15/05/2022
Malam sepi. tak secuilpun suara penghuni malam mengusik. Tak seperti malam-malam sebelumnya, penghuni malam bernyanyi, bermain musik akustik, asyik dan menarik, tak ada gerakan dan adegan yang sengaja mengusik. Kurasa malam ini akan menarik.
Kudengar dari warga sekitar, malam ini akan ada pembagian tugas ronda. Karena aku sudah duduk di bangku kuliah, aku juga mendapat giliran untuk jaga malam. Kuterima sebuah kertas, dengan daftar nama dan hari. Kutelusuri satu persatu, namaku terletak di urutan keenam, tepat di awal bulan, malam Jumat.
Ini menjadi pengalaman pertamaku. Sudah lama aku ingin menjadi bagian penjaga malam. Aku laki-laki, naluri untuk menjaga keamanan menjadi suatu yang fitrah. Namun, pengalaman pertamaku, mengapa harus di malam Jumat?, yang kata sebagian orang, malam itu malam yang mengerikan, malam keluarnya dedemit, ya masih katanya.
Apa daya, tugas sudah menengger di pundak. Berani dan tidak berani, amanah itu terus bergerak di pikiranku. Sepulang kuliah, aku berkemas untuk malam ini. Sarung dan senter sudah kuletakkan di meja. Aku baca-baca beberapa tips untuk jaga malam. Ya, hanya beberapa, tidak sampai satu paragraf, aku sudah tertidur pulas. Siang ini aku harus tidur, untuk modal nanti malam.
Malam Jumat pun tiba, keadaan seperti biasa, ba’da Isya, suasana jalanan masih ramai. Pukul 19.30 aku sudah di pos ronda. Ada beberapa warga yang duduk bermain gaplek, ditemani seteko kopi hitam, pahit namun memikat malam.
Baca selengkapnya :
sukarditb.com berbagi seputar sastra, film, pendidikan, kuliner, kecantikan, kesehatan, hiburan dan youtube sukardi - pohon rindang