26/01/2025
APA YANG KAMU INGINKAN, APA YANG KAMU BUTUHKAN
Segala sesuatu yang kamu minta dari pasangan seringkali mencerminkan apa yang tidak dipuaskan oleh orang tuamu di masa kecil:
Lihat aku,
Jaga aku,
Dengarkan aku,
Pegang aku,
Akui aku,
Berdirilah di sisiku,
Berikan padaku,
Lindungi aku,
Ingatlah aku,
Bantu aku.
Kebutuhan dan harapan yang kita tempatkan pada pasangan kita seringkali mencerminkan keinginan yang belum terpenuhi sejak kecil, berakar pada hubungan kita dengan orang tua kita.
Sosok ayah dan ibu memainkan peran penting dalam membentuk cara kita memandang dunia dan hubungan kita di masa dewasa.
Hubungan manusia sangat terkait dengan kisah-kisah yang terukir di masa kanak-kanak kita—periode pembelajaran mendalam yang meninggalkan jejak abadi pada diri kita.
Benih-benih yang ditanam di kebun awal itu, dipupuk oleh air mata dan senyuman orang tua kita, tumbuh dari waktu ke waktu, menenun benang tak terlihat yang mengikat masa lalu kita dengan masa sekarang.
Melihat ke dalam untuk memeriksa tahun-tahun awal itu bisa menjadi tantangan, tetapi juga mencerahkan dan membebaskan.
Selama masa kanak-kanak, ketika pikiran dan hati kita bertindak sebagai spons, menyerap sensasi, emosi, dan perilaku, banyak dari "benih" ini tumbuh kuat dan sehat, berkontribusi pada rasa diri yang harmonis.
Yang lain, bagaimanapun, tetap terkubur di tanah subur jiwa kita, menunggu untuk ditemukan, dipahami, dan diubah.
Kebutuhan akan perhatian, kasih sayang, pengakuan, dan perlindungan seringkali berasal dari saat-saat di masa kanak-kanak ketika elemen-elemen ini langka.
Wajar untuk mencari pemenuhan kekosongan emosional di masa dewasa melalui cinta dan dukungan dari pasangan. Demikian p**a, ketakutan pengabaian, pencarian keamanan, dan keinginan untuk kontrol sering melacak kembali ke saat-saat ketika kita merasa rentan dan tidak berdaya.
Kebutuhan dan tuntutan ini bukanlah kekurangan tetapi tanda-tanda area di mana pertumbuhan dan penyembuhan masih memungkinkan.
Mengenali, menerima, dan bekerja melalui luka masa kecil dengan kasih sayang dan tekad adalah tindakan keberanian dan keaslian. Terapi dan kesadaran diri adalah alat yang ampuh untuk membantu mengubah luka-luka itu menjadi kebijaksanaan dan cinta diri, memungkinkan penciptaan hubungan berdasarkan komunikasi yang jujur, saling menghormati, dan empati.
Setiap individu adalah alam semesta yang unik, ditenun dari benang pengalaman dan memori yang membentuk perjalanan mereka.
Permintaan yang diberikan pada pasangan seringkali merupakan remah roti yang membawa kita kembali ke anak batin kita—rindu untuk didengar, dipahami, dan dicintai tanpa syarat.
Tuntutan-tuntutan ini mengungkapkan bab-bab yang belum terselesaikan dari sejarah pribadi kita, menjelaskan di mana dan bagaimana kita bisa tumbuh dan menyembuhkan.
Di balik setiap "Lihatlah aku", "Dengarkan aku", atau "Lindungi aku" ada keinginan yang mendalam:
Untuk dilihat dalam keaslian kita, didengar dalam kelemahan kita, dan dilindungi dalam kerapuhan kita.
Kerinduan ini bukanlah keinginan yang egois tetapi panggilan yang mendalam untuk menyatukan dan keutuhan.
Di bawah setiap permintaan kepada pasangan ada alam semesta emosi yang tidak diungkapkan, luka yang tidak sembuh, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Keajaiban hubungan mengundang kita untuk menjelajahi lanskap tersembunyi ini dan melihat melampaui lapisan pelindung yang telah kita bangun dari waktu ke waktu.
Eksplorasi ini menggali harta pengetahuan diri dan pertumbuhan, mengungkapkan aspek diri kita yang mendambakan untuk dipeluk dengan cinta dan kasih sayang.
Keindahan suatu hubungan terletak pada kekuatannya untuk menjadi laboratorium hidup—ruang suci di mana kita berlatih seni hubungan manusia.
Melalui cermin pasangan kita, kita melihat cahaya dan bayangan kita, kekuatan dan kelemahan, mimpi dan ketakutan yang dipantulkan kembali pada kita.
Renungan ini menantang kita untuk mempelajari lebih dalam, menerima ketidaksempurnaan kita dengan cinta, dan tumbuh bersama dalam perjalanan transformasi.
Dalam setiap permintaan yang diberikan pada pasangan ada kesempatan untuk menyembuhkan, tumbuh, dan berevolusi. Dengan merangkul luka masa kecil kita dengan keberanian dan kasih sayang, kita mengubah hubungan kita dengan diri kita sendiri dan orang lain.
Dalam perjalanan penemuan diri dan pertumbuhan ini, kita menemukan kekuatan penyembuhan cinta tanpa syarat—sebuah kekuatan yang membimbing kita menuju keutuhan dan pembebasan, yang memungkinkan kita untuk menjadi diri kita yang paling sejati:
Makhluk yang bijaksana, berkuasa, sadar, dan penuh kasih sayang..
jika pasanganmu sangat manja setelah bersamamu,
mungkin dia sudah lelah dari kecil merindukan moment bermanja pada orang tuanya, Namun tak pernah sempat dia dapatkan..
🌹🥀🍁