Lekasura

15/06/2023

Tradisi lisan Kabhanti kerap diiringi petikan musik gambus. Lantunannya mejadi medium pengetahuan dan ingatan warga p**au di Wakatobi.

Di dalam musik gambus dan kabhanti ragam informasi tentang rupa kehidupan, kisah-kisah romansa masa lalu dan sejarah peradaban orang p**au terangkai.

Sayangnya, tradisi lisan itu hari ini perlahan meredup. Para penutur/pelaku telah berumur tua dan sebagian telah "pergi" satu per satu. Musik gambus dan kabhanti pelan tapi pasti mulai tenggelam, terkubur jauh bersama penuturnya.

Belum lagi, tradisi ini tak begitu kuat posisinya di hadapan riset kontemporer. Tradisi lisan acap dianggap sebagai artefak kuno yang sudah tak relevan dengan jaman.

Menyoal itu, kami membuka kelas kuliah kilat ini demi mendiskusikan kondisi tradisi lisan di Wakatobi hari ini yang telah menuju senjakala.

Bagi kawan-kawan yang tertarik ikut, hubungi nomor yang tertera di poster ya!

16/12/2021

Ilustrasi Lekasura by

12/12/2021

New Thema Lekasura

Lekasura Kedai Kopi Katutura

16/08/2021

Bincang-bincang tentang pariwisata Wakatobi yang masih hanya dekorasi

• • •
Informasi Soal Wakatobi Masih Dekoratif dan Mirip Benda Mati

Selengkapnya klik tautan
https://lekasura.com/informasi-soal-wakatobi-masih-dekoratif-dan-mirip-benda-mati/

Penulis: Mas Fadli Hasan
Illustrator: Fardi Anto

Informasi tentang Wakatobi masih terlalu dekoratif dan penuh metafor soal alam, hingga ia mirip benda mati.

09/08/2021

Sampah kok disyukuri?

• • •
Hedongka Adalah Wujud Rasa Syukur dan Simbol Kreativitas

Selengkapnya klik tautan
https://lekasura.com/hedongka-adalah-wujud-rasa-syukur-dan-simbol-kreativitas/

Penulis: Rial Hadi Rahmawan
Illustrator: Fardi Anto

Hedongka bukan sekedar memungut berang dari tepi pantai atau membersihkan sampah plastik, tapi hedongka adalah simbol kreativitas orang tomia

08/08/2021

Ada yang sudah tahu wisata ekstrim yang ada di Pulau Tomia? Wisata naik motor trail di jalanan atau wisata gelap-gelapan misalnya, ialah dua konsep wisata yang patut dicoba jika berkunjung ke Tomia loh. Yuk simak ulasanya di Lekasura!

• • •
4 Wisata Ekstrim yang Wajib Dicoba di Tomia

Selengkapnya klik tautan
https://lekasura.com/4-wisata-ekstrem-yang-wajib-dicoba-di-tomia/

Penulis: Bang Kribz
Illustrator: Fardi Anto

Karena Wakatobi, khusunya Tomia, adalah wilayah pariwisata, maka perlu hal baru. Berikut 4 wisata ekstrem yang wajib dicoba di Tomia.

04/08/2021

Galampa #1 merupakan seri perdana dari ruang dialog orang kampung yang diusung oleh Lekasura.

Terinspirasi dari Galampa yang menjadi serambi rumah Orang Wakatobi jaman dulu, Galampa #1 akan menjadi medium bertukar ide dan gagasan demi menjawab persoalan kampung-kampung di Wakatobi.

Salah satu persoalan yang dihadapi Wakatobi saat ini adalah lemahnya tradisi pengarsipan kebudayaan orang kampung. Di Wakatobi, kita hanya akan menemukan narasi-narasi pengarsipan yang lebih condong bernuansa metafor-metafor pariwisata ala “barat”, traveling khas selebriti, keagungan sejarah para raja-raja beserta benteng-bentengnya, dan berbagai perkara "elite" yang selalu berujung pada kondisi di mana tradisi warga kampung tersisihkan.

Oleh karena itu, Galampa #1 mengusung tema “Ketika Jurnalisme Tradisi Menceritakan Wakatobi” sebagai upaya memperlihatkan pendekatan lain dari mengarsipkan kebudayaan, yang tentunya berbasis pada kultur masyarakat biasa.

Mari datang untuk berbincang dan berdiskusi!

Pemateri I: Saleh Hanan
Pemateri II: Febriansyah
Moderator: Edi Fedriansyah

Hari: Sabtu, 7 Agustus 2021
Pukul : 20.00 WITA

Join Zoom Meeting
https://uii.zoom.us/j/95540820630?pwd=K2d4QzNGQVoyN3NEd2Zaa1FqNjB6dz09

Meeting ID: 955 4082 0630
Passcode: LekaSura01

Webinar ini juga akan Live di Facebook dan Youtube-nya LekaSura

03/08/2021

Krisis iklim bisa memicu banyak krisis lainnya diantaranya; krisis pangan dan lainnya. Tentu saja ini akan banyak berdampak pada perempuan dikarenakan pada konstruksi gender di masyarakat, perempuan acap kali diberi peran hanya dalam urusan domestik.
Kalau dipaksa makan di nikahan itu tidak apa-apa. Tapi, jangan sampai perempuan dipaksa menikah dini karena tidak punya makanan di rumahnya. Itu bisa saja terjadi saat krisis iklim.

• • •
Kolektif Perempuan Tomia Bicara Tentang Krisis Iklim

Selengkapnya klik tautan.
https://lekasura.com/kolektif-perempuan-tomia-bicara-tentang-krisis-iklim/ #

Penulis: Eka Putri Puisi
Desainer Poster: Satriani Tora

Wa To'ombuti merupakan ruang kolektif bagi perempuan Tomia untuk bicara dan mengkaji persoalan perempuan termasuk perihal krisis iklim

18/07/2021

Saya sejak dulu sering bertanya kenapa bentuk heandunya seperti itu.

Alat pijat tradisional macam Heandu Titi-titi merupakan identitas Orang Tomia yang perlu diwariskan kepada generasi muda.

• • •
Heandu Titi-titi: Identitas yang Perlu Diwariskan

Selengkapnya klik tautan
https://lekasura.com/heandu-titi-titi-identitas-yang-perlu-diwariskan/

Penulis: Muh Sukriman
Ilustrasi: Fardi Anto

Alat pijat tradisional macam Heandu Titi-titi merupakan identitas Orang Tomia yang perlu diwariskan kepada generasi muda.

18/02/2021

Sebelum gedget merubah warna pelangi masa kecil anak Tomia sekarang, di masa dulu permainan tradisional pernah mewarnai masa kecil anak-anak setiap musimnya. Nyaris setiap musim punya permaian tertentu.

Sebelum mengenal "booyah" dan "chicken dinner" saya terlebih dahulu mengenal "kobe" dan "hoppotalo".

• • •
Sebuah Upaya Mengingat Permainan Masa Kecil di Tomia

Selengapnya, klik tautan
https://lekasura.com/2021/02/17/sebuah-upaya-mengingat-permainan-masa-kecil-di-tomia/

Permainan ini adalah bentuk rangkaian menolak lupa. Tentang masa kecil yang penuh tawa sampai menangis yang dibagi bersama teman ketika bermain.

17/02/2021

Beberapa kosakata dalam bahasa Tomia besar kemungkinan akan punah seiring perkembangan zaman. Salah satu penyebabnya ialah jarang dipakai karena memang ada sesuatu yang telah dan akan hilang. Misalanya saja, sapo ganto. Ada banyak kosakata yang mulai tidak terdengar lagi di telinga. Sebagai contoh, kasolaki dan orihi.

• • •
Rumah Ramah Gempa yang Mulai Termakan Zaman

Selengkapnya klik link di bawah...



https://lekasura.com/2021/02/17/sapo-ganto-rumah-ramah-gempa-yang-mulai-termakan-zaman/

Namun, tidak seperti kesannya yang kuno itu, sapo ganto adalah sebuah entitas yang besar. Seperti pada umumnya rumah, fungsi lazimnya adalah sebagai tempat perlindungan. Ini yang oleh nenek moyang kita, entah kesengajaan atau tidak menjadikan sapo ganto menjadi teknologi besar lintas jaman.

17/02/2021

Beberapa kosakata dalam bahasa Tomia besar kemungkinan akan punah seiring perkembangan zaman. Salah satu penyebabnya ialah jarang dipakai karena memang ada sesuatu yang telah dan akan hilang. Misalanya saja, sapo ganto. Ada banyak kosakata yang mulai tidak terdengar lagi di telinga. Misalnya saja kasolaki dan orihi.

• • •
Rumah Ramah Gempa yang Mulai Termakan Zaman

Selengkapnya di Lekasura.com atau klik link di bio..

17/02/2021

Permainan ini adalah bentuk rangkaian menolak lupa. Tentang masa kecil yang penuh tawa sampai menangis yang dibagi bersama teman ketika bermain.

23/01/2021

Hedongka Project adalah proyek konservasi alam anak-anak muda Pulau Tomia yang fokus pada penanganan sampah, terutama sampah plastik.

Sebagai daerah wisata, tentunya sampah plastik menjadi problem. Oleh itu, berbagai cara telah dilakukan Hedongka Projek dalam upaya penanganan sampah, terutama sampah plastik.

Aktivitas ini kemudian dilirik oleh PT Astra Indonesia yang juga punya program kampanye tentang penanganan sampah dan kemudian menjalin kerjasama dengan Hedongka Project.

• • •
Mesin Daur Ulang Plastik telah Hadir di Pulau Tomia

Selengkapnya di www.lekasura.com

23/01/2021

"Oe, te manga i hu'u nu kau mi'iso i kondowia no kisiemo."
"No mina hada pale'e ka'i na kau iso inta kai'i no po'olie."

Kalimat yang sering saya dengar saat berjalan di dekat pohon yang dipercaya ada penunggunya. Tapi, benarkah kepercayaan ini bisa merawat lingkungan?

• • •
Benarkah Kepercayaan Ghaib Warga Tomia Bisa Merawat Lingkungan?

Selengkapnya di www.lekasura.com

17/01/2021

Karasi merupakan makanan tradisional khas Wakatobi yang dibuat dari tepung dan juga bahan-bahan lainnya. Dari namanya, yang akan terbayang pasti sifat benda atau perilaku seseorang. Karasi sendiri bermakna sesuatu yang keras.
Makanan yang banyak ditemukan pada pesta-pesta adat ini ternyata memiliki berbagai jenis lipatan dan setiap lipatannya menunjukan perayaannya.

• • •
Karasi: Beda Jenis Lipatan, Beda Upacara

Selengkapnya, di lekasura.com atau klik link di bio

03/01/2021

Di tangga sebelum melangkah ke sampan, ia menoleh padaku
Sekilas mata kami bertemu
"Bapak hati-hati ee," katanya
Air mataku hampir tumpah

Bulan Desember, tiba saatnya berlayar lagi
Membuat jarak pada waktu dan anakku
Satu tahun sekali kutemui dia
Itu kalau angin berhembus baik
Itu kalau takdir kami tidak mati di laut

Ketika Waktu Berlayar Tiba

Selengkapnya, klik link di bio

03/01/2021

Sekarang aku paham pada dada ibu dan makanan yang kemudian kukenal sebagai kasoami itu, ada kesamaan. Kerelaan untuk memberi demi kehidupan. Kasoami, wajahnya serupa dada ibu kandung. Sederhana, berbentuk runjung dengan permukaan pejal, dan setiap kali melihatnya, setiap itu p**a aku akan terkenang pada dada ibu.

Kasoami: Dada Ibu di Meja Makan

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Daftar periode waktu evolusi alam dan manusia dibagi oleh para ahli menjadi dua periode, yaitu periode prasejarah yang dibagi lagi menjadi dua zaman dan yang kedua periode sejarah yang diawali dengan peradaban mesopotamia (6000 SM-1100 SM) dan berakhir dengan hari kiamat (nanti). Tak lain halnya dengan tren musik di Tomia yang juga mengalami perubahan. Pembabakan masa keemasan dilakukan pada eksistensi musik di Tomia.

• • •
Era-era Permusikan Duniawi di Tomia

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Pulau Tomia atau Wakatobi pada umumnya, kebanyakan hanya dikenal orang sebagai masyarakat pesisir yang mata pencahariannya hanya di laut saja. Namun, bercocok tanam sebenarnya telah lama dilakukan oleh orang tua di Tomia.

Seperti proses bercocok tanam pada umumnya, proses bercocok tanam di Tomia juga dibagi menjadi tiga. Pertama adalah bemba'a (pembabatan atau pembersihan lahan). Kedua, Amo'a atau penanaman dan yang terakhir adalah tompe'a atau proses memanen. Bila ditanya proses mana yang lebih disenangi, kebanyakan orang akan menjawab proses memanen dan pasti tak akan menolak saat pilihannya makan. Hmm.

• • •
Musim Berkebun di Pulau Tomia

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Sendal merupakan kata benda atau noun dalam bahasa Inggris dan ism dalam bahasa Arab. Sendal tercipta selalu dengan pasangannya. Bak Rome dan Juliet, Adam dan Hawa, Hawa dan Nafsu, sendal juga begitu. Ada yang kanan, ada yang kiri. Ada yang senang, ada yang iri. Hehe.

Namun, bila tali sandalnya putus, Adam dan Romeo tak bisa memakai sendal untuk mengejar sang pujaan hati mereka.

• • •
Sandali Tolapasi: Membantah Citra Perempuan dan Laki-Laki yang Lazim di Masyarakan Wakatobi

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Suanggi, menurut kepercayaan masyarakat Wakatobi adalah makhluk gaib atau jahat, bisa merasuki siapa saja tanpa pandang buluh dan tak jarang korbannya berujung dengan kehilangan nyawa.

• • •
Wa Singku

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Wakatobi yang sekarang dikenal sebagai salah satu daerah wisata yang terkenal akan "Surga Bawah Lautnya", ternyata pernah dikenal dan dikagumi kehebatannya dalam membuat perahu, berguru pada navigasi alam dan mengarungi benua-benua.

• • •
Orang Wakatobi Suku Penjelajah Dunia

Selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Jargon "si Montok" yang tenar dari dulu hingga sekarang pada kalangan tua, dewasa, hingga remaja. Jargon yang lebih tepatnya harus bisu pada kalangan remaja ini mula terkenal di daerah perkotaan ternyata tenar juga di kalangan anak p**au, remaja Tomia.

• • •
Mengenal Karakter Remaja Tomia Jaman Sekarang

Artikel selengkapnya, klik link di bio.

03/01/2021

Mencintai seseorang sering kali membuat kita menelusuri segala hal tentang dia. Mulai dari bagaimana ia dahulu, apa yang ia sukai, apa kebiasaannya, dsb. Kita selalu mencari tahu hal-hal tentangnya.

Sama halnya saat kita mencintai daerah asal kita, Pulau Tomia.

• • •
Menelusuri Kenapa Orang Tomia S**a Berdagang.

Baca selengkapnya, klik di bio.

03/01/2021

Mengutuk Generasi 90an sebagai Penyebab Hilangnya Segala Jenis Permainan Tradisional di Tomia

Beberapa waktu lalu saya mendapat cerita dari teman perihal festival mainan tradisional anak 90an yang diusung oleh salah satu komunitas masyarakat Tomia. Teman saya cerita soal fenomena-fenomena menarik yang terjadi ketika festival berlangsung.

Festival yang diperuntukkan untuk anak-anak dengan kategori umur SD sampai SMA ini sebenarnya disambut dengan meriah. Namun, anak-anak ini ternyata tak banyak mengetahui. Ada anak yang bahkan mendengar nama satu permainan saja tidak pernah.

Baca selangkapnya link bio

03/01/2021

Hanga : Kebiasaan Menyirih Orang Tomia.

Nenek-nenek atau Ina-ina di Tomia punya kebiasaan Hanga atau memakan racikan beberapa tumbuhan atau yang biasa secara umum dikenal dengan menyirih. Hanga dilakukan setiap hari, di kala waktu senggang atau di saat acara-acara kampung.

Di hari-hari biasa, Ina-ina akan Hanga sehabis setelah atau sebelum makan. Di acara-acara, ina-ina akan Hanga beramai-ramai sembari bercerita dan bersenda gurau. Kadang-kadang diselingi dengan kidung kabanti.

Baca selengkapnya link bio

03/01/2021

Ritual Istri Pelayaran

Usuku, kisaran tahun 2000an, saya menyaksikan beberapa aktivitas Mama saya, sebagai istri pelayar-pedagang, melakukan ritual-ritual. Saya kadang diajak untuk menemaninya.

Perahu yang bapak saya nahkodai dulu, salah satunya bernama Tujuan Hidup. 

Baca selengkapnya link bio