Sahabat Ponsel

  • Home
  • Sahabat Ponsel

Sahabat Ponsel Konten Creator

Mari kita hitung:1. Konversi ke nilai yang sama:1 triliun rupiah = 1.000 miliar rupiah300 triliun rupiah = miliar rupiah...
17/01/2025

Mari kita hitung:
1. Konversi ke nilai yang sama:
1 triliun rupiah = 1.000 miliar rupiah
300 triliun rupiah = miliar rupiah = 300.000 miliar rupiah
2 juta rupiah = 0,002 miliar rupiah
2. Perbandingan nilai uang:
Jadi, 300 triliun rupiah adalah 150 juta kali lipat dari 2 juta rupiah.
3. Perhitungan hukuman:
Jika 2 juta rupiah = 5 tahun hukuman, maka:
Hasil: Hukuman untuk korupsi 300 triliun rupiah secara proporsional adalah 750 juta tahun.







Seorang petani berinisial M (44) asal Gunungkidul, DIY, ditangkap setelah kedapatan mencuri kayu sonobrit dari Hutan Paliyan, yang merupakan kawasan konservasi milik pemerintah. M ditangkap oleh petugas patroli kehutanan pada 25 Desember 2024, saat membawa lima potong kayu. "Kerugian negara dengan dasar laporan kerusakan hutan, sejumlah kurang lebih Rp 2 juta, angka pastinya saya tidak begitu hafal tepat," jelas Gandris, polisi hutan yang menangkap pelaku.

Kapolsek Paliyan, AKP Ismanto, mengungkapkan bahwa pelaku dikenakan pasal terkait pencurian kayu hutan negara, dengan ancaman hukuman penjara antara 1 hingga 5 tahun. "Ancaman hukuman penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun," kata Ismanto, Kamis (16/1). M mengaku mencuri kayu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan mengaku baru pertama kali melakukan tindakan tersebut.

Pihak Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Yogyakarta menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan restorative justice pada kasus ini. Mereka telah melakukan pendekatan persuasif sebelumnya, namun mencatat bahwa hal tersebut tidak efektif dalam mencegah pencurian kayu. Pihak berwajib berharap proses hukum ini akan memberikan efek jera bagi pelaku lainnya

"Jika menurutmu hidupmu terlalu keras, keluarlah dan mengamati dunia" 🥲🥹
17/01/2025

"Jika menurutmu hidupmu terlalu keras, keluarlah dan mengamati dunia" 🥲🥹

17/01/2025
Sekitar 70 persen warga Indonesia tidak memiliki tabungan, mencerminkan tantangan besar dalam perekonomian keluarga.Hasi...
17/01/2025

Sekitar 70 persen warga Indonesia tidak memiliki tabungan, mencerminkan tantangan besar dalam perekonomian keluarga.

Hasil survei yang dilakukan oleh GoodStats pada 20-30 November 2024 terhadap 1.000 responden menunjukkan bahwa 69,9% dari mereka mengaku tidak memiliki tabungan, sementara hanya 30,1% yang dapat menyisihkan sebagian penghasilannya.

Penyebab utama ketidakmampuan menabung antara lain kebiasaan pembelian impulsif (34,5%) dan pendapatan yang dianggap tidak memadai (28,2%).

Banyak orang terjebak dalam pola konsumsi yang tidak terencana, seperti membeli barang yang tidak diperlukan (gaya hidup konsumtif), yang menyebabkan pengeluaran lebih besar daripada kemampuan menabung.

Selain itu, rendahnya pendapatan, terutama bagi pekerja dengan gaji rendah, membuat mereka kesulitan untuk menyisihkan uang untuk tabungan, apalagi di tengah kenaikan biaya hidup di kota-kota besar.

Ig: platformnews

Kalo di Indonesia gimana ? Web/kompas
17/01/2025

Kalo di Indonesia gimana ?

Web/kompas

Tapi susah cari jodoh 🗿
17/01/2025

Tapi susah cari jodoh 🗿

Teringat masa2 gadis dulu lihat amplop mcm ini🤭😁
17/01/2025

Teringat masa2 gadis dulu lihat amplop mcm ini🤭😁

TKW Baby Aisyah Minta Anaknya Tidak Ambil Makan Bergizi Gratis Baby Aisyah mendadak tenar dan viral setelah meminta anak...
17/01/2025

TKW Baby Aisyah Minta Anaknya Tidak Ambil Makan Bergizi Gratis

Baby Aisyah mendadak tenar dan viral setelah meminta anaknya tidak mengambil paket makan bergizi gratis di sekolahnya.

Baby Aisyah mengaku TKW di Taiwan dengan gaji sekitar 44 juta sebulan.

Dia mengatakan mengambil paket makan bergizi gratis sama saja merendahkan dirinya yang punya gaji 44 juta sebulan.

Dari Penjajahan Bambu Runcing ke Penjajahan Bambu ModernSejarah perjuangan bangsa Indonesia diwarnai oleh keberanian rak...
17/01/2025

Dari Penjajahan Bambu Runcing ke Penjajahan Bambu Modern

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia diwarnai oleh keberanian rakyat melawan penjajah dengan alat seadanya. Salah satu simbol perlawanan tersebut adalah bambu runcing, yang menjadi senjata utama melawan penjajah yang bersenjata lengkap. Keberhasilan perjuangan ini tidak lepas dari semangat persatuan dan pengorbanan para pejuang yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa perjuangan melawan penjajah di masa itu menjadi lebih sulit karena adanya penguasa lokal yang berkhianat dan menjual kepentingan rakyat demi keuntungan pribadi.

Fenomena tersebut tampaknya terulang dalam bentuk yang berbeda di era modern. Kini, ancaman penjajahan tidak lagi datang dari pasukan bersenjata, melainkan dari kekuatan ekonomi yang menguasai sumber daya alam kita. Salah satu contohnya adalah penggunaan pagar bambu oleh pihak tertentu untuk menguasai perairan yang seharusnya menjadi milik bersama. Ironisnya, praktik ini sering kali mendapat perlindungan dari aparat yang seharusnya mengayomi rakyat, bukan mendukung pihak-pihak yang merugikan.

Persoalan ini mencerminkan bagaimana mentalitas “selingkuh” dengan kekuatan asing atau pemodal besar masih menjadi hambatan dalam mewujudkan kedaulatan yang sejati. Jika dahulu pengkhianatan dilakukan oleh penguasa lokal untuk memperkuat posisi penjajah kolonial, kini bentuknya berubah menjadi kolaborasi antara pengusaha besar dan institusi tertentu yang mengorbankan kepentingan rakyat kecil.

Akibatnya, rakyat kecil yang dulu berjuang dengan bambu runcing untuk merebut kemerdekaan kini harus menghadapi “penjajahan” baru di wilayah mereka sendiri. Para nelayan, misalnya, kehilangan akses terhadap laut yang menjadi sumber penghidupan karena dihalangi oleh pagar-pagar bambu yang melambangkan kekuasaan segelintir orang atas sumber daya publik. Hal ini semakin menyulitkan mereka yang berada di lapisan bawah untuk bertahan hidup di tengah gempuran ekonomi modern.

Kondisi ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan belum benar-benar selesai. Kemerdekaan sejati tidak hanya berarti terbebas dari penjajah asing, tetapi juga memastikan bahwa seluruh rakyat memiliki akses yang adil terhadap sumber daya negeri ini. Untuk itu, diperlukan keberanian dan tekad yang sama seperti para pejuang dulu untuk melawan segala bentuk ketidakadilan dan penindasan, termasuk yang datang dari dalam negeri.

Hanya dengan semangat persatuan dan keberanian untuk melawan segala bentuk pengkhianatan, kita bisa memastikan bahwa kedaulatan bangsa ini tetap terjaga. Jangan sampai perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa menjadi sia-sia karena kita lalai menjaga amanah mereka. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa tidak ada lagi rakyat yang terjajah di tanah airnya sendiri.

---

Kunci menabung itu konsisten!Yuk semangat 💪 biar cepat kebeli mobil 🚘
17/01/2025

Kunci menabung itu konsisten!
Yuk semangat 💪 biar cepat kebeli mobil 🚘

Sebuah akun TikT0k mengatasnamakan Pemkab Majalengka mengupload program Makan Bergizi Gratis di sebuah SMP di Majalengka...
16/01/2025

Sebuah akun TikT0k mengatasnamakan Pemkab Majalengka mengupload program Makan Bergizi Gratis di sebuah SMP di Majalengka yang menuai banyak pujian karena menghadirkan makanan prasmanan yang sangat lengkap, lezat, dan bergizi.

Address


54211

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sahabat Ponsel posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Videos
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share