28/11/2023
๐ฎ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐จ๐๐ ๐๐๐๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐๐๐ ๐
๐ ๐ฏ๐๐๐ ๐ฎ๐๐๐?
๐ธ๐๐ก ๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐ก ๐๐๐ ๐ก, ๐ฝ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ข๐๐๐๐ ๐๐โ๐๐ก๐ ๐๐ โ๐๐๐ฆ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐-๐๐ ๐๐๐
ยฉZanecno
Hari itu, semua siswa di sekolah bersorak-sorai. Mereka membawa kue, bunga, dan hadiah untuk merayakan Hari Guru. Mereka berlomba-lomba memberikan kejutan kepada wali kelas mereka, yang telah mendampingi mereka sepanjang tahun. Mereka mengucapkan terima kasih, memeluk, dan berfoto bersama. Mereka merasa bahagia dan bangga.
Namun, di sudut-sudut sekolah, ada sosok-sosok yang terdiam. Mereka adalah guru-guru yang mengajar mata pelajaran lain, yang tidak menjadi wali kelas. Mereka melihat pesta yang berlangsung di kelas-kelas, tapi tidak ada yang mengundang mereka.
Mereka mendengar ucapan terima kasih yang dilontarkan, tapi tidak ada yang menyebut nama mereka. Mereka merasakan harumnya bunga dan kue, tapi tidak ada yang memberikan mereka. Mereka tersenyum, tapi di dalam hati mereka merana.
Mereka bertanya-tanya, apakah siswa-siswa itu tidak menganggap mereka sebagai guru? Apakah mereka tidak menghargai usaha mereka yang telah mengajar, membimbing, dan memberi ilmu kepada mereka? Apakah mereka tidak peduli dengan perasaan mereka yang juga ingin merayakan Hari Guru?
Mereka mencoba menahan rasa nan asa. Mereka berpikir, mungkin siswa-siswa itu tidak sengaja. Mungkin mereka hanya terlalu fokus pada wali kelas mereka.
Mungkin mereka tidak tahu cara menunjukkan penghargaan kepada semua guru. Mungkin mereka tidak sadar bahwa Hari Guru adalah hari untuk semua guru, bukan hanya untuk wali kelas.
Mereka berharap, suatu hari nanti, siswa-siswa itu akan lebih paham, lebih peka, dan lebih berakhlak. Mereka berharap, suatu hari nanti, Hari Guru akan menjadi hari yang meriah dan menyenangkan bagi semua guru, tanpa terkecuali.
Mereka berharap, suatu hari nanti, mereka akan mendapatkan ucapan terima kasih, pelukan, dan hadiah dari siswa-siswa yang mereka cintai. Mereka berharap, suatu hari nanti, mereka tidak akan terlupakan lagi.