the book I didn't know I needed ✨️
mungkin karena gak berharap akan dapat buku ini, rasanya jadi kaget ya ketika buka-buka terus jadi suka.
buku ini otomatis jadi favorit aku, sejak dari cover dan back-cover hingga ke dalam-dalamnya. di beberapa part, hatiku dibikin hangat oleh ilustrasi (dan kelakuan) hewan-hewan yang lucu 🐻. warnanyapun menenangkan 💜
ada beberapa tulisan yang bikin aku tersentil karena baru aja keluar dari periode susah-bersyukur. juga, beberapa bagian bikin aku nangis. teringat akan yang hilang. tapi mostly tangis bahagia setelah ingat betapa banyak karunia Tuhan di dunia ini.
meskipun namanya journal of gratitude alias jurnal bersyukur, aku merasa agak "eman-eman" mau nulis di dalemnya. takut tulisan cakar ayam aku bikin bukunya tidak aestetik. tapii akhirnya aku berani menulis satu-dua kalimat yang kupikirkan waktu baca prompt atau lihat gambarnya. menyenangkan dan bikin lega 😻
(thank you @bonifasiayr for the surprise ❤️ walaupun heran mau2nya temenan sama aku, aku bersyukur punya sahabat kayak kamu 🔥)
kamu udah pernah baca? bagian mana yang paling "ngena" buat kamu? kasitau di komen atau tag aku yaa! 🥰
#bookstagram #bookishlove #booksbooksbooks #reels #readersofinstagram #whatchatyreads #bookish #journal #gratitudejournal #journaling #mentalhealth #gratitude
Paket Kata Sandi ini makin lengkap karena ada berkas kasus lanjutan, yang clue dan saksi / tersangka-nya berhubungan dengan novel.
Jujur, menurut aku mecahin kasus dari dokumen rahasia lebih asyik daripada baca novelnya, karena aku pura-pura jadi detektif. Gak nyangka cita-cita jadi Chaty Holmes kesampaian juga 😎🔍
Ketika membaca berkas kasus, aku sebetulnya agak kecewa karena petunjuknya gampang. Seharusnya kita alihbahasakan dulu surat dari korban yang ditulis dalam aksara Purwadhaha. Inilah kenapa kita dianjurkan baca novel Kata Sandi duluan, yang di dalamnya ada translate per abjad, jadi kita bisa membaca keseluruhan isi surat. Tapi...
Sekilas lihat lampiran alibi, langsung ketahuan siapa yang berbohong sebelum lihat amplop “Jawaban”. Meskipun belum tentu pelakunya, sih.
Baru makin yakin setelah menerjemahkan surat dari korban dan baca CV tersangka. Cukup seru putting two and two together.
Kalau kamu aware dengan perbalapmotoran dunia, pasti bakal langsung ketebak, deh. Apalagi kalo kamu juga penggemar Carlos Sainz (ehlho 😆)
— (kalau penasaran, boleh DM aja ya, mengandung spoiler).
Kalau kamu mau mecahin kasus juga, kunjungi @blackswan_books buat cari tahu di mana belinya, ya!
#bookstagram #noveldetektif #katasandi #bookish #paidcollaboration #whatchatyreads
Lanjutannya adalah cerita tentang orang-orang dan kehidupan yang (memang sebenarnya) biasa saja.
Inidia #bookreviewbychaty untuk 📚 Rumah Pohon Kesemek | ✍️🏼 Tsuboi Sakae, diterjemahkan oleh Asri Pratiwi Wulandari | 🖨 Penerbit Mai, 2022 (diterbitkan pertama kali di Jepang pada 1949)
Perasaanku tenang dan nyaman pas baca. Ditambah, ilustrasinya yang imut (Nana-approved) dan mendukungku hanyut dalam emosi, makin bikin betah baca pelan-pelan. Yah, karena gak mau cepet selesai juga, sih.
Mungkin, karena ketika membaca, aku bisa ikut membayangkan kehidupan di desa (yang tentu saja kondisinya di-idealkan dalam kepalaku); duduk-duduk di teras rumah sambil ngobrol dengan tetangga. Terus kayanya hidup tuh berputar aja, ada kalanya sedih, berduka, senang, bimbang, penuh tawa. Yah semuanya lanjuuut aja. Mau di kota atau desa, tetep aja ada yang dipusingkan 😂 tinggal gimana kita menyikapinya aja.
Kekerabatan di sini terasa erat dan minim drama. Mungkin karena dilihat dari sudut pandang Fumie-Yoichi yang masih kanak-kanak, semua terasa simpel. Seperti mendengar lagu anak-anak yang minim adlib, dinyanyikan sesuai nadanya tanpa mempercantik suara atau desah-desah (apasih, ya gitulah pokoknya).
Aku suka menyimak interaksi Yoichi dan Fumie dengan orang-orang dewasa. Bagaimana Yoichi sempat merasa sebal kemudian menjadi ikhlas ke Paman Santaro (karena apa? Baca aja sendiri ya ☺️). Oh iya, Paman Santaro! Lucu juga dia.
Beberapa info tentang budaya Jepang ada di sini, seperti Hari Pemberian Nama. Di akhir buku, seperti halnya "Lonceng di Danau", ada informasi mengenai penulis dan beberapa penyesuaian pada terjemahan. Ini membuat aku tersenyum, seolah sedang mendengar pengakuan jujur. Bikin makin suka sama bukunya (loh loh).
Selain itu, font, ukuran font, spasi, tata letak, sampul, ilustrasi, semuanya oke dan kerasa well-thought. Dalam 4 bab dan 64 halaman, buku ini berkesan banget buatku tahun ini.
Terima kasih @penerbitmai sudah menerbitkan buku yang bikin
Hari Minggu kemarin di @tamanliterasi.jkt
Ini lebih banyak klip haha hehe ☺️🙏 karena kemarin keasyikan baca bukunya. Pas udah kelar, keasyikan ngobrol (tentu saja ini ngeles).
Sejam diem-dieman, tapi bukan karena marahan. Gak perlu kenalan, tapi kebetulan bisa ketemuan. Dari dateng sampai foto bareng, satu jam cukup buat sesekali "gak punya tujuan".
Aku kemarin memang mau me-time, gak ada target baca atau apa. Datangnya sendirian, ketemu temen, lanjut ke Pujasera Blok M deh 😻
Makasih ya @hzboy1906 @bacabareng.sbc yang konsisten mengadakan acara ini ❤️
Makasih tementemen yang sudah datang. Meskipun aku tidak mengenal kalian, tapi rasanya senang ada banyak orang yang juga membaca dan melambat bersama.
Makasih juga tementemen yang kenal 😆
Penasaran banget gimana konfliknya akan diselesaikan ala Mommy ASF - Dono Indarto.
Makasih @blackswan_books atas kirimannya!
Dari judulnya, buku ini menurutku udah menjanjikan sindiran terhadap kelakuan Pak Alpha 😂
Tapi who knows yaa. Aku cukup suka dengan topik yang diangkat di Layangan Putus, dan aku menanti kejutan dalam buku ini juga 🔥
Kabarin aku kalau mau ditag di reviewnya, ya ❤️👇
#chatyspaidpromote #booksta #bookstagram #bookstagramindonesia #bookish #reels #unboxing #novelindonesia #fiksiindonesia #blackswanbooks
karena wingardium leviosa gak bisa menerbangkan semangat, jadi ini aja deh.
semoga menghibur ☺️🫶
Sabtu kemarin habis "road trip" kembali ke kotabesar, Minggu pegel-pegel. Sekarang baru keisi lagi baterenya ⚡️
Semoga kalian juga, ya.
Btw, tau ngga ini buku apa? 👀
#bookish #bookstagram #reels #readersofinstagram #booksbooksbooks #quotes #harisenin #mondayquotes #bookishlove #funnyreels #bookish_indonesia #bookquotes #reading #reader #hobby #cozyhobby #books #booksta #bookstagramindonesia
tutorial baca buku malem-pagi di Magelang 🥶
Akhir-akhir ini suhunya jadi 18-19 derajat Celcius. Musim kemarau memang biasa begitu. Kebetulan, ventilasi di rumah Magelang cukup banyak. Rumahku jadi mengadopsi iklim gurun. Sejuk waktu sedang panas-panasnya di luar, dingin waktu sedang dingin-dinginnya di luar.
Btw, buku yang aku baca judulnya "Lonceng di Danau" dari Penerbit Mai. Isinya kumpulan cerpen fantasi hangat, yang dekat dengan realita.
Bukunya tipis, tapi aku bacanya tergolong lama, karena tiap selesai cerpen perlu jeda merenung. Banyak perasaan yang timbul.
Buku ini juga diterjemahkan dengan baik, aku gak menemukan kalimat wagu di dalamnya. Tapi nanti aku mau baca lagi dulu sebelum review 🤓
Baca sambil selimutan tuh enak banget ya. Aku bersyukur banget, meskipun hidungnya jadi sentlup-sentlup.
#reels #bookish #bookstagram #bookishlove #bookworm #whatchatyreads #cozyreels #funnyreels #bookish_indonesia #readersofinstagram #reader #fiction #chatyreadsfiction #readmorebooks #readersgonnaread #readwithme #booksbooksbooks
Godaan buku romance terlalu kuat 🙏
Berchandaaa
Waktu Mba @ninaulala nanya apakah aku berminat jadi moderator di acara ngobrol dengan bookfluencers di Melek Huruf, aku langsung iyakan 😆
Bayangan ikut Pekan Buku Magelang, duduk santai sambil ngobrol bebukuan, di tempat favoritku -- udah langsung bikin aku gak pikir dua kali. Lagian, sekalian nambah alasan buat pulang kampung. Sekali dayung, dua-tiga pulau ter..ter apa sih.
Btw, besok yang di Magelang-Jogja, merapat ke @melek.huruf yuk! Kita diskusi santai tentang buku-buku, bareng Way @awaywithbooks dan Anggi @kak_kasir 🥳
Yang punya pertanyaan buat mereka, boleh komen di sini, DM, atau dateng langsung yaa.
Sampai jumpa besok siang di Magelang! 😍