Nalar Pinggiran

Nalar Pinggiran Berdzikir, Berpikir dan Bertutur

Sebahagian kita, yang masih sibuk mencari jawaban: bagaimana seharusnya iman diterjemahkan dalam kehidupan sosial, polit...
04/05/2025

Sebahagian kita, yang masih sibuk mencari jawaban: bagaimana seharusnya iman diterjemahkan dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan Pendidikan ? Apakah cukup berhenti pada ritual? Atau ia harus termanifestasi menjadi tindakan nyata?.

di tengah pencaharian tersebut, dalam waktu bersamaan, dunia kita hari ini semakin dikontrol oleh segelintir orang. Negara-negara dipimpin oleh oligarki, hukum sering menjadi alat pembungkam, dan agama kerap dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan.

Ketika kebijakan makin menindas, harga-harga melambung, tanah-tanah rakyat dirampas, buruh diperas, PHK terus Terjadi, rakyat di pajaki dan para elitnya bersekongkol demi kepentingan sendiri, bahkan mereka secara terangan - terangan Mengkorupsi Uang Kita.

Di saat itulah, iman harus berbicara dalam bentuknya yang lebih nyata.

Ekspresi "kepatuhan" hanya bisa dipandang sebagai satu bentuk yang lumrah, bukan satu-satunya yang sah. Mengira agama sebagai metode menundukkan akal di hadapan otoritas, seperti teks dan tokoh, mungkin telah mengerdilkan visi dan potensi agama yang jauh lebih besar (Fenomena Taklid).

Beragama tidak terbatas pada taklidnya manusia kepada norma dan dogma. Kepatuhan pada otoritas agama hanya satu bentuk ekspresi yang alami dari aktivitas beragama. Alamiah, tentu saja. namun tidak selalu membawa berkah.

Sependek Pengetahuanku, Kalimat Tauhid tidak hanya dianggap sebagai Doktrin Teologis tentang Supremasi Tuhan (Hamba dan Khaliq). tetapi, Juga sebagai prinsip revolusioner ; bahwa tidak ada satu Manusia pun yang berhak mengklaim dirinya lebih superior diantara sesamanya. Sebab, superioritas adalah Cikal bakal dari sikap Eksploitatif.

Orientasi Hidup berTuhan itu berbanding terbalik dengan mempercayai Thogut. Siapa Thogut itu?. Thogut adalah orang yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Rosulullah SAW saja pernah di ingatkan perihal ini, kamu jangan Tirani : "Innama anta Muzakkir, lasta alaihim bi mushaitir - Hai Muhammad, kamu ini cuman memperingatkan, tidak untuk mengancam - memaksa orang".

Artinya, Nilai kehidupan apapun, selalu memiliki prospek ketuhanan - Iman. Baik di ranah sosial, politik, ekonomi serta ranah kehidupan lainnya. Nilai-nilai ketuhanan (Iman) dimaksud, senantiasa menitikberatkan pada relasi Tuhan, manusia dan alam.

Selain Teologi Islam Pembabasan dan sejenisnya. Muncullah sebuah gagasan yang berani, menampar, sekaligus menggelitik, yaitu Anarkiyah Minal Iman - anarki adalah bahagian dari iman. Sekilas, menyandingkan anarki dengan iman terasa seperti menabrakkan dua kutub yang bertentangan.

Bukankah anarki itu tentang kekacauan, pemberontakan, dan penolakan terhadap otoritas?. Sementara iman sering dimaknai sebagai ketaatan, kepasrahan dan ketundukan?.

Di sinilah masalahnya, Diksi ‘anarki’ kerap kali diasosiasikan secara serampangan. Padahal, Anarki bukan sekadar ‘tidak ada aturan,’ tetapi sebuah tatanan yang menolak segala bentuk otoritarianisme yang menindas. Sementara iman, jika ditilik dari akar perjuangannya, sesungguhnya adalah alat pembebasan.

Anarkisme merupakan Paham yang menentang terhadap berdirinya sebuah lembaga yang mengatur masyarakat (negara). Menurut para penganutnya, negara dengan kekuasaanya adalah penindas, yang membatasi masyarakat. Oleh sebab itu, harus di hapuskan.

Menurut Peletak Teori Anarki, "Bakunin", para penyiksa yang menghisap manusia. Namun, dari semua itu dua lembaga yang paling menyiksa dan menghisap manusia adalah Negara dan Agama.

Dalam Islam, problemnya ketika kita bicara Teologi atau Iman. coraknya kebanyakan Statis. Tidak mendorong orang untuk berpikir kreatif. Bahkan jika kita menggunakan Kemampuan Rasionalitas, kita di tuding Bid'ah. Padahal, agama meniscayakan penggunaan akal untuk menangkap Visi dan Misnya.

Keimanan yang Statis, hasilnya akan melahirkan status qou kekuasaan (Politik dan agama). Siapa yang mayoritas, maka itulah yang menjadi rujukan.

Selain itu, persoalan Teologi atau Iman kita. Temanya selalu Metafisis. Yang di bicarakan terus menerus adalah sesuatu yang tidak kelihatan - Surga, Neraka, Pahala, Dosa. Sesuatu yang metafisis, di diskusikan bagaimanapun, hasilnya adalah spekulasi.

Sementara dalam waktu bersamaan, ada rakyat yang tertindas, ada rakyat yang kelaparan, ada rakyat yang melarat. Hal itu dianggap dunia yang lain. Agama seolah tidak mengurusi hal itu. Akibatnya, Ummat islam tidak memiliki kecerdasaan membaca realitas.

Secara Psikologis, ummat yang tertindas akan cenderung Frustasi, Pesimis, s**a jalan pintas dan lemah keyakinan. Kita ini secara kalkulatif kalah di semua segmen peradaban.

Ihwal itulah, apa yang di katakan Marx dan Bakunin, menjadi benar, bahwa agama adalah candu bagi ummat. Membuat kita Fly, enak dan nyaman. Membuat kita lupa terhadap realitas. Membuat kita menggunakan perasaan pada dunia yang tidak menggunakan perasaan.

Padahal, salah satu Esensi dari ajaran Islam, ia menawarkan kita untuk peduli terhadap realitas. Kritis terhadap status Qou - anti kemapanan. Menjadi inspirasi kelompok pinggiran. Mengakomodasi semua Aliran Teologi.

Di titik itulah, Iman tidak boleh berhenti sebagai doa-doa yang tak berujung aksi. Ada perintah ‘iqra’, yang semestinya tak hanya diterjemahkan sebagai membaca Teks To Teks dari kitab suci. tetapi, membaca Teks To Konteks, yaitu realitas sosial, hukum, ekonomi, budaya, politik, dsb.

jika ada yang menyatakan anarki bertentangan dengan iman, bisa jadi ia abai bahwa iman yang hanya dijadikan alat untuk pasrah pada keadaan sebenarnya bukan iman, melainkan penjinakan massal.

Menurut Hemat saya, Spirit Anarkiyah Minal Iman, punya kemiripan dengan Islam Teologi Pembebasan, yakni menciptakan Persaudaraan yang Universal, Kesetaraan manusia dan lingkungan, serta Keadilan sosial dan ekonomi.

Keyakinan semacan ini, harus diatasi dengan munculnya keyakinan teologis atau keimanan yang kuat, agar mendorong kita untuk giat mengubah nasib sendiri. Ihwal itulah teologi Pembebasan dan Anarkiyah minal Iman sangat menekankan dimensi Praksis, yaitu Refleksi dan aksi atau Iman dan amal. Artinya, narasi ini berupaya untuk menjadikan yang lemah dan papah menjadi mahluk yang independen dan aktif.

Untuk Menwujudkan Tujuannya, niscaya Menggunakan agama?. Hanya saja agama punya dua wajah ; Pertama, agama adalah tempat pelarian atau keluhan kaum tertindas. Kedua, agama bisa menjadi senjata untuk melakukan revolusi terhadap kekuasaan yang dzolim.

Tetapi, kita kerap kali memposisikan agama pada posisi pertama. Jika kita buntu, melarat, di tindas dan miskin, maka ingatlah ini adalah Unian dan Takdir Allah. Agamanya hanya sekedar pelarian.

kita perlu Belajar kembali mengenai semangat profetik dan liberatif Kenabian Muhammad Di Makkah. Revolusi Tauhid Nabi, ketika membela kelompok Pinggiran - tertindas. Setelah Nabi menekankan pentingnya membaca dan menulis (Iqro). Bukan Revolusi Mental yang Bim sala Bim.

Sebagaimana Teologi Pembebasan adalah keimanan yang mencoba untuk di pahami. beriman, tapi tidak diam saja atau pasif. Anarkiyah Minal Iman menegaskan bahwa iman yang sejati bukanlah iman yang membelenggu, melainkan Iman yang membebaskan. Bukan iman yang tunduk pada status quo, tetapi yang berani menentangnya.

Bayangkan sebuah sistem di mana agama justru digunakan untuk menundukkan manusia, membuat mereka takut melawan penindasan dengan dalih ‘sudah takdir,’ ‘sabar saja,’ atau ‘kelak mereka akan dapat balasan di akhirat.’ Ini bukan iman, ini candu yang diberikan oleh mereka yang berkepentingan.

Seorang mukmin yang sejati tidak hanya beribadah secara vertikal, tetapi juga horizontal - menolak segala bentuk penindasan, menyuarakan kebenaran, dan merawat solidaritas. Kalau tidak, apa bedanya iman dengan kepasrahan buta?.

Demikianlah sedikit gambaran bahwa di samping ekspresi kepatuhan, taklid, dan otoritas, agama di dunia juga mempunyai sisi, bentuk, dan ekspresi yang lain. Bahkan, Di masyarakat majemuk kita ini, nyatanya agama dapat bergerak dan menari secara amat kreatif.

Di tangan sarjana dan pemikir yang tepat, agama menjadi begitu produktif. Agama terbangun dari kondisi pasifnya, terdorong untuk mampu memberi respons terhadap setiap masalah genting kemanusiaan.

Bukti bahwa agama kita bukan sebuah ajaran hidup yang pengecut. Ia tidak berhenti di surau atau di sajadah. Ketundukan ritual hanya satu aspek dari agama dalam kebudayaan kita.

Di atas ritualisme dan taklidisme, terdapat gagasan-gagasan yang berani, yaitu Perlawanan, perjuangan terhadap Keadilan Sosial, Nasionalisme, Institusionalisasi, Sekularisasi, dan Pluralisme - yang semuanya itu berbasis juga pada agama.

- ANARKIYAH MINAL IMAN (1)-

Sorotan

Dalam perkawanan kadang kita menemukan kerumitan-kerumitan. Itulah sebabnya, Rosulullah SAW menyampaikkan bahwa "jiwa-ji...
29/04/2025

Dalam perkawanan kadang kita menemukan kerumitan-kerumitan. Itulah sebabnya, Rosulullah SAW menyampaikkan bahwa "jiwa-jiwa itu ibarat prajurit yang dibaris-bariskan". Atau Seperti satu bahagian Tubuh.

Yang paling mengenal diantara mereka pasti akan saling melembut dan menyatu. Yang tidak saling mengenal diantara mereka pasti akan saling berbeda dan berpisah".

Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Namun, jika ingin berjalan jauh, lebih baik berjalan bersama-sama.

Kata Leonardo Da Vinci, "Kita pejalan, sebab kita adalah Omo sanza Lettere".

Problem Genzi hari ini adalah kebebasan memilih yang tanpa batas. Jangan mengatakan bahwa kebiasaan menggunakan sosial media tanpa batas itu tidak mempengaruhi prilaku kita dalam sehari - hari.

Sangat berpengaruh.

Mengapa?. Karena kita tidak terbiasa pada keterbatasan pilihan dan kita terbiasa dengan banyak pilihan. Akibatnya, kita bingung memilih yang mana.

Padahal, di tengah serbuan begitu banyak Pilihan. Kita dapat menemu kenali Akar Kebutuhan kita itu apa?. Lalu, mentransformasinya menjadi Tujuan.

Sebab, Salah satu ciri orang naik level - Derajat - maqom itu ketika dia mampu menemukan dua pertemuan dari dua paradoks. Misalnya, Iblis itu asosiasinya Buruk. Malaikat asosiasinya baik.

Maka, kosnesp apa yang mempertemukan kedua Pertemuan Paradoks???. YAITU CINTA.

Ihwal itulah, kawan baik itu seperti Tanah air. Jika mereka tak ada, kita akan merasa kehilangan.

Sorotan

25/04/2025

Sekedar...!

Sorotan Pendaki Jadul

Aktivitas terbaik untuk memulai hari adalah tidak melakukan apa pun sama sekali.Kita cukup duduk, minum kopi, dan ngobro...
19/04/2025

Aktivitas terbaik untuk memulai hari adalah tidak melakukan apa pun sama sekali.

Kita cukup duduk, minum kopi, dan ngobrol dengan orang yang anda cintai. Konon, itulah yang dilakukan oleh Jeff Bezos. Ia akan “membuang” satu jam tiap pagi untuk sekadar minum kopi, tidak menyentuh ponsel, dan hanya bercakap-cakap dengan pasangannya.

Jeff mengakui kebiasaan itu membuatnya berpikir lebih baik, Dan para peneliti mendapati bahwa itu memang bagus.

Pada pagi hari, saat baru bangun tidur, otak kita memasuki keadaan khusus yang disebut kondisi gelombang alpha. Ia sangat rileks dan reseptif. Kita boleh juga membayangkannya hamparan bukit dan Hijau gunung yang tenang di pagi hari.

Dalam situasi damai inilah, otak kita membangun pemikiran dan perencanaan kreatifnya untuk hari itu.

Kita akan merusak momen damai ini jika begitu bangun tidur, langsung meraih ponsel, memeriksa WhatsApp, menggulir media sosial naik turun tak henti-henti.

Hal itu membuat ketenangan pikiran tiba-tiba diserbu badai. Otak bergeser dari kondisi alpha yang rileks ke kondisi beta yang waspada, terburu-buru, dan stres—mode yang digunakan oleh otak saat mengerjakan tugas, menanggapi peringatan, atau menangani masalah-masalah mendesak.

Momen damai kita hilang, dan kita mengisi otak dengan sembarang masalah yang berseliweran di media sosial. Kita memulai hari dengan banyak gangguan di dalam pikiran, perasaan lelah, dan mungkin kemarahan.

Jadi, jauhi ponsel pada pagi hari, biarkan otak kita tetap dalam kondisi alpha lebih lama—setidaknya 1 jam.

Dengan begitu, otak kita akan bekerja lebih baik. Kita akan lebih mampu menangani stres, lebih mampu membuat keputusan, dan lebih segar sepanjang hari. Ini menurut penelitian neurosains.

Kalaupun hasil penelitiannya keliru, kita tidak rugi apa pun jika membuang waktu satu jam setiap pagi untuk sekadar duduk, minum kopi, dan bercakap-cakap dengan orang yang anda cintai.

- SETIDAKNYA, BIARKAN TENANG 1 JAM -

Sorotan

Dulu, obama santer di USA, kewarga-negaraannya di ragukan oleh Penduduk Amerika. Tidak Pakai Ribet, Tarik ulur yang berk...
17/04/2025

Dulu, obama santer di USA, kewarga-negaraannya di ragukan oleh Penduduk Amerika.

Tidak Pakai Ribet, Tarik ulur yang berkepanjangan, sampai membayar Lawyers. Obama cuman menunjukkan Akte kelahirannya.

Dan?. Beres. Tidak ada lagi yang meributkan dan mempersoalkan kewarganegaraan Obama.

Tidak pernah Obama menyatakan, "yang menuduh atau Mendalilkan-Lah yang membuktikan Keaslian Warga Negara saya".

Mengapa?. Karena Obama Tahu dan paham, bahwa Ini hanya soal remeh temeh. Cukup menujukkan akte kelahiran yang asli. Urusan menjadi beres.

Obama Yakin, dan Keyakinannya di dukung dengan data Yang Valid.

So, Tuan Jokowi mengapa Enggan Meniru itu?.

Padahal Menunjukkan Ijazah yang asli itu Gratis, tidak pakai bayar - bayar. Ketimbang Membayar Lawyers sana sini....!. Kecuali memang Ijazahnya palsu 😅.

Kalau Ada Yang susah. Kenap di bikin gampang? 🤣

Suatu Ketika Syaikh Sya'rawi Mutawalli Berziarah ke Makam Rosulullah SAW. Beliau menutup Ziarahnya dengan Mencium Makam ...
14/04/2025

Suatu Ketika Syaikh Sya'rawi Mutawalli Berziarah ke Makam Rosulullah SAW. Beliau menutup Ziarahnya dengan Mencium Makam Rosulullah SAW. Di saat sedang Ta'zimnya beliau mencium Makam Rosulullah SAW, beliau di teriaki Bid'ah Oleh seorang lelaki. Sontak Syaikh Sya'rawi Mutawalli menoleh ke sumber suara yang meneriakinya.

Anehnya lelaki yang meneriakinya terkejut dan mendekati Syaikh Sya'rawi, lalu mencium Imamah Beliau dan berkata, "Maaf Tuan, Ku Rasa bukan engkau. Ternyata lelaki tersebut mengenali Syaikh Sya'rawi Mutawalli.

Syaikh sya'rawai Mutawalli tersenyum dan berkata, "Mengapa engkau mencium Kepalaku?". Jawab lelaki tersebut, "Aku mencium kepalaMu sebagai permintaan Maafku kepada Engkau. Syaikh Sya'rawi Bertanya lagi, "bukankah engkau mencium Imamahku, bukan kepalaku?". Lelaki itu menjawab lagi, "Iya benar. Aku mencium imamah engkau, tetapi maksudku mencium kepala Engkau".

Sambil Tersenyum, Syeikh Sya'rawi berkata, "seperti itulah maksudku, meski aku mencium Makam Baginda Rosulullah SAW. Namun, maksudku mencium Jasad Rosulullah Muhammad SAW, bukan Makamnya.
Lelaki tersebut terdiam dan tak mampu berkata-kata lagi dan seketika mendapatkan pelajaran berharga dari Syaikh Sya'rawi Mutawalli.

Mengapa kita mempersembahkan Ummul Kitab kepada Nabi?. Karena di dalam Tradisi irfani atau dalam Konstruksi epistemologi Islam, tidak ada epistemologi Islam kecuali melalui Propetologi atau tidak ada keilmuan dalam tradisi Islam, kecuali berbasis pada Tradisi kenabian. Itulah sebabnya, substansi sholawat sebenarnya adalah kita melakukan satu inisiasi spiritual untuk setiap pribadi-pribadi muslim agar Senangtiasi melakukan proses ketercelupan ontologis.

ketakutan kita, jangan-jangan ibadah kita tidak sesuai dengan sunnah rosul. Setelah sesuai Sunnah Rosul. Kita takut lagi, jangan-jangan memaksa sesuai, karena ingin benar. Setelah ingin benar, takutnya secara tasawuf ternyata kita mengimani kebenaran tersebut. Bukan mengimani Rahmatnya Allah. Akhirnya menjadi Ujub - bangga amal di terima karena kebaikan. Bukan karena Fadholnya - anugrah Allah. Ketakutan-ketakutan seperti ini, ciri khasnya orang sholeh. Orang sholeh itu, Tidak sholat takut. Begitu sholat, takut tidak sesuai syarat dan rukunnyan. Setelah semuanya sesuai, takut i'timadi alal amal - membanggakan kebenaran. Bukan membanggakan luasnya rahmat Allah.

Di titik itulah, Saya s**a sekali kalimat Gus Baha yang di pigura dan kelak benda tersebut di wasiatkan untuk anak cucunya. Bunyinya kira - kira Begini, "wahai anak cucuku, aku belajar banyak bukan untuk menjadi orang alim. Tetapi, untuk memahami luasnya rahmat Allah, sehingga aku bisa hormat kepada semua Ummat Rosulullah".

Salah satu golongan ummat Rosulullah yang terbesar adalah orang awam. Misalnya, sahabat Nabi yang s**a sekali Mabuk. Namanya adalah Nu'aiman. Nu'aiman ini sahabat yang sangat mencintai Nabi. Kalau dia tidak bersama Nabi, dia pusing. Tetapi, kalau tidak mabuk, dia juga pusing. Akhirnya dia memilih jalan tengah, yaitu sering mabuk di dekat Nabi. Nu'aiman ini Orangnya Lucu, sering mabuk, ceplas ceplos dan sering mengerjai Nabi. Tetapi, Nabi sangat mencintainya.

Kelakuan Nu'aiman seperti itu kerap di tegur para sahabat yang lainnya dan Nabi pun menegur sahabat yang menegur Nu'aiman, "bagaimana pun Nu'aiman itu mencintai Allah dan Rosulnya", dan di kesempatan yang lain Nabi Berkata, "aku itu paling senang kalau bercanda dengan Nu'aiman".

Ada sekelompok Wali itu tidak pernah melakukan sholat sunnah Qobliyah dan Ba'diyah. Hal itu di pertahankan para Wali tersebut, agar bertujuan bahwa sholat sunnah tetap dianggap sunnah dan tidak membebani orang awam. Bayangkan jika di zaman sekarang, para pekerja kasar atau mereka yang bekerja di tempat yang ketat soal waktu. Tentu, mereka akan terbebani jika di bebankan sholat sunnah seperti itu. Bahkan bisa menjadi masalah. Kelompok wali ini memasang badan, jangan sampai orang - orang yang tidak mengerjakan sholat qobliyah dan ba'diyah dianggap buruk dan jangan menganggap sholat sunnah sebagai beban.

Banyak wali yang senang bermain bola, bahkan menari. Artinya wali itu bukan hanya orang khusyu saja. Kalau sepak bola, Musik di haramkan. Yang rugi adalah Rosulullah. Sebab, banyak ummatnya yang terlalu berat menjalankan dan memeluk Islam. Makanya, jangan terlalu gampang menghukumi dan memberi cap kepada orang lain, apalagi mencap sebagai orang munafik.

Nb : Pict, Makam K.H. Muhammad Tahir - Imam Lapeo

05/04/2025

Jejak Ramadhan 2025 Membersamai Generasi.

05/04/2025

Halo semuanya! 🌟 Anda bisa mendukung saya dengan mengirim Bintang, itu membantu saya mendapatkan uang untuk terus membuat konten yang Anda s**ai.

Setiap kali Anda melihat Stars, Anda bisa mengirimi saya Stars!

04/04/2025

Ģenerasi Memang sudah harus diajak berpikir lebih keras dan mendalam, bahwa agama bukanlah sesuatu yang Eksklusif, kaku berjarak dan membosankan.

semua itu, agar generasi tidak mudah terkooptasi dengan Modelan Oknum Muballig atau Pemuka Agama yang kerap mengkapitalisasi Dalil - Dalil tertentu demi Populisme, pasar dan Keuntungan.

21/08/2023

-HANYA MAIN CATUR-

ghulibatir-ruum - Bangsa Romawi telah dikalahkan".

"fiii adnal-ardhi wa hum mim ba'di gholabihim sayaghlibuun - di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang".

"fii bidh'i siniin, lillaahil-amru ming qoblu wa mim ba'd, wa yauma-iziy yafrohul-mu-minuun - dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman".

Q.S. Ar Rum yang saya nukil diatas, turun pada periode Mekkah ketika jumlah kaum Muslimin masih sangat Sedikit. Menceritakan tentang Pertarungan antara kerajaan PERSIA DAN ROMAWI.

Dalam Banyak riwayat dan Literatur yang menceritakan, bahwa Dalam rentan dakwah 13 tahun Yang di Lakukan Oleh Rosulullah SAW di Mekkah, Jumlah kaum Muslim saat itu sangat sedikit. Bisa kita cek Validitas Sejarahnya, saat Hijrah Rosulullah SAW ke madinah, Kurang lebih 200 Orang. Yang Hijrah Ke Habasyah , sekitar 85 orang dan yang masuk Islam dari Ahli Yastrib (penduduk Madinah sebelum Hijrah Rosulullah ke madinah), sekitar 70 Orang.

Artinya Kurang lebih 350 orang saja Kaum Muslimin saat Q.S. Ar Ruum ini di turunkan Allah sebagai Informasi kepada Rosulullah SAW dan Kaumnya.

Pertarungan antara Persia Vs Romawi ini, Berdasarkan Informasi Q.S. Ar Ruum, di menangkan oleh Persia. Tetapi, Dalam Rentan waktu 3 sampai 9 Tahun (Al Bidh'i), terjadi Pembalikan Keadaan - Situasi, Romawi Lagi yang menang.

Pertanyaan mendasarnya, Apa Hubungan atau Apa Gunanya Allah Memberikan Informasi kepada Kaum Muslimin - Komunitas yang Kecil di Mekkah tentang Pertarungan Dua Gajah (Persia dan Romawi). Toh, Faktanya Jazirah Adalah Wilayah yang tidak terhubung hidupnya secara Lansung dengan Persia maupun Romawi.

Lantas, mengapa cerita ini penting untuk di ketahui oleh Komunitas Kecil di Jazirah (Kaum Muslimin), sehingga Allah perlu untuk menginformasikan kepada mereka?.

Hari ini, kita bukan lagi bercerita tentang pertarungan Persia dan Romawi. Tetapi, cerita tentang pertarungan dua Gajah (CHINA VS AMERIKA). Dua gajah bersiteru, Apakah kita harus mengetahui situasinya?. Apakah perseteruan mereka akan berdampak kepada kita?. Apakah Kecenderungan Dua Gajah akan mempegaruhi Pilpres kita kelak?.

Salah satu Diskursus Modern dalam Ilmu Politik, yaitu Hubungan Internasional (HI) adalah diskurus yang telah di kabarkan AL Qur'an, 1400 tahun yang Lalu. Bahkan, mungkin anak HI sekalipun tidak tahu itu.

Secara sadar dan sengaja, saya tidak menuntaskan Uraian diatas. Agar kita sama-sama berpikir dan Membaca posisi kita sebagai apa ; HITAM KAH, PUTIH KAH, PENONTON KAH ATAU BANGKIT DAN MENGATAKAN SAYA INDONESIA?.



- POETRA FAJAR DAN POETRA SUBUH, SAMA-SAMA PENYUKA PAGI -  Soekarno, "Orang boleh benci pada seseorang. orang boleh dend...
17/08/2023

- POETRA FAJAR DAN POETRA SUBUH, SAMA-SAMA PENYUKA PAGI -

Soekarno, "Orang boleh benci pada seseorang. orang boleh dendam pada seseorang. boleh.
Entah apalagi".!

"kamu tahu aku kadang-kadang bingung dengan politiknya Hatta. aku kadang-kadang saling gebuk dengan Hatta. Tetapi menghilangkan Hatta dalam teks proklamasi itu tindakan pengecut".

Ketika soekarno dengan demokrasi terpimpimnya sedang jaya dan kuat,
Hatta mengambil jarak. Ia mengambil jarak sebagai sahabat politik. tetapi, bukan sebagai sahabat soekarno. Tentu, dua hal yang berbeda, antara Sahabat politik dan sahabat sejati.

Suatu hari dalam suatu peringatan hari kemerdekaan, Ketua Central commite partai komunis indonesia : Dipa Nusantara Aidit, Membaca teks proklamasi tanpa menyebut nama Hatta : berbahagiakah Soekarno?.

Alih-alih memuji Aidit dan PKI-nya, Soekarno malah meradang.

Dalam konteks hubungan politik yang tak ramah mesra itu, Peran AS mulai memberitakan sisi negatif Soekarno. karena Soekarno berjarak dengan Hatta secara garis politik, bahkan memiliki garis demarkasi yang sangat jelas. Hatta kemudian di datangi seorang wartawan AS untuk meminta Apologi, yang menyudutkan Soekarno.

Alih-alih mengikuti Frame wartawan tersebut. Justru Hatta marah dan mengeluarkan pernyataan yang terkenal, "Seburuk-Buruknya Soekarno Dia adalah Presiden Saya. Titik".

Tahun 1928 Soekarno minta Izin pidato pada kantor polisi Hindia Belanda di Solo. Di Ijinkan. tetapi tidak boleh ada Kata "Merdeka" dalam Pidatonya. Soekarno memutarnya akalnya, dengan Lantang, ia berpidato : " Rakjat Indonesia, kami harus seperti orang belanda di negeri Belanda".

Tepuk tangan membahana, karena Rakyat yang mendengar tahu itu bahwa maknanya sama dengan kata "Merdeka".

Ketika dalam masa pengasingan di Banda, Hatta kadang menggunakan perahu untuk keperluan mobilitas. Perahu itu di warnai merah putih, corak yang sensitif bagi pihak kolonial. Hatta ditegur dengan warna perahu merah putih itu.

Jawab Hatta sederhana : "Lautnya .... Biru".
(Merah Putih Biru adalah bendera Belanda)

Begitulah Kualifikasi SEORANG PEMIMPIN :).

MERDEKA...ENTAHLAH..!

Pinggiran

-MEMBANGUN INTEGRITAS-Budaya dan Tradisi acap kali di salah pahami. Padahal, kesamaan Budaya dan tradisi adalah sebuah p...
12/07/2023

-MEMBANGUN INTEGRITAS-

Budaya dan Tradisi acap kali di salah pahami. Padahal, kesamaan Budaya dan tradisi adalah sebuah perilaku yang di setujui oleh komunal untuk menjadi standar kesamaan.

Sementara, perbedaan antara Tradisi dan budaya. Tradisi di turunkan secara vertikal. Artinya kita belajar dari bapak kita. Bapak kita belajar dari kakek kita, dst. sedangkan, Budaya transmisinya Horizontal, kita bisa belajar dari siapa saja. misalnya, Pesbuk, Tiktok dan IG itu bukan tradisi. Tetapi sebuah budaya. Sebab, saya yakin generasi kita ini tidak ada satu pun orang yang memakai Pesbuk, Tiktok atau IG, yang belajar dari bapaknya. Justru, tak jarang bapaknya yang belajar dari anaknya.

Mungkin saja periode berikutnya setelah era generasi kita, akan menjadi sebuah Tradisi, karena anak kita akan bertanya sama kita - bagaiamana cara menggunakan pesbuk, IG, Pesbuk, dst.

Integritas adalah perilaku yang sesuai dengan sebuah Value - Nilai yang di adopsi oleh seseorang. Integritas selalu lahir dari sebuah keputusan manusia.

Ada sebuah nilai atau hukum yang di adopsi manusia (bisa nilai agama, bisa Hukum negara atau nilai keluarga). Lalu, nilai tersebut di gunakan untuk membedakan mana benar dan mana salah. Misalnya begini, Makan babi menurut ajaran Islam adalah Haram - salah. Tetapi, menururt Hukum negara, tidak melanggar hukum. Artinya setiap segmen nilai, punya kriteria berbeda untuk membedakan mana benar dan mana salah.

Manusia mengambil nilai. Lalu, di gunakan untuk membedakan mana benar dan mana salah. Ketika manusia mampu menggunakan Nilai untuk membedakan mana benar dan mana salah. Hal itu menunjukkan, bahwa manusia tersebut memiliki Moralitas.

Moralitas, jika di lakukan secara benar. Maka, di sebut Etik.

Artinya, Nilai adalah tolak Ukur. Moral adalah kemampuan kita menggunakan tolak ukur untuk membedakan mana salah dan mana benar. Lalu, Etik adalah kemampuan kita mengkonsistensi tolak ukur untuk membedakan benar dan salah secara benar.

Nah, Koruptor atau orang yang mengkorupsi sesuatu, Mengkolusi sesuatu dan Melakukan nepotisme. Sebenarnya, mereka tahu, bahwa perbuatan tersebut adalah salah. Artinya dia memiliki moral, karena dia bisa membedakan mana benar dan salah. Tetapi, mereka tidak punya etik, karena dia tidak melakukan sesuai yang moralnya perintahkan. Mereka melanggar moralitasnya sendiri.

Padahal, Semakin dia konsisten menggunakan etika, yang sesuai dengan moralitasnya perintahkan. Maka integritasnya semakin tinggi. Maksudnya, integritas adalah agregasi dari keputusan terhadap moralitas yang mereka percayai.

Keputusan melakukan sesuatu sesuai dengan tuntunan moralitas dalam jangka waktu panjang di sebut integritas. Tetapi, kuncinya manusialah yang membuat keputusan tersebut, seperti mau korupsi atau tidak. Sebab, Yang terlihat di luar adalah aksinya, sedangkan yang terjadi di dalam adalah keputusan kognisi intelektualnya.

Semua keputusan kognisi intelektual akan tergantung dengan perasannya. Misalnya, Ketika kita menembak lawan jenisnya dan kita di terima. Secara Otomatis, Hari itu kita sangat gembira dan senang.

Di saat kita bergembira dan senang, kita di Hina atau di maki-maki. Maka, Kecenderungan kita tidak akan marah. Logika kita tahu bahwa kita di hina, kita di maki-maki. tetapi perasaan kita sedang dalam gembira. Maka, keputusan logika kita menjadi berubah.

Artinya, di bawah intelektual, ada yang namanya perasaan - Feeling yang kerap membuat keputusan logika kita berubah pada kejadian yang sama.

Di bawah Feeling, ada yang namanya In Emosion. Feeling dan emosi berbeda. Feeling yang kita pahami adalah yang kita rasakan. Sedangkan, in Emosion adalah energi yang bergerak.

Energi dari mana?. dari Fisiologi manusia.

Kita merasakan ketika kita hidup, ada energi bergerak - jantung bergerak, nafas bergerak, ada darah berputar.

Di sinilah titik kita membangun budaya, bukan pada kognitif intelektual. Sebab, kognitif intelektual berada tiga tingkat diatas emosi. Emosion terdapat pada diri manusia dan terdapat pada interaksi kita pada manusia dan alam semesta.

Bagaimana membangun energi yang bergerak diantara manusia?. Salah satu contohnya, kita di suruh membangun integritas sesuai dengan semua peraturan yang ada. Tetapi, teman kita atau pimpinan kita melanggar dan tidak di hukum. Tentu, Kita tidak akan mau membangun integritas.


sunyi
Pinggiran

Address

Makassar
90234

Telephone

+6285294423253

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Nalar Pinggiran posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Nalar Pinggiran:

Share