Dunia Ilmu Santri

Dunia Ilmu Santri Dunia ilmu santri dakwah online yang mengispirasi dan motivasi untuk meningkatkan Iman dan Takwa InsyaAllah

Tidak Akan Kecewa Orang yang didalam Hatinya Terdapat Cinta kepada Nabi Muhammad ๐Ÿ˜˜

24 Desember 2025Happy Anniversary KHR.Fawaid As'ad โค๏ธBu Nyai Hj.Djuwairiyah Fawaid โ€‹"Teladan Cinta Dari Kyai H. Raden Fa...
25/12/2025

24 Desember 2025
Happy Anniversary
KHR.Fawaid As'ad
โค๏ธ
Bu Nyai Hj.Djuwairiyah Fawaid

โ€‹"Teladan Cinta Dari Kyai H. Raden Fawaid & Bu Nyai Hj. Djuwairiyah Mengajarkan Kita Bahwa Pernikahan Bukan Sekedar Hidup Bersama,
Melainkan Berjuang Bersama Dalam Satu Rida Allah.

Kendatipun Sang Kyai Telah Berp**ang Lebih Dulu Ke Haribaan-Nya,

Nyai Djuwairiyah Menunjukkan Bahwa Kesetiaan Sejati Tidak Berhenti Saat Nafas Terhenti.

Beliau Tetap Menjaga 'MARWAH' Perjuangan, Melanjutkan Nafas Dakwah Sukorejo, & Menghidupkan Kenangan Suci Itu Dalam Setiap Bait Doa.

Inilah Cinta Karena Allah SWT, Mencintai Raga Saat Ada, & Menjaga Nama Serta Perjuangan Saat Raga Telah Tiada."
Source //Ambar Gemez/Fb

Selamat dan Berkah Pondok Pesantren Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo Sebagai Pemenang Lomba Dalam Kategori Film Terbaik, Pe...
24/12/2025

Selamat dan Berkah Pondok Pesantren Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo Sebagai Pemenang Lomba Dalam Kategori Film Terbaik, Penyutradara Terbaik, Penata Busana & Tata Rias Terbaik Dalam Ajang Santri Film Festival (SANFFEST 2025) Dengan Judul Film โ€˜Iman Dan Imamโ€™ Yang Diadakan Oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia || P2S3
P2S3: Ayo Nonton Bareng Penganugerahan SANFFEST 2025 Perwakilan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo Dengan Judul Film Iman Dan Imam,
Dari dulu anta Akil Angelo terbaik dalam dunia seni ... Terlebih seni music dan ection luar biasa.. Barakallah Fiikum semoga filmnya menjadi insnpirasi dan hikmah ke pada masyarakat umum aamiin allahumma aamiin

Kisah Kiai Asโ€™ad Rasakan Langsung Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan.Syaikhona Kholil Bangkalan dikenal luas sebagai ula...
23/12/2025

Kisah Kiai Asโ€™ad Rasakan Langsung Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan.

Syaikhona Kholil Bangkalan dikenal luas sebagai ulamaโ€™ yang penuh karomah. Seringkali Syaikhona Kholil bertindak nyeleneh, tidak lazim, tapi di situlah beliau sering memberikan pelajaran berharga kepada santri dan jamaโ€™ahnya. Tidak sedikit santri yang datang ke Bangkalan, bukan ngaji yang diperintahkan, tapi ketika p**ang malah menjadi ulama besar dengan ribuan santri dan jamaโ€™ahnya.

Salah satu santri Syaikhona Kholil adalah KH Asโ€™ad Syamsul Arifin Situbondo. Kiai Asโ€™ad memang dikirim Abahnya (KH Syamsul Arifin) untuk menimba ilmu kepada Syaikhona Kholil. Sejarah akhirnya mencatat Kiai Asโ€™ad sebagai sosok ulamaโ€™ besar yang berperan dalam berdirinya jamโ€™iyyah Nahdlatul Ulamaโ€™ (NU). Melalui Kiai Asโ€™ad inilah, Syaikhona Kholil memberikan restu kepada santrinya bernama KH Hasyim Asyโ€™ari di Tebuireng Jombang. Kiai Asโ€™ad bertugas mengantarkan tongkat, tasbih dan wirid kepada Kiai Hasyim Asyโ€™ari.

Ketika mengantarkan tongkat, Kiai Asโ€™ad mendapatkan bekal uang logam saat itu. Bagi Kiai Asโ€™ad, ini bukan uang logam biasa, tapi ini adalah uang barokah. Kiai Asโ€™ad sangat percaya dengan itu.

โ€œKalau uang ini mengandung barokah, tentu tidak akan habis, bahkan bertambah,โ€ batin Kiai Asโ€™ad dengan penuh keyakinan.

Subhanallahโ€ฆ Memang terbukti akhirnya. Sepanjang menyebrang selat Madura (belum ada Suramadu saat itu) tiba-tiba ada orang yang mengajaknya naik ke kapal bersamanya secara gratis, tanpa bayar, semua ditanggung. Tawaran yang baik itu sulit sekali ditolak Kiai Asโ€™ad. Begitu juga saat setelah turun dari kapal, Kiai Asโ€™ad kembali mendapatkan tawaran naik kendaraan ke Jombang secara cuma-Cuma. Sekali lagi, Kiai Asโ€™ad tak bisa menolak tawaran ini.

Semua dijalani Kiai Asโ€™ad dengan rasa syukur. Kiai Asโ€™ad sangat yakin hal ini karena adanya pengaruh uang barokah.

Karena peristiwa itu, Kiai Asโ€™ad sangat yakin bahwa uang logam pemberian sang guru memang berkah. Makanya, Kiai Asโ€™ad terus menyimpan itu sepanjang hayatnya. Sejak meninggal uang itu, Kiai Asโ€™ad tidak pernah kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya, termasuk dalam pembangunan pesantren. Jika Kiai Asโ€™ad memerlukan sejumlah uang, maka uang logam pemberian Kiai Kholil diambil dan diajak bicara:

โ€œHei uang, panggil teman-temanmu, saya perlu uang?โ€ ucap Kiai Asโ€™ad sambil menepuk-nepuk uang logam dengan penuh keyakinan. Benar. Tidak begitu lama datanglah seseorang dengan membawa sekerop uang untuk diserahkan kepada Kiai Asโ€™ad. Beragam cara datangnya rizki melalui uang barokah tersebut. Bahkan dalam kesempatan lain, terkadang datang pada tengah malam, tiba-tiba sebuah sedan putih masuk ke pesantren dengan membawa sejumlah uang.

โ€œSelamat datang teman-temannya uang barokah, mana temanmu lagi?โ€ ucap Kiai Asโ€™ad sambil tersenyum.

Ini bukan bermakna Kiai Asโ€™ad tidak berusaha. Kiai Asโ€™ad tentu saja dan sangat jelas melakukan ikhtiar usaha yang luar biasa, di samping memang punya karomah yang tak bisa dibantah.

Demikian karomah para kekasih Allah. Mereka adalah orang-orang yang pasrah total kepada Allah SWT. Hati mereka bersih, penuh kasih sayang kepada sesama dan sama sekali tak pernah silau dengan perkara duniawi. Semoga berkah mengalir kepada kita semua. Amiin. (Abu Umar/Bangkitmedia

Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran hikmah dari semua karomah kisah wali Allah yang telah di anugrahi kelebihan oleh Allah Subhanahu wataala.

KHR Ach Fawaid As'ad
23/12/2025

KHR Ach Fawaid As'ad

22/12/2025

Perbedaan Musibah, Bala', Uqubah dan Azab
KHR Ahmad Azaim Ibrahimy

Suatu Hari, K.H.R. Ach. Fawaid Asโ€™ad melakukan perjalanan ke Surabaya. Ia mencari alamat seseorang. Seharian penuh ia me...
22/12/2025

Suatu Hari, K.H.R. Ach. Fawaid Asโ€™ad melakukan perjalanan ke Surabaya. Ia mencari alamat seseorang. Seharian penuh ia mencari, namun tak kunjung menemukan rumah yang dituju. Akhirnya, ia mampir silaturrahim dan bertanya kepada seorang sahabatnya, K.H. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), yang ternyata mengetahui alamat yang dicari. Tanpa ragu, Gus Ali langsung mengantar Kiai Fawaid ke tempat itu.

Perjalanan membawa mereka ke sebuah gang sempit, melewati rumah-rumah sederhana, hingga akhirnya tiba di sebuah rumah kecil yang tampak bersahaja. Begitu pintu diketuk, muncullah seorang lelaki yang tampak kaget dan tergopoh-gopoh menyambut tamunya. Lelaki itu, ternyata, adalah seorang alumni Pondok Pesantren Sukorejo yang kini bekerja sebagai tukang becak.

Pemandangan itu membuat Gus Ali terperangah. Namun, tidak demikian dengan Kiai Fawaid. Ia datang bukan sebagai seorang kiai besar yang disegani, melainkan sebagai seorang guru yang mencari muridnya. Ia tak peduli pada status atau profesi. Yang ada dalam benaknya hanyalah satu hal: santri tetaplah santri, tak peduli di mana ia berada dan dalam keadaan seperti apa pun.

Cerita tersebut, pernah disampaikan Gus Ali, pada ceramah Haul Majemuk Masyayikh Sukorejo, dan dikutip ulang dalam buku Kiai Fawaid Asโ€™ad: Kepribadian, Pemikiran, dan Perilaku Politik.

Kisah ini bukan sekadar cerita biasa. Ia adalah gambaran nyata dari kecintaan Kiai Fawaid kepada para santri, bahkan setelah mereka meninggalkan pesantren. Inilah cerminan kasih sayang seorang guru yang tak lekang oleh waktu. Bagi Kiai Fawaid, hubungan antara santri dan kiai bukanlah sekadar interaksi akademik yang berakhir ketika santri meninggalkan pesantren. Ia lebih dari itu. Ia adalah ikatan spiritual, persambungan batin yang tak terputus.

Sebagai penerus Pesantren Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo, amanah besar yang diwariskan oleh Kiai Asโ€™ad bukan hanya membimbing santri selama mereka mondok, tetapi juga memastikan mereka tetap berada dalam jalur yang benar setelah kembali ke masyarakat. โ€œKalau tidak bisa mengawasi mereka satu per satu, paling tidak, saya bisa mengingatkan mereka bila mereka berbuat salah,โ€ katanya.

Kiai Fawaid pernah mengibaratkan Pesantren Sukorejo sebagai mesin diesel, sementara para santri adalah lampu-lampu yang menerangi kegelapan di tengah masyarakat. Sebuah lampu hanya bisa bersinar bila tetap terhubung dengan mesinnya. Demikian p**a santri, harus tetap terhubung dengan pesantrennya, dengan gurunya, dengan nilai-nilai yang telah diajarkan.

Baginya, kunci keberhasilan seorang santri bukan hanya terletak pada ilmu yang ia peroleh, tetapi juga pada kemampuannya untuk terus menjalin silaturahim dan berinteraksi. Setelah kembali ke masyarakat, seorang santri seyogianya tetap menjaga hubungan dengan para guru dan sesama alumni. Ikatan itu bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya yang terpenting; dengan aktif di Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafiโ€™iyah (Iksass), organisasi yang menjadi wadah kebersamaan bagi para alumni.

Lebih dari itu, Kiai Fawaid menekankan pentingnya kembali ke pondok setidaknya setahun sekali, terutama saat acara haul masyayikh. Selain sebagai momen mengenang perjuangan para guru terdahulu, acara tersebut menjadi ajang reuni dan refleksi diri bagi para santri. Jika tidak bisa hadir, minimal mereka harus mengikuti kegiatan Iksass di daerah masing-masing. Dan yang paling penting, mereka harus mengkhatamkan Al-Qurโ€™an serta membaca Surat Al-Ikhlas sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para guru yang telah berp**ang.

Kisah Kiai Fawaid adalah kisah tentang cinta yang tak pernah usai, tentang ikatan yang tak pernah putus. Ia mengajarkan kita bahwa menjadi guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa yang abadi. Dan bagi para santri, ia adalah pengingat bahwa mereka tak pernah benar-benar pergi dari pesantren, karena di sana, selalu ada seorang guru yang menunggu dengan hati terbuka, siap menerima mereka kapan pun dan di mana pun.

Hingga ke ujung jalan, hingga ke akhir hayatnya, Kiai Fawaid tetap menjadi sosok yang mencintai santri-santrinya dengan tulus. Dan cinta itu, seperti lampu-lampu yang ia sebutkan, akan terus menyala, menerangi jalan bagi siapa pun yang mengenangnya.

Meskipun kini ia telah tiadaโ€”wafat pada Jumat, 16 Rabiul Akhir 1433 H atau 9 Maret 2012โ€”warisan ketulusan dan perhatiannya terus hidup. Cintanya kepada santri tetap abadi, seperti lampu yang tak pernah padam, menerangi jalan bagi mereka yang senantiasa menjalin ikatan dengan pondok, guru, dan ilmu yang telah diajarkan.

Sukorejo, 8 Maret 2025

Penulis buku โ€œKiai Fawaid Asโ€™ad: Kepribadian, Pemikiran, dan Perilaku Politikโ€.

Syamsul A Hasan

Teruslah Berbuat baik dalam segala keadaan
22/12/2025

Teruslah Berbuat baik dalam segala keadaan

ุงูŽู„ู’ุนูŽู„ุงูŽู‚ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุทูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุฎู ูˆูŽุชูู„ู’ู…ููŠู’ุฐูู‡ูุŒ ู†ูŽุดู’ุฑู ุนูู„ููˆู’ู…ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูŠู’ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ู‡ูŽุฌูู‡ู.Hubungan kuat...
20/12/2025

ุงูŽู„ู’ุนูŽู„ุงูŽู‚ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุทูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุฎู ูˆูŽุชูู„ู’ู…ููŠู’ุฐูู‡ูุŒ ู†ูŽุดู’ุฑู ุนูู„ููˆู’ู…ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูŠู’ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ู‡ูŽุฌูู‡ู.

Hubungan kuat antara guru dan murid, adalah dengan cara menyebarkan ilmunya dan berjalan dalam meneladaninya.

ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ูุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุงุดุขุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽูŠูŽุณููˆู’ู‚ู ุงู„ู’ู€ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุจูุณู’...
20/12/2025

ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุงุดุขุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽูŠูŽุณููˆู’ู‚ู ุงู„ู’ู€ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุงุดุขุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽูŠูŽุตู’ุฑููู ุงู„ุณู‘ููˆู’ุกูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุงุดุขุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ููŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุงุดุขุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู

Segala puji hanya milik Allรขh Subhรขnahu wa Ta'รขlรข, shalawat serta salam semoga senantiasa Allรขh curah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad ๏ทบ semoga kita semua mendapat syafaโ€™atnya yang agung kelah di akhirat.

Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorjeo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

ู…ูŽู†ู’ ููŽุงุชูŽู‡ู ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ู„ุงูŽูŠูŽูููˆู’ุชูู‡ู ุงู„ู’ู…ูุญู’ุฑูŽุงุจู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ููŽุงุชูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูุญู’ุฑูŽุงุจู ู„ุงูŽ ูŠูŽูููˆู’ุชูู‡ู ุงู„ู’ุฃู“ุฏูŽุงุจู

"Jika seeorang tidak mampu menjadi orang alim, minimal dia ahli ibadah, jika tidak juga ahli ibadah, minimal dia mampu menjaga adab sopan santun"

Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorjeo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

Alfaqir sangat mengapresiasi gerakan wirid Syawariqul Anwar di waktu Istimewa antara subuh hingga terbit matahari. Tradisi wiridan yang diteladankan murabbi ruhina KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy seharusnya menjadi bagian dari ikhtiyar maksimal pesantren untuk seluruh santri, baik untuk para santri mukim maupun santri luaran.

Alfaqir berhusnudhan kepada Allรขh I bahwa buah menjaga keseimbangan harokah ilmiah dan amaliah, memadukan aspek intelektulitas dan nilai-nilai spritualitas akan melahirkan figur-figur santri Istimewa terutama saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Transfer keilmuan (transfer of knowledge) semata tanpa diimbangi dengan riyadhah zikir, wirid dan Khidmah (ngabdih) hanya akan melahirkan sosok santri intelek yang mengalami kegersangan jiwa serta sedikit mendapatkan keberkahan ilmu. (kalla lisanuhu amamal mujtama').

Sebaliknya, zikir, wirid dan khidmah saja tanpa diimbangi dengan tafaqquh fiddin (ngaji dan belajar) yang serius, hanya akan melahirkan santri-santri yang 'abid (tekun ibadah dan wirid), ahli hikmah, bahkan keramat (mandih), tapi tidak memiliki ilmu pengetahuan ilmu yang memadai.

Bagi para penuntut ilmu, zikir, wirid dan khidmah itu adalah pupuk untuk menyuburkan bibit tanaman ilmu yang sedang disemaikan di dalam hati mereka. Wirid dan khidmah adalah laku tirakat para santri agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan barokah serta memiliki kekuatan aura spritual.

Bahkan, seyogyanya zikir, wirid dan khidmah ini bukan hanya berlaku untuk para santri saja, tapi juga untuk semua unsur penting (stakeholder) yang terlibat dalam proses pembelajaran di dunia pesantren. Dan hal ini menjadi salah satu pesan penting dalam kitab akhlak tawassuf semisal, Kitab Taklim Muta'allim dan Adabul Alim wal Muta'allim dll.

Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorjeo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

Ada ungkapan menarik dari ulama tentang betapa pentingnya wirid;

ุงูŽู„ู’ูˆูŽุงุฑูุฏู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ูˆูุฑู’ุฏู

" Anugerah istemewa (dari Allรขh) itu akan datang setelah wirid"

ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ู„ูู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ู…ูุซู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ู„ูู„ุณู‘ูŽู…ูŽูƒู ููŽูƒูŽูŠู’ููŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุญูŽุงู„ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูƒูŽ ุฅูุฐูŽุง ููŽุงุฑูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ุŸ

"Zikir bagi jiwa bagaikan air yang dibutuhkan untuk kehidupan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?โ€

ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ ูˆูุฑู’ุฏูŒ ููŽู‡ููˆูŽ ู‚ูุฑู’ุฏูŒ

โ€œSiapa orang tidak berwirid, dia mirip seperti monyet.โ€

Oleh karena itu, penting kiranya ada sosialisasi dan pemantapan program wirid subuh Syawariqul Anwar kepada seluruh santri dengan materi-materi sebagai sebagai berikut;

Memberikan penjelasan dan pemahaman secara lengkap tentang pentingnya wirid, terutama setelah salat Subuh hingga terbit matahari. Sayyid Muhamad Alawi Al-Maliki telah menghimpun dalil-dalil berupa ayat, hadits serta perkataan para ulama seputar motivasi beramal dalam Kitab Khasaish Ummah Muhammadiyah. Di antaranya, terdapat hadis yang menjelaskan keutamaan wirid Subuh hingga terbit matahari di mana pahalanya laksana haji dan umrah yang diterima (Maqbulah). Juga doa khusus Rasulullรขh ๏ทบ untuk umatnya, "Ya Allรขh berkahilah umatku di pagi hari mereka" (HR. Abu Daud).

Selain itu, penjelasan tentang dampak-dampak negatif tidur setelah subuh (mafasid naumus subhah), baik bagi kesehatan jasmani (perspektif medis) maupun secara mental kejiwaan (agama) sebagaimana ditulis Oleh Ibnul Qoyyim Al-Jauzi dalam kitab Zadul Ma'ad.

Menjelaskan rahasia dan keistimewaan di balik bacaaa-bacaan wirid subuh dalam Syawariqul Anwar berdasarkan kitab-kitab mu'tabar semisal, al- Adzkar an-Nawawiyah, Syarah Ratib al-Haddad, Khawash al-Qur'an lil Imam al-Ghazali, Khazinah al-Asror lil Imam Haqqi an-Nazili, Kitab Tafsir Munjiyat, Syawariqul Anwar dll.

Menjelaskan sanad Syawariqul Anwar dan beberapa tata cara tertentu dalam bacaan wirid serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Diantaranya;

Pertama, al-Ikhlas dan Mua'wwidzatain yang terdapat pada bagian awal Wirdul Latif. Masing-masing surat dibaca tiga kali berturut-turut, lalu ditiupkan ke telapak tangan dan diusapkan ke kepala dan wajah, kemudian ke sekujur tubuh yang mampu dijangkau.

Adapun rahasia di balik kaifiyah (cara) ini adalah berfungsi sebagai terapi (ruqyah) kesehatan tubuh sekaligus pembentengan diri. Hal ini sesuai praktek Rasulullรขh ๏ทบ sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih riwayat Imam Bukhari

Kedua, bacaan akhir QS al-Hasyr ayat 21-24;

ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ุฒูŽู„ู’ู†ูŽุง ู‡ูŽูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ุฌูŽุจูŽู„ู ู„ู‘ูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽู‡ู ุฎูŽุงุดูุนู‹ุง ู…ู‘ูุชูŽุตูŽุฏู‘ูุนู‹ุง ู…ู‘ูู†ู’ ุฎูŽุดู’ูŠูŽุฉู ุงู„ู„ูŽูฐู‡ู... ุงูŽู„ู’ุฃูŽูŠูŽุฉูŽ

Ayat-ayat tersebut dibaca dengan cara memegang ubun-ubun sebagaimana diriwayatkan melalui sanad hadits musalsal (diriwayatkan dengan cara tertentu) oleh Imam Khatib Al-Baghdadi dalam kitab Tarikh Al-Baghdadi hingga sampai kepada sahabat mulia Abdullah bin Mas'ud t. Beliau berkata: "Barang siapa yang membacanya dengan kaifiyah (cara) tersebut, maka akan dilindungi dari gangguan jin dan godaan setan serta selamat dari segala macam penyakit, kecuali penyakit tersebut berupa ajal kematian".

Ketiga, pada hizib as-Sakran terdapat bacaan ุณูˆุฑ (sรปr) yang bermakna pagar atau perisai. Kalimat ini dibaca tiga kali sambil memutar tangan tia kali di atas kepala yang merupakan organ tubuh paling mulia dengan jari telunjuk diacungkan ke atas. Ini sebagai isyarah pemagaran diri dan juga untuk tempat-tempat yang diinginkan.

Keempat, pada hizib an-Nawawi, terdapat bacaan,

ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูฐ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ููŠู ูˆูŽ ุนูŽู„ู‰ูฐ ุขู„ูู‡ ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ

Setelah bacaan salawat ini, lalu meludah ringan tanpa bekas ke kanan 3x, ke kiri 3x, ke depan 3x, dan ke belakang 3x. ini juga sebagai bentuk perlindungan diri. Setelah selesai, silahkan lanjutkan bacaan hizib hingga selesai.

Kelima, setelah pembacaan tartib al-fawatih (khususan), kegiatan wirid subuh Syawariqul Anwar ditutup dengan bersama-sama membaca ayat kursi sebanyak 7x. Khusus untuk bacaan ayat kursi pertama dibaca sambil menepuk-nepukkan telapak dan punggung tangan kanan ke lantai. Selanjutnya untuk 6x ayat Kursi berikutnya dibaca seperti biasa tanpa menepukkan tangan ke lantai.

Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorjeo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

Sebentar lagi kalian akan berlibur di rumah masing-masing, maka jangan tinggalkan keistiqomahan wirid, riyadloh dan aktifitas baik yang sudah diajarkan oleh para guru dan kalian laksanakan selama di pesantren. Lakukan juga semua itu di manapun kalian berada. Aqoid Saeket (Riyadhoh Masyayikh Sokarajjeh), Rotibul Haddad dan Qasidah Istighotsah (Sokmanah Santren Sokarajjeh), Shalat Duha dan Qiyamullail serta amalan lainnya. Dengan harapan agar batin kita semua terus tersambung dan tertaut dengan para Masyayikh serta ilmu yang kita dapat, dijaga dan dijadikan ilmu yang manfaat serta barokah oleh Allรขh I. Sebagaimana dawuh As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki:

ุงูŽู„ู’ุนูŽู„ุงูŽู‚ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุจูุทูŽุฉู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุฎู ูˆูŽุชูู„ู’ู…ููŠู’ุฐูู‡ูุŒ ู†ูŽุดู’ุฑู ุนูู„ููˆู’ู…ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูŠู’ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ู‡ูŽุฌูู‡ู.

Hubungan kuat antara guru dan murid, adalah dengan cara menyebarkan ilmunya dan berjalan dalam meneladaninya.

ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ู„ูุทุงูŽู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู€ู„ู’ู…ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูˆู’ุฑูŽุงุฏู ุชูŽุญู’ุฑูุณูู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบููˆูŽุงูŠูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุถู‘ูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉู .

Seharusnya seorang santri mempunyai bacaan wirid untuk menjaga dirinya dari kesesatan.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga kita semua mendapat barokah para masyayikh didalam berkhidmah berbingkai ketaatan. Terimakasih dan Jazรขkumullรขh Khairan, atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kesalahan.

ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู’

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ููˆูŽุงู„ู’ุนูŽุตู’ุฑู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูููŠู’ ุฎูุณู’ุฑูุŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ูˆูŽุนูŽู…ูู„ููˆู’ุง ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู ูˆูŽุชูŽูˆูŽุงุตูŽูˆู’ุง ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุชูŽูˆูŽุงุตูŽูˆู’ุง ุจูุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑู

ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏููƒูŽุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุขุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽุŒ ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููƒูŽ ูˆูŽุฃูŽุชููˆู’ุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู„ุงูŽุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู

Pesan Kiai Fawaid: Niat Tulus dan Ketaatan sebagai Kunci Keberhasilan SantriPenulis : admin Website Pesantren Sukorejo22...
20/12/2025

Pesan Kiai Fawaid: Niat Tulus dan Ketaatan sebagai Kunci Keberhasilan Santri
Penulis : admin Website Pesantren Sukorejo

22 September 2025
``
Pesan Kiai Fawaid: Niat Tulus dan Ketaatan sebagai Kunci Keberhasilan Santri
โ€œKHR. Fawaid Asโ€™ad menekankan niat ikhlas mencari ridha Allah dan ketaatan pada aturan pesantren sebagai kunci sukses santri.โ€

Segala puji hanya milik Allah Taโ€™ala. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad ๏ทบ, keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Semoga kita semua mendapatkan syafaโ€™at beliau kelak di akhirat.

Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

Almarhum Al-Maghfurlah KHR. Ahmad Fawaid Asโ€™ad pernah memberikan nasihat penting kepada para santrinya, sebagaimana yang tertulis dalam buku Wejangan Kiai Asโ€™ad dan Kiai Fawaid. Beliau berpesan:

โ€œPara santriku, sering saya sampaikan kepada kalian; pertama tentang niat. Kalian harus memperbaiki niat kalian di pesantren ini. Niat kalian hendaknya menuntut ilmu di pesantren ini semata-mata mencari ridha Allah.โ€

Pentingnya Niat Ikhlas
Dawuh Kiai Fawaid ini menekankan bahwa niat adalah fondasi utama dalam menuntut ilmu. Niat yang ikhlas karena Allah akan memberikan makna spiritual pada seluruh proses belajar di pesantren. Belajar tidak lagi sekadar aktivitas mencari ilmu, tetapi sekaligus ibadah yang mendekatkan seorang santri kepada Allah.

Dalam kajian psikologi, hal ini sejalan dengan konsep motivasi intrinsik, yaitu dorongan untuk melakukan sesuatu karena nilainya sendiri, bukan karena imbalan eksternal. Santri yang belajar dengan niat tulus akan merasakan kepuasan batin, lebih sabar, disiplin, dan istiqamah dalam menghadapi kesulitan.

Niat yang ikhlas juga membantu santri lebih mampu mengelola stres. Hambatan yang muncul dipandang sebagai ujian dari Allah, bukan sekadar masalah duniawi. Dengan begitu, santri terdorong untuk tetap berusaha, bersabar, dan berserah diri kepada-Nya.

Selain itu, niat yang benar membentuk hubungan sosial yang positif. Santri dengan niat tulus cenderung menghormati guru, menghargai teman, serta menjalin interaksi yang mendukung proses pembelajaran. Hasilnya, santri tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga secara moral dan spiritual.

Ketaatan pada Aturan Pesantren
Selain niat, Kiai Fawaid juga menekankan pentingnya ketaatan terhadap aturan pesantren. Beliau berpesan:

โ€œKunci keberhasilan menuntut ilmu di pesantren harus menaati aturan-aturan pesantren, menjauhi larangan-larangan pondok pesantren; termasuk ketika kalian p**ang, kalian harus menjaga akhlakul karimah. Kalian yang sopan, pakaian yang sopan. Jangan hanya di pesantren ini saja kalian berpakaian rapi, baik, dan islami, tapi ketika p**ang kalian juga harus sopan; dengan pakaian yang sopan, celana yang sopan, memakai songkok. Tunjukkan kalau kalian santri! Jangan kalah dengan yang bukan santri. Mereka yang bukan santri tidak malu memakai kopyah, jilbab, dan pakaian muslim-muslimah. Mengapa kalian harus malu? Mengapa kalian gengsi dilihat sebagai santri? Kalian harus bangga. Tunjukkan bahwa kalian juga pintar, bahwa kalian juga bisa berprestasi seperti mereka.โ€

Pesan ini mengandung makna mendalam. Ketaatan terhadap aturan bukan hanya soal disiplin, tetapi juga pembentukan identitas. Dengan menaati aturan, santri menunjukkan loyalitas terhadap nilai-nilai pesantren, sekaligus membentuk rasa memiliki (sense of belonging) yang memperkuat semangat belajar.

Dalam perspektif psikologi sosial, aturan dan norma di pesantren membantu membentuk kepribadian santri. Identitas sebagai santri yang tercermin melalui akhlak dan pakaian islami akan menumbuhkan rasa bangga, meningkatkan kepercayaan diri, serta memperkuat motivasi untuk berprestasi.

Kiai Fawaid juga menekankan pentingnya menjaga akhlakul karimah, baik di dalam maupun di luar pesantren. Santri yang berpenampilan rapi dan berakhlak baik akan menjadi teladan di masyarakat, sehingga pesantren dipandang sebagai pusat pembentukan karakter mulia.

Identitas Santri yang Membanggakan
Pakaian dan perilaku sopan bukan hanya penampilan luar, melainkan simbol nilai dan identitas. Santri yang menjaga penampilan sesuai ajaran pesantren menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai Islam dan pesantren. Hal ini membentuk citra diri positif (positive self-image) yang erat kaitannya dengan keberhasilan belajar.

Kiai Fawaid menantang para santri untuk tidak kalah dengan mereka yang bukan santri. Tantangan ini bukan sekadar dalam hal berpakaian, tetapi juga dalam prestasi. Santri dituntut untuk cerdas, berakhlak, dan percaya diri, sehingga keberadaan mereka dihargai di masyarakat.

Teori perbandingan sosial menjelaskan bahwa individu akan termotivasi untuk meningkatkan diri ketika membandingkan dirinya dengan orang lain. Begitu p**a santri yang bangga dengan identitasnya, akan terdorong untuk terus belajar, berprestasi, dan menjaga akhlak.

Penutup
Anakku, para santri Salafiyah Syafiโ€™iyah Sukorejo, Hafidzhakumullรขh Jamรฎโ€™an.

Dari dawuh Kiai Fawaid, kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa niat tulus mencari ridha Allah dan ketaatan pada aturan pesantren adalah dua kunci utama keberhasilan dalam menuntut ilmu. Dengan keduanya, santri tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga terbentuk karakter mulia, spiritualitas yang kuat, serta identitas yang membanggakan sebagai santri.

Semoga kita semua senantiasa mendapat hidayah Allah untuk terus menjaga akhlak mulia dan bangga menampilkan identitas sebagai santri, baik di pesantren maupun di luar. Semoga kita juga senantiasa mendapat barokah para masyayikh dalam berkhidmah dengan penuh ketaatan.

Wallรขhu aโ€™lam bish-shawรขb.

19/12/2025

Kisah Sahabat dari Kalangan Anshar yang Dijamin Surga oleh Rasulullah ๏ทบ

Address

Jalan KHR. Syamsul Arifin, Sumberejo, Kabupaten Situbondo
Situbondo
68374

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dunia Ilmu Santri posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Dunia Ilmu Santri:

Share