Pare Insan Mandiri

26/04/2024

Bupati PALI Dr. Ir. Heri Amalindo, MM Melalui Wabup Drs. H Soemarjono dan di dampingi Parah Staf Ahli dan Kepala Perangkat daerah PALI Menghadiri Rapat Monitoring Dan Evaluasi RKPD Melalui pelaksanaan APBD, Dan Alokasi Khusus (DAK) Dan Dana Tugas Pembantuan (TP) APBN Sampai dengan TriwulanTahun Anggaran 2024 Yang di Laksanakan Oleh Badan Perencanaan Daerah Kab PALI.Yang mana rapat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi rangkaian capaian RKPJ serta kendala dalam pelaksanaan Program Program Prioritas Pemerintah Daerah.Rabu 24 April 2024

Dokumentasi By

23/04/2024

Bupati PALI Dr Ir.H Heri Amalindo MM melalui Wabup Drs H.Soemarjono hadiri rapat paripurna DPRD PALI dalam rangka memperingati Hari jadi Kabupaten PALI ke-11. Senin, 22 April 2024

Dokumentasi By

07/03/2024

Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Dr. Ir. H. Heri Amalindo, MM di Wakili Wakil Bupati Bpk Drs. H. Soermarjono hadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 Dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu 06 Maret 2024.

03/03/2024

Memiliki pengalaman segudang dalam membangun infrastruktur, Heri Amalindo yang saat ini menjabat Bupati di kabupaten PALI Sumatera Selatan dua periode mempunyai solusi dalam membuka akses terhadap wilayah terpencil.

Solusi terhadap wilayah terpencil di provinsi Sumatera Selatan dikatakan Heri Amalindo saat mengunjungi Pulau Borang Kabupaten Banyuasin, Sabtu 2 Maret 2024.
Sorotan

18/01/2024

03/11/2023

Keceriaan anak-anak jaman dulu di Palembang, Sumatera Selatan, sekitar tahun 1933.
Nenek siape lah ini 🤣😇
Koleksi: Tropenmuseum

20/10/2023

Dokter KNIL lagi memeriksa Mata Seorang ibu di Sekitar Perusahaan Karet Tebanan Sumatera tahun 1947
Sumber : National Archief

13/10/2023

Bismillah Mulai Aktiv lagi

29/08/2022

Sepasang kakek dan nenek tampak menumpang kendaraan bren-carrier tentara Belanda, 1947

(C) National Archief

27/08/2022

".... Jangan biarkan dunia berkata kemerdekaan kita dihadiahkan dari dalam tas seorang diplomat. Perlihatkan kepada dunia bahwa kita membeli kemerdekaan itu dengan mahal, dengan darah, dengan keringat dan tekad yang tak kunjung padam." (salah satu penggalan dialog mengharukan panglima sudirman dengan b**g karno).

19 Desember 1948, dalam waktu singkat pasukan Belanda berhasil menguasai Kota Yogyakarta. Belanda ingin menghapus Republik Indonesia dari peta dunia dan berkuasa kembali di tanah jajahannya. Tujuan utama mereka menangkap Presiden RI Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta, membubarkan pemerintahan dan menghancurkan TNI.

Menit-menit saat negara genting akibat serangan Belanda, Panglima TNI Jenderal Soedirman menemui Presiden Soekarno. Soedirman menghadap dalam balutan mantel dan sandal. Sudah berminggu-minggu panglima tentara ini tidak bisa bangun karena sakit. Soedirman meminta Soekarno ikut gerilya, sementara Soekarno bersikeras tetap tinggal untuk selanjutnya berjuang melalui jalan diplomasi.

Soedirman berpendapat Belanda sudah ingkar janji, tak ada gunanya diplomasi. Sementara Soekarno yakin hanya dengan jalan diplomasi Indonesia bisa mendapat dukungan internasional guna menekan Belanda. Keduanya teguh pada pendapat masing-masing.

Soal perbedaan sikap dan siasat ini wajar terjadi antara pemimpin sipil dan militer. Sejarawan Petrik Matanasi menilai apa yang dilakukan Soedirman bukanlah sebuah pembangkangan militer pada presiden. Lagipula jika Soekarno ikut bergerilya justru akan mempersulit peperangan.

Soekarno pun bisa kita yakini tak sanggup hidup dalam medan gerilya dan sangat mengandalkan diplomasi. Jika Soekarno ikut gerilya, gempuran militer Belanda di bawah Jenderal Spoor akan lebih gila kerasnya. Spoor begitu ingin Soekarno tewas dalam serangan.

24/08/2022

Potret b**g Karno bersama ibunda nya ( Ida ayu nyoman Rai )

23/08/2022

Dari masa ke masa

20/08/2022

Lomba agustusan jaman dulu yang disaksikan langsung tentara belanda.
jogja:1948 (edit)

20/08/2022

Masih dalam suasana dirgahayu republik Indonesia Yang ke 77.
Kita kenang kembali para pedjoang yang telah membela
Kemerdekaan Indonesia 🇮🇩

19/08/2022

Assalamu'alaikum kance" sobat pare insan mandiri

bantu like komen dan subscribe nyo d**g 🔔
↘️

https://youtu.be/RLJLuMO2AhE



🤗🥰

https://www.youtube.com/c/HERIAMALINDOOFFICIALinstagram : tok : heriamalindoofficial

13/08/2022

Alfaatihah
Do'a terbaik dari bangsa ini..
Dan rasa terimakasih yang tak terhingga untuk segala perjuangan dan pengorbanan ..
PANGLIMA BESAR JENDERAL SUDIRMAN
Sangat bersahaja,sangat sederhana dan apa adanya

12/08/2022

Foto ini mungkin sudah tidak asing bagi generasi 80-90, bahkan foto ini sering terpampang di internet. Kalau dulu, foto ini sering dicetak dalam buku-buku pelajaran sekolah. Semuanya menjelaskan bahwa foto ini memperlihatkan dua tentara Jepang mengajari anak-anak Indonesia hormat militer. Saya sendiri tahu foto ini dikelas 5 SD pada tahun 2004.

Tahukah kalian, fakta sebenarnya dua tentara yang selama ini disangka tentara Jepang, sebenarnya dua pemuda Indonesia yang berasal dari kesatuan PETA (Pembela Tanah Air). Hal ini berdasarkan sumber dari penjelasan asli foto ini di majalah Djawa Baroe. Sebuah majalah masa pendudukan Jepang, dengan Majalah nomor 3 terbitan 1 Februari 1944. Informasi ini saya dapatkan dari website museummiliterku.blogspot.com

Ditambah lagi, saya juga mendapatkan informasi keterangan dari Arsip Kementerian Pertahanan Belanda yang menjelaskan dengan catatan "Republikeinse militairen" (tentara Republik). Yang berarti mereka bukan tentara Jepang, melainkan orang Indonesia. Di negeri Belanda, foto ini tersimpan sangat baik. Mereka juga memilikinya.

Sekedar informasi tambahan bagi kalian dibalik foto legend ini...

Sumber foto : Nederlands Instituut voor Militaire Historie

10/08/2022

Kue Putu.
Sudah jarang di temui, kalaupun ada rasanya sudah berbeda.

01/08/2022

Pech Theara, seorang remaja asal Kamboja berusia 13 tahun telah mengejutkan dunia saat kompetisi sepeda gunung, meskipun ia mengayuh tanpa alas kaki, tanpa sarung tangan atau helm dan meskipun sepedanya tidak memiliki suspensi, singel speed, dan hanya memiliki satu rem.

Theara lahir dari keluarga miskin, ayahnya buruh kasar dan ibunya menderita penyakit degeneratif kronis. Kondisi keluarganya yang cukup memprihatinkan tidak membuatnya menyerah pada keadaan.

Ketika dia mengetahui ada ajang Sepeda Gunung Kamboja yang diselenggarakan oleh CVP Cycling, tim amatir yang menarik ratusan peserta dalam kategori elit untuk remaja, Thera tidak ragu untuk mendaftar. Meskipun dia menyadari kekurangan dalam hal materi, dia tidak gentar karena bakat dan tekadnya yang besar jauh lebih penting.

Thera datang dengan "kuda besi' berkaratnya ke kompetisi untuk anak-anak di bawah usia 15 tahun, yang berlangsung pada tanggal 8 November 2020.

Para pesaing dan mereka yang hadir menatapnya tak percaya, karena perlombaan dilangsungkan di sirkuit di Perk Leap, lintasan tanah yang mendaki, lumpur dan batu, dan juga turunan yang curam serta berbahaya. Semua itu tentunya harus dilewati bukan hanya mengandalkan keterampilan, harus dengan ditunjang sepeda yang safety.

Thera dengan menggunakan celana pendek dan kaos hitam, dia langsung melesat di depan saat di Start meninggalkan 30 pesaingnya. Sepanjang perlombaan dia begitu bersemangat ingin mengungguli para pesaingnya yang menggunakan sepeda yang lebih bagus dan safety.

Tetapi dia mempunyai modal yang lebih banyak, dia membawa keberanian, tekad, ketekunan, dan kecerdasan kompetitif, yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya.

Pich Thera membuka mata kita bahwa segala rintangan dan kekurangan bukan alasan untuk kita menyerah pada keadaan.

Tekad yang besar untuk meraih tujuan adalah kekuatan terbesar manusia, sementara mereka yang memandang rendah harus dimanfaatkan sebagai dorongan agar kita harus berjuang dan bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil.

Keberhasilan sejatinya ketika kita berani untuk memulai. Dan tidak pernah ada kegagalan dalam kamus hidup mereka yang mau berusaha.

"Saya memakai sandal jepit untuk berjalan, tetapi di sepeda saya melepasnya karena menghalangi, tetapi saya tidak merasa buruk, apalagi malu, karena saya datang ke sini untuk bersaing, sejak saya tiba saya berpikir untuk menang, dan saya melakukannya” ucap Pech Theara.

Sumber @ Pac

16/07/2022

Surabaya, Agustus 1946: Seorang marinir Belanda menangkap orang Indonesia. Foto: H. Wilmar, NIMH

Pemerintah kolonial Belanda melarang beredarnya foto-foto ini, dikarenakan dapat memberi gambaran buruk atas perang kolonial Belanda di Indonesia. Foto-foto ini belum pernah ditampilkan oleh media Belanda sebelumnya. Pada 2010 tidak kurang dari 200 foto dari periode 1945-1949 diterbitkan kedalam sebuah buku.

Foto-foto ini hasil para fotografer yang disertakan dan bekerja untuk pemerintah kolonial. Penguasa kemudian menyeleksi foto-foto itu dan mengirim ke negeri Belanda untuk disiarkan di media.

(Sumber: Radio Netherlands Worldwide )

📷nobodycorpfound

13/07/2022

Selama dan menjelang Agresi Militer 1, para pejuang menanam ranjau di berbagai jalan untuk menghambat pergerakan pasukan Belanda. Sayangnya, ada ranjau yang justru memakan korban bangsa sendiri, seperti delman berpenumpang empat orang ini. Jawa Barat, 21 Juli 1947.



⛔ Sumber, hak cipta: Hugo Wilmar

11/07/2022

Seorang anak sedang menjual jagung, 1947.



⛔ Sumber, hak cipta: Nederlands Indie

09/07/2022

Potret dari Peutoeha Diblang asal Idi Rayeuk (aceh timur) yang merupakan salah seorang pejuang dengan wajah bekas tetakan kelewang (sebuah pedang berbentuk golok) sedang menghadapi proses hukuman dari Belanda. Bukti Kerasnya perang 69 tahun (1873-1942) Aceh Belanda.



⛔ Sumber, hak cipta: Masa Hindia Belanda (Nederlanda Indie)

11/06/2022

Lah lamo dak post video,jadilah post poto dulu bae kali e

Potret dua prajurit TNI lengkap dengan senjata yang tertangkap militer Belanda di daerah Bandung.
Nampak sebagian dari serdadu Belanda adalah pribumi yg berkhianat.
Bisakah anda bayangkan apa yg akan terjadi dgn pahlawan-pahlawan Indonesia ini?

Tanggal 21 Juli 1947
Lokasi, Bandoeng, Indonesia, Jawa, Hindia Belanda

Source: Nationaal Archief

07/06/2022

Amplop foto salah satu stdio foto di pelembang
🫡

05/06/2022

Foto pengantin di Sumatera Selatan di ambil pada tahun 1930
Untuk lokasi belum di ketahui sumber foto : Liaden UL

04/06/2022

Potret perkampungan di tepian sungai lematang 17KM ke hilir dari pusat kota LIOT/Muara Enim foto di ambil pada tahun 1910

📷 Laiden UL

31/05/2022

Emapi tau mimin haha