Info Hiburan & Seni Gunungkidul - HSGK

Info Hiburan & Seni Gunungkidul - HSGK Seputar dunia hiburan berbasis seni budaya guna menjaga kearifan lokal budaya daerah.

[PENTAS KANGEN]Hallo Sobat Seni dan Budaya👋🏻Dalam memperingati Hari Pahlawan dan Wayang Dunia & NasionalFakultas Seni Pe...
02/11/2024

[PENTAS KANGEN]

Hallo Sobat Seni dan Budaya👋🏻

Dalam memperingati Hari Pahlawan dan Wayang Dunia & Nasional

Fakultas Seni Pertunjukan Bekerja sama dengan Mitra "Sanggar Tari Ayodya | W.O Tresna Budaya | Wayang Bocah Kusuma Indria

Mempersembahkan Pentas Kangen Wayang Orang Panggung
"SUMANTRI SANG SENOPATI"

🗓️ Sabtu, 9 November 2024
⏰ 19.30 WIB - Selesai
📍 Laboratorium Seni ISI Yogyakarta

Bintang Tamu:
Didik Nini Thowok & Yati Pesek

Penasaran kan sama pertunjukannya?

Catat tanggalnya dan jangan sampai ketinggalan pertunjukannya❗

Terbuka untuk Umum
Free HTM (dengan melakukan registrasi)

Link Registrasi: https://forms.gle/y2jaUDydk5CZEubr8

Nb:
1. Registrasi dibuka tanggal 1-7 November 2024
2. Penukaran tiket tanggal 5-6 November 2024

Contact Person:
+62 819-1835-8464
Email:
[email protected]

Sampai bertemu Sobat Seni dan Budaya👋🏻

Informasi singkat tentang Tatin Lestari Handayani. Sinden yang sering tampil bersama Alm. Ki Seno Nugroho.
28/10/2024

Informasi singkat tentang Tatin Lestari Handayani. Sinden yang sering tampil bersama Alm. Ki Seno Nugroho.

Sobat Budaya | Berikut adalah deretan dalang termahal dan alasan di balik tingginya bayaran mereka.1. Ki Manteb Sudarson...
24/10/2024

Sobat Budaya | Berikut adalah deretan dalang termahal dan alasan di balik tingginya bayaran mereka.

1. Ki Manteb Sudarsono
Ki Manteb Sudarsono dikenal sebagai "Dalang Setan" karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghidupkan wayang dengan teknik gerakan yang dinamis dan realistis.

Ia ahli dalam menyampaikan cerita dengan detail, terutama dalam adegan-adegan pertempuran yang memukau penonton.

Keahlian teknisnya, inovasi dalam pementasan, serta penguasaan suara yang memukau membuatnya sangat dihargai.

Ki Manteb sering diundang untuk pertunjukan penting dan acara kenegaraan, yang juga berkontribusi pada tingginya bayaran yang ia terima.

2. Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto merupakan salah satu dalang yang paling dihormati di Indonesia.
Ia terkenal dengan gaya pementasannya yang elegan dan penguasaan cerita yang mendalam.

Ki Anom Suroto mampu menarik penonton dari berbagai kalangan, mulai dari penggemar wayang tradisional hingga generasi muda.

Kontribusinya dalam memperkenalkan dan melestarikan wayang kulit di kalangan yang lebih luas membuatnya sering diundang untuk tampil di berbagai acara besar, baik nasional maupun internasional, yang berkontribusi pada tingginya honorarium yang ia terima.

3. Ki Purbo Asmoro
Ki Purbo Asmoro dikenal karena pendekatannya yang edukatif dalam pementasan wayang kulit. Ia sering mengadakan workshop dan seminar untuk mengajarkan seni wayang kepada generasi muda.

Ki Purbo Asmoro juga sering diundang untuk tampil di luar negeri, memperkenalkan wayang kulit ke audiens internasional.

Keahlian dalam beradaptasi dengan teknologi modern dan kemampuannya untuk menyampaikan cerita dengan cara yang menarik dan mendidik membuatnya sangat dihargai dan dibayar mahal untuk penampilannya.

4. Ki Enthus Susmono
Ki Enthus Susmono adalah dalang yang dikenal dengan gaya pementasannya yang inovatif dan kreatif.

Ia sering menggabungkan unsur-unsur modern dalam pementasan wayangnya, seperti penggunaan musik kontemporer dan pencahayaan yang menarik.

Keberaniannya untuk bereksperimen dan berinovasi membuat pertunjukannya selalu segar dan menarik perhatian banyak orang.

Hal ini menjadikan Ki Enthus sebagai salah satu dalang dengan bayaran tertinggi, karena ia mampu menarik penonton dalam jumlah besar dan memenuhi ekspektasi berbagai kalangan.

5. Ki Seno Nugroho
Ki Seno Nugroho, yang dikenal sebagai dalang generasi muda, memiliki gaya pementasan yang enerjik dan mampu menyatu dengan penonton dari berbagai kalangan.

Ia sering menggunakan humor dan interaksi langsung dengan penonton, menjadikan pertunjukannya lebih hidup dan menyenangkan.

Popularitasnya di kalangan anak muda serta kemampuannya dalam menghidupkan kembali minat terhadap wayang kulit di generasi yang lebih muda membuatnya sering diundang untuk acara-acara besar dan dibayar dengan honor yang tinggi.
| |

📰 Sumber : sinergipapersdotcom
🖼️ Gambar : sinergi papersdotcom
📝 Repost :

Ki Seno diketahui mulai menggeluti dunia perdalangan sejak berusia 10 tahun dan mengawali debutnya di usianya yang ke-15...
16/10/2024

Ki Seno diketahui mulai menggeluti dunia perdalangan sejak berusia 10 tahun dan mengawali debutnya di usianya yang ke-15 tahun. Saat itu, dirinya masih duduk di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta (SMK Negeri 1 Kasihan).

Tertarik pada pedalangan karena kekagumannya terhadap sosok Ki Manteb Soedharsono. Ki Seno dikenal luas melalui pergelaran wayang kulit yang memadukan antara gagrag Surakarta dan gagrag Yogyakarta.

Tak hanya itu, kekhasan lain yang membuatnya dikenal banyak orang saat menampilkan penakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dengan guyonan yang spontan, kontekstual, aktual, dan lucu.

Terkait dengan prestasi yang diraih oleh Ki Seno, ia tidak hanya mendalang di Indonesia. Ki Seno Nugroho juga pernah diundang tampil di negara Belanda dan Belgia.

Deni Setiawan, S.E. dikenal dengan nama panggung Denny Caknan (lahir di Ngawi JawaTimur, 10 Desember 1993) adalah seoran...
01/10/2024

Deni Setiawan, S.E. dikenal dengan nama panggung Denny Caknan (lahir di Ngawi JawaTimur, 10 Desember 1993) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu pop Jawa dan koplo berkebangsaan Indonesia. Ia mulai dikenal berkat lagu "Kartonyono Medot Janji" yang merupakan lagunya yang meledak di pasaran pada tahun 2019.
Sebagian lagu yang ditulisnya menggunakan bahasa Jawa,
dan sedikit menyisipkan kalimat berbahasa Indonesia. Ia mengungkapkan gaya musik yang dibawakannya dipengaruhi oleh Didi Kempot, dengan nuansa pop dan pengaruh kendhang dalam instrumennya. Selain bernyanyi dan menciptakan lagu, Denny juga pernah terlibat dalam produksi film seri berbahasa Jawa Balada Kampung Riwil yang ditayangkan secara rutin di kanal YouTube.
Sebelum ia terkenal, Denny merupakan seorang pegawai harian lepas di Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Ngawi. Kemudian ia mengawali kariernya sebagai penyanyi solo dengan membawakan genre musik pop. Sayangnya, beberapa lagu pop miliknya tidak laku, hingga akhirnya ia memutuskan untuk berubah haluan menjadi penyanyi Pop Jawa.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh Denny Caknan mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar musik. Dan terbukti, lagu-lagunya sering menduduki trending di platform video YouTube.
Pada tahun 2023, Denny Caknan sukses membawakan lagu yang bertajuk Kalih Welasku, dan trending di berbagai platform musik seperti YouTube dan TikTok.

Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya 2024, Parameter Pembinaan Kebudayaan di Kalurahan-Event Gelar Potensi Rintisan K...
25/09/2024

Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya 2024, Parameter Pembinaan Kebudayaan di Kalurahan
-
Event Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya menjadi kesempatan bagi kalurahan-kalurahan di Gunungkidul yang saat ini menyandang predikat sebagai kalurahan rintisan budaya untuk naik kelas menjadi kalurahan budaya.
-
Gelar potensi yang diselenggarakan tiap tahun tersebut juga menjadi wahana bagi kalurahan untuk mengangkat semua aspek kebudayaan dan kesenian yang dimiliki sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas.
-
Dalam event gelar potensi rintisan kalurahan budaya tahun 2024, yang dilaksanakan di Lapangan Pundungsari pada Selasa (24/9) di ikuti oleh Kalurahan Rejosari bersama dengan tiga kalurahan lain yang berstatus rintisan kalurahan budaya di Kapanewon Semin, yakni Kalurahan Pundungsari, Kemejing, dan Sumberejo.
-
Menampilkan stand expo berbagai produk yang terkait dengan 5 (lima) aspek budaya serta pagelaran fragmen budaya tradisi rasulan, Kalurahan Rejosari optimis mendapatkan penilaian positif dari tim pengamat Kundha Kabudayan Kabupaten Gunungkidul.
-
Dari hasil pengamatan di 55 (lima puluh lima) kalurahan rintisan budaya se Gunungkidul nantinya akan di ambil delapan kalurahan terbaik yang akan dinominasikan untuk promosi menjadi kalurahan budaya.

Next event : Lapangan Kapanewon Ponjong / 28 sept 2024 !



Rasulan adalah tradisi perayaan pasca-panen yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di daerah Gunungkidul, Daerah...
21/09/2024

Rasulan adalah tradisi perayaan pasca-panen yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada hari ini sabtu 21 september 2024 dusun kerdon yang berada di kelurahan karangsari kecamatan semin sedang melakukan "KONDANGAN" Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan kepada petani.

Rasulan memiliki nilai-nilai budaya, agama, dan pendidikan. Tradisi ini juga menjadi salah satu cara untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam
Waktu pelaksanaan Rasulan berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung pada kesepakatan warga desa dan rekomendasi tetua adat setempat.
Dan dimana setelah kondangan juga ada "LEDEKAN"
Yang sudah menjadi adat tradisi di desa kerdon.



15/09/2024

Semanu geger geden.

Berbeda Beda Tetapi Tetap Satu JawaKenapa disebut Orang Jawa adalah karena satu leluhur Jawa, Trah Jawa. Dan pribumi pul...
02/09/2024

Berbeda Beda Tetapi Tetap Satu Jawa
Kenapa disebut Orang Jawa adalah karena satu leluhur Jawa, Trah Jawa. Dan pribumi pulau Jawa.

Variasi Jawa.
Jawa Mataram, Jawa Arekan, Jawa Banyumasan / Ngapak, Jawa Samin, Jawa Bawean, Jawa Tengger, Jawa Cirebon, Jawa Dermayu / Inderamayu, Jawa Serang / Banten, Jawa Panaragan, Jawa Using / Banyuwangen.

Masing masing punya budaya, adat istiadat, seni dan tradisi serta dialek Bahasa yg berbeda beda.

Etnik Jawa Mataraman adalah orang" Jawa yg tersebar di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Etnis ini adalah mayoritas Jawa secara umum. Dengan tutur Bahasa yg halus.

Etnik Arekan adalah orang" Jawa yg berada di Jawa Timur.. Surabaya, Malang dan sekitarnya. Ada pengaruh madura dalam kebudayaan Arekan.

Etnik Banyumasan adalah orang" Jawa yg berada di Jawa Tengah, seperti Banyumas, Tegal, Brebes, Cilacap dll dengan dialek Bahasa Ngapak nya.

Etnik Samin adalah orang" Jawa yg berada di Blora Jawa Tengah dan Bojonegoro Jawa Timur . Penganut ajaran saminisme. Orang Samin juga disebut Wong Sikep. Mereka kurang menyukai sebutan Samin. Orang Samin dikenal Jujur owlh karena itu mereka disebut orang jawa yg lugu. Orang Samin ini seperti Orang Baduy, di Banten. Mereka juga sangat mencintai lingkungan / Alam.

Etnik Bawean adalah orang" Jawa yg berada di pulau Bawean, biasa disebut juga Orang Boyan. Etnis ini banyak sekali terpengaruh Kebudayaan Madura dan dialek Bahasa yg banyak tercampur dengan bahasa Madura. Etnis Bawean hobby merantau sejak jaman dulu.

Etnik Tengger adalah orang" Jawa yg berada di Jawa Timur tepat nya lereng gunung Bromo dan Semeru. Mayoritas adalah beragama Hindu. Nama Tengger sendiri berasal dari Mitologi setempat yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.

Etnik Cirebon adalah orang" Jawa yg berada di Jawa Barat, kebudayaan Cirebon lebih dekat dengan kebudayaan Banyumasan di jawa tengah, dan juga terdapat rasa rasa sunda dalam kebudayaan. Namun Dialek Bahasa Cirebon tetap menggunakan variasi dari Bahasa Jawa yg asalmuasal nya dari Jawa Kuno. Etnik Cirebon karena orang Jawa mereka menggunakan penanggalan Jawa dan Aksara Jawa.

Etnik Indramayu adalah orang" Jawa yg berada di Jawa Barat, 11 12 dengan Cirebon. Orang Jaqa Indramayu sendiri menyebut mereka Wong Jawa Ndermayu.

Etnik Serang adalah orang" Jawa yg berada di Banten Ujung Kulon tanah Jawa, dialek bahasa mereka menggunakan bahasa Jawa yg dekat dengan Cirebon dan Indramayu. Orang Serang sendiri menyebut mereka sebagai Wong Jaseng ( Jawa Serang )

Etnik Panaragan adalah orang" Jawa dari Jawa Timur tepatnya bumi Wengker Ponorogo dan sekitar nya. Meskipun banyak dipengaruhi Mataram dari segi Bahasa nya, namun kebudayaan Panaragan sangat kontras dengan Jawa Jawa yg lain. Salah satunya adalah Alat musik tradisional nya yg berbeda dengan langgam" atau khas Jawa yg lain.

Etnik Using adalah orang" Jawa asli yg ada di ujung timur tanah Jawa, tepat nya Banyuwangi. Nama Using sendiri ada ketika orang-orang pendatang menyebut orang Jawa asli Banyuwangi dengan sebutan Using setelah mendapat kata kata negatif "Sing" "Using" yg berarti Tidak. Pada Era Orba jaman Presiden Suharto ada proyek Wisata, Using disebut sebagai suku. Hingga sekarang keterusan disebut suku.
Dan akhirnya ada sebagian masyarakat Using yg merasa tidak jawa dan ada juga sebagian yg masih merasa mereka Jawa Asli Blambangan dan kurang s**a jika dipanggil Wong Using namun lebih senang dipanggil Wong Banyuwangen.

Berikut adalah Dialek Bahasa Jawa dari beberapa Sub Etnis nya. Untuk menanyakan Kabar ( Apa Kabar? )

Kados Punapa Pawartanipun? = Jawa Mataraman
Yok opo Kabare? = Jawa Arekan
Kelendi Kabare? = Jawa Using / Banyuwangen
Kepremen Kabare? = Jawa Serang / Banten
Kepriwe Kabare? = Jawa Banyumasan / Ngapak
Piye Kabare? = Jawa Panaragan
Kepriben Kabare? = Jawa Cirebon
Priben Kabare? = Jawa Indramayu
Jare Kabare? = Jawa Tengger
Beremma Haberna? = Jawa Bawean / Boyan
Seger war as? = Jawa Samin

Nampak berbeda kan? Namun mereka akan saling bisa mengerti satu sama lain, karena akarnya tetap dari bahasa Jawa Kuno, hanya sedikit saja kata yg berbeda karena pengaruh multikulturalisme yg ada di wilayah" mereka jadi bisa membedakan bahasa mereka dengan yg lainnya.
Contoh Dialek Bahasa Using adalah Bahasa Jawa semua orang Jawa mengerti Bahasa Using namun ada beberapa kata yg tidak dimengerti oleh jawa lainnya seperti Nagud, Enjyong, Solong. Yg dimana kata tersebut berasal dari bahasa Inggris,bahasa Kumpeni yg ada di Banyuwangi.
Nagud yaitu No Good, Enjyong itu Enjoy, Solong yaitu Sulung.
Sebaliknya Masyarakat Using juga tidak akan mengetahui beberapa kata dari Jawa lainnya karena berbeda akibat multikulturalisme yg di setiap wilayah masyarakat Jawa berbeda beda.

BENTENG BALUWERTI KERATON YOGYAKARTAIstana di Jawa umumnya dibentengi oleh bangunan pertahanan berupa tembok yang menjul...
02/09/2024

BENTENG BALUWERTI KERATON YOGYAKARTA

Istana di Jawa umumnya dibentengi oleh bangunan pertahanan berupa tembok yang menjulang mengelilingi Istana, begitupn dalam kasus di Yogyakarta.

Benteng Baluwerti dibangun atas prakarsa Pangeran Adipati Anom, putra mahkota Hamengkubuwana I, sebagai reaksi atas berdirinya benteng Kumpeni di sebelah utara Keraton. Benteng Kumpeni yang dibangun antara tahun 1765 hingga 1787 itu, dikenal dengan nama Benteng Rustenburg, kini Benteng Vredeburg. Pembangunan Benteng Baluwerti ditandai dengan ornamen simbolik berupa suryasengkala yang berbunyi "Paningaling Kawicakranan Salingga Bathara" yang bermakna tahun 1785 Masehi.

Foto : Kondisi Benteng zaman Hindia belanda & Sekarang dan Lukisan Rancang Bangun Benteng.

Repost : Info Hiburan & Seni Gunungkidul - HSGK

Kreatifitas siswa siswi SMPN 1 Ponjong.
29/08/2024

Kreatifitas siswa siswi SMPN 1 Ponjong.

24/08/2024
Ringgit wacucal sedalu natas , dalam rangka bersih desa kalurahan Bandung Playen GK.
26/07/2024

Ringgit wacucal sedalu natas , dalam rangka bersih desa kalurahan Bandung Playen GK.

20/07/2024
Round down acara Hari Jadi ke 76  & sekaligus Rasulan Kalurahan Karangmojo Gunungkidul.
10/07/2024

Round down acara Hari Jadi ke 76 & sekaligus Rasulan Kalurahan Karangmojo Gunungkidul.

Alm Manthous (nama asli Anto Sugiartono,  lahir di Playen, Gunungkidul,  DIY pada April 1950 – wafat di Tangerang, pada ...
28/06/2024

Alm Manthous (nama asli Anto Sugiartono, lahir di Playen, Gunungkidul, DIY pada April 1950 – wafat di Tangerang, pada 9 Maret 2012 di usia 61 tahun), dikenal dengan nama panggung Manthous adalah seorang penyanyi-penulis lagu, seniman dan musisi Indonesia. Ia dianggap sebagai pembuat genre musik populer Jawa yang dikenal dengan istilah campursari. Pengalaman di Jakarta bersama B. J. Soepardi, Benyamin Sueb, Idris Sardi, Bing Slamet, Grup Kwartet Jaya, dan lain-lain. Ia kemudian mendirikan Grup Campursari Maju Lancar di Gunungkidul.

Pada tahun 1966, ketika berusia 16 tahun, Manthous memberanikan diri pergi ke Jakarta. Tentu saja dengan latar belakang pendidikan SMP, pilihan utamanya adalah hidup ngamen, yang ia anggap mewakili bakatnya.

Pada tahun 1969, dia bergabung dengan Orkes Keroncong Bintang Jakarta pimpinan B. J. Soepardi sebagai pemain cello petik. Namun kemudian, pada tahun tahun 1976, Manthous yang juga piawai bermain bass mendirikan grup band Bieb Blues berciri funky rock bersama dengan Bieb anak Benyamin Sueb.[1] Bieb Blues bertahan hingga tahun 1980. Ia adalah juru rekam Musica Studio. Kemudian, Manthous bergabung dengan Idris Sardi, dalam grup Gambang Kromong Benyamin Sueb. Selain itu, sebelumnya ia pernah juga menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya. Tahun 1990, ia berkenalan dengan A. Riyanto yang memiliki studio di Cepete, dan sering membuat rekaman di studio ini.

Kelihatannya semua pengalaman inilah yang membuat Manthous menguasai aliran musik apa pun. Dalam khazanah dangdut, bahkan, dia juga menjadi panutan karena mampu mencipta trik-trik permainan bas, yang kemudian ditiru oleh para pemain bas dangdut sekarang.

Pada tahun 1993, Manthous mendirikan Grup Musik Campursari Gunung Kidul Maju Lancar. Garapannya menampilkan kekhasan campursari dengan langgam-langgam Jawa yang sudah ada. Ada warna rock, reggae, gambang kromong, dan lainnya. Ada juga tembang Jawa murni seperti Kutut Manggung, atau Bowo Asmorondono, dengan gamelan yang diwarnai keyboard dan gitar bas. Bersama grup musik yang berdiri tahun 1993 dan beranggotakan saudara atau rekan sedaerah di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta itu.

Manthous menyelesaikan sejumlah volume rekaman di Semarang. Omzet penjualan mencapai 50.000 kaset setiap volume, tertinggi dibanding kaset langgam atau keroncong umumnya pada tahun-tahun pertengahan 1990-an. Di samping menyanyi sendiri dalam kegiatan rekaman itu Manthous juga menampilkan suara penyanyi Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunungkidul, dan Sunyahni dari Karanganyar. Beberapa lagunya yang populer di antaranya Anting-anting, Nyidamsari, Gandrung, dan Kutut Manggung. Namun, karya besarnya yang banyak dikenal oleh orang Indonesia adalah Getuk yang pertama kali dipopulerkan oleh Nurafni Octavia.

Sampai sebelum akhirnya beliau terkena serangan stroke pada pertengahan tahun 2001, Manthous bersama Grup Campursari Maju Lancar Gunungkidul menjadi kiblat bagi para pencinta lagu-lagu langgam Jawa dan campursari. Tahun 2002, ia mulai memakai kursi roda akibat stoke, tetapi hingga akhir hayatnya ia masih aktif bernyanyi meski memakai kursi roda. Terakhir ia tinggal di Perumahan Bukit Pamulang, Tangerang. Ia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Bhakti Husada pada tanggal 9 Maret 2012, dan tanggal 10 Maret 2012, jenazah dibawa dengan menempuh perjalanan darat hingga tiba dirumah duka bertempat di Desa Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta pada tanggal 11 Maret 2012.

Nama beliau diabadikan menjadi nama jalan Playen-Siyono, Gunungkidul DIY. Ini merupakan bentuk penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul atas jasa Manthous, semasa hidup, mempopulerkan kesenian campursari ke kancah nasional.

Jalan Manthous menggantikan nama jalan sebelumnya, yakni Jalan Pramuka. Penetapannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gunungkidul nomor 140/pts/2014.

Semoga alm tenang di SisiNya amin 🤲🤲

Address

Ponjong

Telephone

+6282137948011

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Info Hiburan & Seni Gunungkidul - HSGK posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Info Hiburan & Seni Gunungkidul - HSGK:

Videos

Share