06/07/2023
YANG TERLAMBAT
"Nih anak kamu! kalau nongkrong sama temen sekali-kali bawa anak d**g, jangan istri aja yang jadi tumbal di rumah!" Elisa memberikan Upi anaknya yang baru berusia lima bulan pada Hartono suaminya yang sedang asik kongko di pos kamling komplek.
"Lah kok kaya gitu dek? sebentar Mas juga pulang kok." Hartono kelabakan, terlihat ia sangat malu pada teman-temannya.
"Bodo amat." Elisa tinggalkan Hartono kembali menuju rumahnya.
Mau tak mau Hartono mengikuti istrinya pulang karna Elisa menangis kejer.
"Kamu itu ya Mas, kalau sudah ngobrol sama temen-temen kamu tuh sampe lupa pulang, ga kasihan sama aku, anak nangis tengah malam ga ada yang bantuin!"
"Aku ini butuh hiburan dek, capek seharian kerja loh, lagian cuma nongkrong doang di pos kok, ga mabok, ga judi, ga main perempuan, cuma nongkrong doang!"
"Terus kamu pikir aku ga capek apa seharian? ngurus anak, masak, nyuci, ngepel! kamu pikir pekerjaan rumah itu enteng apa? aku cuma minta bantuin jagain anak kamu kalau malam! apa kamu merasa kalau anak kita ini ga cukup jadi hiburan untuk kita?"
"Iya udah, sana tidur aku yang jagain Dede." Hartono mengelus kepala Upi yang telah tertidur dalam gend**gannya.
Melihat anak dan istrinya telah tertidur, Hartono pelan-pelan membuka pintu, ia kembali menuju pos kamling di mana teman-temannya masih terlihat asik ngobrol.
Beberapa bulan kemudian.
"Upi bobo ya, jangan nangis terus, ini sudah ayah gend**g, ayo diem sayang jangan nangis ya, kamu mau mimi cucu? ayah buatin ya?" Hartono tersenyum.
"Dek! dek! anaknya mau nyusu ini, kamu bisa bikinin susunya ga? oh ya udah Mas yang buatin aja deh, jangan ngambek d**g, Mas janji deh, Mas ga akan keluar malam lagi, Mas akan jaga kalian, Mas janji, Mas sayang kalian." Hartono kembali tersenyum, sambil tangannya sibuk menimang-nimang bantal.
"Kasihan Hartono, semenjak anak sama istrinya ditemukan tewas karna perampok masuk rumahnya yang ga terkunci, dia jadi stres seperti itu." gumam Dayat tetangga depan rumah Hartono pada istrinya.
"Iya makanya tuh jadi laki jangan ngelayap melulu kalo malem, jaga anak-istri di rumah, kalo udah ga ada nyesel itu jadi terlambat tau ga?" Celetuk Hindun istri Dayat.
"Iya Bu, aku mana pernah kelayaban kalo malem, paling ke rumahnya bang Ahmad Mustopa Ahmad Mustopa untuk beli ikan asin sambelnya yang harganya sepuluh ribu seons itu."
Tamat.