Umak +62

Umak +62 Funny and Happy
(2)

Ini alasan kenapa gak boleh beli mainan ini... Bahayanya luar biasa apalagi punya adek bisa bahaya...Yuk cerdas dalam me...
29/12/2022

Ini alasan kenapa gak boleh beli mainan ini...
Bahayanya luar biasa apalagi punya adek bisa bahaya...
Yuk cerdas dalam memilih maenan anak ya bun

Rela Bangun Pagi Demi Si Buah ini  😍Salam Bahagia πŸ’•πŸ’•Selamat Bernostalgia πŸ‘
16/07/2022

Rela Bangun Pagi Demi Si Buah ini 😍
Salam Bahagia πŸ’•πŸ’•
Selamat Bernostalgia πŸ‘

Kang sule VS Kang emil
13/07/2022

Kang sule VS Kang emil

Sebentar lagi bulan suro (Muharrom)Monggo para istri colek suami masing2 😘Para pak suami Monggo di baca njih πŸ‘‡πŸ‘‡MAGNET RE...
11/07/2022

Sebentar lagi bulan suro (Muharrom)

Monggo para istri colek suami masing2 😘

Para pak suami Monggo di baca njih πŸ‘‡πŸ‘‡

MAGNET REZEKI

Gk ada dalilnya....
Percaya boleh, tdk gpp

"Barang siapa
Membelikan Istrinya perhiasan, pada bulan Suro ( Muharrom) . Maka akan dimudahkan rezekinya..

Silahkan dibuktikan sendiri..
Kulo
Manut lampahe pk Yai..
Kode keras !!!

Oppppsss...
Bagi lelaki yg gak mampu,masih banyak cara menyenangkan hati istri,biar rejeki nya mengalir dasyat.
Karna istri yg baik gak akan menuntut suaminya untuk beli ini itu,di bulan2 apa.
Tiap hari adalah hari kasih sayang,
Di belikan cawet 1 harga rombengan pun,klw istri iklas,nerima,insyaallah rejeki nya bakal dasyat.
Nah misal suami mampu ,lebih mampu malah,klw gak nggasih2 sesuatu buat istri itu sungguh terlalu namanya..
Rukunnya suami istri penarik magnet rejeki,bahagia itu sederhana..
Dan semua orang bisa menciptakan kebahagiaan sesuai kondisi dan versinya.

Bahagia sesuai kemampuan itu lebih menyenangkan 😍😍

Ini beneran loh, bukan hoax, anak seusia mereka sudah punya i'tikad berqurban dan melaksanakannya πŸ₯Ί patut kita contoh,An...
10/07/2022

Ini beneran loh, bukan hoax, anak seusia mereka sudah punya i'tikad berqurban dan melaksanakannya πŸ₯Ί patut kita contoh,
Anak kecil yang hebatπŸ‘ mereka qurban dari hasil nabung selama 10 bulan patungan 7 orang πŸ₯Ί, ketika anak diusianya asik jajan tpi mereka gunakan uangnya untuk membeli hewan qurban, patut dicontoh buat mendidik karakter anakΒ² jaman sekarang πŸ‘

Ini pesan untuk para suami..Bila istrimu kerap membentak atau sering memukul anak, waspadalah! Mungkin anda adalah suami...
04/07/2022

Ini pesan untuk para suami..

Bila istrimu kerap membentak atau sering memukul anak, waspadalah! Mungkin anda adalah suami yg pelit 😎

Pelit uang, pelit waktu, pelit perhatian, pelit belajar jadi ga punya ilmu berumahtangga!

Perilaku seorang ibu yg kerap membentak dan memukul anaknya, ini muncul karena kurangnya waktu untuk dirinya sendiri.

Mereka jadi kekurangan waktu untuk memproses dan menciptakan ruang bagi akal sehat untuk memberi respon yang tepat atas perilaku anak yg menekan tombol stresnya.

Cari cara untuk menurunkan kadar stress istrimu. Bantu istri memiliki tidur yang cukup, ajak untuk rajin beribadah, beri waktu dengan menjaga anak agar istrimu ada waktu berolah raga, misal jalan pagi atau senam dan usahakan untuk selalu memantau istrimu makan yang teratur dan sehat.

Nah, bagi kamu wahai para istri, bila merasa ingin meledak dan membentak, segera tarik nafas dalam-dalam, paksakan untuk tersenyum, paksakan untuk baca taawudz dengan serius dan khusyu'.

Setelah tenang, maka pandanglah kesalahan anak hanya perilakunya yang buruk, bukan orangnya. Karena tidak ada anak yang buruk, yang ada hanyalah perilaku yg buruk atau pengasuhan yg buruk.

Wahai para suami, ingat selalu ya..

Bila istrimu mulai keluar aumannya, segera berikan dia waktu untuk dirinya sendiri. Bekerjasamalah dalam proses pengasuhan, agar dia layak menjadi madrasah pertama bagi anakmu.😒

Yg pernah ngalamin uang ini semuah seumur an dengan mimin.. 😁😁
03/07/2022

Yg pernah ngalamin uang ini semuah seumur an dengan mimin.. 😁😁

01/07/2022
Yg lg viral 😁Allah Subhanahu wataala berfirman : β€œHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanla...
30/06/2022

Yg lg viral 😁
Allah Subhanahu wataala berfirman :
β€œHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (Al Baqarah: 278-279)

ANAK INI MENGIRIM WATSAP KEPADA IBUNYA YANG SUDAH MENINGGAL.Anak ini mengirim pesan kepada ibu nya yang sudah meninggal,...
27/06/2022

ANAK INI MENGIRIM WATSAP KEPADA IBUNYA YANG SUDAH MENINGGAL.

Anak ini mengirim pesan kepada ibu nya yang sudah meninggal, dia bercerita bahwa dia besok akan naik kelas.

Kisah ini di bagikan oleh kakanya via twitter, saat kakanya sedang mandi, adek nya buka hape dan mengirim pesan via watsap kepada ibunya yang sudah meninggal. Tidak hanya itu dia juga mengirim pesan kepada ayah nya yang sedang bekerja.

----
Lokasi Gunungkidul
Source: twitter .

Amin kan untuk ibu kita yg sudah si surga
Amin...

Bahagia gak harus mewah πŸ€—πŸ₯°πŸ˜˜Jangan malu terlihat miskin, karena kebahagia'an bukan hanya milik orang kaya πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰
27/06/2022

Bahagia gak harus mewah πŸ€—πŸ₯°πŸ˜˜
Jangan malu terlihat miskin, karena kebahagia'an bukan hanya milik orang kaya πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰

Tetap semangat
26/06/2022

Tetap semangat

Silahkan di baca kisah ini sangat memilukan. Bagi kita yang memiliki kelebihan harta. Jangan pandang remeh saudara kita ...
10/06/2022

Silahkan di baca kisah ini sangat memilukan. Bagi kita yang memiliki kelebihan harta. Jangan pandang remeh saudara kita yang kurang mampu.

Silent Member di Grup WA Keluarga

Namaku Yudi, aku seorang guru honorer di sebuah SD. Gajiku sebulan hanya satu juta lebih sedikit. Sementara istriku Intan adalah seorang ibu rumah tangga yang menyambi berjualan kue kering secara online.

Kehidupan kami amat sederhana tapi Alhamdulillah kami bahagia, tak pernah merepotkan oranglain apalagi sampai berhutang. Kami memiliki dua orang putri 8 tahun dan 4 tahun usianya.

Keadaanku secara materi sangat berbanding terbalik dengan kedua kakakku.

Kakak pertamaku namanya mbak Dewi seorang dosen di universitas terkemuka sedangkan suaminya menjabat sebagai dekan di tempat yang sama dengannya.
Kakak keduaku laki-laki namanya Mas Doni dia bekerja di sebuah perusahaan asing dengan gaji fantastis.
Mungkin bisa dibilang gajiku setahun pun tak akan ada apa-apanya dengan gajinya sebulan.

Keluarga besarku rata-rata memang berasal dari kalangan terpelajar dan berada.

Rahimahullah ayahku merupakan sulung dari lima bersaudara. Terlebih para sepupuku, pekerjaan mereka rata-rata menghasilkan rupiah yang fantastis.
Ada Dela yang menjadi seorang pialang saham.

Rudi yang menjabat manager di salah satu perusahaan IT dan masih banyak lagi sepupu-sepupuku yang lain yang memiliki prestasi dalam hal status sosial dan pekerjaannya.

Hanya ada satu orang saja sepupuku yang taraf hidupnya sama sepertiku, hidup sederhana di perumahan 6x6.
Namanya mas Irwan dia bekerja sebagai penjual madu dan herbal sementara istrinya memiliki usaha catering. Dari semua sepupuku dialah yang paling dekat denganku. Sering berkunjung ke rumah sambil membawakan aneka lauk masakan istrinya. Begitupun aku terhadap keluarganya juga sangat dekat.
Mungkin kedekatan kami juga dipengaruhi dengan latar belakang strata sosial yang sama, tidak ada kesenjangan yang membuat kami merasa saling tak enak hati.

Kami semua tergabung dalam grup WhatsApp keluarga.
Bani Soejarwo namanya. Nama kakekku yang merupakan seorang purnawirawan.

Lima saudara dari ayahku hanya bersisa dua orang, yakni adiknya yang nomor tiga namanya tante Lisa dan nomor lima namanya om Agus, sementara yang lainnya tlah berp**ang.

Di grup itu aku lebih sering diam, sangat jarang posting.
Paling hanya berkomentar ketika para sepupuku memposting sesuatu. Sebisamungkin aku memberikan respon positif penuh apresiasi.
Aku turut bahagia dengan kebahagiaan mereka.

Saat mereka memposting foto liburan ke luar negri aku selipkan emoticon jempol dan juga kata penuh apresiasi.

"Wahh MasyaAllah uda sampai ke Jepang aja nih .. disana lagi musim apa?
Titip salam ya untuk bunga sakura.
Selamat berlibur"

Hingga suatu ketika untuk pertamakalinya aku memposting foto putri sulungku yang sedang mengikuti lomba tahfidz.
Bukan atas keinginanku melainkan putriku sendiri yang memintanya agar keluarga besar mengiringi usahanya dengan doa, tidak ada maksud lain selain itu.

Aku beri caption di foto itu
"Oma.. Opa dan Om Tante semuanya doain Alya ya, semoga diberi kelancaran dalam mengikuti lomba"

Selang satu jam berlalu tak ada satu pun yang merespon foto itu, padahal hampir semua anggota grup tlah melihat postinganku itu.
Lalu beberapa menit sebelum Alya naik ke pentas mas Irwan membaca pesan itu dan mengucapkan doa untuk Alya.

"Semoga sukses ya ponakanku yang sholihah.."

Sesaat kemudian kakak kandungku mbak Dewi pun mengucapkan hal yang sama.
Mbak Dewi memang sangat baik orangnya, meski kaya raya dan berpendidikan tinggi dialah saudaraku seorang yang tak pernah memandangku rendah.

Selang 10 menit setelah Alya turun dari podium lomba.
Tiba-tiba gawaiku berbunyi.
Sebuah pesan masuk di grup keluarga.
Rudi menampilkan foto kedua putranya yang sedang berseluncur diatas salju tanpa caption apa-apa.

Dan tak perlu menunggu lama, semua anggota grup riuh mereply foto itu dengan penuh pujian.

"Duhh gantengnya cucu Oma"

"Wahh hebatnya ponakanku uda bisa berseluncur"

"Wihh keren liburan ke LN lagi"

"Hebat anak Pak Rudi"

"Dimana nih .. perasaan kemarin masih di Jakarta"

Dan masih banyak lagi..
Semua anggota grup itu hiruk pikuk mengapresiasi, demikianpun aku tak lupa aku sematkan kata

" Maa sya Allah .. barakallah jagoannya Pak Rudi"

Putriku Alya mengintip gawaiku sambil bertanya.
" Om dan tante semuanya uda doain kesuksesan untuk Alya ya Yah?"

Aku hanya mengangguk dan tersenyum sambil buru-buru kumasukkan gawai itu ke saku.

"Iya sayang .. Alhamdulillah semuanya mensupport Alya"

Putriku tersenyum bahagia, sementara aku berusaha menarik nafas panjang agar rongga dadaku mengembang.

Sebenarnya ini bukan kali pertama terjadi di grup itu.
Kejadian serupa pun begitu sering terjadi meski bukan aku yang alami.

Seringkali ketika mas Irwan, sepupuku yang memiliki kehidupan sederhana sepertiku memposting sesuatu di grup itu maka grup akan hening tak ada yang mengapresiasi, hanya aku seorang yang mereply tiap postingannya.
Padahal mas Irwan ini tipe orang yang baik pribadinya, tutur katanya sopan dan seringkali p**a mengingatkan hal-hal penuh kebaikan.
Mungkin karena kemuliaan akhlaknya itu sekalipun dia tak pernah dianggap di grup keluarga dia tak pernah sakit hati walau acapkali dicuekin tak pernah kecewa.
Tak pernah berhenti menebar salam, sapa dan manfaat.

Lain halnya jika yang memposting adalah mereka yang 'berada' maka yang lain akan berbondong-bondong mereply dan berbalas komentar dengan begitu renyahnya.
Saat aku menyadari bahwa grup itu memang tak sehat, sebenarnya aku malas tergabung di dalamnya, sebenarnya ingin keluar dari grup tapi aku sungkan pada mbak
Dewi yang tlah membuat dan memasukkan aku kedalamnya.
Mas Irwan saja yang seringkali ngga dianggap masih selalu berdamai dengan keadaan dan tak henti menebar salam serta manfaat.

Realita itu membuatku sadar diri, aku hanya menjadi silent reader disitu. Silent reader dalam artian tidak pernah memposting apa-apa, kecuali mereply kalimat apresiasi pada mereka yang memposting aktifitasnya.
Bukan bermaksud bermuka dua, aku hanya berusaha menjaga hubungan sesama anggota keluarga.
Bagaimanapun juga mereka adalah keluarga dari ayahku dan aku memiliki kewajiban untuk terus menyambung silaturahmi bersama mereka.

***

Pernah suatu ketika aku berkunjung ke rumah Dela sepupuku yang merupakan anak tante Lisa.

Aku datang mengendarai motor supra bersama istriku dan kedua putriku.
Kami menempuh jarak sekitar 3,5 jam perjalanan. Istriku sangat antusias dan senang sampai-sampai semalaman dia begadang membuat pai buah, nastar dan stik keju untuk buah tangan. Ini adalah kali pertama aku dan keluargaku datang berkunjung ke rumah Dela sebab sebelumnya dia tinggal di luar negri baru beberapa bulan ini dia pindah dan menetap disini.
Rumahnya begitu besar persis istana. Disamping rumah megahnya itu berjajar 3 mobil sedan mewah.

Sesaat setelah mengetuk pintu seorang wanita muda membukakannya.
Ternyata itu pembantu Dela dan dia bertanya siapa kami ini, setelah kami jelaskan bahwa kami sepupu Dela wanita muda itu menyuruh kami menunggu di kursi teras.

Kami menunggu cukup lama, hampir satu jam. Putri bungsuku hingga merengek tak sabar minta p**ang.
Aku hibur dia supaya bersabar.
Dan akhirnya Dela dan tante Lisa pun keluar. Aku suruh kedua putriku mencium tangan mereka.
Istriku menjabat tangan mereka sambil mengulurkan tas karton berisi buah tangan yang tlah dia siapkan semalaman, Dela raih tas itu kemudian meletakkannya di samping pot bunga.
Tak lama setelah kami mengobrol tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah memasuki halaman rumah Dela.
Sesaat kemudian Rudi sepupuku anak sulung Om Agus keluar dari dalamnya. Ia tak datang sendiri tapi ditemani istri dan kedua putranya.

Dela dan Tante Lisa menyambut mereka dengan begitu hangat.
Memeluk istri Rudi dengan erat dan menciumi kedua putranya.
Sejenak Rudi menghampiriku dan kujabat tangannya.
Kami mengobrol sebentar sambil berdiri di teras itu.
Sementara kulihat tante Lisa dan Dela telah mengajak istri Rudi dan kedua putranya masuk ke dalam rumah.
Kulirik istri dan kedua putriku masih terdiam mematung di kursi teras tanpa ada seorangpun yang mengajak mereka turut serta masuk ke dalam.

Setelah mengobrol ringan Rudi berpamitan untuk mengambil barang bawaannya dari mobil.
Nampaknya dia membawa sebuah parsel berisi coklat mahal dari New Zealand.
Dela meraih parsel itu dengan sumringah

"Duhh kok repot-repot sihh bawain oleh-oleh sebanyak ini.. aduhh ini kes**aan anakku loh... Ayo Mas Rud masuk...
Ntar lagi suamiku p**ang kok dia masih ada meeting"

Aku terdiam sambil menatap wajah istriku yang nampak tertunduk penuh kesedihan.
Dia berusaha menyembunyikan kekecewaannya tapi aku bisa menangkap raut kecewa itu.

Kami menunggu di teras barangkali si tuan rumah lupa bahwa masih ada kami 'tamu yang lainnya' yang belum sempat mereka persilahkan untuk masuk.

Selang 20 menit kemudian nyatanya mereka tak ada keluar. Kami mendengar mereka sedang asyik mengobrol dan tertawa begitu hangat di dalam.
Akhirnya kami memutuskan untuk berpamitan, saat ada pembantu Dela lewat kami panggil dia untuk menyampaikan kepada majikannya.

Dela pun keluar sendirian tanpa tante Lisa.
Aku pamit kepadanya dan istriku menjabat tangannya.

Aku starter motor supraku yang terlihat butut itu. Sebuah motor yang rasanya tak pantas terparkir di depan rumah mewah berpilar bak istana.
Saat kami hendak berlalu pergi dari halaman itu, aku sempatkan melirik dari spion motorku tas karton berwarna coklat dari istriku masih tergeletak di atas lantai samping pot bunga. Sedangkan Dela telah berlalu pergi masuk ke dalam istananya.
Aku menghela nafas panjang sambil beristighfar dan berharap semoga Intan istriku tidak melihatnya.

Selang beberapa kilometer dari rumah Dela. Putri bungsuku berkata

"Ayah dedek haus sekali, tadi tante yang punya rumah kok ngga kasih kita minum ya?
Apa di rumahnya ngga ada air?"

Deg.. teriris rasanya dadaku
Bahkan segelas air pun tak mereka suguhkan pada kami yang nyaris 4 jam kepanasan naik motor di perjalanan.

Akhirnya kutepikan motor bututku di sebuah minimarket.
Aku belikan anak-anakku sebotol minuman dingin dan beberapa bungkus snack.
Saat duduk di depam minimarket tiba-tiba gawaiku bergetar.
Sebuah pesan WA dilengkapi beberapa foto tertampil di grup keluarga.

Tante Lisa menuliskan

"Ayo yang lain dimana nihh .. di rumah tante ada Rudi lagi nikmatin masakan tante, Dewi, Doni, Indah, Yona pada kemana nih?"

Yang dipanggil hanya mereka yang 'hebat' pastinya.

Aku tutup gawaiku takut jika istriku mengetahui akan hal itu.

Semenjak saat itu aku semakin sadar diri bahwa mengakrabkan diri pada orang-orang yang salah hanya akan membuat dada terasa sesak.
Adakalanya kita butuh jarak agar tetap bisa bernafas dengan lega.
Terkadang kita tidak perlu melihat pemandangan diluar jendela sekalipun pemandangan itu begitu indah.

Aku tidak keluar dari grup WA keluarga tapi aku nonaktifkan segala pemberitahuan darinya. Agar tak ada lagi celah dalam hatiku untuk merasakan sakit hati.
Agar aku lebih menikmati hari-hariku yang indah dengan istri dan kedua putriku tanpa bayang-bayang rendah diri karena berada di tempat yang tak semestinya yakni grup WA keluarga.

Jatah Mantan?Ya Allah ngeri.... Perzinahan makin guampang banget dilakukan... Apalagi ada istilah jatah mantan sebelum a...
16/05/2022

Jatah Mantan?

Ya Allah ngeri.... Perzinahan makin guampang banget dilakukan... Apalagi ada istilah jatah mantan sebelum akad nikah...
Ini nggak cuma zina, tapi juga merusak pernikahan. Apalagi kalo sampe dari hasil jatah mantan itu tumbuh benih di rahim... Jelas pernikahan jadi nggak sah, karena si wanita sedang mengandung anak benih orang lain...

Si laki-laki juga ditipu selama pernikahan.. dikira pernikahannya selama ini sah, ternyata zina seumur hidup... Dikira anak pertamanya adalah darah dagingnya, ternyata anak orang lain.. dikira anak2 selanjutnya adalah anaknya, ternyata tidak bernasab dengannya.

Wahai wanita.... Kenapa engkau begitu murah sekali mengumbar rahimmu untuk ditumpahi benih laki2 lain tanpa akad?

Wanita yang bercerai baik cerai hidup/mati aja ada masa iddahnya loh buat membersihkan rahimnya dari benih-benih sebelumya... Apalah ini?? Nggak ada seminggu benih-benih dari berbagai pria kau tampung di rahimmu...

Kau kotori rahim yang Allah sucikan... Kau jatuhkan harkat martabat dan kehormatanmu... Kau hancurkan sendiri masa depanmu...

Mungkin inilah ya, kenapa banyak wanita yang masuk neraka... Mungkin di samping dosa zina, juga dosa penipuan... πŸ€¦πŸ½β€β™€οΈπŸ˜­ Mirisss....

Untuk keseragaman agar tidak timbul kecemburuan sosial
01/05/2022

Untuk keseragaman agar tidak timbul kecemburuan sosial

Aminnn...
05/04/2022

Aminnn...

Brangkatnya udah di dandanin cantik cantik, p**angnya ya ampun ... 🀣🀣🀣🀣Tag yg anaknya begitu πŸ₯°
26/03/2022

Brangkatnya udah di dandanin cantik cantik, p**angnya ya ampun ... 🀣🀣🀣🀣

Tag yg anaknya begitu πŸ₯°

Mba Kanti😭Ntah, seberapa berat beban di pundaknya.dari cara berbicaranya nampak depresi.sampai gelap mata, tega menggoro...
21/03/2022

Mba Kanti😭

Ntah, seberapa berat beban di pundaknya.
dari cara berbicaranya nampak depresi.
sampai gelap mata, tega menggorok ke 3 anaknya.

kita setuju untuk tidak membenarkan perbuatannya.
Tapi, alasan di baliknya tentu membuat terenyuh semuanya.

"Saya nggak gila Pak"
" Saya hanya ingin disayang..."
"Sama suami"

Mba utami terkenal pendiam dan tidak banyak omong.
Tapi, mngkn banyak beban yang dia pendam.

alasannya, tega berbuat demikian ke anaknya adalah
dia mau menyelamatkan anaknya biar gak dibentak-bentak.
biar mereka mati, gak perlu merasakan sedih.

Manusia tentu punya kekuatan beban pikir yang berbeda.
Sekuat - kuat iman. Ini tidak menjamin seorang untuk bisa terus bertahan dengan kewarasannya. Apalagi, jika masalah hidup justru muncul dari orang-orang yang seharusnya bisa mengayominya, malah memperlakukannya tidak selayaknya.

Ibarat satu colokan listrik, kalau diberi beban lebih .
ketika satu colokan dihubungkan ke banyak terminal. Maka dapat berpotensi menyebabkan korsleting atau overheating. apalagi jika dihubungkan dengan benda dengan watt besar.

Mba Kanti tidak kurang iman, miris masih banyak komentar demikian. Mba Kanti hanya kurang kasih sayang, kurang didengar oleh orang sekitar.

Semoga tidak ada kanti - kanti lainnya lagi.

Semoga, kita bisa lebih peduli ke orang terdekat.
Anak - anak butuh kasih sayang total dari orang tua.
jangan sampai mengalami trauma masa kecil seperti mba Kanti.
Yang terbawa hingga dewasa, dan masih merasa, hidupnya dari kecil tidak bahagia.

Semoga, para suami banyak yang sadar. Bahwa wanita adalah tulang rusuk. Bukan tulang punggung, yang mesti menanggung beban ekonomi keluarga. Mba kanti melakukan demikian karena masalah ekonomi dan lingkungan yang kurang support padanya.

Bismillah... Rumini Namamu Mungkin kami harus belajar darimu tentang mencintai, terutama ibu. Tak rela kau tinggalkan ib...
06/12/2021

Bismillah...


Rumini Namamu

Mungkin kami harus belajar darimu tentang mencintai, terutama ibu. Tak rela kau tinggalkan ibumu saat erupsi Semeru menyerang desamu, Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Sabtu 4 Desember 2021.

Rumini (28) ditemukan meninggal dunia berpelukan dengan sang ibu, Salamah (71) yang sudah renta dan tak sanggup berjalan. Pilihan berat bagi Rumini, antara lari menyelamatkan diri atau meninggalkan sang ibu yang tak sanggup berjalan. Rupanya Rumini memilih untuk mendekap sang ibu berjuang hadapi terjangan erupsi Semeru. Jasad keduanya ditemukan di dapur rumah mereka.

Namamu melangit, malaikat menyambut ruh yang insyaAllah mewangi meski tubuh terbakar material panas, nafas terakhir mu saat memeluk ibumu, InsyaAllah seluruh penduduk langit kini tengah memelukmu.

Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu.

"Semoga mereka berdua mendapatkan pahala dan ampunan...aamiin

Barokallahu fikum

Dulu aku selalu update waktu penulis aslinya masih nulis di salah satu grup cerpen "belum di buat novel"...Semakin aku b...
03/12/2021

Dulu aku selalu update waktu penulis aslinya masih nulis di salah satu grup cerpen "belum di buat novel"...
Semakin aku baca semakin sedih...
Semakin aku ngerasa permasalahn keluargaku belum seberapa ketimbang dia....

Sang penulis seorang Dokter Hewan dan ibu rumah tangga dengan 4 anak, dan suaminya seorang Pemuka Agama bos Ammar TV.

Yg bikin aku speechless si suami pamit pergi kerja tapi menghilang selama 12 hari dan gak bisa di hubungi sama sekali....istrinya nyari dia kemana2 karna takut suaminya kenapa2...tetapi kenyataannya suaminya pergi nikah dan bulan madu dengan istri barunya.
Gak bisa bayangin gimana perasaan istrinya....

Mau nonton tapi aku takut,,,,,takut hp q lempar saking geregetnya 😭

LAYANGAN PUTUS ,adaptasi dari Novel Mommy ASF kisah nyata yg pernah viral 🀭 Link nonton πŸ‘‡πŸ»

Eps 01A
https://misskimsoohyun.files.wordpress.com/2021/11/vid_20211126_212841_058.mp4

Eps 01B
https://misskimsoohyun.files.wordpress.com/2021/11/vid_20211126_215313_747.mp4

Eps 02A
https://misskimsoohyun.files.wordpress.com/2021/11/vid_20211126_223853_062.mp4

Eps 02B
https://misskimsoohyun.files.wordpress.com/2021/11/vid_20211126_225145_440.mp4

Episode 03A
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5216171135077875&id=100000551215219

Kuuyss telegram juga bisa πŸ€—
https://t.me/nontonseriesindo

Kemarin, setelah baca kasus 2 gadis yang diperkosa ramai-ramai di Padang, yang 2 pelakunya adalah kakak kandungnya sendi...
24/11/2021

Kemarin, setelah baca kasus 2 gadis yang diperkosa ramai-ramai di Padang, yang 2 pelakunya adalah kakak kandungnya sendiri yang berusia 9 dan 11 tahun, lalu baca iniπŸ’”

Teman-teman DeLiang yang berusia 8-10 tahun, sudah terbiasa menonton dan juga main game pornografi.
Potek hatiku walau aku bukan orangtua mereka😒

Tadi malam diskusi sama suami tentang ini, kami juga mencoba mencari sesuai keyword yang dipakai anak-anak itu untuk mengakses situs pornografi.
Daaaan, iyaaa itu muncul.
Anehnya riwayat pencarian itu tidak ada padahal tidak kami hapus.

Buk, pak...
Jangan terlalu percaya dengan anak-anak yang main hape sendirian.
Apalagi yang sudah memiliki hape sendiri.

Semoga anak-anak kita selalu di lindungi Allah dari segala macam marabahaya. Aamiiiin

Aamiin ya Rabb 🀲🀲🀲
06/11/2021

Aamiin ya Rabb 🀲🀲🀲

YAKINLAH PADA POTENSI ANDA YANG TAK TERBATAS. APAPUN YANG KITA INGINKAN, AKAN BISA KITA RAIH.SATU-SATUNYA BATASAN ANDA A...
06/11/2021

YAKINLAH PADA POTENSI ANDA YANG TAK TERBATAS.

APAPUN YANG KITA INGINKAN, AKAN BISA KITA RAIH.

SATU-SATUNYA BATASAN ANDA ADALAH YANG ANDA TETAPKAN PADA DIRI ANDA SENDIRI.

"Titik awal untuk mengubah kehidupan kita adalah mengubah keyakinan kita, karena keyakinan menentukan segalanya.” - Brian Tracy.

Buat Anak Gadis semua.Kalau boleh jangan kawin muda. Kamu harus belajar baik2.Capai cita2 kamu.Dapat kerja yg baik.Kumpu...
26/10/2021

Buat Anak Gadis semua.

Kalau boleh jangan kawin muda.
Kamu harus belajar baik2.
Capai cita2 kamu.
Dapat kerja yg baik.
Kumpul uang, beli rumah, kereta, baru fikir lain2.

Setelah itu bolehlah:
1) cari laki
2) kawin
Ada 2 sebab nya,
Kalau kawin muda, dan kamu tidak kerja.
- kamu harap uang suami saja.
- hidup kamu tidak banyak warna.
1) Jaga suami
2) jaga rumahtangga
3) jaga anak
4) masak
5) itu sja dunia kamu.
Kalau kamu dapat suami baik, dan tanggung jawab, Syukur lah.
Kalau kamu tidak dapat suami baik, Kamu akan menderita, Anak-anakmu juga turut menderita.
Jika suami kamu ada uang, ada rumah, Belum pasti dia akan bagi kamu uang dan rumah jika dia ada masalah.
Masalah lelaki ada 3.
Masalah kerjanya, masalah ada perempuan simpanan dan masalah kesehatan.
Jadi masalah tambahan ialah kamu tidak kerja, sebab kamu pun berharap ke lelaki saja.
Jika kamu ada kerja, ada rumah, ada kereta, Bila dah kawin kamu ada 2 kebahagiaan.
Ada suami
Ada harta sendiri.
Kalau dapat suami baik, Kamu tidak akan hadapi masalah.
Kalau dapat suami tak baik, Kamu still tidak hadapi masalah besar. Dan kamu tidak takut sekiranya ada masalah. Seperti suami hilang kerja, meninggal, kawin lagi.
Kamu still boleh berdiri dikaki sendiri..
Percayalah nak gadisss menikah itu tak seindah yang kamu lihat, kamu harus siapkan ribuan mental, apa lagi jika kamu tak biasa bekerja.
Puaskan masa mudamu, dan bekerja keraslah, menabunglah untuk membiasakan hidup yang mandiri tanpa bergantung pada siapapun.
Jangan sampai setelah menikah ribuan penyesalan mampir di hari-harimu.

Jumat BerkahMimin do'akan semua yang baca status ini dipermudahkan punya rumah bagus seperti ini ... Aamiin ya Rabb πŸ€²πŸ™πŸ˜Š
22/10/2021

Jumat Berkah
Mimin do'akan semua yang baca status ini dipermudahkan punya rumah bagus seperti ini ... Aamiin ya Rabb πŸ€²πŸ™πŸ˜Š

Aamiin
08/10/2021

Aamiin

Aamiin. Yang udah bangun dari kota mana aja? πŸ˜€
07/10/2021

Aamiin.
Yang udah bangun dari kota mana aja? πŸ˜€

Baru Tau Ternyata 😭 Amplop undangan bertuliskan Nama..itu dianggap Hutang 😭Dan gara² Hutang itu kita terhalang masuk ke ...
04/10/2021

Baru Tau Ternyata 😭

Amplop undangan bertuliskan Nama..itu dianggap Hutang 😭
Dan gara² Hutang itu kita terhalang masuk ke syurga 😭😭

HatiΒ² yaa Bapak/Ibu jangan menganggap enteng semua ini ??
Karena suatu adat.. Jadi kebiasaan yg tak patut ditiru..menjadikan kita berhutang seumur hidup kita.. Na'uzubillah..πŸ€•πŸ€•

Biasakan ikhlas dalam memberi..tak bisa banyak..sedikitpun tak apa..πŸ™πŸ™

Dalam setiap acara..entah itu tasmiyahan/aqiqahan, nikahan dan sebagainya.. kebiasaan kita dr orang tuaΒ² terdahulu.. pasti memberikan sebagian hadiah.. berupa uang dalam Amplop..πŸ™„

Awal niat memberi nama di amplop agar kalo datang gak dibilang cuma makan doank ditempat yang punya hajatan.

Lah terus ketika kita yang punya hajatan mengharapkan si fulan memberi amplop yg sama isinya seperti saat kita beri.

Inilah yang dikhawatirkan, sebisa mungkin kita yang memberi dan menerima samaΒ² harus Ikhlas.

Tolong ya Bapak/Ibu .. Sebisa mungkin jangan tulis namanya.

karena kebiasaan dari berbagai adat..yang amplopnya bertuliskan Nama sipemberi..bila dia ada acara..seberapa pun yg diberinya harus kita kembalikn..Alias dianggap HUTANG 😭

Kalikan aja yang acaraanya dapat amplop sampai berpuluhΒ² juta/Ratusan juta.. Berapa hutang yg kita tanggung di Akhirat.. karena sipemberi berharap uangnya dikembalikan pas dia ada Hajatan juga πŸ€•πŸ€•

Jadi inget pristiwa ketika ada tetangga hajatan. Si A (yg punya hajatan) marahΒ² kepada si B ( yang diundang ) tak mengembalikan sesuai apa yang A beri ketika B punya hajatan.

Berilah seikhlas nya yg kamu punya.. karena hal itu tidak memberatkan sipenerima..
Semoga bermanfaat..

Wallahualam Bisawaf
Semoga Allah mengampuni kita.

Jangan lupa bahagia orang baik😘😘😘

Aku kok nangis ya baca ini, Sophie Alia Estri Hayati .... airmata dleweran nang p**i.... Astaghfirullah... 😭😭😭          ...
20/09/2021

Aku kok nangis ya baca ini, Sophie Alia Estri Hayati .... airmata dleweran nang p**i.... Astaghfirullah... 😭😭😭

***
Copas
KAKAK BERADIK*

Drrttt ... drrttt ... drrrtttt ....
Ponselku berdering. Gegas aku meraih benda p**ih kesayanganku yang tak lagi bisa berdering sempurna tersebut di atas televisi.

Kak Nilam memanggil.
Kuusap layar yang telah buram sesaat, sebelum mengangkat panggilan dari kakak tertuaku.

"Assalamu'alaimum, Kak," sapaku terlebih dahulu.

"Walaikumsallam, Lisa. Besok, aku sama Ferdi mau ke sana. Kangen sama rumah lama," sahut Kak Nilam langsung memberi kabar yang membuat aku termangu.

Setelah kepergian ibu 3 tahun silam, ini kali pertama kakak dan adikku yang kehidupannya telah sukses di kota menyambangiku kembali.

Dulu memilih menetap di kampung demi menjaga ibu yang telah sepuh. Sampai akhirnya aku menikah dengan Mas Waris yang berasal dari satu kampung.

"Lisa? Kamu masih di situ, kan?"

"Eh, i-iya Kak. Iya. Besok, aku akan masakin makanan yang pasti Kak Nilam dan Ferdi s**a," sahutku berusaha ceria.

"Makasih ya, Lis!"

Setelah bertukar salam, aku meletakkan ponsel kembali di atas televisi. Hatiku dilanda resah. Beras untuk makan kami berempat hanya tersisa untuk besok saja. Bila Kak Nilam dan Ferdi datang sekeluarga, itu artinya akan bertambah dua kali lipat.

Mas Waris hanya seorang pekerja serabutan. Sudah seminggu ia belum bekerja. Kadang ajakan kerja ada, tapi jarak tempuh jauh, sedangkan kendaraan yang kami miliki hanya sebuah sepeda tua. Bila sudah begini, untuk biaya hidup kami, aku tak segan menyusuri sungai kecil dan rawa-rawa.

Mengais rejeki dengan memetik kangkung dan genjer yang tumbuh di tepi sungai dan rawa untuk diikat, lalu kutawarkan pada warga kampung adalah yang lumrah bagiku. Tak banyak memang hasilnya, tapi cukup sekedar untuk membeli beras.

"Mas, besok Kak Nilam dan Ferdi mau datang," ucapku pada Mas Waris yang sedang membolak-balik tanah pekarangan yang sempit dengan cangkul untuk menanam cabai dan tomat.

Mas Waris menatapku sesaat, lalu meletakkan cangkul. Seolah mengerti kerisauanku, dia berkata," aku akan periksa 'Bubu' di sungai.

Aku mengangguk dan menatap punggung pejuang nafkahku itu hingga kejauhan. Untuk lauk, kami memang selalu mengandalkan hasil perangkap ikan bernama 'bubu' yang dipasang di sungai.

Pandanganku kini beralih pada dua ekor ayam jantan kesayangan Widan-anak bungsuku yang berusia 6 tahun. Bergegas aku ke kamarnya.

"Nak, besok Indah sama Faris mau datang. Boleh enggak, ayamnya ibu tukar sama beras dulu? Nanti kalau ada uang, ibu beli ayam yang baru?" kuusap lembut kepala anakku sambil bertanya.

Wildan menatapku sebentar, lalu mengangguk. Mendengar sepupunya yang sebaya akan datang saja, dia sudah sangat senang.

"Terima kasih, Nak," kucium penuh haru pucuk kepala anakku.

Tanpa pikir panjang aku langsung menangkap dua ekor ayam jago tersebut, lalu membawa ke warung sembako terdekat.

Setelah tawar menawar sebentar, akhirnya aku berhasil membawa p**ang beras sebanyak 5 kg, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, telur, gula, teh, dan kopi secukupnya. Tak lupa kubeli beberapa bungkus jajan untuk menyambut keponakanku besok.

Keesokan harinya, Kak Nilam dan Ferdi benar-benar datang dengan mengendarai mobil masing-masing. Aku tersenyum bahagia dengan pencapaian dua saudaraku tersebut. Istri Ferdi seorang wanita karir, dan suami Kak Nilam seorang pengusaha sukses.

Wajar jika dulu mereka berdua langsung menyerahkan begitu saja, rumah peninggalan orang tua kami beserta seluruh isinya padaku dan Mas Waris.

Walau terbersit rasa minder, namun aku tetap menyambut kedua saudaraku yang datang tepat di jam makan siang tersebut dengan senyum lebar. Aku langsung mengajak mereka bersantap dengan menu yang sangat sederhana.

Ikan gabus dan telur bumbu bali, tumis kangkung, kulupan jantung pisang, dan ikan puyu bakar dilengapi cacapan mangga muda rupanya menggugah selera kedua saudaraku. Beruntung, keponakan dan ipar-iparku dari kota juga menyukai makanan ala desa yang kusuguhkan.

"Berasa makan masakan ibu," gumam Ferdi setelah makan.

Aku dan Kak Nilam tersenyum. Dulu menu yang kusuguhkan memang akrab dengan mereka berdua saat kami masih tinggal bersama.

Usai makan siang, Kak Nilam dan Ferdi berjalan-jalan sambil mengenang masa kecil mereka dengan tetangga sekitar. Anak-anak kami pun bercengkrama hingga sore hari.

Malam hari, kami melanjutkan obrolan dengan bernostalgia mengenang saat-saat kedua orang tua kami masih lengkap. Sesekali Ferdi dan Kak Nilam bertanya tentang kegiatan Mas Waris.

***
Keesokan paginya, Kak Nilam dan Ferdi sudah siap-siap ke kembali ke kota. Malu-malu aku menyuguhkan sarapan nasi goreng putih seadanya dan telur dadar sebelum mereka p**ang.

Tapi Kak Nilam dan Ferdi begitu senang menikmati makanan, yang selalu mereka kaitkan dengan masakan ibu. Ya, dulu itu memang menu sarapan andalan kami sebelum berangkat sekolah.

Ah, aku begitu terharu. Kak Nilam dan Ferdi, membuat aku yang tak punya apa-apa ini merasa begitu dihargai. Sayangnya, tak ada apa-apa yang bisa kuberikan pada mereka sebagai oleh-oleh layaknya orang yang baru saja p**ang kampung.

Saat hendak p**ang, Susan-anak Kak Nilam merengek ingin membawa satu-satunya boneka kesayangan Dila anak pertamaku. Dila langsung merelakan bonekanya dibawa oleh Susan. Aku senang, karena masih ada yang bisa kuberikan pada keponakanku yang tak kurang apapun itu.

Aku melepas kepergian kedua saudaraku dengan air mata berlinang. Sungguh, aku masih rindu. Dulu, dengan selisih usia masing-masing 2 tahun, tak ada hari yang terlewatkan tanpa pertengkaran antara kami bertiga. Tapi itulah cara kami bertiga berbagi kasih sayang.

Aku berbalik membawa kesedihanku ke rumah. Dila dan Wildan pun banyak diam. Aku merasa bersalah, karena mengorbankan ayam kesayangan Wildan, dan boneka Dila. Aku janji, akan mengganti secepatnya bila ada rejeki nanti.

Beberapa saat kemudian, pintu rumah di ketuk. Pak Zainal, pemilik warung langgananku datang menyerahkan sebuah kardus besar, lalu menurunkan dua karung beras dengan bobot masing-masing 20 kg, dari sepeda motornya.

"Buat siapa ini, Pak?" tanyaku heran.

"Ya buat Mbak Lisa, toh. Kemaren kakaknya Mbak jalan-jalan ke warung, dan beli ini semua katanya titip buat Lisa. Tapi pesannya kalau mereka sudah p**ang baru boleh saya antar."

Hanya ucapan terima kasih yang mampu kuucapkan setelah mendengar jawaban dari Pak Zainal. Selanjutnya, air mata jatuh tanpa bisa kukendalikan melihat isi kardus. Sembako lengkap, cukup bahkan lebih bagiku yang terbiasa irit untuk hidup sebulan ke depan.

Aku menelpon dan mengucapkan terima kasih pada adik dan kakakku bergantian, sambil terisak.

Dua hari kemudian, sebuah mobil Pick Up berwarna hitam singgah di depan rumah, dan tiga orang dengan cekatan menurunkan sebuah sepeda motor bekas tapi masih sangat layak pakai, dan sebuah kardus.

Aku tercengang saat pengantar barang mengatakan titipan dari Ferdi dan Kak Nilam. Sebuah kardus dengan tulisan untuk Dila dan Wildan langsung di serbu oleh kedua anakku.

Aku sendiri langsung meraih ponsel ingin menelpon kedua saudaraku. Tapi, terlebih dahulu pesan dari mereka berdua masuk.

[Istriku beli motor baru, daripada yang satu tidak terpakai mungkin bisa digunakan oleh Kak Waris kerja, atau ngantar kakak kemana-mana] pesan dari Ferdi.

Ah, adik kecilku itu, dia hanya tak mau mengakui terang-terangan bahwa kasihan padaku, kakak yang dulu sering membuatnya menangis karena kalah saat rebutan jajan, walau akhirnya tetap lebih banyak untuk Ferdi.

Dengan tangan gemetar kubalas pesannya. Aku lupa niatku tadi menelpon.

[Tapi ini mahal, Fer. Apa istrimu enggak keberatan?]

[Enggak Kak. Itu engga ada apa-apanya dibanding waktu dan tenaga yang Kakak habiskan, dua tahun mengurus ibu sakit seorang diri dulu] balasan dari Ferdi yang membuatku luruh dalam tangis haru. Mas Waris pun ikut menitikkan air mata di sebelahku.

Aku menoleh pada kedua anakku di samping Kardus tersebut berisi 3 boneka baru, dan beberapa lembar baju untuk mereka berdua. Kubuka pesan dari Kak Nilam.

[Kemaren Susan sama Rudi jalan-jalan ke Mall. Banyak barang diskonan, jadi beli sekalian buat Dila dan Wildan. Dan anting itu, aku sudah bosan sama modelnya. Kayaknya cocok di telingamu]

Aku tertegun. Anting? Kurogoh bagian bawah di dalam kardus, dan benar ada sebuah kotak kecil. Tanganku gemetar membuka kotak tersebut. Ini anting Kak Nilam yang dia pakai saat kesini kemaren. Aku segera menelponnya.

"Kak, apa-apaan ini. Ini anting mahal. Yang kerja Kak Rahman bukan Kakak. Ini berlebihan. Nanti kukembalikan aja," tolakku benar-benar sungkan pada suaminya walau aku tahu, harga benda tersebut mungkin hanya senilai uang jajan anak Kak Nilam sebulan.

"Kalau kamu mau kembalikan, berarti kamu enggak anggap aku kakakmu? Bukankah Kakak memang harus berbagi dengan adiknya? Kamu lupa, dulu aku sering mengambil jatah uang sakumu dan membuat ibu marah? Kata ibu, kakak itu harusnya memberi adiknya, bukan mengambil!" ucap Kak Nilam sambil tertawa kecil kembali mengingat masa kecil kami.

Aku tak kuasa menahan air mata. Setelah mengucapkan terima kasih, aku langsung menutup sambungan telpon dan menumpahkan tangis bahagia sambil memeluk kedua anakku.

Terngiang kembali ucapan ibu sewaktu kami bertiga sering bertengkar dulu. "Terus saja betengkar, nanti kalau kalian sudah punya keluarga masing-masing dan saling berjauhan, baru kalian tahu apa artinya saudara."

Dan kini aku tahu, bahwa saudara kandung itu lebih berharga daripada harta dan tahta.

Kakak beradik ....
Dilahirkan dari rahim yang sama.
Dibesarkan dengan makanan yang sama.
Tinggal di dalam rumah yang sama.
Namun di atas nasib dan takdir yang berbeda.

Saudara yang hidup dalam kekurangan belum tentu ujian untuk hidupnya sendiri.
Bisa jadi kekurangannya juga ujian bagi saudaranya yang lebih mapan.

Ujian untuk melihat, apakah yang mapan akan membentang jarak lalu melambaikan tangan dan menjauh, atau sebaliknya memangkas jarak lalu mengulurkan tangan, hingga keduanya bisa berdiri sejajar.


Address

Lubuklinggau

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Umak +62 posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Nearby media companies


Other Digital creator in Lubuklinggau

Show All

You may also like