Dont look Like so Evil.

Dont look Like so Evil. ini adalah perjalanan hidup orang yang egois.

24/12/2022

11. Sejarah orang ego 1916.

Sudah banyak kasus egosentris manusia, telah banyak menghantarkan menjadi penjahat yang sesungguhnya. Tiang dari semua kesalahan fatal yang dilakukan adalah, hawa nafsu yang di barengi oleh bisikan untuk mengerjakan hal berbau kriminal. Ibaratnya, i-bls tak mau dia sendirian dalam neraka.

Hal yang paling b-dh dilakukan oleh i-bls adalah dia merasa paling istimewa karena diciptakan dari api.

Merasa paling kuat dan bersinar terang. Sementara manusia memiliki rongga yang memiliki banyak celah. I-bls merasa dia tidak pantas untuk di suruh sujud pada manusia. Padahal yang memerintahkan dia adalah yang menciptakannya. Sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dengan bahan yang berbeda, satu dari api, satu lagi daritadi, harusnya dia menunduk saja. Mentang-mentang karyawan istimewa, sekaligus situ bukan bos harusnya menunduk saja.

Ini hanya perumpamaan saja. Agar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, harusnya sadar diri. Selagi masih statusnya karyawan walau hanya beda pangkat, tetap saja kau bukan bos!

Sebelum p**ang, aku mampir ke pasar Pariaman mencari buku diary. Lalu, sehabis itu aku p**ang melewati tempat orang-orang berkumpul dalam event pesta Tabuik. Katanya itu adalah festival yang tujuannya mengingat insiden Karbala.

Lalu melihat sebuah kampus disekitar sama serta plaza lama. Jika diperhatikan, aku merasakan aura zaman Belanda ketika negara ini masih terjajah. Lokasi yang ku sebut bernama lapangan Merdeka.

Hawa masa lalu 100 tahun silam sangat terasa. Aku merasa lapangan ini adalah tempat para tahanan akan dihukum. Bayanganku mendadak jadi ingat adegan salah satu anime. AKAME GA-K.

"Entah kenapa ya? Setiap aku datang ke sini, aku merasa di jerat oleh masalalu yang begitu kuat. Sepertinya aku terjebak pada masa penjajahan Belanda"

"Dulu katanya ini tempat orang dihukum pa-----sung. Tempat ini adalah akhir kisah Bujang Joki"

Sebuah nama yang terkesan sangat tidak asing di telingaku. Aku penasaran.

"Apakah kamu pernah mendengar kisah tentang Siti Baheram?" Tanya Rani yang mengendarai mobil.

"Siti Baheram?"

"Dulu ada kasusnya. Tapi kejadiannya pada saat Belanda masih ada di Indonesia. Kasus itu sangat terkenal di Pariaman. Bahkan alur hidupnya menjadi cerita favorite dalam pertunjukan Randai"

"Kapan kejadiannya?"

"1916. Sudah lama sekali. Saat itu Siti Baheram sedang menjemput suaminya di jam 12 malam. Dia pergi mengenakan perhiasan yang pada saat itu mahal. Nah! dalam perjalanan menuju kota Marapak namanya, dia di ram---pok dijalanan lalu kemudian di---bnh oleh 2 orang. Rupanya itu adalah sanak saudaranya Joki dan kawannya Juki, Gandoie. Si Joki katanya sempat kabur ke Bukittinggi, tapi tertangkap juga. Disinilah dia dihukum."

"Kenapa Joki melakukan hal itu?"

"Dia s**a bahampok( berjudi). Ibunya terlalu memanjakannya. Paling mirisnya jasad Siti Baheram itu ditemukan disungai Pasak. Sekarang nama sungai itu bernama Sungai Sirah. Usianya pada saat 20 tahun dan dia punya 1 orang anak"

"Apakah siti Baheram itu sangat kaya?"

"Menurut kabar yang beredar dia sangat kaya. Bisa disetarakan mungkin kalau sekarang di setarakan dengan Cr'zy Rich."

Karena harta orang bisa buta rupanya. Bisa kalang kabut sampai tega kepada saudara sendiri.

"Siti Baheram itu baik lo menurut catatan hidupnya. Tapi saudaranya itu tidak tau diri. Begitulah. Salah satu orang egois adalah menghalalkan segala cara apa yang mereka mau. Meskipun lewat jalur bermaksiat."

Mendengar itu aku termenung. Juki adalah salah satu simbol yang amat terkenal ternyata. Orang akan selamanya mengenang keburukannya sebagai pembelajaran dalam hidupku. Bahkan dia tega membuat orang lain hilang kesempatan hidup hanya demi harta.

Aku diantarkan sampai rumah. Sambil menenteng barang yang dibungkus oleh plastik.

Aku keluar dari mobil dan Rani memberikan saran kepadaku.

"Nanti kalau ke rumah sakit aku temani. Yang pikiranmu sehat"

"Terimakasih"

Sampai dirumah hari sudah mau maghrib. Aku p**ang sambil menyalim tangan ibuku. Dan, seketika aku melihat ayahku yang baru saja p**ang kerja.

"Ayah?!!!"

"Ayah mau bicara sama kamu. Tapi nanti selesai solat oke"

"Baik"

23/12/2022
23/12/2022

10. Merusak hidup orang lain, itu bukan termasuk cinta.

Insiden hari ini sangat drama. Jatuh cinta resikonya adalah patah-hati. Jika orang sudah tidak ada hati denganmu, maka tinggalkanlah. Sebuah buku karangan Alvi Syahrin, telah membuka mataku tentang cinta berdasarkan perspektif yang amat luas. Aku mulai berubah, ketika aku membaca buku tersebut. Hanya dengan sebuah buku, pola pikirku perlahan-lahan menyingkirkan obsesiku pada rasa dimana kenyataannya memang bertepuk sebelah tangan. Tulisan yang dia terbitkan dalam 3 buku, membawaku pada bahwa JIKA KITA JATUH CINTA, KITA HARUS MEMANDANG YANG LAINNYA. Maka dari itu cinta perlahan tidak mendominasi diriku dan membuatku terpaku. Jika waktu dihabiskan karena cinta yang tak pasti, sama saja membuang waktu.

Sebuah buku, telah menyelamatkan orang dari lembah hitam. Beberapa kalimat saja dalam sebaris, bisa menyelamatkan orang lain. Namun sekarang orang menulis demi cuan dengan alasan memenuhi kebutuhan hidup. Bukan kualitas yang ingin didapat, melainkan kuantitas. Sungguh ironi. Jika dikritik, egosentris mereka bakal muncul dengan alasan yang tak masuk akal alias berkilah.

Aku tau apa yang dialami oleh Rafi, karena aku sama dengannya. Dulu aku mencintai seorang gadis sebegitu dalamnya. Aku melakukan berbagai macam cara agar bisa menarik perhatiannya. Tapi yang diinginkan tak sesuai harapan. Dia mencintai remaja lelaki lainnya, bahkan menjalin cinta. Aku sempat tak bisa memaafkannya, bahkan berujung pada rasa sakit sehingga aku enggan menatap wajahnya. Namun perlahan-lahan aku sudah mengikhlaskan orang yang aku cintai itu dan melepaskan rasa egoku karena sebuah buku. Jika aku masih terpaku pada patah hati tak berujung, itu adalah hal yang sia-sia bagiku. Sebab, buat apa aku meratapi kepingan hati yang telah hancur terlalu lama?

Aku keluar dari ruangan itu. Ku lihat, ada seorang wanita yang mengintip bersama suaminya dari belakang. Wanita itu iba melihat Rafi yang terluka hebat karenanya. Bahkan dikala saat seperti itu, Rafi masih menyanyikan bait lagu NOAH berjudul terlalu dalam, berulang kali.

Jika Rafi memahami, ada lagu lain yang harus dia nyanyikan. 'KASIH BUKAN SEKEDAR CINTA, PENGORBANAN CINTA YANG AGUNG KU PERTARUHKAN'. Dalam lagu berjudul ayat-ayat cinta yang dinyanyikan oleh Rossa.

Keberadaanku disusul oleh Rani. Dua sejoli yang terikat itu, melihat seseorang yang begitu mencintainya dengan pandangan berkaca-kaca. Pria yang terkurung dalam jeruji besi itu, pasti belum bisa melepaskannya. Dia tidak ingin pria itu terlalu memikirkannya.

"Sejak kecil, aku sangat mencintai Rian. Perasaanku tak berubah terhadap Rian. Aku dan suamiku saling mencintai. Saat aku kuliah, aku bertemu dengan dia. Kesalahanku terletak pada aku terlalu dekat dengannya, sehingga dia seperti itu" katanya dengan menyesal. Aku kemudian meralat kata-katanya

"Hey, tidak ada yang salah. Terkadang persahabatan itu, apalagi lawan jenis memang begitu adanya. Mungkin kamu adalah cinta pertamanya"

Entah kenapa dari mulutku sendiri terlontar sebuah spekulasi? Cinta pertama? Biasanya cinta pertama yang seperti ini. Takut apa yang di inginkan gagal karena baru pertama kali jatuh cinta. Apakah wanita ini adalah cinta pertamanya Resti?

"Kenapa aku tidak bertanya hal yang demikian?" Aku bergumam sendiri.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Rani.

"Mungkin si Resti ini cinta pertamanya Rafi" kataku pada suaminya Resti, namanya Rian.

"Kenapa anda tiba-tiba berfikir hal seperti itu?"

"Hey, ini hanya praduga. Biasanya kalau cinta pertama, apalagi sudah bertepuk sebelah tangan dia bisa menjadi tak terkendali. Kebanyakan seperti itu. Tapi bang Rian, anda jaga betul istri anda. Anda harus pindah ketempat lain supaya dia tidak menemui jejak kalian berdua. Biar dia bisa move-on dan menjalani kehidupan baru"

Mereka berdua terdiam. Lalu mereka mengangguk setuju.

"Terimakasih bang"

"Aku p**ang dulu. Hari mau maghrib"

"Baiklah. Hati-hati."

Aku dan Rani memutuskan untuk p**ang ke rumah. Perjalanan healing kali ini, mungkin akan bisa masuk ke list catatan buku harianku. Sifat egois itu adalah mendapatkan sesuatu yang diinginkan, dengan cara yang tak lazim. Maksudnya adalah harus ada dan jadi milik kita. Yah, aku tau bahwasannya kita sudah berusaha. Tapi jangan berfikir bahwa apa yang kita usahakan harus dapat. Biarkan Pencipta Alam semesta saja yang mengarahkan.

Saat aku merenung, tiba-tiba mobil sudah menyala.

"Ayo masuk" ujar Rani.

Aku kemudian masuk ke dalam mobil saat Rani tiba-tiba sudah masuk kedalam. Mobil tersebu di arahkan Rani ke pintu gerbang arah keluar pantai Tiram. Setelah itu belok ke kiri, karena nantinya kita akan melewati Ulak-an.

Sebelum ke sana, aku mengajak Rani berdiskusi masalah hari ini.

"Bukankah jatuh cinta itu resikonya patah hati?"

"Ia... memang patah hati"

"Terkadang, tidak semua yang kita inginkan bisa di dapatkan."

"Benar. Rafi itu terlalu terobsesi pada Resti. Itu bukan cinta Rafi. Cinta itu adalah terkadang mengikhlaskan orang itu bahagia di tangan orang lain. Aku pernah mengalami" kata Rani jujur. Rani menyukai orang lain?

"Kamu s**a sama siapa?"

"Ada dulu teman waktu SMA. Aku itu s**a banget sama dia bahkan aku sempat denial gara-gara dia udah pacar Rel. Makanya aku mulai mencari cara buat ngelupain. Aku gak mau hancur hanya gara-gara ini"

"Tak semua orang bisa berfikir seperti itu. Malahan ada yang lebih parah dari Rafi. Dia bahkan rela merusak diri sendiri, serta orang yang mereka cinta supaya bisa dimiliki secara utuh. Sekarang itu sudah banyak terjadi"

"Ya. Apalagi menjelang pernikahan itu banyak tragedi alasan jatah mantan, dengan berupa berbagai macam an-ca-man. Namun ternyata mereka gak bahagia akhirnya"

Rani kemudian menangis ketika kami membicarakan ini. Seperti ingat akan sesuatu.

"Kenapa kamu nangis?"

"Kemarin aku dengar berita bahwa teman masa SMA-ku akan menikah. Menjelang hari H semua baik-baik saja. Namun suatu ketika, temanku itu di rac-uni oleh seseorang. Kemudian dia ditemukan di hotel dalam posisi dia sudah tidak mengenakan apa-apa. Dia kepergok dihotel bersama pria lain. Temanku, merasa hancur. Dia sebentar lagi mau menikah. Terus ada orang tidak ikhlas melihat dia menikah dengan pria lain, menggunakan trik yang licik. Akhirnya temanku terpaksa menikah dengan orang yang meniduri dia, impian dia bersanding dengan orang yang dia cintai sekarang pupus. Bahkan temanku itu selalu menceritakan dan menanyakan kabar calon suaminya yang dulu, sebelum suaminya yang sekarang. Temanku sekarang sedang hamil. Dia masih memikirkan calon suaminya yang lama. Parahnya lagi, calon suami yang lama tahu belakangan bahwa temanku ini di-tin-dih secara paksa oleh orang ini. Calon suaminya yang lama, berharap kembali sama temanku. Temanku ini berusaha bercerai dari suaminya ini, tapi suaminya selalu meng-an-cam akan mengakhiri-nya-wa-nya sndri. Sekarang temanku itu tertekan"

Mendengar cerita itu dadaku kembang-kempis. Tensi serasa mau naik dan miris mendengar ceritanya. Apalagi trik melakukannya sangat jahat dan terkesan pengecut.

"Mendapatkan seseorang dengan merusak masadepan orang lain, itu termasuk tindakan yang egois. Mementingkan diri sendiri, tidak peduli orang itu terluka itu egois sekali. Padahal sudah jelas, gayung tak akan bersambut"

"Untung saja Resti tak separah temanku. Untung saja kamu melihatnya. Aku senang dengan tindakan kamu tadi. Dia tidak bernasib buruk seperti temanku"

"Kapan-kapan ajak aku ke rumah temanmu itu"

"Oke."

"Biar aku ajarkan dia apa itu cinta yang sesungguhnya"

Rani kemudian tersenyum.

"Oh ya, kamu mau beli buku diary bukan? Kenapa dokter menyuruh kamu membeli buku diary?"

"Dokter menyuruhku untuk mengklasifikasi sifat egois seseorang. Aku ini termasuk ke sana. Tapi ini katagori yang mana? Jadi aku di suruh memperhatikan orang sekitar"

"Oh..."

22/12/2022

9. Raffi, jangan Memaksakan orang lain mencintaimu.

Di dunia ini, yang lebih membuat batinmu tersiksa adalah memaksakan orang yang tidak mencintaimu, harus berada dalam pelukanmu. Kamu bahagia hanya di awal, tapi dia menciptakan dusta karena kamu yang ada disampingnya. Kisah cintanya kandas, dan tidak akan pernah sampai, kamu teraniaya p**a karena selama ini hatinya tak dapat kamu miliki.

Memaksakan orang lain mencintaimu, hatimu jauh lebih sakit dari putus cinta.

Ia...
Aku tau kau telah berusaha mendapatkannya. Membuat berjuta warna pelangi dalam hidupnya. Tapi baginya kamu adalah warna yang tetap jadi abu-abu. Kamu adalah warna yang kelam. Kecuali hatinya benar-benar berubah. Langit mendung akan menjadi cerah memancarkan 7 warna yang dia cari.

Setelah luka ku diobati, pria yang bernama Rian dan istrinya saling merangkul mesra. Dari raut wajah mereka berdua, mereka seperti pasangan muda-mudi yang hanyut dalam asmara.

Saat bunga tumbuh.. tanda hidup tak akan berlalu. Begitulah cinta. Indahnya tiada akhir, deritanya juga tiada akhir-Pactkay.

Pria yang bernama Rafi itu diseret oleh polisi. Wajahnya basah sambil melihat wanita yang dia cintai bergelayut manja dengan laki-laki lain. Apalagi yang paling miris, dia sudah menikah dan hanya tinggal resepsi.

Kamu tau karakter B**g Jung Goo? Dia begitu mencintai Oh Ha Ni. Dia berusaha mendapatkan Oh Ha Ni. Tapi gadis itu mencintai pria yang sangat tampan, tapi egois-Baek Seung Jo. Semua orang bisa berusaha, tapi kalau tidak dapat, berfikirlah seperti B**g Jung Goo yang akhirnya mendapatkan gadis yang lebih cantik dan romantis dari Oh Ha Ni.

Rafi diseret dengan nada yang tinggi. Dia histeris seakan dia kecewa pada nasibnya sendiri. Memang berlebihan. Tapi ini bukti akibat kalau mencintai terlalu dalam.

Aku kasihan dan berencana bertandang ke cell itu. Aku mengikutinya. Dia diseret paksa masuk dalam penjara. Kemudian dia di kunci. Aku menyaksikannya dikurung selama sejam. Aku menunggunya untuk suasanya yang tenang.

"Melepas semua...
Yang ku inginkan..
Tak akan ku ulangi...
Maafkan jika kau ku sayangi..
Dan bila ku menanti...
Pernahkah engkau coba mengerti..
Lihatlah ku disini...
Mungkinkah jika aku bermimpi salahkah ku menanti...
Tak akan aku menanti..
Tak akan hilang..
Cintaku ini...
Hingga saat kaukan kembali...
Kan ku kenang dihati saja"

Dia menyanyikan lagu dari Noah sebanyak 2 kali. Penuh dengan perasaan dan dia seperti orang yang kehilangan akal sehat. Dulu, aku pernah seperti ini. Hilang akal sehatku karena cinta. Aku bahkan pernah berteriak tanpa ada malu.

Dia memiliki suara yang bagus. Sebelum balik ke rumahku di Marabau, aku mencoba mendekati Rafi yang hancur karena cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Suaramu bagus Rafi" kataku memuji dengan jujur. Dia kemudian menangis dengan tatapan yang lurus. Airmatanya turun lebih deras dari yang tadi.

"Namaku Farel. Aku tinggal di Marabau. Aku paham apa kamu rasakan. Kamu mencintai dia terlalu dalam."

Dia menangis terus sambil memanggil nama gadis yang telah menjadi istri orang.

"Resti" dia berharap Resti bisa kembali. Airmataku ikut turun melihat kondisi Farel.

"Kamu tau B**g Jung Goo? Salah satu second lead paling terkenal karena jiwa besarnya. Aku lumayan menyukai drama Korea. Drama Korea yang paling aku s**ai adalah Playfull k-i-s-s. Ada karakter bernama B**g Jung Go yang berusaha mendapatkan Oh Ha Ni. Tapi dia menyerah, lantaran cinta Oh Ha Ni terlalu kuat untuk Baek Seung Jo. Malah mendapatkan gadis yang lebih baik dari Ha Ni. Yaitu Christy.
Rafi, mungkin kamu gagal mendapatkan seseorang yang kamu inginkan. Tapi percayalah mungkin Tuhan tidak mengizinkan kamu bersama dia, pasti ada alasannya."

"Tapi aku cinta sama Resti"

"Kamu jangan terlalu memuja atau mencintai Manusia. Coba kamu belajar mencintai Tuhan.Nanti Allah akan berikan apa yang kamu mau. Tapi cinta itu harus tulus, bukan ada maunya"

Raffi tambah menangis mendengar perkataanku. Ia menundukan kepalanya.

"Di luar sana akan ada orang yang membalas cinta kamu nanti. Percaya sama saya"

Raffi kemudian menghapus airmatanya. Jiwanya menjadi tenang. Kemudian dia tersenyum.

19/12/2022

8. Terobsesi.
Kau tau? Alasan mengapa Yoo Jin tidak bahagia kala dia akan menikah dengan Sang Hyuk? Karena hatinya terlalu dalam mencinta Lee Min Hyung alias Kang Joon Sang. Saat Joon Sang tiada, sosok yang mirip dengan cinta pertamanya datang bersama Oh Chae Rim. Anehnya, bukan mendatangkan kemenangan bagi Chae Rim, melainkan boomerang. Rupanya Lee Min Hyung tertarik pada Yoo Jin yang berawal dari rasa penasaran. Sang Hyuk berusaha berbagai cara agar bisa bersama Yoo Jin. Mulai dari bertunangan, menikahinya, mencegah wanitanya tidak dimiliki orang lain, mencoba merebut ternyata Joon Sang adalah kakak tirinya dari hasil hubungan gelap ayah kandungnya, dengan wanita lain. Tetap Lee Min Hyung atau Joon Sang yang menang. Sebab, Joon Sang digambarkan sebagai karakter yang cool dan juga dewasa tidak seperti Kim Sang Hyuk yang egois. Menang sendiri, tak peduli wanitanya bahagia atau tidak dengannya.

Seperti yang kami lihat di KAPOLSEK. Wanita ini ternyata mau menikah dengan orang lain. Dia menangis menceritakan semua yang ada. Pria ini adalah orang yang selalu menguntitnya, dan berulang kali mencoba meng-Gawul-li nya tapi usaha itu selalu gagal. Aku dan Rani melihatnya secara saksama kejadian itu. Bahkan aku geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa ada pria secengeng ini? Melakukan hal yang brutal untuk cinta.

"Saya sebentar lagi mau menikah pak"

"Kamu akan menikah dengan pria itu!!! Kamu bakal menikah dengan saya!!!"

Polisi mencoba menghalangi.

"Bohong pak. Saya gak tertarik sama dia! Saya mencintai pria lain"

"YANG KAMU CINTAI ADALAH SAYA!!!"

"Kamu taukan aku ini udah punya pacar dan aku udah dilamar. Tapi kamu gak ngerti"

"Dia bukan yang terbaik buat kamu makanya aku ngelakuin hal yang tadi" katanya dengan alasan diluar nalar. Pria gadis itu dikatakan tidak baik. Lantas, dia ini bagaimana? Baik begitu? Pria ini terlalu mendramatisir.

"Aku cinta sama kamu!!" Pria itu mencoba untuk meyakinkan. Tapi nadanya menekan. Aku, Rani dan polisi menyaksikannya. Bahkan tak segan-segan meneriaki perempuan itu. Perempuan itu takut sampai tangannya menggigil. Polisi kemudian memisahkan mereka. Tapi pria itu tidak mau. Dia menginginkan wanita itu.

"Aku mau nikah sama kamu. Aku cinta sama kamu. Kalau aku cinta sama kamu, itu berarti kamu juga cinta sama kamu"

"Nggak!!"wanita itu menangis sejadi-jadinya.

"IA!!! ITU PANDANGAN KU!! KAMU ITU CINTA SAMA AKU!!!"

"Saya gak s**a sama dia pak!!!"

"Ia bapak mengerti. Kamu nggak s**a dia"

"Resti!!!!!" Pria itu tidak terima kalau gadis itu ternyata tidak menyukainya. Dia seperti orang yang tidak waras. Mata pria itu membesar dan seakan ingin melakukan tindakan hal yang sama seperti di Pantai. Polisi memisahkan mereka, tapi entah kenapa lelaki ini begitu kuat sehingga polisi jatuh. Ketika pria ini memeluk paksa wanita itu, orang tersebut di mendapat hadiah dari seseorang. Dia tersungkur ke lantai. Aku melihat orang lain, berperawakan seperti orang Korea. Dia tampan dan juga tinggi.

"LAH DEN KECEK-AN KA ANG!! INYO NDAK CINTA JO ANG DOO!!( sudah ku bilang padamu! Dia tidak menyukaimu) Masih gak ngerti"

"Bang!!!" Wanita itu menghamburkan diri ke pria itu. Jangan-jangan ini tunangannya. Pria itu tak terima gadis yang ia s**a memeluk orang lain. Dia berusaha memisahkan mereka berdua, dan mengambil semua yang ada untuk memukul wanita itu. Aku kemudian berdiri dan mencegahnya. Bahkan mengambil guci itu dan melemparnya.

"LAPEHANN!!!( Lepaskan!!!)"

"Itu bukan cinta. Apakah cinta itu harus membiarkan orang kau sayangi menderita?!!" Tanyaku ikut marah. Aku membesarkan mataku.

"Tau apa kau tentang cinta?!! Jangan merasa kau tau semua hal yang berbau cinta!!!!"

"Aku berpengalaman masalah percintaan. Makanya aku paham!!"

"Kalau kau paham seharusnya kau paham apa yang aku lakukan!!!" Pria itu berusaha mengambil pecahan guci yang akan dia berikan untuk wanita itu. Aku mencegahnya, dengan mengambil serpihan hingga tanganku tergores hingga mengeluarkan darah. Aku tidak dapat menahannya. Pria ini semakin brutal. Rani kemudian menendang pria itu sambil terjatuh. Bahkan keadaan berbalik dan Rani ikut mengancam sambil mengambil salah satu pecahan yang ujungnya tajam. Aku lihat mereka.

"Kamu tidak mencintainya. Kamu terobsesi padanya" ujar Rani.

"Aku tidak terobsesi"

"Itu Obsesi! Kamu menguntit dia, ingin mengambil kesuciannya, bahkan kamu berusaha menghilangkannya supaya dia tidak dimiliki oleh siapapun. Apakah itu cinta? Itu bukan cinta. Cinta itu kamu memberikan kenyamanan dan kedamaian. Bukan memberikan kesengsaraan sekalipun dia bukan milik kamu"

"Diam !!! Aku tidak mau mendengarnya"

"Kamu harus mendengarnya. Agar kamu paham apa itu cinta. Cinta adalah suatu perasaan yang mendatangkan kebahagiaan meskipun kamu tidak memilikinya. Kamu sebut apa yang kamu lakukan karena cinta? Sakit kau!! Kau buat wanita yang kau cintai takut dan menangis. Mana ada orang mencintai orang lain tega melakukan hal yang keji? Mana ada orang mencintai orang lain tega membuat wanitanya menangis? Cinta itu tak harus bahagia ditanganmu. Melihat dia tertawa saja sudah cukup"

Benar. Yang diucapkan Rani semua benar adanya. Pria itu kemudian melunak. Sementara perempuan yang bernama Resti menangis dipelukan tunangannya.

"Sebenarnya, kami sudah menikah Rafi" kata pria itu. Dan ini lebih plot twist lagi

"Lepaskan dia sekarang. Dia sekarang tanggung jawabku. Undangan pernikahan itu, adalah undangan resepsi. Kami menikah sekitar 3 bulan yang lalu. Itu ijab Qobul"

Pantas wanita ini bebas menghamburkan diri kepelukan prianya.

Nama pria yang terobsesi dengan Resti itu adalah Rafi. Hatinya terasa hancur, ternyata wanita yang ia cintai sudah menikah.

Rafi menangis frustasi. Hatinya hancur berkeping-keping.

"Aku cinta sama kamu Resti. Aku sayang sama kamu. Aku berharap aku menemani kamu sampai kita tua. Aku pikir kamu adalah cinta terakhirku. Ternyata aku sama sekali gak ada dihati kamu. Kamu hanya memikirkan Rian. Sekarang kamu sudah nikah sama Rian. Aku berusaha dapetin kamu dengan cara apapun. Ternyata gak berhasil. Aku sangat memikirkan kamu. Pikiranku kuat ke kamu Resti. Setelah aku mendengar ucapan orang lain, aku udah buat kamu sengsara. Aku terlalu memperhatikan diriku sendiri"

Darah ditanganku mulai mengucur deras. Polisi melihat luka ditanganku itu.

"Sebaiknya ananda keluar obati lukanya dulu. Sisanya biar kami yang mengurus"

"Bentar pak saya harus mengatakan sesuatu pada orang ini"

"Oh silahkan"

Aku memandang wajah seseorang yang namanya Rafi ini.

"Rafi. Jangan habiskan waktu mu hanya untuk mengejar yang sudah tak pasti. Belajarlah menerima kenyataan"

Kemudian aku dan Rani keluar.

"Lukanya aku obati ya" Rani menggenggam tanganku. Dia mengeluarkan tissue agar darahnya bisa berhenti.

"Luka ini bisa di obati. Tapi tidak dihati"

"Ia"

Rani kemudian memahami keadaanku.

"Bang...!" Seseorang memanggilku. Suaranya dari arah belakang. Ternyata itu seseorang yang bernama Resti dan Rian.

"Terimakasih sudah menyelamatkan istri saya. Perkenalkan nama saya Rian" kata pria itu. Pria itu seakan ingin berjabat tangan denganku.

"Saya Farel"

"Oh Farel."

"Makasih yo da, alah manyalamek-an awak. Uni, makasih yo"

"Emang seharusnyo uni ditolong"

"Tangannya berdarah, biar saya belikan obat merah sebagai tanda terimakasih"

Kejadian tak diduga-duga.

19/12/2022

7. Orang Toxic part 1
Aku kemudian keluar dari rumah. Pasti Rani membawa mobilnya lagi. Kebiasaan anak itu adalah meliput semua keindahan alam yang ada. Lalu dia akan abadikan ke dalam portofolio album hasil jepretan foto grafinya itu.

Laptop ku matikan dan kemudian ku tutup. Ku simpan dalam laci meja kerja atau belajar kata orang, dan ku kunci rapat-rapat. Aku bergegas berlari keluar rumah sembari meminta izin kepada orangtua bahwa aku akan pergi. Tidak lupa uang saku sebanyak 100.000 yang ku peroleh sebelum berhenti kerja.

"Ma, awak pai ka pantai Tiram beko( ma aku akan pergi ke pantai tiram nanti)"

"Sama siapa?"

"Sama Rani"

Kami menjalin persahabatan lawan jenis ini sejak SMK. Anehnya tidak ada perasaan cinta diantara keduanya. Entahlah. Konon katanya persahabatan lawan jenis pastinya akan ada salah satunya yang jatuh hati.

Macam karakter Yoo Jin dalam drama Korea lawas yang berjudul Winter Sonata. Sang Hyuk mencintai Yoo Jin namun tidak dengan kawannya. Yoo Jin malah mencintai Joon Sang. Bahkan ketika Joon Sang sempat hilang ingatan, perasaan Yoo Jin tak akan berubah. Apakah aku dan Rani nantinya akan saling mencinta?

Beberapa saat kemudian, mobil berwarna ungu gelap itu datang. Itu adalah mobilnya yang berisi muatan 4 orang.

"Itu Rani sudah datang"

Kemudian aku pamit pada ibu. Aku kemudian masuk dalam mobilnya duduk disamping supir. Sebelum menutup pintu Rani keluar sebentar.

"Ante, Rani pai lu yo (tante, aku pergi dulu ya)"

"Ya. Hati-hati dijalan" ibuku yang saat itu sedang menyiram bunga. Mulailah Rani masuk kembali. Dia mengendarai mobilnya. Aku jadi penumpang dalam mobil tersebut.

Aku tinggal di Pariaman sudah memasuki 11 tahun. Sejak tahun 2012. Tahun hoax terbesar sepanjang abad dimana itu ada teknik promosi, yang membuat anxiety berjamaah.

Pernahkah kau mendengar bahwa ada rumor bahwasannya akan ada terjadi kiamat ditahun itu? Orang-orang sudah berkeringat dingin. Tiap bentar orang melihat matahari, dan pergerakan astronomi yang lainnya.

Tak hanya itu saja, mereka semua membahas issue tersebut seperti orang-orang membahas issue politik. Aku saja hampir termakan oleh hoax itu. Namun, aku mencoba berfikir secara rasional bahwasannya yang tahu akan itu semua hanyalah Tuhan semesta alam.

Ternyata issue itu diralat menjadi kelahiran suku maya. Memang benar, itu adalah kelahiran memperingati hari jadi suku Maya. Peringatan kiamat juga berasal dari mereka agar film mereka laku dipasaran. Ironi memang.

Waktu sudah berlalu. Dunia baik-baik saja. Hanya saja, sebelum aku pindah ke sini keluargaku menjadi korban gempa ditahun 2009.

"Kamu disini baru 11 tahun?"

"Ia. Aku waktu itu berada di Pekanbaru"

"Kok bisa pindah kesini"

"Aku waktu itu gak lulus SMP. Makanya aku pindah kesini"

"Oh. Tapi kamu hebat ya, kuliah masuk jalur undangan"

"Aku ujian karena aku jujur tidak melihat kunci"

Itu adalah hari yang paling suram yang pernah aku alami. Teman-temanku melihat kunci jawaban lulus semua. Sementara aku mencoba bersusah payah belajar, ternyata tidak mencapai standar kelulusan. Ini sungguh menyakitkan. Ternyata kejujuran terkalahkan oleh kunci jawaban yang saat itu beredar bebas, melalu SMS yang tidak tau siapa pengirimnya.

Untung saja, saag aku lulus SMK sekarang nilai UN tidaklah penting. Tapi nilai harian sekolah menjadi standar kelulusan 60%.

"Dulu, standar kelulusan mencapai 60% dari semua nilai ujian. Sekarang nilai harian yang menjadi patokan" kataku.

"Tapi katanya sistem pendidikan sudah berubah. Adik aku saja, sudah membuat tugas setebal lembaran skripsi. Dimana harus ada hipotesis dan sumber kognitif"

"Kalau aku di SMK sudah belajar hal yang demikian. Masalah seperti itu tidak perlu diperpanjang"

"Ia. Cuman masalahnya untuk SMA kami gak belajar kaya gitu"

Pemandangan sekitar area pantai tak bisa dibohongi. Pepohonannya masih asri dan cocok dijadikan ikon logo foto prewedding. Pohon-pohon aru yang tersusun, dimana celahnya itu mengingatkan aku pada replika sebuah drama Korea yang terkenal pada masanya.

"Sumatera Barat ini, sebagian pemandangannya hampir mirip dengan Korea dibagian pedesaan"

"Benarkah?"

"Di pantai Caroline, saat aku ikut jurit malam disana paginya kami gerak jalan santai. Sekitar area pantai mengingatkan aku pada adegan Park Si Beom dalam film FLY UP. Di Payakumbuh katanya juga ada. Tapi lain halnya perbatasan Riau dan Sumbar. Danau Mingkuang, itu sedikit mengingatkan aku pada film Harry Potter"

"Dan pasti kamu mau bilang, pemandangan di Pariaman mirip dengan background Yoo Jin dan Joon Sang dalam drama WINTER SONATA"

Dia sudah tau jalan pemikiranku ternyata.

"Kamu"

"Ibuku s**a nonton drama itu. Pagi-pagi saja sebelum dia memasak, dan menyapu dia menyempatkan diri untuk menonton drama itu. Ah, kisah cinta Yoo Jin dan Joon Sang itu berat banget. Paling menjengkelkan itu adalah Oh Chae Rim dan Kim Sang Hyuk"

"Yoo Jin dan Kim Sang Hyuk itu adalah bukti persahabatan antara laki-laki dan perempuan, salah satunya pasti ada yang mencintai. Apakah diantara kita nantinya akan ada yang mencinta?"

Mendengar itu Rani terdiam. Wajahnya memerah seakan dia ingin berucap, namun ia berusaha untuk fokus terhadap yang lain.

"Oh ya, kita sudah sampai"

Sebuah gapura bertuliskan SELAMAT DATANG kami masuki. Sekitar area pantai banyak pepohonan. Mobil diarahkan ke sebuah kantor. Kami berhenti disana. Aku keluar terlebih dahulu, dan menutup pintu mobilnya. Aku menghampiri sebuah kedai makanan ringan yang letaknya dekat dengan jembatan berkayu.

Aku membeli makanan seperti minuman dan snack yang dis**ai oleh Rani. Saat aku membeli makanan, dia datang menepuk pundakku.

"Hey, kamu beli ini semua?"

"Ia biar aku yang beliin"

"Udah biarin aja. Soalnya aku yang ngajak kamu"

"Gak apa-apa."

Aku membayar sebanyak 100 ribu. Tapi gadis itu mencegahnya.

"Jangan. Biar aku aja yang bayarin. Jangan repot-repot"

"Rani"

"Berapa totalnya bu"

"50.000"

"Kamu bayar setengah aja. Aku 25, kamu 25"

Maksudnya 25.000 perkepala.

"Ya udah deh"

Setelah membeli beraneka ragam jajanan, rani membawa kresek hitamnya. Untuk menuju ke arah pantai, kami melewati jembatan berkayu yang kirinya ada bambu. Kami harus berhati-hati menaikinya. Sebab, beberapa bagian sudah ada yang dimakan rayap. Aku membimbing Rani dengan menggenggam tangannya supaya tidak jatuh. Dia sebenarnya takut. Tapi aku membimbingnya agar dia bisa menjaga keseimbangan. Langkah kami berhenti ditengah-tengah. Aku melihat pemandang laut yang bermuara dipantai ini. Serta ada mentari yang bersinar terang.

Dibawahnya, ada kapal kayu yang digunakan untuk para pengunjung.

"Cantik banget ya"

"Ia. Cantik banget"

Setidaknya kejenuhanku dibayar oleh pemandangan yang sungguh indah ini.

"Ayo Ran, kita jalan kesana. Kamu bawa kamerakan?"

"Ia, aku bawa kamera. Kamu jadi modelnya ya"

Sebenarnya, selain pemandangan yang aku lihat ada pemandangan lain yang lebih indah dari itu. Tapi aku takut untuk menjelaskannya. Hah, lebih baik aku simpan saja untuk sementara.

Akhirnya kami sampai disana. Pemandangannya indah. Tapi, banyak jaring-jaring yang terikat sebagai ayunan.

"Naik ayunan itu yuk?"

"Nggak ah. Bayar"

"Cuman 5000 doang. "

"Daripada main ayunan. Kita makan dulu, habis itu kita jalan-jalan"

"Oke-oke."

Sambil makan, aku melihat sepasang kekasih yang sedang piknik disana. Posisi mereka sang perempuan duduk dipaha laki-laki. Mereka bergelayut manja. Aku saksikan, laki-lakinya memas**an tangannya ke dalam baju perempuan lewat kerah. Tangannya seperti memelintir sesuatu, begitu pelan tapi sang perempuan begitu menikmatinya. Anehnya sang perempuan berusaha melepaskannya. Tapi laki-laki itu dari gerak-geriknya mencoba meyakinkan.

Sepertinya perempuan itu dipaksa minta jatah.

"Eh, Rani Lihat itu. Sicowoknya"

Rani yang waktu itu sedang makan roti, dimana awalnya dia mengunyah begitu kencang, ritmenya berubah begitu pelan seperti kaset rol yang menuju pause. Matanya menatap dengan serius. Kami melihat, perempuan itu bagian tubuhnya mulai di raba oleh lelaki itu.

"Pemandangan macam apa ini"

"Udah ran, kita habiskan makanan ini"

"Oke"

Pasangan itu mulai mengganggu suasana. Kami menghabiskan semua snack bersama-sama. Sesudah snack habis, aku membuang sampahnya dan menikmati panoramanya.

Rani merekam pemandangan pantai itu. Mulai dari pohonnya. Dia berputar-putar kegirangan.

"Hati-hati Ran. Nanti kamu jatuh"

"Ia"

Entah kenapa ketika kami sedang berkeliling melihat panorama disini ada yang memutar lagu FROM TO THE BEGINNING dari RYU? Biasanya lagu Minang yang terputar keras, seperti dari Rayola, Ratu Si Kumbang dan penyanyi Minang lainnya. Sudah pemandangannya seperti ini, lagunya ini p**a.

"Kenapa lagunya ini?"

"Mungkin semesta menyuruh kita berperan sebagai Joon Sang dan Yoo Jin"

"Heh. Kalau lagu Korea yang lain tidak apa-apa. Tapi, ini malah sountrack dari drama lama"

"Tapi cocok juga sih ya. Soalnya tempatnya mendukung. Namun sayangnya kita tinggal di negara Tropis, jadi yang kurang tidak ada salju"

Rani ketawa.

"Jadi, kamu mau jadi Joon Sang gitu?"

"Nggak"

"Terus"

"Aku mau jadi diriku sendiri saja"

Kami berjalan santai melewati pepohonan yang ada.

"Drama Korea sekarang banyak yang bagus. Apalagi yang genre thriller"

"Aku pengen nonton drama yang pemainnya Park Solomon."

"Aku tau itu dramanya yang mana. Dramanya dingin, romance tipis-tipis. Oh ya, kalau seandainya kamu jadi pemeran utama didrama Korea kamu pengennya pemeran utama ceweknya siapa?"

Aku tersenyum saja.

"Kok kamu senyum aja"

"Biarkan pencipta alam yang menentukannya. Jika ada perempuan yang dijadikan jodohku nantinya, dialah yang akan menjadi pemeran utama wanitanya dalam kehidupan"

"Bener"

Rute kami tak disitu-situ saja. Tapi di area pantai juga. Kami melihat ombak yang menurutku cukup ganas. Bermain air disana, serta mengumpulkan kulit kerang. Sudah macam orang pacaranlah kami. Kami tertawa lepas, foto bergantian. Bahkan aku memberanikan diri foto berdua dengan Rani. Cuman kami berdua berkawan wajarlah ya.

Aku dan dia melihat hasil fotonya.

"Nanti aku cuci" katanya seakan dia s**a hasilnya.

Saat kami melihat foto-foto yang lain, aku melihat seseorang yang di hempas ke mana arah ombak datang. Perempuan itu bajunya basah kuyup karena di dorong. Wanita itu memakai baju putih yang akhirnya menampakan pakaian dalamnya walau tidak jelas. Perempuan tampak tak berdaya. Dia mel-ayangkan tangannya ke arah perempuan itu. Lalu laki-laki itu men-ndihnya sambil mmen_c-i-umnya. Cc-ium-an itu begitu ganas. Tak malu dia lakukan didepan semua pengunjung. Perempuan itu berusaha melepaskan diri. Tapi ditahan.

Kami semua melihatnya bergidik ngeri. Perempuan itu melepaskan dirinya, bahkan berteriak seraya minta tolong. Tapi laki-laki itu menarik celana perempuan itu, bahkan melakukan kekerasan dengan cara yang tidak pantas.

"TOLONG!!!!" Perempuan itu berteriak. Menandakan dia tidak baik-baik saja.

"LEPASKAN!!"

"Farel, perempuan itu dalam bahaya Farel."

"Bahaya?"

"Perempuan itu mau di tiduri secara tidak halal"

"Hah?!"

"Tunggu sini. Aku panggil keamanan disini"

"Oke"

Perempuan itu berkali-kali minta tolong. Laki-laki itu seakan ingin bertindak terlalu jauh. Tangannya berusaha melepaskan kancing bajunya.

"LEPASKAN!!! JANGAN!!!!TOLOONGGGGGGH!!!!!!!"

Aku mencoba untuk mendekatinya pelan-pelan.

Laki-laki itu mencoba untuk menutup mulutnya.

"LEPASKAN!!! AAAAAAAA!!!! JANGAN!!!!!"

Paling parahnya, perempuan itu diseret ke laut. Dia berusaha menghilangkan wanita itu. Karena aku tak tahan, aku berlari untuk menyelamatkannya. Tak tahan aku melihatnya. Ku lihat perempuan itu terbatuk-batuk bahkan meludah gara-gara air laut yang terasa asin.

Aku mmucoolnya. Aku menarik kerah baju pria itu dengan emosi yang meledak-ledak. Aku melakukan hal yang sama kepada laki-laki itu terhadap wanita yang berusaha ingin ia hilangkan.

"ITU PADUSI TAU NDAK ANG!!!( itu perempuan tau kau!!)"

T-nju yang ku layangkan membuat terjatuh dan tersiram ombak air laut. Perempuan itu wajahnya babak belur terlepas dari sifat keji laki-laki ini.

"Jan ikuit campua itu cewek den!!!( jangan ikut campur, itu cewek gua!)"

Dia membalas apa yang dia lakukan. Kondisi mulai berbalik, bahkan dia nekat ingin melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan kepada wanitanya. Tapj gagal, lantaran Rani datang bersama polisi, keamanan pantai serta beberapa saksi lain.

Laki-laki itu sekarang diborgol oleh polisi.

Address

Pariaman
25532

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dont look Like so Evil. posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share


Other Pariaman media companies

Show All

You may also like