Majalah Kharisma

Majalah Kharisma Media informasi dan ilmu pengetahuan. Diterbitkan oleh lembaga pers siswa Madrasah Aliyah Nurul Jadi http://kharismanje.blogspot.co.id

28/12/2015
Generasi Muda Penerus Bangsa
27/12/2015

Generasi Muda Penerus Bangsa

14/12/2015

Wajib ikut Taftisy, sebelum Ujian Asrama

ASTRA - Hari Rabu malam Kamis(2/12), Asrama Madrasah Aliyah Program Keagamaan mengadakan taftisy kepada seluruh siswa Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK). Kegiatan tersebut diwajibkan bagi seluruh siswa MAPK, karena kegiatan tersebut menjadi syarat penting untuk mengikuti ujian Asrama.Taftisy tersebut berjalan selama tiga hari berturut-turut dimulai hari Rabu malam Kamis sampai Jum’at malam Sabtu.
Kegiatan taftisy tersebut langsung diuji oleh dewan musyrifin MAPK, satu per satu siswa dipanggil untuk maju ke depan dan langsung dites oleh dewan musyrifin. Bahan yang diteskan kepada siswa MAPK sesuai dengan kemampuan, kelas tiga dites untuk membaca kitab ushul fiqh yang sudah disediakan oleh dewan musryifin, kelas dua dites dengan membaca kitab fathul qorib, dan kelas satu dites dengan mengulang sesuatu yang sudah dihafal dalam kitab amsilatuttasrif Lughowi.
Biasanya kegitan taftisy ini dilakukan dengan secara bergantian mulai dari kelas tiga, kelas dua, kelas satu selama tiga hari.Akan tetapi untuk taftisy sekarang agak berbeda karena semua kelas tiga dites dalam malam itu, pada sistem bergantian dengan kelas satu dan kelas dua.Dan untuk dua hari selanjutnya kelas satu dan dua dites secara bergantian tanpa kelas tiga.
Menurut Bapak Alfan Rosidy salah satu dewan Musyrif menyatakan bahwa, kegiatan taftisy tersebut agar semua siswa bisa membaca kitab serta mengetahui apa yang telah dibaca, utamanya tentang furudul ‘ainiyah.
“Dalam kegiatan ini, mereka bukan hanya dituntut untuk bisa membaca tapi juga dituntut agar mereka juga bisa mengerti tentang apa yang mereka baca,”tuturnya.
Setelah kegiatan taftisy selesai dilaksanakan. Maka secara otomatis nilai semua siswa MAPK sudah diketahui oleh dewan musyrifin.untuk siswa yang yang belum memenuhi target nilai yang sudah ditentukan, nantinya akan mengikuti ulang yang dilakukan pada hari Sabtu malam Minggu.
“nanti kalau ada siswa yang tidak memenuhi standart akan diadakan tes ulang bagi siswa tersebut,”ujar salah satu dewan musyrifin.

14/12/2015

Tak ikut partisipasi, siswa Didenda

MANJ- (07/12) Upacara yang dilaksanakan pada hari selasa berjalan dengan lancar dan sakral, terlebih diadakannya kegiatan PASKIBRA yang ditangani langsung oleh OSIM. Dalam kegiatan upacara yang rutin dilaksanakan setiap hari selasa tersebut Pembina OSIM Bapak Mustofa,memperingati kembali siswa agar para siswa giat
al 10 Desember 2015 sampai dengan tanggal 17 Desember 2015 akan diadakan ujian semebelajar dalam menghadapi semester ganjil ini.”kepada anak-anak yang giat belajar karena hamper ujian” ujar Bapak Mustofa.
Pada tanggster ganjil dan pada tanggal 02 januari 2016 sampai dengan 05 januari 2016 akan dilanjutkan semester ganjil, dalam ujian semester ganjil kali ini diawali dengan ujian lisan yang memperujikan materi Furudul ‘ainiyah bagi kelas sepuluh dan kelas sebelas.”ujian semester pada tahun ini berbeda dengan semester tahun lalu karena semester kali ini diadakan sebelum dan sesudah libur pesantren”ujar Pembina OSIM tersebut.
Tepat pada tahun mendatang yaitu pada tahun 2016 pembina dan pengurus OSIM akan mengadakan kegiatan Class Meeting yang diadakan pada tanggal 05-07 januari 2016. Bagaimana ketika para siswa madrasah mengikuti kegiatan Class Meeting ini dapat berpartisipasi dengan baik dan bias bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dengan rutin ini. Pada satu hari selanjutnya yaitu pada tanggal 09 januari 2016 OSIM akan mengadakan seminar Character Building. Pada tahun ke depan dan tahun berikutnya OSIM tidak akanmengadakan Character Building dalam bentuk seminar lagi, akan tetapi meringkas dalam bentuk Traning.”pada bentuk training atau pelatihan ini siswa tidak hanya mendengarkan akan tetapi langsung praktek”imbuh Pembina OSIM tersebut.
“dalam kegiatan yang ditangani OSIM ini, para siswa wajib mengikuti kegiatan ini. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti akan dikenakan surat pernyataan “Bapak Mustofa memberitahu siswa.Bersamaan dengan ucapan tersebut siswabertepuk tangan dan bersorak-sorai.(ASR)

14/12/2015

Unggulan IPA, Sang Juara

MANJ –Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) kembali adakan Lomba dalam rangka memperingati Maulid nabi Muhammad SAW. Selasa (8/12) kemarin OSIM mengumumkan pemenang lomba Seni kaligrafi(03/12) dan Seni Shalawat Klasik (05/12) antar program. Dari 2 lomba tersebut, program

pertama kali. edisi sambungan.''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''berita...
06/12/2015

pertama kali. edisi sambungan.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
berita utama: Gus Ipul Malu-malu Mau Nyumbang Pembangunan Masjid
oleh : Nun Faiz Habibullah Ahmad

Nurul Jadid - Kondisi masjid jami’ PP Nurul Jadid yang belum rampung, ternyata membuat perasaan orang nomer dua di Jawa Timur tergerak. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang kala Jum’at sore (25/09) berkunjung Ke PP Nurul Jadid menyampaikan “keprihatinannya”. Tepatnya, saat member sambutan usai salat maghrib berjam’aah. Dirinya berjamaah bersama para santri dan pengasuh serta romobongan di masjid jami’ pondok.
“Waduh, Nurul Jadid. Saya prihatin, masjid jami’nya masih belum selesai. Mau nyumbang namun dana saya tidak cukup banyak, kalau tidak menyumbang tidak enak,” ungkapnya seraya tersenyum. Mendengar hal itu, para santri cengengesan dengan tawa rendah. Kala itu, Gus Ipul melihat jelas kondisi lantai masjid yang masih diplester, meski begitu dirinya tetap khusuk saat salat.
Selain menyampaikan niatnya untuk menyumbang, Gus Ipul juga memberikan semangat kepada santri agar belajar dengan giat . “Santri bisa menjadi apa saja termasuk presiden. Contohnya Gus Dur, beliau merupakan presiden yang berasal dari golongan santri. Beliau memprediksikan bahwa akan ada presiden yang berasal dari golongan santri pada 40 tahun yang akan datang. Jadi belajarlah dengan giat,” pesannya kepada santri PP Nurul Jadid saat itu.
sore itu, tampak beberapa mobil berplat merah memasuki pintu utama sebelah timur pondok. Mobil-mobil dinas itu langsung menuju ke halaman kediaman pengasuh PP Nurul Jadid. Mereka adalah rombongan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Saat itu dirinya didampingi oleh beberapa pejabat Kementrian Agama wilayah Jawa Timur.
Gus Ipul bersama rombongan tampak sedang beramah tamah di kediaman pengasuh. Saat itu sedang menjelang maghrib. Sesaat kemudian pengasuh terlihat bersama rombongan menuju masjid jami’. Rupanya pengasuh dan rombongan Gus Ipul hendak menunaikan salat maghrib berjamaah, sontak kedatangan orang nomer dua di jawa timur itu menjadi pusat perhatian ratusan pasang mata para santri yang ada.
Kedatangan mereka ke PP Nurul Jadid sebagai bentuk silaturrahmi, antara pejabat Negara dengan pesantren Nurul Jadid. “Kami datang kesini karena saya kangen kepada guru kita yakni KH.Moh. Zuhri Zaini, juga kebetulan kami baru mengunjungi keluarga korban tragedi Mina. Setelah kami telusuri, keluarga korban memiliki anak yang merupakan alumni PP Nurul Jadid ini,” tuturnya.
Kedatangan beliau memang tidak ada informasi dari pesantren. Praktis kedatangannya pun tak ada sambutan khusus. Apalagi hari itu adalah hari libur santri, hampir semua santri sedang berolah raga. Kedatangan Gus Ipul tentu membuat santri tercengang, melihat orang level atas berkunjung ke PP Nurul Jadid. “Kita bangga sebagai santri Nurul Jadid karena pondok kita dikunjungi orang elit,” ujar Fikri salah satu santri PP Nurul Jadid.
Sementara itu, KH. Moh. Zuhri Zaini mengapresiasi kedatangan orang penting di Jawa Timur tersebut, menurut beliau kedatangan Gus Ipul beserta rombongan merupakan suatu kehormatan bagi PP Nurul Jadid sebagai tuan rumah. Beliau juga mengharap agar kedatangann Gus Ipul bisa memberikan tausiyah untuk para santri.
“Sahabat-sahabat santri yang saya hormati, hari ini kita kedatangan tamu yakni Gus Ipul, wakil Gubernur Jawa Timur, semoga kedatangan beliau mampu mempererat silaturrahmi dan bermanfaat bagi kita,” tutur beliau yang dalam sambutannya seusai salat berjamaah di masjid jami’ pondok. (nun)

06/12/2015

Tuhan mencerahkan manusia dengan kekuasaannya, manusia mencerahkan manusia dengan karyanya. Tuhan abadi dengan sendirinya, manusia abadi dengan karyanya. Maka berkaryalah!.

06/12/2015

dari redaksi
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Mana Karyamu!
oleh: Nun Faiz Habibullah Ahmad

Menilik perjalanan sejarah memang tak luput dari peran orang heroik. Manusia bukan sekedar manusia belaka. Manusia yang dapat menjadikan manusia sebagai manusia. Ternyata manusia tersebut “abadi” di dunia. Dari awal permulaan orang heroik itu hidup hingga puluhan tahun bahkan berabad abad setelah matinya dia tetap hidup. Ternyata yang membuat hidupnya abadi adalah karyanya.
Menurut KBBI, karya adalah hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan). Dari pengertian tersebut, menunjukan hasil, lebih utama menuju pada hasil karangan. Karangan dapat berupa opini, cerita pendek, puisi, sindiran, kritikan dan sebagainya. Berarti karya dapat berupa tulisan maupun tindakan karena yang dimaksud dengan karya adalah sebuah hasil perbuatan. Hasil perbuatan. Hasil tidak akan dapat tercapai apabila tidak melakukan perbuatan. Maka apabila mau menghasilkan hasil hingga berhasil maka lakukanlah suatu perbuatan yang nyata.
Lantas pentingkah karya bagi kita? Jelas, jawabannya pasti penting. Suatu karya dapat menjadikan kita menjadi orang yang bermartabat tinggi memiliki jiwa karisma yang tinggi dan masih banyak manfaat lainnya. Suatu karya dapat juga mengubah suatu peradaban menjadi peradaban yang baru. Dari suatu yang buruk menjadi suatu yang baik. Begitu p**a sebaliknya. Itulah kehebatan karya. Apabila kita melihat sejarah. Sejarah tak pernah luput dari suatu karya. Karena sejarah dapat dibuktikan dengan karya. Apabila suatu masa tak membuat karya maka terputuslah sejarahnya.
Lalu, siapa saja yang dapat berkarya? Semuanya bisa berkarya. Baik kalangan rakyat hingga pejabat, baik kalangan menengah hingga mewah. Dari kalangan siswa hingga mahasiswa. Dari tukang sapu hingga seorang guru. Semua kalangan dapat berkarya. Ada suatu hal yang perlu diperhatikan ketika berkarya dan hal ini menjadi determinan akan suatu , yaitu isi atau kontennya.
Konten suatu karya dapat berupa persuasi, opini, kritikan, sindiran maupun radikalisme. Untuk kalangan siswa kita bisa menulis opini atau cerpen. Opini ini bertujuan untuk melatih kita berpikir rasional dan melatih tulisan kita sehingga nantinya ketika kita telah menjadi mahasiswa, kita menjadi mudah untuk menulis opini yang baik.
Atau kita dapat menulis kritikan yang ditujukan kepada suatu instansi. Ini bertujuan untuk memberikan suntikan obat bagi suatu instansi. Namun kritikan tersebut harus berupa kritikan yang konstruktif sehingga dapat membuat instansi tersebut memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Juga bertujuan agar kita terbiasa memantau kinerja pemerintah sehingga Negara kita bisa menjadi Negara yang selalu diawasi oleh rakyatnya.
Kita selaku siswa, telah difasilitasi oleh berbagai fasilitas. Kita tidak seharusnya meminta hak kepada madrasah namun kita tidak memberikan suatu karya kepada madrasah. Banyak hak yang telah kita minta. Ruang kelas, meja belajar, guru, bahkan internet. Namun apa yang dapat kita berikan kepada madrasah? Sedikit sekali, bahkan tak ada. Apalagi kita telah difasilitasi Koran yang berfungsi untuk menampung karya-karya penduduk mardasah. Oleh karena itu kita harus sadar. Banyak sekali manfaat dari suatu badan penerbitan layaknya Koran selagi berstatus siswa. Kita akan merasakan buahnya ketika sudah meninggalkan halaman madrasah. Sungguh luar biasa pengaruh suatu badan penerbitan.
Suatu cerita, ada seseorang yang memiliki agama yang kuat. Namanya adalah Nihil. Suatu ketika dia berkelana ke negeri asing. Tak lama kemudian di suatu tempat, dia berjumpa dengan seorang penulis namun tak beragama.namanya adalah Lai. Hari demi hari mereka mulai akrab. Tak dapat dihitung dengan jari, hari- hari mereka saling menaruh kepecayaan hingga mereka tahu siapa yang mereka kenali. Suatu saat mereka tak berjumpa kembali hingga kini. Ternyata mereka telah berpisah namun tak mengkabari.
Suatu keajaiban terjadi. Nihil membaca tulisan Lai hingga setiap hari karena Nihil berlangganan Koran setiap hari. Tulisan Lai setiap hari dimuat oleh perusahaan Koran tersebut karena isinya memang bagus. Isi tulisan Lai selalu berhubungan dengan keagamaan dan mengajak pembaca untuk tidak beragama. Pada awalnya, Nihil hanya membaca sepintas dengan alasan untuk menhilangkan rasa rindunya. Namun, setelah barhari-hari dia membaca tulisannya Lai ternyata Nihil mulai menaruh hati dan muncul ada suatu kebenaran bagi hatinya. Setelah itu, Nihil mulai terpengaruhi oleh tulisan Lai. Pada akhirnya Nihil yang awalnya menjadi orang yang kuat beragama sekarang Nihil menjadi orang yang tak beragama. Satu pemahaman dengan Lai, temanya.
Dari cerita tersebut menjelaskan bahwa kekuatan karya dapat membuat orang yang mulanya Hero menjadi zero. Mengapa demikian? Karena suatu karya memang dapat merubah sesuatu layaknya magic. kita selaku orang muslim, apakah kita mau disulap menjadi orang kafir oleh orang-orang kafir? Tidak. sebaliknya, kita harus mengislamkan orang kafir sebagaimana perintah Tuhan untuk berdakwah.
Tuhan mencerahkan manusia dengan kekuasaannya, manusia mencerahkan manusia dengan karyanya. Tuhan abadi dengan sendirinya, manusia abadi dengan karyanya. Maka berkaryalah!. Karya sangatlah penting. Karya dapat merubah segalanya. Karya dapat membuat kita menjadi segalanya, bahkan, dengan karya kita seolah-olah menjadi “tuhan” tapi bukan Tuhan. Maka dari itu berkaryalah!. Semoga berubah! Semangat berkarya!. Salam perubahan.

*Penulis adalah Pemred LPS KHARISMA
Siswa kelas XII Unggulan IPA MANJ

Segera terbit buku jurnalistik terbitan LPS KHARISMA. khusus kalangan redaksi. "Himpunan Berita" adalah sebuah buku yang...
06/12/2015

Segera terbit buku jurnalistik terbitan LPS KHARISMA. khusus kalangan redaksi. "Himpunan Berita" adalah sebuah buku yang berisi materi tentang jurnalistik dan contohnya. sebagai Kitab Jurnalistik kru Redaksi LPS KHARISMA. Edisi Pertama. Semoga Bermanfaat. Amin.

Hadiah stiker bagi yang mengirim karyanya ke Koran Siswa MANJE (KSM) atau Majalah KHARISMA
06/12/2015

Hadiah stiker bagi yang mengirim karyanya ke Koran Siswa MANJE (KSM) atau Majalah KHARISMA

AlhamdulillahKini, sudah 346 koran satu halaman berhasil diterbitkan oleh Lembaga Pers Siswa (LPS) KHARISMA MA Nurul Jad...
06/12/2015

Alhamdulillah
Kini, sudah 346 koran satu halaman berhasil diterbitkan oleh Lembaga Pers Siswa (LPS) KHARISMA MA Nurul Jadid yang berlangsung selama tahun 2012,2013,2014 sampai 2015. mulai dari berdirinya Koran Siswa MANJE (KSM) pada tanggal 5 November 2012 sampai menginjak penghujung tahun ke 3 telah menghasilkan beberapa generasi yang sesuai dengan visi dan misi KHARISMA, yaitu: “Beraktualisasi di bidang jurnalistik untuk mencetak jurnalis muda yang profesional”. semoga jasamu selalu dikenang dan menjadi sejarah yang tak terlupakan.
Happy Anniversary

Koran Siswa MANJE (KSM),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,2 maret 2015
06/12/2015

Koran Siswa MANJE (KSM)
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
2 maret 2015

Weekend'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''Buat apa sih UN?oleh: M zuhdi ...
06/12/2015

Weekend
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Buat apa sih UN?
oleh: M zuhdi Fikri/Redaksi koran Siswa MANJE

03/12/2015

Minimnya Semangat dalam Belajar
Oleh : Saifur Rifqi Ali

Cita-cita orang tua untuk mencerdaskan buah hatinya memanglah setinggi langit. namun sang buah hati malah tidak menghargai jerih payah orang tua yang dengan gigih. Orang tua telah mencari uang untuk membiayai pendidikan anaknya. Dengan senangnya mereka (anak) bolos sekolah, tidak menghargai guru yang telah datang untuk memberi pengetahun, tidur di kelas, ngobrol sendiri, lalu bagaimana nasib mereka nanti?. jika kegiatan-kegiatan di masa muda mereka lewati dengan bermalas-malasan.
Fenomena seperti ini memang sering menjangkit kaum remaja generasi bangsa. Apalagi seperti kita saat ini yang hidup di lingkungan pesantren. banyak kegiatan-kegiatan islami yang membutuhkan tenaga ekstra. meskipun mereka telah memiliki suatu tenaga yang cukup, Akan tetapi semangat mereka dalam menjalani aktifitas sangatlah minim. Contohnya seperti di saat ada kegiatan pengajian banyak sekali di antara mereka yang tertidur atau ngobrol sendiri. Lalu bagaimana ilmu akan masuk ke dalam diri mereka jika kerjaan mereka cuma tidur.
Lain lagi di lembaga formal masih ada siswa yang terlambat pengajian bersama di awal masuk sekolah bahkan mereka malah mengobrol. di saat waktu pembelajaran berlangsung, siswa malah tidak membawa buku bahkan malah ada yang tidur. Akibatnya, ketika disuruh maju untuk mengerjakan suatu soal mereka bingung sendiri. Mengapa mereka bingung? Karena mereka tidak memahami pelajaran tersebut.
Apa tidak bosan mereka mengerjakan aktifitas sehari-hari di sekolah dengan tidur? Apakah mereka tidak memikirkan orang tua di rumah yang setiap harinya banting tulang mencari nafkah demi pendidikan mereka.
Selain itu, pernah ada siswa yang selalu mengeluh kepada guru agar mereka bisa p**ang lebih awal. Sehingga mereka melontarkan segudang alasan agar bisa p**ang lebih awal. Entah apa keuntungannya bagi mereka jika bisa p**ang lebih awal. Masalah Ekskul saja masih terjadi. Banyak siswa yang tidak mengikuti ekskul dengan rajin. Padahal kegiatan di pesantren telah di liburkan. Sungguh sulit jika dipikir secara logika. Apa mereka cuma menuntut absen dan selembar ijazah bukan menuntut ilmu. Semangatnya sungguh sangatlah lemah.
Entah bagaimana cara untuk membina semangat dan kesadaran para generasi ini. Berbagai cara telah dilakukan, namun tetap saja hal seperti itu masih sering terjadi . Marilah kawanku semuanya, kita bangun kembali semangat kita, luruskan niat kita, perbaiki karakter buruk yang selama ini kita jalani dalam belajar di pondok maupun di lembaga formal ini Agar supaya kita bisa meraih kesuksesan di kemudian hari.

03/12/2015

FORSAS hidupkan kembali tradisi lama
MANJ- program bahasa kembali melanjutkan tradisi lama mereka, yaitu “Morning Talk”. Sejak tahun lalu , kegiatan ini tak terlihat lagi lantaran alokasi waktu untuk mengadakan morning talk minim, sebab waktunya terpakai oleh pembacaan Al-Qur’an setelah do’a dipagi hari. Tetapi semenjak dilantiknya Forum Siswa Bahasa Plus (FORSAS)baru periode 2015-2016 kegiatan serupa di kerahkan.
Menurut ketua FORSAS M.Rifqi Nurdiansyah kegiatan tersebut bertujuan agar siswa bahasa sadar akan pentingnya menguasai bahasa asing“ Kegiatan Morning Talk ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa bahasa,dalam berbahasa asing baik arab maupun inggris.Bahasa asing itu sekarang sangat penting dikehidupan bermasyarakat.Utamanya bahasa Arab yang menjadi sumber ilmu agama dan bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional . Disamping itu kegiatan ini juga memiliki maksud agar program bahasa tidak dianggap remeh oleh program lain.” ujar RIfki Nurdiansyah selaku ketua program bahasa.
Kegiatan yang sudah lama terkubur itu,kembali digali oleh ketua FORSAS yang baru terpilih sebagai agenda kerja mingguannya.Tetapi perbedaanya pada waktru pelaksanaan.Jika dulu dilaksanakan setaip hari,maka sekarang hanya satu kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa.”Acara ini memang sengaja kami setting hari selasa,karena hari selasa hari libur ngaji kitab.Jadi para siswa di pagi hari sebelum berangkat sekolah bisa sarapan pagi”.Tegas ketua FORSAS periode 2015-2016 itu.

Kegiatan yang telah berlangsung selama 3 kali pertemuan itu mendapat apresiasi positif dari guru tertutama dari pembina program bahasa bapak Ainul Yaqin S.Hi.Antusias tidak hanya datang dari kelas X dan XI saja,tetapi kelas XII program bahasa juga ikut ambil bagian.

Diawali oleh seorang pembawa acara yang tiap minggunya berubah,dalam artian satu minggu arab dan selanjutnya inggris.Kegiatan tersebut berlangsung secara semi resmi.Kegitan ini diisi dengan speaking,muhawaroh,serta puisi.Dan diakhiri dengan yel-yel ala program bahasa. (A2f)

03/12/2015

Bulan Baru, Semangat Baru

MANJ- Sempat memudarnya semangat kru Kharisma membuat penerbitan Koran Siswa MANJE (KSM) Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) tertatih-tatih.Rapat evaluasi yang seharusnya diadakan minggu lalu sempat tertunda 2 kali akibat permasalahan-permasalahan antar anggota. Akhirnya, kemarin (1/12) rapat evaluasi dan penentuan jadwal penerbitan KSM dapat terselenggarakan.

Rapat yang dimulai pada pukul 13.30 WIB itu dapat membuat semangat baru bagi kru KSM. Pasalnya, rapat yang dihadiri oleh 11 kru junior dan 6 kru senior diisi dengan evaluasi selama penerbitan dan sedikit pemberian motivasi dari senior ke junior. Dengan begitu, menurut M. Ishomul Irfan, semangat akan tumbuh kembali dan dapat menambahkan loyalitas dan totalitas dalam berorganisasi.

“Engkok lambe’ tagher tak tedung samalemmman polanah lay out koran (saya dulu sampai tidak tidur semalaman demi menerbitkan koran),” ucap Ishom sapaan akrabnya. Dia melanjutkan, perjuangan dalam menerbitkan koran yang dilakukan olehpara pendiri koran dan generasinya sangat mengesankan sehingga membuat semangat para kru KSM.
Setelah panjang lebar senior KHARISMA bercerita tentang perjuangan menerbitkan Koran, semangat kru KHARISMA junior pun membara. Hal itu pernah dirasakan oleh pemimpin redaksi (pemred) majalah KHARISMA Nun Faiz H.A. “Dengan adanya rapat dan merenungi perjalanan sejarah koran, itu membuat saya semangat dalam menerbitkan koran,” ujar kru senior yang sudah2 tahun di LPS KHARISMA tersebut.

Rapat evaluasi tersebut terus berjalan hingga melahirkan beberapa peraturan-peraturan baru yang harus ditaati para kru KHARISMA. Salah satunya adalah kru KHARISMA harus dating tepat waktu apabila redaksi mengadakan rapat evaluasi. Bila datang terlambat, mereka akan dikenai sanksi berupa menerbitkan karya 1 opini atau 3 puisi pada KSM berikutnya. “Setuju!Agar kagak ada yang bakal telat lagi,” sontak Dzaka selaku kru junior di sela-sela rapat.

Bulan penghujung tahun ini seolah-olah menjadi awal kebangkitan para kru KHARISMA untuk tetap semangat dalam berkarya. Di akhir rapat, Farhan Atoillah selaku pemred koran berharap kepada anggotanya agar dapat menampilkan karya-karya terbaiknya supaya dapat menjadi suguhan menarik bagi masyarakat MANJ tercinta ini.(raf)

19/11/2015

Cerpen
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
PESANMU....
Oleh: Dzurrotul Arifah

Aku termenung bersama gemericik air sungai yang mengalun syahdu di sampingku. “Tuhan. Apakah ini mimpi? Benarkah orang yang selama ini menjadi imamku dan selalu menuntunku telah berkhianat? Tegakah ia meninggalkanku dan anakku demi perempuan dari negeri sakura?” keluhku dalam hati. Entah apa yang harus kuperbuat. Aku tak mengerti. Ini sangat mengejutkanku. Sahabat yang selama ini kupercaya ternyata menikamku dari belakang. Betapa teganya dia merusak bahtera rumah tangga yang telah kubangun dengan susah payah. Tiga tahun lamanya aku membangun rumah tanggaku dengan segenap kemampuanku, merakit kepercayaan, dan merajut kasih, Akhirnya kini harus berakhir dan hancur hanya dalam hitungan hari. Ke mana harus kubawa ini semua?
***
Suasana pagi ini sangat mendukung tuk melanjutkan mimpi yang sempat terputus semalam. Aku lelah, terlalu sering memikirkan masalah itu. Kini aku hanya bisa pasrah mengikuti aliran air yang akan membawaku ke manapun kehendaknya. Kupandangi wajah puteri semata wayangku yang tertidur p**as di sampingku. Wajah polosnya mengisyaratkan keluguannya, Sangat tenang. Ia belum cukup mengerti untuk mengetahui masalah kedua orang tuanya. Beberapa kali ia menanyakan perihal keadaan ayahnya, walaupun sebenarnya ia tak tahu seperti apa rupanya. Selama ini aku selalu mencari alasan untuk menutupi keadaan yang sebenarnya, aku hampir tidak menemukan kata lagi sebagai alasan. Tuhan maafkan aku, aku tak bermaksud berbohong pada anak tak berdosa ini.
Tiba-tiba dering telepon mengagetkanku. Tanpa berpikir panjang segera kuambilnya di ruang tamu.
“Halo,” ucapku untuk mengetahui siapa gerangan yang telah mengganggu rencana indahku.
“Selamat pagi, Marta,” seolah suara itu tak asing di telingaku. Ya, memang tidak asing. Dialah Risa, sahabatku sekaligus wanita yang telah merebut suamiku. Tuhan, ada apa ini? Kejadian apa lagi yang akan menimpaku hari ini?
Butiran-butiran kristal mengalir di kedua pipiku. Aku tak sanggup lagi berbicara dengannya. Memegang gagang telepon pun aku tak sanggup. Aku berlari menuju tempat putriku tertidur p**as. Tak kuhiraukan suara di balik telepon yang berteriak berulang kali memanggil namaku. Kutumpahkan tangisku lirih agar puteriku tak terbangun mendengar tangisanku.
Beginikah rasa sakit hati? Sakit kurasa, sesak merasuk relung jiwaku. Jantungku seakan remuk karenanya. Bukan aku tak ingin bercakap-cakap dengannya, namun ini terlalu cepat, aku belum bisa menerima kenyataan ini sepenuhnya.
***
Aku tertidur p**as setelah seharian menangis, dan kulihat di balik jendela mentari telah menguning di ufuk barat. Hari beranjak sore. Lelah rasanya seharian mengurung diri di kamar, putri kecilku terlihat rapi, malu rasanya muncul di hadapannya dengan wajah kumal.
“Bunda bangun! Ayo kita pergi ke pameran,” ajaknya sedikit memaksa.
“Pameran apa sayang? Tak mengerti mendengar ajakan yang tiba,” ujarku.
“Bukannya bunda janji mau mengajakku ke pameran seni malam ini?” jawabnya balik bertanya.
“Iya sayang, bunda nggak lupa kok, bunda siap-siap dulu ya,” ucapku kemudian. Terlihat wajah polosnya yang sudah mulai mengusut.
Kuantar malaikat kecilku ke pameran sesuai keinginannya. Terlihat dia begitu gembira tanpa mengetahui hatiku yang sedang terluka. Namun aku mencoba untuk tetap ceria agar tidak merusak kebahagiaannya.
Tepat pukul 20.00 wib pameran usai. Aku p**ang dengan menggendong putriku yang terlelap dalam tidurnya. Dialah satu-satunya kebahagiaanku yang tersisa setelah rumah tangga kami hancur berantakan. Tak ada yang terlintas dalam benakku selain membahagiakannya seumur hidupnya.
Sampai di rumah, seseorang terlihat berdiri di depan pintu. “Siapa ya?” gumamku dalam hati. Karena penasaran kupercepat langkahku.
“Ka, kamu,” teriakku terkejut. “Untuk apa kau ke sini? Masih belum puas ngelihat aku menderita?” bentakku padanya.
“Mar, dengarkan dulu ucapanku,” ujarnya pelan.
“Tak ada lagi yang perlu dibicarakan. Pergi dari sini. Pergi!” suaraku semakin meninggi.
“Oke. Aku akan pergi. Aku cuma mau bilang. Mas Fahri mengalami kecelakaan. Sekarang dia dirawat di rumah sakit Diponegoro. Dokter bilang keadaannya kritis. Aku harap kau datang menjenguknya,” terangnya. Segera setelahnya dia pergi dengan mobil kesayangannya.
Jantungku berhenti berdetak sejenak. Nafasku tertahan mendengar apa yang diucapkannya. Air mataku terjatuh lagi. Tak bisa kupungkiri bahwa aku masih menyayanginya. Aku berlutut. Kututup wajahku dengan kedua tanganku. Aku sedih, sangat sedih.
***
Setelah menjemput putriku tercinta langsung saja aku pergi menuju rumah sakit Diponegoro, tempat mantan kekasihku dirawat. Kuinjak pedal sekuat tenaga dan kuputar setir seperlunya agar sampai dengan cepat. Sampai di sana kuberlari seraya menggendong putriku menuju resepsionis guna menanyakan ruang Mas Fahri dirawat.
Akhirnya, sampailah aku di ruangannya. Kubuka pintu perlahan. Terlihat Risa berada di sana.
“Mar, terima kasih udah mau datang,” ungkapnya.
“Ia. Bagaimana keadaan Mas Fahri?” tanyaku.
“Operasinya sukses. Tapi sekarang dia masih koma dan belum sadarkan diri,” jawabnya.
Risa pergi keluar untuk beristirahat sejenak. Kubaringkan putriku yang terlelap di atas kursi. Lalu kududuk di samping Mas Fahri yang berada antara hidup dan mati. Kupegang sebelah tangannya seraya berdoa dalam hati agar dia segera diberi kesembuhan.
Tiba-tiba tangan itu bergerak. Mas Fahri sadarkan diri.
“Marta,” ucapnya lirih. “Kenapa kau ada di sini?” lanjutnya.
“Aku di sini untuk menjengukmu. Tak ada alasan lain,” jawabku agak sinis.
“Oh. Ia. Terima kasih telah datang,” kalimat itu menghantamku. Ucapannya terasa begitu tulus dengan sunggingan senyum kecil di wajahnya. Aku menangis lagi. Tak lama kemudian Risa datang. Segera dia peluk suaminya yang baru terbangun dari bawah sadarnya.
“Sungguh aku senang melihat kalian bersandingan lagi. Maaf telah sempat membuat kalian bermusuhan. Tak ada sedikitpun niat dalam hati untuk memisahkan kalian. Aku harap kalian bisa akrab seperti sedia kala. Terima kasih,” ungkapnya dengan suara setengah lantang.
***
Beberapa hari kemudian, Mas Fahri wafat. Dia meninggal di rumah sakit. Jasadnya dikuburkan bersandingan dengan makam-makam keluarganya yang lain. Sebagaimana pesannya, aku dan Risa bersahabat kembali. Meski tak seakrab dulu, setidaknya dengan ini Mas Fahri dapat beristirahat dengan tenang.

TAMAT

11/11/2015

proses edisi ke 24 smoga lancar!

02/06/2015

Pendidikan Cinta,Perlukah?
Oleh: nun faiz habibuallah ahmad
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Otak manusia semakin lama semakin canggih dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dengan otak yang canggih manusia dapat menjalani kehidupan yang sejahtera. Apabila otak manusia tidak berkembang dan otaknya selalu saja tidak ada perubahan maka kehidupan manusia akan mengambang (stagnan). Namun Tuhan memberikan suatu hal yang dapat mengembangkan otak manusia.entah itu berupa masalah kehidupan, masalah perasaan dan masalah yang lainnya. Dengan begitu manusia dapat keluar dari permasalahan tersebut dengan menggunakan otaknya sehingga otak tersebut dapat berkembang lebih baik, keluar dari masalah.
Otak manusia dapat bekerja dengan baik bila hatinya juga baik. Apabila seseorang bekerja sesuatu hanya menggunakan otaknya saja maka dia tidak akan menemukan titik maksimal dari pekerjaannnya. Namun bila orang tersebut mengerjakan dengan hatinya maka dia akan berhasil menemukan titik maksimal dari hatinya.
Contohnya si Udin mengajar pelajaran matematika kepada muridnya, kemudian muridnya tidak mengerti tentang pelajaran tersebut. Apabila si Udin mengajarnya dengan otak saja tanpa hati maka akan terjadi seperti berikut. Si Udin akan kesal sebab muridnya tak mengerti tentang pelajarannya padahal si Udin telah menjelaskan secara perlahan dan detail. Bahkan si Udin tidak akan mengajar lagi karena muridnya tidak ngerti-ngerti. Itulah sebabnya dia menafikan hatinya ketika mengajar muridnya.
Namun apabila si Udin mengajarnya dengan hati maka muridnya akan dapat mengerti meskipun lama. itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Si Udin akan sabar dan tetap mengajarinya meskipun muridnya sangat bodoh dan tak paham-paham. Pada akhirnya muridnya akan mengerti. Itulah perbedaan bila mengerjakan sesuatu dengan otak dan hati.
Pasti lebih efisien bekerja menggunakan hati. Maka dari itu dirasa perlu bila semua orang bekerja menggunakan hati. Tapi masalahnya bagaimana kita dapat mengajarkan atau mendidik manusia agar dapat bekerja dengan menggunakan hati. Maka jawabannya menggunakan pendidikan cinta. Kenapa cinta? Karena cinta itu terletak di hati.
Pendidikan cinta memang sangat baik diaplikasikan bila menimbulkan suatu hal yang baik p**a. Saya kira pendidikan cinta akan berdampak baik bagi yang belajar. Karena dengan mendidik pelajar dengan menggunakan cinta maka akan tertanam rasa cinta kepada si pelajar. Sebenarnya contoh diatas ketika si Udin mengajar muridnya menggunakan hati maka secara langsung dia menggunakan pendidikan cinta kepada muridnya.
Pendidikan cinta merupakan hal yang tabu bagi kita apabila cinta hanya diartikan kawin dan berhubungan intim saja. Padahal hakekatnya tidak. Pendidikan cinta adalah memanusiakan manusia dengan menggunakan perasaan cinta. Apabila kita telah cinta kepada sesuatu kita pasti akan melakukan apa yang diinginkannya dengan cara apapun.
contoh kecilnya, guru mencintai muridnya. Kemudian muridnya tak mengerti tentang pelajaran matematika. Maka gurunya pasti akan melakukan cara apapun agar muridnya mengerti. Misalkan gurunya akan memberikan waktu tambahan belajar bagi muridnya untuk mempelajarinya atau gurunya akan menggukan audio visual agar muridnya paham tentang pelajaran tersebut, atau semacamnya.
Dengan pendidikan yang seperti itu insyaAllah pendidikan Indonesia akan lebih baik. Bila tak mendidik manusia dengan cinta maka kebencian yang akan datang. Bila kebencian telah merajalela di system pendidikan Indonesia maka para pelajar Indonesia akan menurun kualitasnya. Contohnya, guru akan membiarkan muridnya tak mengerti tentang suatu pelajaran apabila gurunya mengabaikannya. Mengapa gurunya mengabaikannya? karena si guru tidak menggunakan pendidikan cinta oleh karena itu hati si guru telah tertanam kebencian. Kalau sudah seperti itu bagaimana nasib para pelajar di masa yang akan datang?.

Address

Jalan Kyai Haji Zaini Mun'im
Probolinggo
67291

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Majalah Kharisma posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category


Other Magazines in Probolinggo

Show All