31/07/2018
Warga Dilaporkan Karna Tinju Pelipis Penghulu Moho
Suprayogi, Pangulu Nagori Moho saat membuat pengaduan di SPK Mapolsekta Tanah Jawa.
Simalungun,Wp Simalungun- Subadi (55), warga Huta III, Nagori Moho, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi, Selasa (31/7/2018), sekira pukul 16.08 WIB, dilaporkan ke Polsekta Tanah Jawa resor Simalungun.
Warga yang aktivitas sehari - harinya sebagai agen jual beli buah kelapa sawit itu, dilaporkan karena secara brutal meninju pelipis kanan Pangulu Nagori Moho, Suprayogi (42).
Aksi ala jawara kampung hingga gelap mata meninju pelipis kanan pangulu tersebut, terjadi persis di depan rumah pangulu, di lokasi proyek rabat beton bersumber dari Dana Desa Nagori Moho.
Saidin (48), warga Huta III, Nagori Moho, selaku saksi yang juga selaku pengawas proyek rabat beton, menceritakan, awalnya pelaku mengamati para pekerja rabat beton tersebut. Saya kan sebagai pengawas disitu.
Surat tanda terima laporan.
“Saya baru pulang dari mesjid. Kemudian saya sapa, ada apa ini. Kan ada gundukan - gundukan tanah di tepi badan jalan itu. Dikatakan pelaku, ini harus dikorek. Kalau gak dikorek, ini gak bisa dibangun. Saya terangkan, kalau itu taunya kami. Itukan pekerjaannya belum sampai disitu. Gitu saya bilang. Lalu saya ingatkan, kami menerima sarannya. Cuman ngomong yang bagus. Saya kan mengawasi disini, saya bilang begitu. Kog jelek begitu ngomongnya, saya bilang begitu lagi,”jelasnya mengisahkan.
“Lalu, dia ngomel - ngomel, marah – marah. Kemudian saya bilang, gak ada hakmu disini. Dia bilang, ada hakku. Aku warga, katanya. Kujawab, banyak warga, tapi ngasih saran yang baik. Kami terima, bukan gak kami terima, bilangku. Dia pigilah, pigi pulang ke rumahnya. Dia pulang ngambil hape yang ada kameranya. Lalu pekerja - pekerja sama badan jalan itu difoto. Saya bilang, kog hebat kali difoto - foto. Udah masukkan aja sekalian ke koran, bilangku. Bukan mau kumasukkan koran, katanya. Jadi ngapain kau foto - foto, bilangku,”kata Saidin.
“Kemudian datang pak pangulu. Gak ada urusanmu disini, kata pak Pangulu kepada pelaku. Kau orang tua, taulah diri, kata pak pangulu. Kemudian marah - marah lah pak pangulu. Datang pelaku, aku juga warga disini. Ada hakku. Ditanya pak pangulu, betul bapak warga Dusun III. Kenapa terkait surat menyurat langsung ke kantor camat.
Setelah saling serang cakap kotor yang dimulai pelaku, langsung ditumbuknya pak pangulu, sebanyak sekali. Langsung pak pangulu pulang ke rumahnya, lalu melapor kemari, “terang saksi mengisahkan kejadian pemukulan itu.