatkan upaya untuk mencegah dan menanggulangi radikalisme melalui pendidikan dan pembangunan sosial.

Perjalanan Indonesia setelah reformasi Indonesia tahun 1998 telah melewati berbagai situasi ekonomi nasional. Sehingga keadaan ekonomi rakyat menjadi semakin sulit akibat krisis ekonomi yang disebabkan oleh politik dll.

Saat itu keadaan ekonomi dapat teratasi oleh pemerintah melalui para ahli ekonomi yang bersinergi dengan berbagai bidang lainnya.

Catatan perjalan ekonomi Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis, antara lain telah dilakukan oleh Dr. Rizal Ramli seorang ekonom Indonesia yang dipercaya oleh pemerintahan Indonesia sebelumnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia pada tahun 1999 hingga 2000, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tahun 2016 hingga 2017.

Selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Rizal Ramli berhasil mengatasi krisis ekonomi yang terjadi pada masa itu. Ia berhasil mengurangi inflasi dari sekitar 20% menjadi di bawah 5%, serta berhasil mempertahankan kurs rupiah di tengah tekanan ekonomi global yang sulit. Selain itu ia juga berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kebijakan-kebijakan yang pro-poor dan pro-growth, seperti mengurangi biaya impor dan meningkatkan investasi domestik dan asing. Memudian ia pun juga mendorong pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas ekonomi Indonesia.

Meskipun setiap kepala pemerintahan atau menteri yang pernah menjabat memiliki catatan dan pendapat yang berbeda-beda mengenai keberhasilannya dalam mengatasi masalah ekonomi, namun kinerja dan kontribusinya sebagai ekonom Indonesia patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi generasi muda dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

*Breaking News.*_________________*Rizal Ramli Unggul Sebagai Ekonom Paling Favorit di Atas Sri Mulyani dan Boediono*http...
12/03/2023

*Breaking News.*
_________________

*Rizal Ramli Unggul Sebagai Ekonom Paling Favorit di Atas Sri Mulyani dan Boediono*

https://pikiranmerdeka.com/rizal-ramli-unggul-sebagai-ekonom-paling-favorit-di-atas-sri-mulyani-dan-boediono/2408/

Menko Ekuin DR Rizal Ramli menjadi ekonom paling favorit dari antara ekonom ternama di tanah air.
Bahkan, Rizal Ramli lebih favorit dari Menteri Keuangan yang juga mantan Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) Sri Mulyani Indrawati.

Demikian hasil sementara polling yang dibuka di aplikasi Helo oleh akun T Johan Saputra. Polling ini, sudah dimulai pada 5 Maret 2023 lalu.

Mantan Menko Ekuin di era Presiden Gus Dur ini bertengger di urutan pertama dengan menempati angka 33 persen. Selanjutnya diikuti Sri Mulyani dengan 29 persen.

Berikutnya diraih oleh Dosen Universitas Indonesia, Faisal Basri yang memperoleh 22 persen, sementara itu mantan Menko Perekonomian yang juga mantan Wakil Presiden Budiono pada tempat berikutnya dengan perolehan 16 persen.

Polling memberi pertanyaan tertutup terhadap empat ekonom yang sudah ditentukan: “Manakah ekonom favorit kamu, tentukan sekarang”.
Polling ini dilihat pada Minggu malam (12/3/2023). Karena itu, dipastikan angkanya terus bergerak dan fluktuatif. Karena itu, jangan ketinggalan, ayo tentukan siapa ekonom favorit kamu.

______________________
_Sender: Agt The Activist Cyber, 12/3/2023, 18.36 Wib._

Pikiranmerdeka.com - Mantan Menko Ekuin DR Rizal Ramli menjadi ekonom paling favorit dari antara ekonom ternama di tanah air. Bahkan, Rizal Ramli lebih favorit dari Menteri Keuangan yang juga mantan Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) Sri Mulyani Indrawati. Demikian hasil sementara....

Address

South Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kabar Hukum & Keadilan posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share


Other News & Media Websites in South Jakarta

Show All

You may also like