14/01/2025
Inilah curhat Jauhari usai ditabrak dan wajahnya ditendang oknum polisi.
Nasib Jauhari (54), pria asal Curup, Bengkulu yang menjadi korban arogansi oknum polisi anggota Polres Prabumulih.
Jauhari mengalami perlakuan tidak menyenangkan, ditabrak hingga ditendang wajahnya oleh oknum polisi yang diketahui bernama M Yunus.
Jauhari mengatakan, saat ditendang, ia sedang dalam kondisi kesakitan di pinggir jalan setelah mengalami kecelakaan.
Warga Dusun 1 Desa Alai, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muaraenim ini menjelaskan bahwa saat itu ia sedang berkendara dan hendak menyeberang ke minimarket di depan rumah dinas Walikota Prabumulih.
"Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya," ungkap Jauhari kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Jauhari, yang lahir di Curup pada 15 Juni 1970, mengaku bahwa setelah ditabrak, warga langsung membantunya mengangkat ke pinggir jalan beserta motornya.
"Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu pak polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat," katanya.
Akibat tendangan tersebut, Jauhari mengalami luka di bibir dan hidungnya berdarah. Warga sekitar pun segera memberikan pertolongan dengan tisu dan air.
"Saya tidak tahu kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya," tuturnya dengan nada bingung.
Nasib Oknum Polisi
Sosok oknum polisi Polres Prabumulih bernama M Yunus kini menjadi sorotan publik setelah videonya menganiaya warga menjadi viral di media sosial.
Nasibnya menjadi sorotan dan Polres Prabumulih diminta untuk bertindak.
Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo S*K MAP melalui Wakapolres Kompol Eryadi Yuswanto SH MH telah mendatangi korban yang dirawat di RS AR Bunda Kota Prabumulih.
Wakapolres menyatakan akan bertanggung jawab dan menanggung biaya pengobatan korban akibat tindakan oknum anggotanya tersebut.
Namun demikian, belum diketahui hukuman yang mungkin akan diberikan kepada M Yunus.
Sedangkan pihak korban juga belum melakukan laporan resmi terkait insiden tersebut.
Januhari (54), korban yang ditabrak dan ditendang M Yunus hingga tersungkur dan berdarah mengaku memang belum membuat laporan polisi.
Jauhari mengatakan akan berkonsultasi dan berkomunikasi terlebih dahulu dengan keluarganya.
"Saya masih berkomunikasi dengan keluarga apakah kasus ini akan kami lanjutkan atau damai," katanya.
Viral di Media Sosial
Insiden tersebut terekam video amatir hingga viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan dugaan pemukulan oleh oknum polisi Polres Prabumulih terhadap seorang warga menggemparkan masyarakat kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan dan pengguna media sosial pada Senin (13/1/2025).
Video yang direkam oleh seorang perempuan dan menyebar di berbagai platform media sosial tersebut menampilkan seorang pria dewasa berkaos kerah merah terduduk dengan hidung berdarah.
Insiden tersebut dilaporkan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di seberang rumah dinas Walikota Prabumulih.
Berdasarkan narasi yang beredar bersama video, awal mula insiden tersebut ketika oknum polisi tersebut diduga menabrak kendaraan korban.
Namun, alih-alih bertanggung jawab, oknum tersebut justru marah dan menendang korban hingga menyebabkan luka.
Dalam video tersebut, perekam memprotes tindakan arogan oknum polisi itu, yang disaksikan oleh sejumlah warga.
Perekam menyatakan bahwa ia melihat korban sudah terjatuh sebelum ditendang oleh oknum tersebut.
"Ngapo cak itu pak, dak boleh cak itu kamu, kami saksi nyingok dio la mak itu kamu terjangke pulo," ucap wanita dalam video.
Warga lain juga terdengar meminta agar video tersebut diviralkan.
Perekam melanjutkan bahwa kendaraan korban sudah terbalik sebelum ditendang.
Ia juga menyebut nama oknum polisi tersebut.
"Na pak kapolres ini oknumnya M Yunus namanya. Dak boleh cak itu pak. Manusio bapak ini," tuturnya, dan mengidentifikasi korban bernama Jauhari.
Video viral ini telah memicu beragam komentar dari netizen, yang umumnya mengecam tindakan oknum polisi tersebut dan menekankan bahwa aparat seharusnya tidak melakukan kekerasan, apalagi sampai melukai warga.