Seputar Keris & Budaya

Seputar Keris & Budaya Kami menyajikan sebuah informasi berita mengenai dunia keris dan juga beragam budaya di indonesia

Keris Brojol adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuknya sangat sederhana dengan ...
02/01/2024

Keris Brojol adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuknya sangat sederhana dengan gandhik polos dan hanya terdapat pejetan saja, sedangkan ricikan lainnya tidak ada.

Ada dua versi bentuk dapur Brojol. Pertama, panjang bilahnya hanya sekitar 15-19 cm, bilahnya tipis, rata dan biasanya merupakan keris kuno. Pejetan yang ada di bagian pangkal bilah hanya samar-samar saja. Gandiknya polos dan tipis. Kadang-kadang memakai g***a iras. Kadang-kadang p**a pada bilahnya ada lekukan-lekukan dangkal, seolah lekukan itu bekas pijitan jari tangan.

Jenis yang kedua, ukuran panjang bilahnya sama dengan keris biasa, sekitar 30 sampai 35 cm. Gandik-nya polos, pakai pejetan. Keris ini tanpa tanpa tikel alis dan tanpa ricikan lainnya.

Dibalik bentuk keris yang sangat sederhana itu, Keris Brojol memiliki makna filosofis yang bisa dijadikan sebagai tuntunan hidup.

Ricikan pada Keris dhapur Brojol juga memiliki pesan moral yang dalam,yaitu:
-Pejetan melambangkan kelapangan hati
-Gandhik polos melambangkan ketabahan dalam menjalani hidup. Kelapangan hati untuk menerima segala sesuatu yang diperoleh, khususnya terhadap keadaan yang tidak menyenangkan hati.

Selengkapnya:
http://seputarkerisdanbudaya.data.blog/2022/09/03/ciri-ciri-keris-brojol-filosofinya/

Nama-nama dalam ricikan keris diantaranya :Pesi, yaitu tangkai keris yang masuk kedalam pegangan atau ukir.G***a, yaitu ...
08/08/2022

Nama-nama dalam ricikan keris diantaranya :

Pesi, yaitu tangkai keris yang masuk kedalam pegangan atau ukir.

G***a, yaitu dasar bilah keris yang tebal. Ganya dapat menyatu atau terpisah dengan bilah.

Buntut Mimi, merupakan bentuk meruncing pada ujung g***a.

Greneng, yaitu ornamen berbentuk huruf Jawa Dha (seperti huruf W ) yang berderet.

Thingil, yaitu tonjolan kecil pada grenelig atau pada dasar huruf Jawa Dha.

Ri pandhan, yaitu bentuk ujung yang meruncing menyerupai duri pada huruf Jawa Dha.

Ron Dha, yaitu ornamen pada huruf Jawa Dha.

Sraweyan, yaitu dataran yang merendah di belakang sogogwi, di atas g***a.

Bungkul, bentuknya seperti bawang, terletak di tengah-tengah dasar bilah dan di atas ga~qa.

Pejetan, bentuknya seperti bekas pijatan ibu jari yang terletak di belakang gandik.

Lambe Gajah, bentuknya menyerupai bibir gajah. Ada yang rangkap dan Ietaknya menempel pada gandik.

Gandik, berbentuk penebalan agak bulat yang memanjang dan terletak di atas sirah cecak atau ujung g***a.

Kembang Kacang, menyerupai belalai gajah dan terletak di gandik bagian atas.

Jalen, menyerupai taji ayam jago yang menempel di gandik.

Tikel Alis, terietak di atas pejetan dan bentuknya rnirip alis mata.

Janur, bentuk lingir di antara dua sogokan.

Sogokan depan, bentuk alur dan merupakan kepanjangan dari pejetan.

Sogokan belakang, bentuk alur yang terletak pada bagian belakang.

Pudhak sategal, yaitu sepasang bentuk menajam yang keluar dari bilah bagian kiri dan kanan.

Poyuhan, bentuk yang menebal di ujung sogokan.

Landep, yaitu bagian yang tajam pada bilah keris.

Gusen, terletak di be!akang landep, bentuknya memanjang dari sor-soran sampai pucuk.

Gula Milir, bentuk yang meninggi di antara gusen dan kruwingan.

Kruwingan, dataran yang terietak di kiri dan kanan adha-adha.

Adha-adha, penebalan pada pertengahan bilah dari bawah sampal ke atas.

Keris adalah suatu bentuk warisan budaya indonesia, salah satu bentuk senjata tradisional yang berkembang di Nusantara. ...
08/08/2022

Keris adalah suatu bentuk warisan budaya indonesia, salah satu bentuk senjata tradisional yang berkembang di Nusantara. Keris bersanding dengan beberapa senjata tradisional lainnya, seperti pedang, tombak, golok, belati, pisau, parang, dan sebagainya.

Dari sekian banyak senjata tradisional yang ada di Nusantara, keris sering disebut-sebut yang paling kesohor dan dikenal luas, baik dari sisi filosofi, penamaan, bentuk, bahan tempaan, penyebaran, sampai kreasi seni rupanya. Bahkan sebagian banyak masyarakat meyakini bahwa keris memiliki kekuatan supranatural tertentu.

keris mulai dikenal di Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-14) dan Kerajaan Mataram (abad ke-17). Sedang pengaruhnya banyak mengikuti keyakinan animisme maupun dinamisme, serta peranan agama-agama di Nusantara, seperti Budha, Hindu, sampai Islam. Perjalanan historis yang cukup panjang beserta dinamikanya itu membuat keris berkembang pesat, baik dari sisi bentuk, kualitas tempaan, dan juga kreasi inovasi artistiknya.

Dalam elaborasi berikutnya, muncul sebutan tangguh. Dalam dunia perkerisan, tangguh merupakan terminologi yang menunjuk gaya keris menurut zaman pembuatannya. Ada tangguh Pajajaran, Majapahit, Tuban, Demak, Pajang, Mataram, dan sebagainya. Keris atau dhuwung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bilah (wilah atau daun keris), g***a (penopang), dan hulu keris (ukiran, pegangan keris).

Bentuk keris memiliki banyak simbol spiritual selain nilai estetika. Hal-hal umum yang menarik diperhatikan dalam morfologi keris adalah kelokan (luk), ornamen (ricikan), warna atau pancaran bilah, serta pola pamor.
Kombinasi berbagai komponen ini menghasilkan sejumlah bentuk standar (dhapur) keris.

Address

Colo
Kudus
59353

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Seputar Keris & Budaya posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Seputar Keris & Budaya:

Videos

Share


Other News & Media Websites in Kudus

Show All

You may also like