Pernah mendengar suara yang mirip tawa atau tangisan perempuan di malam hari? Bisa jadi itu adalah suara musang. Hewan nokturnal (aktif pada malam hari) ini, khususnya musang tropis, sering kali mengeluarkan suara yang terdengar seperti suara manusia saat mereka merasa terancam, stres, atau sedang birahi. Musang biasanya hidup di hutan lebat atau pegunungan. Tak jarang, mereka juga muncul dekat pemukiman warga.
Suara ini memiliki nada tinggi yang dapat mengingatkan pada tawa atau tangisan perempuan, meskipun sesungguhnya itu adalah panggilan peringatan atau upaya untuk menakut-nakuti predator. Fenomena suara musang ini sering kali membingungkan banyak orang, terutama di daerah-daerah yang memiliki populasi musang yang cukup tinggi. Meskipun terdengar aneh dan menyeramkan, suara tersebut adalah bagian dari mekanisme bertahan hidup musang di alam liar.
Video Credit : -unknown-
#jejakfauna #musang #luwak #civet #viverrid #viverridae #mamalia #mammal #fyp
Siput zombie adalah sebutan untuk siput yang sejatinya masih hidup, namun sudah tidak bisa lagi mengendalikan tubuhnya sendiri. Fenomena siput zombie biasanya dijumpai pada siput darat dari genus Succinea. Seekor siput bisa menjadi siput zombie ketika mereka terinfeksi oleh cacing parasit bernama Green-banded Broodsac (Leucochloridium paradoxum). Cacing parasit Green-banded Broodsac biasanya hanya dijumpai di Amerika Utara dan Eropa. Oleh karena itu, fenomena siput zombie biasanya hanya dapat dijumpai di kawasan tersebut.
Semuanya berhubungan dengan siklus. Cacing parasit ini hidup pada anus burung, mereka menyerap nutrisi yang terkandung pada kotoran burung. Saat berkembang biak, cacing ini akan menaruh telur-telurnya ke dalam kotoran burung. Ketika kotoran burung dikeluarkan, kotoran tersebut akan dikunjungi oleh hewan pemakan kotoran, salah satunya siput. Saat siput memakan kotoran, telur secara tak sengaja termakan olehnya. Begitu sudah berada di dalam tubuh, telur cacing akan menetas menjadi bayi cacing. Setelah itu, cacing akan tumbuh dan menuju bagian tentakel siput. Tentakel siput kemudian akan terlihat seperti ulat kecil yang sedang menggeliat, sehingga siput tersebut kini menjadi sasaran empuk bagi burung.
Sumber : Wired
Video Credit : @animateness (IG)
#jejakfauna #siputzombie #zombiesnail #greenbandedbroodsac #cacingparasit #parasiticworm #siput #snail #moluska #mollusca #fyp
Kumbang (Coleoptera) dianggap sebagai salah satu hewan terkuat karena rangka luar atau exoskeletonnya yang unik. Strukturnya keras dan tersusun dari beberapa lapisan yang saling bertautan, sehingga memberikan ketahanan luar biasa terhadap tekanan dan gaya, yang memungkinkan mereka menahan beban signifikan yang relatif terhadap ukurannya. Otot mereka juga dirancang untuk kontraksi yang kuat, yang memungkinkan mereka menghasilkan tenaga yang cukup besar meskipun ukurannya kecil.
Banyak kumbang telah mengembangkan tubuh yang kuat untuk melakukan tugas-tugas seperti menggali, mendorong benda-benda berat, atau melawan predator. Hal ini terbukti secara khusus pada spesies seperti Kumbang Ironclad (Phloeodes diabolicus) yang punya struktur sayap depan yang sangat keras yang bertindak seperti baju besi pelindung, sehingga ia masih bisa bertahan walau diinjak ataupun dilindas mobil sekalipun. Spesies lain seperti Kumbang Taurus (Onthophagus taurus) mampu mengangkat/mendorong beban hingga 1.141 kali berat tubuhnya sendiri. Ini setara dengan orang seberat 70 kg yang mengangkat enam bus.
Sumber : The Guardian
Video Credit : -unknown-
#jejakfauna #kumbang #beetle #serangga #insect #fyp
Ayam memang memiliki sayap dan bulu yang tebal, tetapi mereka adalah penerbang yang cukup buruk, sering kali hanya terbang beberapa meter sebelum mendarat. Alasannya karena sayapnya yang terlalu kecil dan otot terbangnya terlalu besar dan berat, sehingga sulit bagi mereka untuk lepas landas. Mereka juga tidak memiliki cukup daya tahan untuk tetap berada di udara.
Pada Galliformes lainnya (ayam hutan, burung pegar, merak, dll), mereka juga hanya dapat terbang dalam jarak pendek, terutama untuk melarikan diri dari predator atau melewati rintangan. Tetapi ayam domestik lebih buruk dan hampir tidak dapat melakukan itu. Hal itu terutama karena orang-orang mengembangkan ayam agar memiliki otot terbang yang lebih besar (atau dada ayam) daripada kerabat liarnya. Otot terbang ayam yang besar ini menghambat kemampuan terbangnya.
Sumber : Live Science
Video Via : @ultra_kwangsoo (IG)
#jejakfauna #ayam #chicken #ayamdomestik #domesticchicken #burung #unggas #bird #aves #fyp
Lovebird (genus : Agapornis) peliharaan terkadang akan memotong-motong kertas lalu menata kertas itu di tubuhnya seperti di bawah sayap atau sekitar ekornya. Mereka mungkin tampak seperti sedang menghiasi tubuhnya agar terlihat indah, tetapi itu sebenarnya merupakan cara mereka dalam mengumpulkan bahan pembuatan sarang. Perilaku unik dari Lovebird peliharaan ini merupakan sifat leluhur atau insting alami mereka. Di alam liar, Lovebird biasanya mengumpulkan bahan-bahan seperti kulit pohon atau potongan daun di tubuh mereka. Dengan cara seperti ini, mereka dapat membawa lebih banyak bahan dalam sekali perjalanan.
Sumber : Treehugger
Video Credit : -unknown-
#jejakfauna #lovebird #burunglovebird #burungbeo #parrot #parrotbird #burung #unggas #bird #aves #fyp
Belalang Setan (Aularches miliaris) adalah spesies belalang besar yang termasuk ke dalam famili Pyrgomorphidae yang dapat ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Belalang ini juga merupakan salah satu jenis serangga hama yang dapat menyerang berbagai jenis tanaman pangan maupun hortikultura. Belalang Setan memiliki warna cerah yang sangat mencolok untuk melindungi diri dari serangan predator, mereka juga mengandung racun yang sangat berbahaya. Belalang ini dapat mengeluarkan busa beracun dan cairan busuk pada thorax atau area dada saat kondisi terancam.
Racun tersebut dapat melumpuhkan predator dan menyebabkan iritasi jika mengenai kulit manusia. Racun belalang ini berupa alkaloid, di mana merupakan senyawa kimia berbahaya karena menyebabkan terjadinya overdosis jika dikonsumsi berlebihan. Awalnya korban akan mengalami gangguan pada sistem pencernaan, sehingga akan muncul gejala mual, muntah, diare, kejang, demam, dan sesak napas. Kemudian, racun akan tersebar melalui sistem peredaran darah, lalu terjadi kerusakan pada berbagai organ vital, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kematian.
Video Credit : @mrmisshannahmarie (IG)
#jejakfauna #belalangsetan #ghostgrasshopper #belalangbusa #foamgrashopper #belalang #grasshopper #serangga #insect #fyp
Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) adalah salah satu spesies ayam hutan atau junglefowl (genus : Gallus) yang berhabitat di area hutan, semak-semak, dan area terbuka di Asia Selatan hingga Tenggara termasuk Indonesia. Seperti namanya, ayam ini punya warna merah atau jingga yang dominan. Warna-warna tersebut terlihat di kepala, leher, sayap, dan sebagian badan. Tak hanya itu, mereka juga punya warna hitam yang dihiasi gradasi hijau atau kebiruan, membuat tubuhnya sangat indah.
Ayam hutan terdiri dari empat spesies yang diketahui, dua diantaranya dapat dijumpai di Indonesia, yakni Ayam Hutan Merah dan Ayam Hutan Hijau (Gallus varius) yang merupakan spesies endemik. Uniknya, Ayam Hutan Merah ini merupakan nenek moyang dari Ayam Domestik (Gallus gallus domesticus), mereka mengalami domestikasi sekitar 8.000 tahun lalu. Kehadiran ayam hutan ini juga merupakan salah satu pertanda ekosistem hutan yang masih alami dan terjaga.
Sumber : Animal Diversity Web | Explore Jawa Timuran
Video Credit : @canro.simarmata (IG)
#jejakfauna #ayamhutanmerah #redjunglefowl #ayamhutan #junglefowl #ayam #fowl #chicken #burung #unggas #aves #fyp
Tembakul, Gelodok, atau Mudskipper (subfamili : Oxudercinae) adalah kelompok ikan yang tersebar di pesisir tropis dan subtropis dari Atlantik timur hingga Indo-Pasifik Barat. Di Indonesia, mereka bisa dijumpai di Jawa, Maluku, Sumatra, dan Kalimantan. Habitat alaminya berada di ekosistem mangrove yang terdapat di sepanjang pantai dan muara sungai yang masih dipengaruhi oleh aksi pasang surut air laut. Sekitar 90% hidupnya dihabiskan di daratan. Uniknya, terlalu lama berada di dalam air dapat 'menenggelamkan' ikan ini.
Meskipun mungkin tampak mengejutkan, Tembakul adalah ikan yang telah beradaptasi untuk hidup di air dan di darat. Mereka memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka menghirup oksigen di udara, seperti kemampuan mereka untuk menyerap oksigen melalui kulit, lapisan mulut, dan dinding tenggorokan. Mereka memiliki ruang insang yang dimodifikasi untuk dapat menahan gelembung udara dan air, memungkinkan mereka bernapas saat berada di luar air. Setiap 7-10 menit, Tembakul hanya perlu mencelupkan diri sebentar ke air agar tubuhnya tetap lembab.
Sumber : Kumparan Sains
Video Credit : @ezzies_aquatics (IG)
#jejakfauna #tembakul #gelodok #mudskipper #gobi #goby #ikan #fish #fyp
Bayi Gajah Asia (Elephas maximus) lahir dengan lebih banyak rambut di tubuhnya, terutama di kepala dan punggung. Rambut yang disebut "lanugo" (yang juga terdapat pada bayi manusia yang baru lahir) ini membantu mereka mengatur suhu tubuh di habitat tropis mereka. Berbeda dengan bayi Gajah Afrika (genus : Loxodonta), mereka memiliki lebih sedikit rambut di tubuhnya, karena mereka beradaptasi dengan iklim yang lebih panas dan kering, di mana bulu yang berlebih tidak terlalu diperlukan.
Sumber : Wildlife Rescuers
Video Credit : -unknown-
#jejakfauna #gajahasia #asianelephant #gajah #elephant #mamalia #mammal #fyp
Ikan Betok, Betik, atau Papuyu (Anabas testudineus) tersebar luas di Indonesia, mulai dari barat hingga ke timur. Namun, ikan ini bukanlah hewan endemik, karena habitatnya juga tersebar sangat luas di Asia Tenggara sampai ke India dan Tiongkok, serta Papua Nugini dan Australia. Ikan Betok dapat hidup di kondisi yang minim air dan oksigen serta mampu bertahan di lumpur. Ikan Betok terkenal karena kerap melakukan migrasi lewat daratan untuk mencari sumber air yang lebih baik.
Selain bernapas menggunakan insang, Ikan Betok juga dapat mengambil oksigen langsung dari udara lewat organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya. Namun, tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan dan ada batasannya. Saat migrasi, ikan ini dapat berjalan menggunakan sirip dadanya yang kokoh. Migrasi Ikan Betok biasanya terjadi pada awal musim kemarau atau pada puncak musim penghujan. Alasan bermigrasi disebabkan oleh sumber air yang menipis, pencemaran, ketersedian pakan yang kurang, rangsangan reproduksi, serta serangan hama dan penyakit ikan.
Video Via : @selebgramkaltim (IG)
#jejakfauna #betok #papuyu #ikanbetok #ikanpapuyu #ikanairtawar #freshwaterfish #ikan #fish #fyp
Ketika hewan berada di gravitasi nol, seperti di luar angkasa atau lingkungan simulasi, reaksi mereka bisa menjadi menarik dan beragam. Awalnya, hewan tampak bingung karena mereka sangat bergantung pada gravitasi untuk menjaga keseimbangan dan gerakan. Tanpa gravitasi, mereka kesulitan memahami posisi mereka atau menavigasi lingkungan sekitar. Misalnya, kucing yang terkenal selalu mendarat dengan keempat kakinya tidak dapat mengarahkan diri dengan benar dalam gravitasi nol dan akhirnya memutar-mutar tubuh mereka untuk mencoba menemukan kestabilan.
Hewan kecil seperti katak atau tikus juga menunjukkan reaksi yang tampak panik dan berputar-putar. Yang menarik, burung dalam gravitasi nol berjuang mengandalkan kepakan sayap untuk melawan gravitasi untuk tetap berada di udara. Secara keseluruhan, hewan menunjukkan campuran kebingungan, kemampuan beradaptasi, dan perilaku yang didorong oleh naluri ketika terpapar gravitasi nol. Reaksi mereka tidak hanya memberikan wawasan tentang ketergantungan fisik mereka pada gravitasi, tetapi juga membantu para ilmuwan memahami bagaimana spesies yang berbeda menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrem, memberikan informasi berharga untuk penelitian luar angkasa.
Video Via : @animalshortsdaily (IG)
#jejakfauna #gravitasinol #zerogravity #hewan #binatang #fauna #animal #fyp